WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 2 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

- 1 - GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

BUPATI BREBES PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 3 Tahun 2015 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR Nomor 7 Tahun 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM FAKIR MISKIN

GUBERNUR PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM PADA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 6 TAHUN 2016

RRANCANGA GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 3 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015 PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 24

PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No.98 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 015 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM CUMA-CUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM CUMA-CUMA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG. 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 10 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2016 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PENUNJUK ADVOKAT DAN BANTUAN HUKUM

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT KURANG MAMPU

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN HUKUM BAGI WARGA MISKIN KABUPATEN SIAK

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SANTUNAN KEMATIAN BAGI PENDUDUK MISKIN KOTA KEDIRI

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR... TAHUN... TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PEMERINTAH KOTA BLITAR

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

fvlenimbang: a. bahwa negara menjamin hak konstitusional setiap orang untuk

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 8 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 6 SERI E

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 9 TAHUN 2015

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM MASYARAKAT MISKIN

B U P A T I K E T A P A N G SALINAN: PERATURAN BUPATI KETAPANG NOMOR: 1 TAHUN 2010

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 107 TAHUN : 2010 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 13 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, SYARAT TEKNIS KERJASAMA DAN BESARAN BIAYA ADMINISTRASI BANTUAN HUKUM BAGI MASYARTAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK, Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 2 tahun 2015 tentang bantuan hukum bagi masyarakat miskin pasal 6 ayat (3) yang menyatakan bahwa Tata cara dan syarat teknis kerja sama ditetapkan dengan peraturan Walikota dan pasal 22 yang menyatakan bahwa Apabila selama 1 (satu) tahun anggaran tidak ada masyarakat miskin yang memohon bantuan hukum kepada pemberi bantuan hukum maka dana sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 harus dikembalikan oleh pemberi bantuan hukum dengan cara menyetorkan dana tersebut ke kas daerah setelah dikurangi biaya administrasi yang besarnya ditetapkan dengan peraturan walikota; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata cara, syarat teknis kerjasama dan besaran biaya administrasi bantuan hukum bagi masyarakat miskin ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19) jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Kotamadya Payakumbuh; 2. Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik 1

Indonesia Nomor 5076); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5431); 9. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 22 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Etika Pemerintahan Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 1); 12. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 3) ; 13. Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 9 Tahun 2008 Tentang pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Solok (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2008 Nomor 9) ; 14. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin (Lembaran Daerah Kota Solok Tahun 2015 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Solok Nomor 2); 2

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA, SYARAT TEKNIS KERJASAMA DAN BESARAN BIAYA ADMINISTRASI BANTUAN HUKUM BAGI MASYARTAKAT MISKIN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Solok. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Solok. 3. Walikota adalah Walikota Solok. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solok. 5. Masyarakat adalah orang perseorangan atau sekelompok orang yang memiliki identitas kependudukan yang sah di Kota Solok. 6. Masyarakat miskin adalah orang perseorangan atau sekelompok orang yang kondisi sosial ekonominya dikatagorikan miskin yang dibuktikan Surat Keterangan Miskin atau dokumen lain sebagai pengganti surat keterangan miskin sesuai dengan database pemerintah Kota Solok yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Walikota. 7. Penerima bantuan hukum adalah orang perseorangan atau sekelompok orang yang sedang menghadapi masalah hukum dan secara sosial ekonomi tidak mampu menanggung biaya operasional beracara. 8. Pemberi bantuan hukum adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan bantuan hukum yang telah memenuhi ketentuan perundang-undangan. 9. Bantuan hukum adalah pemberian bantuan hukum oleh Pemberi bantuan hukum kepada penerima bantuan hukum yang merupakan masyarakat miskin. 10. Litigasi adalah proses penangangan perkara hukum yang dilakukan melalui jalur pengadilan untuk menyelesaikannya. 11. Nonlitigasi adalah proses penangangan perkara hukum yang dilakukan di luar jalur pengadilan untuk menyelesaikannya. 12. Dana bantuan hukum adalah biaya yang disediakan tiap tahun oleh Pemerintah Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD, untuk membiayai penyelenggaran bantuan hukum bagi masyarakat miskin. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Bantuan hukum untuk masyarakat miskin dimaksudkan untuk membantu penyelesaian permasalahan hukum yang sedang dihadapi masyarakat miskin di daerah. (2) Bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dasar, meliputi : a. Prinsip Keadilan; 3

b. Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum; c. Prinsip perlindungan terhadap hak asasi manusia; d. Prinsip keterbukaan; e. Prinsip efisiensi; f. Prinsip efektifitas dan g. Prinsip akuntabilitas. Pasal 3 Penyelenggaraan bantuan hukum bertujuan untuk: a. menjamin dan memenuhi hak bagi orang miskin untuk mendapatkan akses keadilan; b. menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia; c. menjamin pemenuhan hak penerima bantuan hukum untuk memperoleh keadilan; dan d. menjamin bahwa bantuan hukum dapat dimanfaatkan secara merata oleh seluruh masyarakat. BAB III RUANG LINGKUP DAN SASARAN Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 4 Ruang lingkup peraturan Walikota ini meliputi : a. Tata cara permohonan bantuan hukum dari pemohon bantuan hukum dari pemohon bantuan hukum ke lembaga bantuan hukum; b. Tata cara permohonan dana bantuan hukum dari lembaga bantuan hukum ke Pemerintah Daerah; c. Besaran biaya administrasi; dan d. Verifikasi, Pengawasan dan Pertanggungjawaban. Bagian Kedua Sasaran Pasal 5 (1) Bantuan hukum meliputi masalah hukum keperdataan, pidana, dan tata usaha negara baik litigasi maupun nonlitigasi. (2) Bantuan hukum untuk hukum keperdataan adalah masalah hukum keperdataan secara keseluruhan, bantuan hukum untuk tata usaha negara adalah apabila masyarakat merasa dirugikan oleh pejabat tata usaha negara maka pemerintah daerah dapat memberikan bantuan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan masalah hukum untuk masalah hukum pidana adalah seluruh hukum pidana kecuali : a. Pelaku Tindak Pidana Psikotropika dan sejenisnya; b. Pelaku Tindak pidana terorisme; c. Pelaku Surpesi; d. Pelaku Ilegal Logging; 4

e. Pelaku Ilegal Minning; f. Pelaku Traffiking; g. Pelaku asusila; dan h. Pelaku Judi. BAB IV TATA CARA PERMOHONAN BANTUAN HUKUM DARI PEMOHON BANTUAN HUKUM KE LEMBAGA BANTUAN HUKUM Pasal 6 (1) Pemohon bantuan hukum mengajukan permohonan bantuan hukum secara tertulis kepada lembaga bantuan hukum dengan persyaratan sebagai berikut : a. Identitas pemohon bantuan hukum; b. Uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimintakan bantuan hukum; c. Menyerahkan copy atau salinan dokumen yang berkenaan dengan perkara; dan d. Melampirkan surat keterangan miskin sesuai dengan data base pemerintah kota Solok yang telah ditetapkan dengan surat keputusan Walikota. (2) Dalam hal pemohon bantuan hukum yang tidak mampu menyusun permohonan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemohon dapat mengajukan permohonan secara lisan. (3) Permohonan secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dituangkan dalam bentuk tertulis oleh lembaga bantuan hukum. (4) Identitas pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan / atau dokumen lain yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Pasal 7 (1) Lembaga bantuan hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama 1 (satu) hari kerja setelah menerima berkas permohonan bantuan hukum. (2) Dalam hal permohonan bantuan hukum telah memenuhi persyaratan, lembaga bantuan hukum wajib menyampaikan kesediaan atau penolakan secara tertulis atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitu ng sejak permohonan dinyatakan lengkap. (3) Dalam hal lembaga bantuan hukum menyatakan kesediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka lembaga bantuan hukum memberikan bantuan hukum berdasarkan surat kuasa khusus dari penerima bantuan hukum. (4) Dalam hal permohonan bantuan hukum ditolak, Lembaga bantuan hukuim wajib memberikan alasan penolakan secara tertulis dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan dinyatakan lengkap. BAB V TATA CARA PERMOHONAN DANA BANTUAN HUKUM DARI LEMBAGA BANTUAN HUKUM KE PEMERINTAH DAERAH 5

Pasal 8 (1) Dana bantuan hukum Litigasi dan/atau Non Litigasi diberikan sesuai dengan DPA bantuan hukum pada bagian Hukum dan HAM Sekretariat daerah kota Solok. (2) DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Pasal 9 (1) Dalam hal pengajuan permohonan dana bantuan hukum litigasi, lembaga bantuan hukum mengajukan permohonan dana bantuan hukum kepada walikota melalui sekretaris daerah. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melampirkan : a. Surat permohonan dana bantuan hukum litigasi yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga bantuan hukum; b. Melampirkan salah satu dokumen sebagai berikut : Surat keterangan tidak mampu dari lurah atau kartu beras miskin. c. Foto copy surat keputusan mentri hukum dan HAM sebagai lembaga bantuan hukum yang telah terakreditasi; d. Kepengurusan Lembaga bantuan hukum; e. Program bantuan hukum tahunan; f. Foto copy identitas penerima bantuan hukum; g. Uraian singkat pokok perkara yang dimohonkan penerima bantuan hukum; h. Surat pernyataan tidak menerima dana bantuan hukum yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja Negara, anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten/Kota lain, yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga bantuan hukum;dan i. Salinan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 10 (1) Bagian hukum melakukan pemeriksaan berkas permohonan dana bantuan hukum litigasi yang diajukan oleh lembaga bantuan hukum. (2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum memenuhi persyaratan, bagian hukum mengembalikan berkas dimaksud untuk dilengkapi dan / atau diperbaiki. Pasal 11 (1) Penyaluran dana bantuan hukum litigasi dilakukan setelah lembaga bantuan hukum menyelesaikan perkara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ( inkraht ). (2) Penyaluran dana bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan standar biaya pelaksanaan bantuan hukum litigasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7. 6

Pasal 12 (1) Penyaluran dana bantuan hukum non litigasi dilakukan setelah lembaga bantuan hukum menyelesaikan paling sedikit 1 (satu) paket kegiatan non litigasi, dan menyampaikan laporan yang disertai dengan bukti pendukung. (2) Penyaluran dana bantuan hukum non litigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan tarif per kegiatan sesuai standar biaya pelaksanaan bantuan hukum non litigasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7. BAB VI BESARAN BIAYA ADMINISTRASI Pasal 13 (1) Apabila selama 1 (satu) tahun anggaran, tidak ada masyarakat miskin yang memohon bantuan hukum kepada pemberi bantuan hukum, maka dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 2 tahun 2015 tentang bantuan hukum bagi masyarakat miskin harus dikembalikan oleh pemberi bantuan hukum dengan cara menyetorkan dana tersebut ke kas daerah setelah dikurangi biaya administrasi. (2) Biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebesar Rp.7.500.000,- ( Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah,-). BAB VII VERIFIKASI, PENGAWASAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Bagian Kesatu Verifikasi dan Pengawasan Pasal 14 Dalam rangka Verifikasi dan Pengawasan, Walikota membentuk tim yang ditetapkan dengan keputusan Walikota. Bagian Kedua Pertanggungjawaban Pasal 15 (1) Lembaga bantuan hukum wajib melaporkan realisasi pelaksanaan dana bantuan hukum yang berasal dari APBD secara berkala. (2) Dalam hal lembaga bantuan hukum menerima sumber pendanaan selain APBD, maka lembaga bantuan hukum melaporkannya secara terpisah dari laporan realisasi pelaksanaan dana bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Lembaga bantuan hukum mengelola secara tersendiri dan terpisah administrasi keuangan dana bantuan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari administrasi keuangan organisasi lembaga bantuan hukum atau administrasi keuangan lainnya. 7

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Solok. Ditetapkan di Solok Pada tanggal 3 Maret 2016 WALIKOTA SOLOK, Dto Diundangkan di Solok Pada tanggal 3 Maret 2016 Plt.SEKRETARIS DAERAH KOTA SOLOK ZUL ELFIAN Dto HELMIYATI BERITA DAERAH KOTA SOLOK TAHUN 2016 NOMOR 4 8

PENJELASAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, SYARAT TEKNIS KERJASAMA DAN BESARAN BIAYA ADMINISTRASI BANTUAN HUKUM BAGI MASYARTAKAT MISKIN I. UMUM Pemerintah dalam memenuhi setiap hak dasar manusia sebagai amanat Undang-Undang Dasar 1945 dantaranya untuk melindungi dan menjamin hak asasi warga Negara khususnya bagi orang atau sekelompok orang miskin akan kebutuhan akses terhadap keadilan ( access to justice ) dan kesamaan dihadapan hukum ( equality before the law ) diberlakukannya Undang -Undang 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Berdasarkan ketentuan pasal 19 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum,penyelenggaraan bantuan hukum diatur dengan Peraturan Daerah.Untuk melaksanakan ketentuan tersebut, Pemerintah kota Solok bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solok menetapkan peraturan daerah kota Solok Nomor 2 tahun 2015 tentang bantuan hukum bagi masyarakat miskin, sebagai dasar penyelenggaraan bantuan hukum untuk masyarakat miskin di kota Solok, yang didalamnya mengatur tata cara pengalokasian dana bantuan hukum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kota Solok. Selama ini, pemberian bantua hukum belum banyak menyentuh orang atau kelompok orang miskin, sehingga mereka kesulitan untuk mengakses keadilan karena terhambat oleh ketidakmampuan mereka untuk mewujudkan hak-hak konstitusional mereka. Pengaturan mengenai pemberian bantuan hukum untuk masyarakat miskin dalam Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2015 merupakan jaminan terhadap hak-hak konstitusional orang atau kelompok orang miskin di kota Solok. Untuk melaksanakan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin, maka disusunlah peraturan walikota yang didalamnya mengatur terkait tata cara penyaluran dana bantuan hukum,besaran biaya administrasi, pertanggungjawaban, pengawasan dan pengendalian. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1. Pasal 2 Cukup Jelas. Huruf a Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah menempatkan hak dan kewajiban setiap orang secara proporsional, patut, benar, baik, dan tertib. Huruf b Yang dimaksud dengan asas persamaan kedudukan dalam hukum adalah bahwa setiap orang mempunyai hak dan 9

perlakuan yang sama di depan hukum serta kewajiban menjunjung tinggi hukum. Huruf c Yang dimaksud dengan asas perlindungan terhadap hak asasi manusia adalah bahwa setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan yang sama serta tidak memihak sesuai dengan martabat kemanusiannya di depan hukum. Huruf d Yang dimaksud dengan asas keterbukaan adalah memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi secara lengkap, benar, jujur, dan tidak memihak dalam mendapatkan jaminan keadilan atas dasar hak secara konstitusional. Huruf e Yang dimaksud dengan asas efisiensi adalah memaksimalkan pemberian Bantuan Hukum melalui penggunaan sumber anggaran yang ada. Huruf f Yang dimaksud dengan asas efektivitas adalah menentukan pencapaian tujuan pemberian Bantuan Hukum secara tepat. Huruf g Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Bantuan Hukum harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Pasal 6 Ayat (3) Ayat (4) Pasal 7 Ayat (3) Surat kuasa khusus pemberian bantuan hukum ditandatangani atau dicap jempol oleh penerima bantuan hukum. Ayat (4) 10

Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Ayat (3) Pasal 16 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 4 11