BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam programnya Wonderful of Indonesia yang diharapkan memenuhi

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Wisata Pasir Kunci, yang berada di RW 11 kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan budaya tradisional, keindahan

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

2015 ANALISIS POTENSI EKONOMI KREATIF BERBASIS EKOWISATA DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian nasional. Jumlah wisatawan terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan Pantai Samas dahulu merupakan daerah yang terkenal dan UKDW

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

LAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

2016 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MEKARJAYA MENJADI DESA WISATA DI KABUPATEN GARUT

2015 PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BERDASARKAN PREFERENSI WISATAMWAN DI BANYU PANAS KABUTPATEN CIREEBON

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah yang cukup potensial. Pariwisata telah menjadi industri yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan. pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi kemajuan ekonomi suatu negara. Terlebih kekayaan alam dan budaya

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian bangsa-bangsa di dunia. Hal ini terwujud seiring dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi bangsabangsa di dunia yang semakin baik dan maju karena sektor pariwisatanya. Kemajuan dan kesejahteraan ekonomi yang makin tinggi telah menjadikan periwisata sebagai bagian dari kebutuhan atau gaya hidup manusia. Kebutuhan atau gaya hidup ini mampu menggerakan jutaan manusia untuk menyaksikan alam dan mengenal budaya dari bangsa lain di berbagai belahan atau kawasan-kawasan dunia lainnya. Pariwisata di Indonesia pun sudah mengambil peran penting dalam membangun perekonomian di Indonesia. Kota Bandung adalah kota yang diberi julukan sebagai kota kembang, dan juga terkenal sebagai pusat pariwisata. Dengan menjadi pusat pariwisata kota Bandung telah berhasil mendatangkan ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi kota Bandung. Dalam buku direktori pariwisata kota Bandung dijelaskan bahwa Penduduk kota Bandung diberkahi oleh lingkungan alam yang begitu indah, dengan berbagai keragaman kreatifitas masyarakat, kota Bandung terletak bagaikan berada didasar lingkungan yang dikelilingi oleh barisan pegunungan yang kokoh dengan jumlah pedesaan yang sangat banyak, ini juga menjadi kelebihan kota Bandung. Kota Bandung sendiri merupakan daerah yang kontur tanahnya berbukit-bukit, kondisi geografis Kota Bandung merupakan keuntungan bagi Kota Bandung terutama dari segi Kebudayaan dan Pariwisata. Di samping itu, letaknya yang berbatasan dengan berbagai daerah, kabupaten maupun kota yang memiliki alam yang indah dan sejuk merupakan daya tarik bagi tumbuhnya aktifitas 1

2 kepariwisataan dan juga memberikan potensi sekaligus peluang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata yang menjanjikan. Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, di mana dalam UU No 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja. Pemberdayaan masyarakat salah satu tujuannya untuk dapat memandirikan masyarakat secara ekonomi. Ketika suatu komunitas mendapatkan keuntungan (profit) dan manfaat (benefit) dari pemanfaatan sumber daya alam dan budaya yang dimilikinya, maka mereka dengan sendirinya akan memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya alam dan budaya yang dimilikinya tersebut. Dengan demikian dengan dilakukan pemberdayaan masyarakat akan menciptakan kemungkinan masyarakat sejahtera dalam kehidupan ekonominya. Pariwisata berbasis ekonomi kreatif sedang dikembangkan di Indonesia, karna untuk menciptakan masyarakat menjadi seorang yang kreatif. Ekonomi kreatif telah dikembangkan diberbagai negara dan menampilkan hasil positif yang signifikan, antara lain berupa penyerapan tenaga kerja, penambahan pendapatan daerah, hingga pencitraan wilayah di tingkat internasional. Mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Dengan di kembangkannya suatu kawasan wisata di pedesaan akan meningkatkan lagi jumlah wisatawan yang berkunjung ke pedasaan, mengurangi tingkat pengangguran dengan diikut sertakannya masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata tersebut, dan juga memanfaatkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Salah satu contoh kawasan wisata di pedesaan adalah Kampung Wisata Pasir Kunci.

3 Kampung Wisata Pasir Kunci adalah kawasan alam pedesaan dan iklim pegunungan yang kaya akan potensi alam senantiasa memiliki daya tarik tersendiri akan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata pegunungan yang sejuk bagi sekelompok keluarga dalam melepas lelah dan kejenuhan atas sekelumit kegiatan keseharian yang penat akan suasana perkotaan. Begitu pula dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai budaya daerah dan masih memiliki kultur daerah dengan nilai sosial yang tinggi senantiasa menjadikan kawasan tersebut terasa sejuk, damai dan tentram. Sebagai pusat seni budaya di Kota Bandung, Kampung wisata pasir kunci terkenal dengan seni budaya sundanya Pasir Kunci adalah nama daerah perkampungan yang berada di wilayah otonomi daerah Pemerintahan Kota Bandung, tepatnya berada di RW 11 kelurahan Pasirjati Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Secara geografis daerah tersebut berada di kaki Gunung Manglayang dan sekaligus sebagai perbatasan antara kota dan kabupaten Bandung. Jalan menuju kawasan ini tidak cukup besar dan menanjak, namun jalan menuju kawasan tersebut sudah sangat bagus karena sudah di aspal, sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke kampung wisata Pasir Kunci. Jalanan berliku dan menanjak ditempuh sekitar 2 kilometer dari Pasar Ujungberung. Namun untuk menuju kawasan tersebut harus memiliki kendaraan pribadi karena tidak adanya kendaraan umum yang menuju ketempat tersebut. Tahun 2010 Kampung Wisata Pasir Kunci dengan luas 1,4 Hektar diusulkan menjadi asset Pemerintah Kota Bandung, dan pada tahun 2011 Kampung wisata pasir kunci resmi menjadi milik Pemerintah Kota Bandung dan menjadi tanggungjawab penuh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Keberadaan pasir kunci yang kini berstatus milik Pemerintah pada hakikatnya adalah milik masyarakat, maka sebesar apapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota bandung melalui

4 Disbudpar Kota Bandung haruslah memiliki dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Adapun kunci keberhasilan program yang diupayakan Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudapar Kota Bandung adalah besarnya peran serta masyarakat setempat yang diharapkan dapat bersinergi dengan program pemerintah kota di bidang pariwisata yang dapat mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat. Dimana konsep dari Kawasan Wisata Pasir Kunci adalah pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya lokal. Namun dari kenyataan yang terlihat masih kurangnya keikut sertaan masyarakat sekitar terhadap kegiatan yang ada di kampung wisata pasir kunci, dilihat dengan tidak adanya toko oleh-oleh khas pasir kunci, tidak adanya guide yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di pasir kunci, sehingga membuat tidak adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilihat dari pekerjaan masyarakat sekitar kampung wisata pasir kunci adalah seorang petani, dan sebagian besar masyarakat di RW 11 adalah masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian yang rendah. Kurangnya pemberdayaan masyarakat di kampung wisata pasir kunci terlihat dengan kurangnya partisipasi masyarakat dan kurangnya memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang di miliki membuat pengembangan kampung wisata pasir kunci tidak mengikut sertakan masyarakat sekitar, yang ikut serta dalam pagelaran seni di kampung wisata pasir kunci hanya mengikut sertakan anak-anak di bawah usia 20 tahun. Sesuai dengan salah satu konsep dari kawasan wisata Pasir Kunci yaitu pemberdayaan masyarakat, penulis akan membuat suatu pemberdayaan masyarakat di Kampung Wisata Pasir Kunci,guna membantu menjalankan program pemerintah untuk mengikut sertakan masyarakat sekitar guna terciptanya peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui pembuatan program-program untuk masyarakat sekitar di bidang

5 ekonomi kreatif. Penulis akan mengikut sertakan masyarakat sekitar sebagai pelaku dalam pengembangan kawasan wisata pasir kunci tersebut, karena dalam pengembangan suatu kawasan wisata memerlukan peran dan kontribusi dari semua pihak, baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, dan membantu program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat timbul keinginan penulis untuk melakukan penelitian lebih mengenai pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif di kampung wisata Pasir Kunci sehingga skripsi ini diberi judul : Pemberdayaan Masyarakat berbasis Ekonomi Kreatif di Kampung Wisata Pasir Kunci Kota Bandung B. Rumusan Masalah 1. Apa sajakah potensi masyarakat sekitar kampung wisata Pasir Kunci yang berbasis ekonomi kreatif? 2. Bagaimana potensi sumber daya alam di kampung wisata Pasir Kunci yang bisa dimanfaatkan sebagai ekonomi kreatif? 3. Bagaimana kondisi sektor usaha berbasis ekonomi kreatif yang ada di kampung wisata Pasir Kunci? 4. Bagaimana program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif di kampung wisata Pasir Kunci? C. Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi potensi masyarakat yang berbasis ekonomi kreatif yang dimilki oleh masyarakat sekitar kampung wisata Pasir Kunci. 2. Mengidentifikasi potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai ekonomi kreatif.

6 3. Mengidentifikasi kondisi sektor usaha berbasis ekonomi kreatif yang ada di kampung wisata Pasir Kunci. 4. Menganalisis program pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi kreatif di kampung wisata Pasir Kunci. D. Manfaat Penelitian Kegunaan Praktis Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak baik ataupun buruk dari dibangunnya suatu tempat wisata, dan pengaruh keikut sertaan pemerintah untuk kawasan wisata tersebut. 2. Penulis Dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah bagi penulis, penelitian ini diharapkan. Kegunaan Akademis Diharapkan dapat menjadi temuan baru yang bermanfaat bagi ilmu Pariwisata, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi civitas akademik. E. Definisi Oprasional Definisi Oprasional ini dilakukan guna menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel-variabel yang dianalisis atau untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, hal ini juga dilakukan untuk memperjelas pokok-pokok masalah yang ada, maka variabel-variabel tersebut dioprasionalkan sebagai berikut :

7 a. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat mengacu kepada kata empowerment, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri oleh masyarakat. Jadi, pendekatan pemberdayaan masyarakat bertitik berat pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri sehingga diharapkan dapat member peran kepada individu bukan sekedar objek, tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum, (Setiana, 2005:8). Sejalan dengan itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat (miskin, marjinal, terpinggirkan) untuk menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya, pilihan-pilihannya, berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengelola kelembagaan masyarakat secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan kehidupannya. b. Ekonomi Kreatif Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Sehingga industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

8 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan adalah urutan atau tata cara penulisan dengan tujuan untuk mempermudah proses pembacaan sebuah karya tulis khususnya skripsi. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi ini. BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini berisikan tentang kajian teori yang berfungsi sebagai landasan teoritis dan juga berisikan hipotesis peneliti dalam pengujian teori. BAB III Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan serta ditemukan oleh peneliti selama melakukan penelitian di lapangan. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan peneliti serta saran-saran dari peneliti untuk berbagai pihak.