PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR : 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGRA

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 26

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

Negara Republik Indonesia Nomor 5679); J /

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 10 TAHUN 2017

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 14 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 4 TAHUN 2O17 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DANA DESA DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2017

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

B U P A T I K A R O PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DESA

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG DANA RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KAMPUNG (RESPEK)

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

SALINAN WALIKOTA BATU

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA KEPADA DESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN FAKFAK NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN KAMPUNG BUPATI FAKFAK,

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU PERATURAN BUPATI KAMPAR NOMOR 8 TAHUN 2016

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PA TI B PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR :11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DANA BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH BAGI DESA DAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBfUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

mm BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DESA LEREP NOMOR : 4 TAHUN 2015

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 8 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DI WILAYAH KABUPATEN CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR : 6 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 15 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA PERATURAN BUPATI JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG TATACARA PEMBAGIANDAN PENETAPAN RINCIAN DANA KAMPUNG YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA BAGI SETIAP KAMPUNG DI KABUPATENJAYAPURA TAHUN ANGGARAN2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Kampung Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, bupati menetapkan tatacara pembagian Dana Desa untuk setiap Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan RincianDana Kampung bagi Setiap Kampung di Kabupaten Jayapura Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembetukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupatenkabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

2 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5495); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN, (Lembaran Negara RI tahun 2015 Nomor 44 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5669); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemeritah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor43 Tahun 2014 tentangperaturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Rpublik Indonesia Nomor 5558); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

3 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 17. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Di Desa; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2015; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kampung (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 8); MEMUTUSKAN : Menetapkan : TATACARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA KAMPUNG YANG BERSUMBER ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA BAGI SETIAP KAMPUNG KABUPATEN JAYAPURA TAHUN ANGGARAN 2016. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jayapura. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jayapura. 3. Bupati adalah Bupati Jayapura. 4. Distrik adalah Wilayah Kerja Kepala Distrik sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Jayapura. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD merupakan unit instansi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang memiliki keterkaitan dengan program pemberdayaan di Kampung. 6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung yang selanjutnya disingkat BPMPK adalah salah satu unit instansi dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberdayakan masyarakat dan pemerintah Kampung. 7. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat BPKAD adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Jayapura. 8. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Jayapura dalam wilayah kerja Distrik. 9. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah Kabupaten Jayapura.

4 10. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahankampung. 11. Pemerintahan Kampungadalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Kampung dan Bamuskam dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 12. Badan Musyawarah Kampungyang selanjutnya disingkat Bamuskam adalah lembaga yang perwujudan demokratis dalam penyelenggaraan pemerintahan Kampung sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahankampung. 13. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan masyarakat. 14. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung yang selanjutnya disingkat LPMK adalah lembaga partisipatif masyarakat yang mencerminkan kegotong-royongan secara turun temurun dengan bertitik tolak dari karakteristik adat istiadat dan sosial budaya masyarakat. 15. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai penggerak untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat guna menghimpun, menumbuhkan dan menggerakkan serta membina keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera. 16. Badan Musyawarah Kampung yang selanjutnya disingkat Bamuskam adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokratis dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kampung sebagai unsur penyelenggaraan PemerintahanDesa/ Kampung. 17. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintahan Kampung dalam memberdayakan masyarakat. 18. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung selanjutnya disingkat RAPBK adalah rencana keuangan Tahunan pemerintah Kampung yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Kampung dan Bamuskam yang ditetapkan dengan Peraturan Kampung. 19. Peraturan Kampung adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Kampung setelah mendapat persetujuan bersama Bamuskam. 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung yang selanjutnya disingkat APBK adalah anggaran Kampung yang terdiri dari bagian pendapatankampung, belanja Kampung,dan pembiayaan. 21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung yang selanjutnya disingkat RPJMK adalah rencana pembangunan Kampung yang disusun oleh Pemerintah Kampung bersama masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun. 22. Rencana Kerja Pembangunan Kampung yang selanjutnya disingkat RKPK adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun merupakan penjabaran dari RPJMK. 23. Program adalah penjabaran kebijakan Kampung dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi.

5 24. Sumber daya adalah potensi yang dimiliki oleh Kampung berupa personil, barang dan jasa serta dana sebagai masukan dalam melaksanakan suatu kegiatan. 25. Partisipasi masyarakat adalah peran aktif masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengembangan, pengawasan dan evaluasi hasil pembangunan. 26. Masyarakat adalah kelompok dan atau lembaga non pemerintah yang bertempat tinggal dan berkedudukan dikampung, Kelurahan, Distrik dan Kabupaten. 27. Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 28. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kampung adalah forum musyawarah tahunan pemangku kepentingan dikampung untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. 29. Rencana Kerja Pembangunan Kampung yang selanjutnya disingkat RKPK adalah hasil musyawarah masyarakat Kampung tentang uraian kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam periode 1 (satu) tahun anggaran yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka menengahkampung. 30. Rencana Penggunaan Dana yang selanjutnya disingkat RPD adalah daftar usulan pencairan dana berdasarkan rincian kegiatan dan kebutuhan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kampung pada tahapan tertentu. 31. Laporan Pertanggung Jawaban yang selanjutnya disingkat LPJ adalah rangkaian laporan pertanggungjawaban kepala Kampung atas pelaksanaan kegiatan pembangunankampung. 32. Surat Pertanggung Jawaban yang selanjutnya disingkat SPJ ini adalah seluruh dokumen pertanggung jawaban penggunaan Alokasi Dana Kampung. 33. 1 (satu) tungku, 3 (tiga) Pilar, adalah Pembangunan ditingkat Kampung yang didalamnya terdiri dari unsur Pemerintah Kampung, unsur Adat dan unsur Agama; Pasal 2 Peraturan Bupati ini menetapkan Tata Cara Pembagian Dana Kampung untuk setiap Kampung di Kabupaten Jayapura Tahun Anggaran 2016 sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati Jayapura ini. Pasal 3 Tata cara pembagian Dana Kampung untuk setiap Kampung di Kabupaten Jayapura Tahun Anggaran2016sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dihitung dengan cara: a. W = (0,25*Z1) + (0,35 * Z2) + (0,10 * Z3) + (0,30 * Z4) Keterangan : W = dana kampung setiap kampung

6 Z1 = rasio jumlah penduduk setiap kampung terhadap total penduduk kampung Kabupaten Jayapura Z2 Z3 Z4 = rasio jumlah penduduk miskin setiap kampung terhadap total penduduk miskin kampung Kabupaten Jayapura = rasio luas wilayah kampung tehadap luas wilayah kampung Kabupaten Jayapura = rasio IKG setiap kampung terhadap total IKG kampung Kabupaten Jayapura b. Data jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, sebagaimana dimaksud pada huruf a bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Pasal 4 Indeks tingkat kesulitan geografis setiap kampung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mengacu pada indeks kesulitan geografis yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pasal 5 (1) Penyaluran danakampung dilakukan melalui pemindahbukuan dari rekening kas umum daerah ke rekening kas umum kampung. (2) Pemindahbukuan dari rekening kas umum daerah ke rekening kas umum kampung dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah danakampung diterima di rekening kas umum daerah. (3) Penyaluran dana kampung dilakukan scara bertahap : a. Tahap I pada bulan April sebsar 40% (empat puluh perseratus); b. Tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh perseratus); c. Tahap III pada bulan Oktober sebsar 20% (dua puluh perseratus). (4) Penyaluran dana kampung tahap I dilakukan setelah kepala kampung menyampaikan : a. APBKampung paling lambat bulam maret; dan b. Laporan realisasi pnggunaan danakampung semester sebelumnya. (5) Penyaluran danakampung tahap II dilakukan setelah kepala kampungmenyampaikan laporan realisasi penggunaan dana kampung semester I. (6) Penyaluran danakampung tahap III dilakukan setelah kepala kampung mnyampaikan laporan realisasi penggunaan dana kampung semester II. (7) Rincian danakampung yang diterima kampung setiap tahun dianggarkan dalam APBKampung. Pasal 6 Dana Kampung diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7

7 Pengelolaan keuangan kampung dikelola sesuai dengan ketentuan perundangundangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran mulai 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Pasal 8 (1) Setiap pengeluaran belanja atas beban APBKampung harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. (2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Kampung atas kebnaran material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud. (3) Pengeluaran kas kampung yang mengakibatkan beban APBKampung tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan kampung tentang APBKampung ditetapkan menjadi peraturan kampung. (4) Bendahara kampung sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas Negara ssuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 (1) Kepala kampung dengan dikoordinasikan oleh kepala distrik setempat menyampaikan laporan realisasi penggunaan danakampung yang bersumber dari APBN tahap I, tahap II, dan tahap III kepada Bupati. (2) Penyampaian laporan relisasi penggunaan dana kampung sebagaimana dimaksud pada ayat ayat (1) dilakukan dengan ketentuan : a. Tahap I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran berjalan; b. Tahap II paling lambat minggu keempat bulan September tahun anggaran berjalan; c. Tahap III paling lambat minggu keempat bulan Desember tahun anggaran brjalan. Pasal 10 (1) Bupati menunda penyaluran Dana Kampung dalam hal kepala kampung tidak menyampaikan APBKampung dan/atau laporan realisasi penggunanaan semester sebelumnya. (2) Penundaan sebagaiamana ayat 1 dilakukan sampai dengan disampaikannya APBKampung dan/atau laporan realisasi penggunaan semester sebelumnya. (3) Bupati mengurangi penyaluran dana kampung dalam hal ditemukan penyimpangan pelaksanaan yang mengakibatkan SiLPA tidak wajar. (4) SiLPA Dana Kampung yang tidak wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berupa sisa Dana Kampung yang melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari Dana Kampung yang diterima Kampung. (5) Penggunaan Dana Kampung yang tidak sesuai dengan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf a tidak mendapatkan persetujuan dari bupati. (6) Pengurangan Dana Kampung dilaporkan oleh bupati kepada Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.

8 Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jayapura. Ditetapkan di Sentani. pada tanggal 4 Januari 2016 BUPATI JAYAPURA, ttd. MATHIUS AWAOITAUW. SE.M.Si Diundangkan di Sentani pada tanggal 4 Januari 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA, ttd. Drs. YERRY FERDINAND DIEN PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 195901141984101002 BERITA DAERAH KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2016 NOMOR 2 salinan sesuai aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, MURSALIM, SH PEMBINA TK.I NIP. 195808251992021001

9