2017, No Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from Their Utilization to the Convention on Biological Diversity (Pro

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN SUMBER DAYA GENETIK DAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Terminologi Pendahuluan Kondisi Awal Pencatatan Aplikasi Saat Ini ScreenShot Aplikasi Isu isu Terkait Dengan Aplikasi Rencana Pengembangan Penutup

BERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.

2016, No Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 266, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. TENTANG

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5541) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asas

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lemb

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 ten

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO


2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL

2017, No Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-U

2016, No penyelesaian sengketa di luar pengadilan, perlu mengatur mengenai mekanisme pemblokiran dan pembukaan pemblokiran akses sistem admini

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI

Perlukah Dibentuk Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Sumber Daya Genetik? oleh: Meirina Fajarwati *

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

2017, No tentang Biaya Jasa Hukum Notaris untuk Pendirian Perseroan Terbatas bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tah

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik I

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak As

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembar

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KLASIFIKASI ARSIP BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan L

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No pengetahuan dan teknologi tentang keanekaragaman hayati yang harus disosialisasikan kepada masyarakat, perlu membangun Museum Nasiona

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2018, No Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lemb

2016, No Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indo

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5491); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang K

2016, No Sistem Identifikasi Teraan Sidik Jari atau Daktiloskopi (Staatsblad 1911 Nomor 234); 2. Besluit van den Gouveneur General Nederland I

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG HUTAN HAK

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 177, Tam

2017, No tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang

2017, No Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan T

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transa

2015, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 3. Peraturan Pemer

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Nega

2016, No Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Neg

2017, No dan Pemberitahuan Berakhirnya Status Badan Hukum Yayasan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tah

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perbatasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 79); 3. Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 5

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tam

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

LAPORAN SINGKAT PANITIA KHUSUS (PANSUS) RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PATEN

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

2 4. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 1 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan InaGeoportal; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No terhadap layanan jasa hukum sehingga perlu diganti; c. bahwa pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2017, No Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 104); 3. Per

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

No.964, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Data KIK. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG DATA KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa keragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia dalam bentuk pengetahuan tradisional, ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik, dan potensi indikasi geografismerupakan modal dasar pembangunan nasional; b. bahwa pengetahuan tradisional, ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik, dan potensi indikasi geografisuntuk kepentingan pelindungan, pelestarian, pengembangan, dan/atau pemanfaatan perlu dikelola dan dipelihara dalam bentuk inventarisasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Data Kekayaan Intelektual Komunal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya Protocol on Access to Genetic

2017, No.964-2- Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from Their Utilization to the Convention on Biological Diversity (Protokol Nagoya tentang Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman Hayati)(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5412); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599); 4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5922); 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 252, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5953); 6. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84); 7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186);

-3-2017, No.964 Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG DATA KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kekayaan Intelektual Komunal yang selanjutnya disingkat KIK adalah kekayaan intelektual yang berupa pengetahuan tradisional, ekspresi budaya tradisional, sumber daya genetik, dan potensi indikasi geografis. 2. Pusat Data KIK yang selanjutnya disebut Pusat Data adalah kumpulan data mengenai KIK yang ada di seluruh Indonesia. 3. Pengetahuan Tradisional adalah karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat tertentu. 4. Ekspresi Budaya Tradisional adalah segala bentuk ekspresi karya cipta, baik berupa benda maupun takbenda, atau kombinasi keduanya yang menunjukkan keberadaan suatu budaya tradisional yang dipegang secara komunal dan lintas generasi. 5. Sumber Daya Genetik adalah tanaman/tumbuhan, hewan/binatang, jasad renik atau bagian-bagiannya yang mempunyai nilai nyata atau potensial. 6. Potensi Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan reputasi, kualitas dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan yang memiliki potensi untuk dapat dilindungi dengan Indikasi Geografis.

2017, No.964-4- 7. Kustodian adalah komunitas atau masyarakat tradisional yang memelihara dan mengembangkan Pengetahuan Tradisional dan/atau Ekspresi Budaya Traditional tersebut secara tradisional dan komunal. 8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Pasal 2 Data KIK meliputi: a. Pengetahuan Tradisional; b. Ekspresi Budaya Tradisional; c. Sumber Daya Genetik; dan d. Potensi Indikasi Geografis. Pasal 3 Pengetahuan Tradisional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf aterdiri atas: a. kecakapan teknik (know how); b. keterampilan; c. inovasi; d. konsep; e. pembelajaran; f. pengetahuan pertanian; g. pengetahuan teknis; h. pengetahuan ekologis; i. pengetahuan pengobatan termasuk obat terkait dan tata cara penyembuhan, serta pengetahuan yang terkait dengan Sumber Daya Genetik; j. adat istiadat masyarakat; k. ritus (magis); l. perayaan-perayaan; m. sistem ekonomi tradisional; n. sistem organisasi sosial; o. pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, pengobatan tradisional; dan/atau

-5-2017, No.964 p. kemahiranmembuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional. Pasal 4 (1) Ekspresi Budaya Tradisional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b mencakup bentuk ekspresi: a. verbal tekstual; b. musik; c. gerak; d. teater; e. seni rupa; f. upacara adat; g. arsitektur; h. lanskap; dan/atau i. bentuk ekspresi lainnya sesuai perkembangan. (2) Dalam mewujudkan bentuk ekspresi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Ekspresi Budaya Tradisional dapat menggunakan Sumber Daya Genetik. Pasal 5 Sumber Daya Genetik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2huruf c mencakup: a. tanaman/tumbuhan atau bagian-bagiannya yang mempunyai nilai nyata atau potensial; b. hewan/binatang atau bagian-bagiannya yang mempunyai nilai nyata atau potensial; dan/atau c. jasad renik atau bagian-bagiannya yang mempunyai nilai nyata atau potensial. Pasal 6 Potensi Indikasi Geografis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d mencakup barang dan/atau produk berupa: a. sumber daya alam; b. barang kerajinan tangan; dan/atau c. hasil industri.

2017, No.964-6- BAB II INVENTARISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 7 (1) KIK wajib dilakukan inventarisasi. (2) Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri. (3) Dalam melakukan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri dapat bekerja sama dengan kementerian/lembagadan/atau Pemerintah Daerah. (4) Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan cara: a. studi lapangan/kelayakan; b. kelengkapan administrasi; c. pengusulan penetapan hasil inventarisasi; dan/atau d. pertukaran data. Pasal 8 (1) Dalam melakukan inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Menteri, menteri, pimpinan lembaga, dan/atau kepala daerah wajib mengisi formulir. (2) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariperaturan Menteri ini Bagian Kedua Ekspresi Budaya Tradisional Pasal 9 Data Ekspresi Budaya Tradisional yang diinventarisasi paling sedikit memuat: a. nama Ekspresi Budaya Tradisional; b. kustodian; c. bentuk Ekspresi Budaya Tradisional;

-7-2017, No.964 d. klasifikasi; e. wilayah/lokasi; dan f. deskripsi. Bagian Ketiga Pengetahuan Tradisional Pasal 10 Data Pengetahuan Tradisional yang diinventarisasi paling sedikit memuat: a. nama Pengetahuan Tradisional; b. kustodian; c. bentukpengetahuan Tradisional; d. wilayah/lokasi; dan e. deskripsi. Bagian Keempat Sumber Daya Genetik Pasal 11 Data Sumber Daya Genetikyang diinventarisasi paling sedikit memuat: a. nama Sumber Daya Genetik; b. jenis Sumber Daya Genetik; c. wilayah/lokasi; dan d. deskripsi. Bagian Kelima Potensi Indikasi Geografis Pasal 12 Data Potensi Indikasi Geografis yang diinventarisasi paling sedikit memuat: a. namapotensi Indikasi Geografis; b. jenis barang atau produk; c. karakteristik dan kualitas produk; d. batas wilayah/peta wilayah; dan

2017, No.964-8- e. deskripsi. Pasal 13 (1) Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 sampai dengan Pasal 12 dilakukan pendokumentasian/pengarsipansecara elektronik atau nonelektronik. (2) Pendokumentasian/pengarsipansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri BAB III PUSAT DATA Pasal 14 Dalam menyelenggarakan inventarisasi KIK,Menteri membentuk sistem inventarisasi KIK berupa Pusat Data. Pasal 15 (1) Pusat Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14paling sedikit memuat: a. nama, bentuk, dan sifat KIK; b. Kustodian; c. wilayah/lokasi KIK; d. deskripsi KIK; e. dokumentasi KIK; dan f. data dukung lainnya. (2) Data yang dimuat oleh Pusat Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat terbuka kecuali ditentukan lain oleh Menteri. Pasal 16 (1) Setiap orang dapat mengajukan keberatan kepada Menteri terhadap KIK yang termuat dalam Pusat Data, dalam hal: a. KIK tersebut tidak sesuai dengan pranata sosial yang berlaku dalam masyarakat komunal; dan/atau

-9-2017, No.964 b. Kustodian yang mengampu bukan merupakan Kustodian yang sebenarnya. (2) Menteri melakukan mediasi dengan pihak terkait untuk memeriksa keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Berdasarkan hasil mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri dapat menerima atau menolak keberatan dari pemohon. (4) Dalam hal Menteri menerima keberatan, Menteri mengubah atau menghapusdata KIK dari Pusat Data. Pasal 17 Dalam hal terdapat ketidaksesuaian data KIK, Menteri dapat mengubah data KIK dari Pusat Data. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2017, No.964-10- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2017 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 14 Juli 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-11-2017, No.964 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN TENTANG DATA KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL A. FORMULIR INVENTARISASI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL FORMULIR INVENTARISASI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL 1. a. Nama Kanwil. b. Nomor Pencatatan. 2. a. Nama EBT (isi nama yang paling umum dipakai). b. Alias/ nama Lain(varian atau alias nama EBT), jika ada boleh lebih dari satu 3. Jenis EBT (contreng satu atau lebih). (1) Verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa maupun puisi, dalam berbagai tema dan kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya susastra ataupun narasi informatif (2) Musik, mencakup antara lain: vokal, instrumental atau kombinasinya. (3) Gerak, mencakup antara lain: tarian, beladiri, dan permainan. (4) Seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga

2017, No.964-12- dimensi yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, logam, batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-lain atau kombinasinya. (5) Upacara adat, yang juga mencakup pembuatan alat dan bahan serta penyajiannya. (6) Teater, mencakup pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat. (7) Arsitektur dan lanskap 4. Sub jenis EBT. Sub jenis EBT 5. Klasifikasi EBT (Boleh dipilih lebih dari satu). (1) Rahasia (2) Terbuka (3) Sakral (4) Dipegang Teguh 6. Persetujuan pencatatan EBT dari Kustodian EBT (nama komunitas/organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan / masyarakat hukum adat)yang menjaga, memelihara dan mengembangkan serta bertanggung jawab atas EBT yang dilaporkan. Ada / tidak ada* pantangan untuk mempublikasikan. Telah mendapat persetujuan dari : 1. 2. (* coret yang tidak perlu) 7. Penjelasan atas klasifikasi EBT yang dilaporkan.

-13-2017, No.964 8. Nama orang yang melaporkan EBT (jika dari instansi, sebutkan nama instansi, bagian dan jabatan). Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 9. Tempat dan tanggal pelaporan. Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Tanggal Pelaporan : 10. Nama Kustodian EBT (nama komunitas/organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan / masyarakat hukum adat) yang menjaga, memelihara dan mengembangkan EBT yang dilaporkan. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 11. Guru budaya/maestro: diisi nama orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang EBT tersebut. 1. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 2. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email :

2017, No.964-14- 12. Lokasi EBT (lokasi utama dan lokasi lain juga disebutkan). Provinsi : Kabupaten/Kota : Lokasi lain yang ditetapkan oleh Kustodian: 1. 2. 3. 13. Uraian/deskripsi/sejarah singkat EBT yang dilaporkan saat ini: (Apa? Siapa? Dimana? Bagaimana? Kapan? Bagaimana prosesnya? Serta bagaimana fungsi sosial karya budaya yang bersangkutan). 14. Kondisi EBT saat ini (contreng salah satu). Sedang berkembang Masih bertahan Sudah berkurang/terancam punah Sudah punah/ tidak berfungsi lagi dalam masyarakat Keterangan : Diisi dengan memberi tanda ( ) pada kondisi dimana EBT yang dilaporkan termasuk didalamnya. * boleh memberi tanda lebih dari satu 15. Upaya pelestarian/promosi EBT selama ini (contreng satu atau lebih). (a) Promosi langsung, promosi lisan (mulut ke mulut) (b) Pertunjukan seni, pameran, peragaan/demonstrasi (c) Selebaran, poster, surat kabar, majalah, media luar ruang (d) Radio, televisi, film, iklan (e) Internet

-15-2017, No.964 (f) Belum ada upaya untuk pelestarian/ promosi EBT yang bersangkutan (g) Riset Keterangan : Diisi dengan memberi tanda ( ) pada kondisi dimana EBT yang dilaporkan termasuk didalamnya. * boleh memberi tanda lebih dari satu 16. Dokumentasi, diisi sesuai jenis format dokumentasi (contreng satu atau lebih, menurut jenis dokumentasi yang dikirim) a) Naskah i) Peta b) Buku j) Kaset audio c) Mikrofilm k) CD audio d) Foto biasa l) CD data e) Slide m) VCD/DVD f) Foto digital (jpeg, dsb) n) Kaset beta g) Album (rekaman, piringan o) Film seluloid hitam) h) Gambar p) dan lain-lain (kliping koran) Keterangan : Diisi dengan memberi tanda ( ) pada dokumentasi yang dimiliki dari EBT yang dilaporkan. * boleh memberi tanda lebih dari satu, diharapkan minimal dalam bentuk rekam (visual/kaset/mp3/mp4) dan foto 17. Referensi ( ditulis sumber secara lengkap : nama penulis, tahun, judul buku, tempat terbit, penerbit); naskah kuno, prasasti, sumber lisan/ nama pelaku (saksi sejarah) yang masih hidup, usia, dll. Keterangan : Diisi dengan menuliskan referensi yang digunakan dalam pelaporan EBT baik berupanaskah/buku/prasasti/sumber lisan. Catatan : Inventarisasi KIK hanya bersifat pencatatan untuk perlindungan defensif.

2017, No.964-16- B. FORMULIR INVENTARISASI PENGETAHUAN TRADISIONAL FORMULIR INVENTARISASI PENGETAHUAN TRADISIONAL 1. a. Nama Kanwil. b. Nomor Pencatatan. 2. a. Nama PT (isi nama yang paling umum dipakai). b. Nama lain (varian atau nama lain PT), jika ada. 3. JenisPT (contreng satu atau lebih). (1) Kecakapan teknik (know how), keterampilan, inovasi, konsep, pembelajaran dan praktik kebiasaan lainnya yang membentuk gaya hidup masyarakat tradisional termasuk diantaranya pengetahuan pertanian, pengetahuan teknis, pengetahuan ekologis, pengetahuan pengobatan termasuk obat terkait dan tata cara penyembuhan, serta pengetahuan yang terkait dengan SDG (2) Adat istiadat masyarakat, ritus (magis), dan perayaanperayaan, sistem ekonomi tradisional, sistem organisasi sosial (3) Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, pengobatan tradisional; dan (4) Kemahiran membuat kerajinan tradisional, makanan/minuman tradisional, moda transportasi tradisional

-17-2017, No.964 4. Nama orang yang melaporkan PT (kalau dari instansi, sebutkan nama instansi, bagian dan jabatan). Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 5. Tempat dan tanggal pelaporan. Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Tanggal pelaporan : 6. Persetujuan pencatatan PT dari Kustodian PT (nama komunitas/organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan/masyarakat hukum adat)yang menjaga, memelihara dan mengembangkan serta bertanggung jawab atas PT yang dilaporkan. Ada / tidak ada* pantangan untuk mempublikasikan -. Telah mendapat persetujuan dari : 1. 2. (* coret yang tidak perlu) 7. Nama Kustodian PT (nama komunitas/organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan / masyarakat hukum adat)yang menjaga, memelihara dan mengembangkan PT yang dilaporkan. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email :

2017, No.964-18- 8. Diisi nama orang-orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang PT tersebut. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp/ fax. : 9. Nama daerah PT (lokasi utama, dan lokasi lain juga disebutkan). Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp/ fax. : Alamat email : 10. Uraian/deskripsi/sejarah singkat PT yang dilaporkan saat ini : (Apa? Siapa? Dimana? Bagaimana? Kapan? Bagaimana prosesnya?serta bagaimana fungsi/kegunaan PT yang bersangkutan) 11. Kondisi PT saat ini (contreng salah satu). Sedang berkembang Masih bertahan Sudah berkurang/terancam punah Sudah punah/ tidak berfungsi lagi dalam masyarakat Keterangan: Diisi dengan memberi tanda ( )pada kondisi dimana PT yang dilaporkan termasuk didalamnya. * boleh memberi tanda lebih dari satu.

-19-2017, No.964 12. Upaya pelestarian/promosi PTselama ini (contreng satu atau lebih). (a) Promosi langsung, promosi lisan (mulut ke mulut) (b) Pameran, peragaan/ demonstrasi (c) Selebaran, poster, surat kabar, majalah,media luar ruang (d) Radio, televisi, film (pal TV setiap hari minggu) (e) Internet (f) Belum ada upaya untuk pelestarian/ promosi PT yang bersangkutan (g) Riset Keterangan: Diisi dengan memberi tanda ( )pada kondisi dimana PT yang dilaporkan termasuk didalamnya. * boleh memberi tanda lebih dari satu 13. Dokumentasi, diisi sesuai jenis format dokumentasi (contreng satu atau lebih, menurut jenis dokumentasi yang dikirim). a) Naskah i) Peta b) Buku j) Kaset audio c) Mikrofilm k) CD audio d) Foto biasa l) CD data e) Slide m) VCD/DVD f) Foto digital(jpeg,dsb) n) Kaset beta g) Album o) Film seluloid h) Gambar p) dan lain-lain (Kliping koran) Keterangan: Diisi dengan memberi tanda ( ) pada dokumentasi yang dimiliki dari PT yang dilaporkan *boleh memberi tanda lebih dari satu, diharapkan minimal dalam bentuk rekam (visual/kaset/mp3/mp4) dan foto 14. Referensi ( ditulis sumber secara lengkap: nama penulis, tahun,judul buku, tempat terbit, penerbit); sumber lisan/ nama pelaku (saksi sejarah) yang masih hidup, usia, dll.

2017, No.964-20- Keterangan : Diisi dengan menuliskan referensi yang digunakan dalam pelaporan PTbaik berupanaskah/buku/sumber lisan. Catatan : Inventarisasi KIK hanya bersifat pencatatan untuk perlindungan defensif.

-21-2017, No.964 C. FORMULIR INVENTARISASI POTENSI INDIKASI GEOGRAFIS FORMULIR INVENTARISASI POTENSI INDIKASI GEOGRAFIS 1. a. Nama Kanwil. b. Nomor Pencatatan. 2. Nama potensiig (isi nama yang paling umum dipakai/dikenal). 3. Nama pemohon yang melaporkan potensi IG (jika dari instansi, sebutkan nama instansi, bagian dan jabatan). Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 4. Jenis barang/produk. 5. Karasteristik dan kualitas barang/produk 6. Uraian batas wilayah/peta wilayah(jika sudah ada)

2017, No.964-22- 7. Tempat dan tanggal pelaporan. Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Tanggal pelaporan : 8. Uraian/deskripsi/sejarah singkat potensi IG yang dilaporkan saat ini : (Apa? Siapa? Dimana? Bagaimana? Kapan? Bagaimana prosesnya? Serta bagaimana fungsi sosial potensi IG yang bersangkutan). 9. Dokumentasi, diisi sesuai jenis format dokumentasi (contreng satu atau lebih, menurut jenis dokumentasi yang dikirim). a) Naskah i) Peta b) Buku j) Kaset audio c) Mikrofilm k) CD audio d) Foto biasa l) CD data e) Slide m) VCD/DVD f) Foto digital (JPEG, dsb) n) Kaset beta g) Album (rekaman, piringan o) Film seluloid hitam) h) Gambar p) dan lain-lain (kliping koran) Keterangan : Diisi dengan memberi tanda ( ) pada dokumentasi yang dimiliki IG yang dilaporkan * boleh memberi tanda lebih dari satu, diharapkan minimal dalam bentuk rekam (visual/kaset/mp3/mp4) dan foto Catatan : 1. Pencatatan inventarisasi potensi IG ini bersifat umum dan belum terdaftar di DJKI; 2. Pencatatan inventarisasi potensi IG bukan merupakan suatu pendaftaran atas IG.

-23-2017, No.964 D. FORMULIR INVENTARISASI SUMBER DAYA GENETIK FORMULIR INVENTARISASI SUMBER DAYA GENETIK 1. a. Nama Kanwil. b. Nomor Pencatatan. 2. a. Nama SDG (isi nama yang paling umum dipakai). b. Alias/ nama Lain( varian atau alias nama SDG), jika ada. 3. Jenis SDG (contreng satu atau lebih). (1) SDG tanaman/tumbuhan (2) SDG hewan/binatang (3) SDG jasad renik 4. Nama orang yang melaporkan SDG (kalau dari instansi, sebutkan nama instansi, bagian dan jabatan). Nama : Alamat : 5. Tempat dan tanggal pelaporan. Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Tanggal pelaporan :

2017, No.964-24- 6. Persetujuan pencatatan SDG dari (a) komunitas/organisasi/asosiasi/badan, (b) kelompok sosial atau (c) perseorangan. Telah mendapat persetujuan dari : 1. 2. 7. Uraian/deskripsi/sejarah singkat SDG yang dilaporkan saat ini : (Apa? Siapa? Dimana? Bagaimana? Kapan? Bagaimana prosesnya? Serta bagaimana fungsi sosial SDG yang bersangkutan). 8. Nama komunitas/organisasi/asosiasi/badan/paguyuban/kelompok sosial atau perorangan penanggung jawab SDG yang dilaporkan. Nama : Alamat : Kode pos : No. Telp : Alamat email : 9. Lokasi SDG (lokasi utama, dan lokasi lain juga disebutkan). Provinsi : Kabupaten/Kota : Lokasi lain : 1. 2. 3.

-25-2017, No.964 10. Dokumentasi, diisi sesuai jenis format dokumentasi (contreng satu atau lebih, menurut jenis dokumentasi yang dikirim) : a) Naskah i) Peta b) Buku j) Kaset audio c) Mikrofilm k) CD audio d) Foto biasa l) CD data e) Slide m) VCD/DVD f) Foto digital (jpeg, dsb) n) Kaset beta g) Album o) Film seluloid h) Gambar p) dan lain-lain (kliping koran) Keterangan : Diisi dengan memberi tanda ( ) pada dokumentasi yang dimiliki dari SDG yang dilaporkan. * boleh memberi tanda lebih dari satu, diharapkan minimal dalam bentuk rekam (visual/kaset/mp3/mp4) dan foto. 11. Referensi ( ditulis sumber secara lengkap : nama penulis, tahun, judul buku, tempat terbit, penerbit) ; naskah kuno, prasasti, sumber lisan/ nama pelaku (saksi sejarah) yang masih hidup, usia, dll. Keterangan : Diisi dengan menuliskan referensi yang digunakan dalam pelaporan SDG baik berupa naskah/buku/prasasti/sumber lisan. Catatan : Inventarisasi KIK hanya bersifat pencatatan untuk perlindungan defensif. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY