Objek Pendidikan Kewarganegaraan Kep Dirjen Pend Tinggi No. 267/DIKTI/KEP/2000 meliputi :

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah Kewarganegaraan HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN WARGA NEGARA, PENDUDUK, DAN BUKAN PENDUDUK

Pendidikan Kewarganegaraan

Hak dan Kewajiban Warga Negara

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

B A B XII HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: 06FEB HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Fakultas SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management

Hak dan Kewajiban Warganegara

WARGANEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak dan Kewajiban Warga Negara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Modul ke: KEWARGANEGARAAN. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

(Negara dan Kedaulatan)

WARGA NEGARA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

ASSALAMUALAIKUM WR WB

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 3

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA. 1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa lain

PERUNDANG-UNDANGAN UNDANGAN NGR.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Bab I Pendahuluan A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

KEDUDUKAN WARGA NEGARA & PERWAGA- NEGARAAN DI INDONESIA

Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD)

LATIHAN SOAL PENDIDIKAN PANCASILA IPB 111 UNIT MATA KULIAH DASAR UMUM

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

NEGARA, WARGA NEGARA, DAN PENDUDUK, HUBUNGANNYA DALAM KONSTELASI KEWARGANEGARAAN. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

Hak dan Kewajiban Warga Negara

Sari Perkuliahan. Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

Sari Perkuliahan. Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd. Drs. Dadang Ahmad, M.Pd

KISI UAS PPKN 20 Desember 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HAKEKAT BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

asas kewarganegaraan BAB I PENDAHULUAN

KUNCI SOAL ULANGAN HARIAN II TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan diteliti.

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

RechtsVinding Online Konsep Kewarganegaran Ganda Tidak Terbatas (Dual Nasionality) Dalam Sistem Kewarganegaraan Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seperti perdagangan, perekonomian bahkan sampai pada masalah perkawinan.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Bahasa

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

BUKU PANDUAN KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK PERGURUAN TINGGI. Karangan Dr.Ganjar M. Ganeswara, M.Pd ; Dra.Wilodati, M.

KISI KISI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA ( WNI )

NEGARA, HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA, KEWARGANEGARAAN

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

DIAZ RATNA DEWY EA32

IKHTISAR MATERI UAS KELAS X IRISAN MATERI KURIKULUM 2013 DAN KTSP

KASUS KASUS KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

KEWARGANEGARAAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA. Modul ke: 09Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia merupakan negara hukum yang menyadari, mengakui, dan

Civic Education. Pendidikan Kewarganegaraan

ontoh hak warga negara :

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

HUKUM KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 063/PUU-II/2004

Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia

7 Karakteristik Warga Negara Demokratis

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

(Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia)

PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG POLITIK, HUKUM, SOSIAL BUDAYA, DAN PERTAHANAN KEAMANAN. Nurohma, S.IP, M.

HAK ASASI MANUSIA. by Asnedi KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANWIL SUMATERA SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

BAHAN TAYANG MODUL 5

BAB I PENDAHULUAN. instansi vertikal yang melaksanakan tugas dekonsentrasi pusat di Provinsi

KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH[1].

Mata Kuliah Kewarganegaraan

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

BAB II KONSEP DASAR KEWARGANEGARAAN. dengan bukan warga negara (orang asing).

BAB I PENDAHULUAN. Warga negara merupakan salah satu hal yang bersifat prinsipal dalam

NEGARA, BANGSA DAN WARGA NEGARA Drs.M.Umar Djani Martasuta, M,Pd

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Transkripsi:

Objek Pendidikan Kewarganegaraan Kep Dirjen Pend Tinggi No. 267/DIKTI/KEP/2000 meliputi : Hak dan Kewajiban Warganegara Demokrasi Indonesia Hak Azasi Manusia Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Wawasan Nusantara Ketahanan Nasional Politik dan Strategi Nasional

Landasan Hukum 1) UUD 1945 Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat, yang memuat cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaannya. Pasal 27 ayat 1 menyatakan bahwa Segala warganegara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya Pasal 27 ayat 3 menyatakan bahwa Tiap-tiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Pasal 31 ayat 1 : Tiap-tiap warganegara berhak mendapat pendidikan

Ketetapan MPR No. II/MRP/1999 tentang GBHN Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo UU No. 1 Tahun 1988) Dalam pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak kewajiban warganegara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tak terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional.

Dalam pasal 19 2 disebutkan bahwa Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warganegara dan dilaksanakan secara bertahap. Tahap awal pada tingkat Pendidikan Dasar sampai Pendidikan Menengah dan ada dalam gerakan Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat Pendidikan Tinggi ada dalam bentuk Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan)? (http://elista.akrpind.ac.id/upload/files/800_babi).

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No. 267/DIKTI/KEP/2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi di Indonesia

Pemahaman tentang Bangsa dan Negara a. Bangsa Untuk memahami pengertian bangsa, ada dua teori yang perlu kita pelajari. Pertama, adalah Teori Objektif kedua adalah Teori Subjektif

BANGSA Teori Objektif.( Hans Khon seorang ahli Antropologi )bangsa adalah sesuatu yang terbentuk karena adanya persamaan bahasa, ras, suku bangsa, agama,wilayah dan lain-lain yang bersifat etnisitas.

Teori Subjektif.( Ernest Renan) Menurut teori ini bangsa adalah sesuatu yang terbentuk berdasarkan faktor jiwa, yaitu adanya kehendak untuk hidup bersama.

b.negara G.Pringgodigdo, SH, negara ialah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi unsurunsur tertentu, yaitu harus ada pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup dengan teratur sehingga merupakan suatu rangkaian nation (bangsa).

Sifat-sifat Negara Negara memiliki sifat-sifat : Memaksa, artinya; negara memiliki kekuasaan untuk memaksanakan kehendaknya kepada setiap warganegara. Monopoli, artinya; negara memiliki kekuasaan untuk menentukan tujuan hidup bersama. Mencakup semua (All Embraching), artinya; negara memiliki kekuasaan kepada semua warganegara untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Unsur-unsur Negara : Wilayah Rakyat Pemerintah yang Berdaulat Pengakuan

Hak dan kewajiban Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap warganegara. Warga negara adalah anggota dari pada rakyat suatu negara yang mencakup; penduduk asli dari suatu negara dan orang asing atau keturunan orang asing yang menurut undang-undang sudah masuk menjadi rakyat suatu negara.

Dalam UUD 1945 pasal 26 diuraikan Yang menjadi warganegara ialah orangorang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan undangundang sebagai warganegara.»penduduk ialah warganegara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.»Hal-hal mengenai warganegara dan penduduk diatur dengan undangundang.

Asas-Asas Kewarganegaraan Asas-Asas Kewarganegaraan 1) Asas Ius-Sanguinis dan Asas Ius-Soli 2) Bipatride dan Apatride

Asas Ius-Soli adalah asas daerah kelahiran, artinya bahwa status kewarganegaraan seseorang ditentukan di tempat kelahirannya di negara A tersebut, sedangkan Asas Ius-Sanguinis adalah keturunan atau hubungan darah, artinya bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh orang tuanya. Seseorang warganegara B karena orangnya warganegara B.

) Bipatride dan Apatride Dalam hubungan antar negara seseorang dapat berpindah tempat dan berdomisili di negara lain. Apabila seseorang atau keluarga yang bertempat tinggal di negeri lain melahirkan anak, maka status kewarganegaraan anak ini tergantung pada asas yang berlaku di negara tempat kelahirannya dan berlaku di negara orang tuanya. Perbedaan asas yang dianut oleh negara lain, misalnya negara A menganut asas Ius- Sanguinis sedangkan negara B menganur asas Ius-Soli, hal ini dapat menimbulkan status Bipatride atau Apatride pada anak dari orang tua yang berimigrasi di antara negara tersebut.

Bipatride (dwi kewarganegaraan) Bipatride (dwi kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan dari kedua negara terkait seseorang dianggap sebagai warganegara kedua negara itu. Misalnya, Sani dan Dewi adalah suatu istri yang berstatus warganegara A menganut asas Ius-Sanguinis dan negara B menganut Ius-Soli. Kemudian lahir anak mereka, Deny. Menurut negara A yang menganut Ius- Sangunis, Deny adalah warganegaranya karena mengikuti kewarganegaraan orangtuanya. Menurut negara B yang menganut asas Ius-Soli, Deny juga warganegaranya, karena tempat kelahirannya adalah di negara B. de demikian Deny mempunyai status dua kewarganegaraan atau Bipatride.

Apatride (tanpa kewarganegaraan) Apatride (tanpa kewarganegaraan) timbul apabila menurut peraturan kewarganegaraan, seseorang tidak diakui sebagai warganegara dari negara manapun. Misalnya, Alamsyah dan Wiwirk adalah suami istri yang berstatus warganegara B yang berstatus Ius-Soli. Mereka berdomisili di negara A yang berasaskan Ius- Sanguinis. Kemudian lahirlah anak mereka bernama Hanafi, menurut negara A, Hanafi tidak diakui sebagai warganegaranya, karena kedua orangtuanya bukan warganegaranya. Begitu pula menurut negara B, Hanafi tidak diakui sebagai warganegaranya, karena di negara lain. Dengan demikian Hanafi tidak mempunyai V atau Apatride.

. Hak dan Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945 Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warganegara mencakup pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33 dan 34. Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum dan pemerintahan, serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (2) menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warganegara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya. Pasal 30 ayat (1) dalam Perubahan Kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warganegara berhak mendapat pendidikan, sedang ayat (2) setiap warganegara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal 33, mengatur tentang kesejahteraan rakyat di bidang sosial. Pasal 34, mengatur bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak.

Pengertian HAM Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya. Hak asasi meliputi hak hidup, hak kemerdekaan, hak milik dan hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia dan tak dapat diganggu gugat oleh orang lain.