BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo Utara yang beralamat di jln Kusnodanupoyo desa Molinggkapoto kecamatan Kwandang Kab. Gorontalo Utara dengan alas an penelitian yang sejenis belum pernah diteliti di Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian yakni sejak awal bulan januari sampai dengan sekarang. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan ilmiah dengan menggunakan struktur teori untuk membangun satu atau dua lebih hipotesis yang membutuhkan pengujian secara kualitatif dan statistika. Penelitian ini melihat pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja daerah dan melakukan penafsiran dimasa mendatang. Jenis penelitian ini adalah penelitian uji hipotesis yang mengambil sampel dari populasi dan menetapkan kriteria sesuai dengan tujuan penelitian.pengujian hipotesis yaitu penelitian yang biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh Pendapatan Asli Derah sebagai variabel independen (X) terhadap Belanja Daerah sebagai variabel dependen (Y) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo Utara.
3.3 Populasi dan Sampel Menurut Sakaran (2006: 121) Populasi adalah sekumpulan oreng, kejadian atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah APBD Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, dengan menggunakan data runtun waktu (time series) selama enam tahun yakni sejak tahun 2007 sampai dengan 2012. Objek yang diteliti adalah hasil laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara tentang Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah dalam bentuk laporan triwulan selama enam tahun yakni tahun 2008 sampai dengan 2012 terdiri dari 20 triwulan. Laporan keuangan selama 20 triwulan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitan ini adalah data sekunder time series berupa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan realisasi Belanja Daerah di Kabupaten Gorontalo Utara selama periode pengamatan. Sumber data tersebut diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo Utara. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku literatur, jurnal maupun hasil publikasi dari instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian. 3.5 Variabel Penelitian Variabel bebas atau variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan indikatornya adalah Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Variabel terkait atau variabel dependen (Y) adalah Belanja Daerah. Definisi Operasional: 3.5.1 Variabel Independen (X) Adapun varabel independen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Instrumen yang digunakan pada variabel ini menggunakan indikator sesuai dengan UU No. 33 tahun 2004 yang menjelaskan bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas hasil Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah serta Lain-lain PAD yang Sah. Berikut penjelsan keiga indikator yang akan digunakan: 1. Pajak Daerah (X1) adalah iuran wajib yang dilaksanakan oleh orang pribadi/badan kepada daerah tanpa adanya imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan peme rintah daerah dan pembangunan daerah. 2. Retribusi Daerah (X2) adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan 3. Lain-lain PAD yang Sah (X3) meruapakan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan.
Untuk mengukur variabel ini digunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. 3.5.2 Variabel Depeneden (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah belanja daerah. Belanja Daerah merupakan jumlah realisasi seluruh belanja daerah baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Tabel 5: Pengukuran Variabel VARIABEL DEFINISI SKALA UKUR Belanja Daerah (Y) Belanja Daerah merupakan jumlah Rasio realisasi seluruh belanja daerah baik belanja tidak langsung maupun belanja langsung Pajak Daerah (X1) Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilaksanakan oleh orang pribadi/badan kepada daerah tanpa adanya imbalan langsung yang seimbang yang dapat Rasio dipaksakan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan peme rintah daerah dan pembangunan daerah. Retribusi Daerah (X2) Retribusi Daerah adalah pungutan Rasio daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan Lain-lain PAD yang Sah (X3) Lain-lain PAD yang Sah meruapakan penerimaan daerah yang tidak termasuk Rasio
dalam jenis Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan. UU No. 33 tahun 2004 3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Perumusan Model Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Squere (OLS). Menurut Gujarati dan Porter (2009) Ordinary least square (OLS) merupakan metode estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dan fungsi regresi sampel.dengan analisis inipengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti bisa diketahui. Model persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menggunakan regresi berganda, analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi variable yang lain konstan, yakni untuk menguji apakah Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah berpengaruh terhadap Belanja Daerah di Kabupaten Gorontalo Utara, berikut persamaannya yakni: BD=β0+β1PjD+β2ReD+β3LPAD Atau Y=βo+β1X1+β2X2+β3X3 Keterangan: BD(Y) β0 = Belanja Daerah = Intercept/ konstanta regresi
β1,β2,β3 PjD (X1) ReD (X2) LPAD (X3) = Koefisien Estimasi = Pajak Daerah = Retribusi Daerah = Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.6.2 Pengujian Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terkait dependentdan variabel bebas independent memiliki distribusi normal atau tidak dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Untuk melihat normalitas digunakan data uji statistik. Test sederhana yang dapat dilakukan adalah nilai Skewness atau Kurtosis. Nilai Z statistik dapat dihitung dengan rumus: Skewness ZSkewness = 6/N Sedangkan nilai ZKurtosisdapat dihitung dengn rumus: Kurtosis ZKurtosis= 24/N Dimana N adalah jumlah sampel. Jika nilai Zhitung >Ztabel, maka distribusi tidak normal. Pada tingkat signifikasi 5% nilai Ztabel = 1,96. Jadi jika nilai Zhitung yaitu ZSkewness, dan ZKurtosis<Ztabel (1,96), maka data berdistribusi normal dan model tersebut memenuhi asumsi normalitas, Ghozali (2005: 77).
3.6.3 Pengujian Asumsi Klasik a) Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Uji heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar analisisnya dapat dilihat: 1. Jika titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu ymaka tidak terjadi heterokedastisitas b) Uji Autokorelasi Menguji Autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan pengujian Durbin Watson (DW). Jika nilai Durbin Watson terletak antara -2 atau +2, maka tidak terjadi autokorelasi. c) Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Pendeteksiannya dengan menggunakan Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance Value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. 3.6.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Semua pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan alat bantu komputer dengan menggunakan paket program SPSS (Statistics Package for Social Sciences). 1. Pengujian Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk menguji signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel pada level of significant 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Hο: β1 = β2 = βk = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara semua variabel PAD dengan variabel Belanja daerah. Ha: β1 β2 βk = 0 artinya ada pengaruh yang signifikan antara semua variabel PAD terhadap variabel Belanja Daerahn. Kriteria Pengujian : Jika F hitung < F tabel maka Hο diterima dan Ha ditolak Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima dan Hο ditolak 2. Pengujian Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual, hal ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan tabel pada level of significant 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Pajak Daerah H0: Pajak Daerah tidak berpengaruh terhadap Belanja Daerah H1: Pajak Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah 2. Retribusi daerah H0: Retribusi Daerah tidak berpengaruh terhadap Belanja Daerah H2: Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Belanja Daerah. 2. Lain-lain PAD H0: Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tidak berpengaruh terhadap Belanja Daerah H1: Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah berpengaruh terhadap Belanja Daerah Kriteria pengujian a. Jika t hitung < t tabel maka Hο diterima dan H1, H2, H3 ditolak b. Jika t hitung > t tabel maka H1, H2, H3 diterima dan Hο ditolak 3. Koefisien Determinan (R²) Pengujian koefisien determinan (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Tingkat ketetapan terbaik dalam regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk yang nilainya antara nol dan satu 0 R² 1. Hal ini berarti bila R²=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.