ini dapat dilihat dengan mulai stabilnya nilai mata uang rupiah dipasar dengan kegiatan pembangunan di Indonesia, khususnya gedung bertingkat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

III - 1 BAB III METODOLOGI

PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. kombinasi dari beton dan baja dimana baja tulangan memberikan kuat tarik

BAB I PENDAHULUAN. ingin menempatkan jendela, pintu, lift, koridor, saluran-saluran mekanikal dan

T I N J A U A N P U S T A K A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tugas Akhir. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil. Diajukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB I PENDAHULUAN. hendaknya didesain dengan baik sehingga mampu menunjukkan kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. syarat bangunan nyaman, maka deformasi bangunan tidak boleh besar. Untuk. memperoleh deformasi yang kecil, gedung harus kaku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

ANALISIS TORSI PADA BANGUNAN ASYMMETRI DENGAN MODEL STATIK 3D

EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BEDASARKAN SNI 1726:2002 DENGAN SNI

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

BAB I PENDAHULUAN. permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. geser membentuk struktur kerangka yang disebut juga sistem struktur portal.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

ANALISIS KINERJA BANGUNAN BETON BERTULANG DENGAN LAYOUT BERBENTUK YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA TERHADAP EFEK SOFT-STOREY SKRIPSI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gempa merupakan fenomena alam yang harus diterima sebagai fact of life.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Tata Cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Yuan-Yu Hsieh, 1985 perencanaan yang lengkap dari suatu

DESAIN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PLAZA HOTEL ROCKY PADANG PROYEK AKHIR. Oleh : HAZMAL HERMAN

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

perencanaan yang umum dilakukan pada proyek pembangunan meliputi berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergesekan lempeng tektonik (plate tectonic) bumi yang terjadi di daerah patahan

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

sendiri dan daya dukung beban yang dapat dipikulnya, yaitu cukup kecii jika langsing, sehingga menjadi kurang menguntungkan pada perilaku respon

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

PENGARUH PENEMPATAN CORE WALL DENGAN EKSENTRISITAS TERTENTU TERHADAP TITIK BERAT BANGUNAN PADA BANGUNAN TINGGI DI BAWAH PENGARUH BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. beton bertulang dituntut tidak hanya mampu memikul gaya tekan dan tarik saja, namun

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan dunia rancang bangun gedung telah banyak dirasakan. pesat. khususnya di kota-kota besar dan kota lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan analisis non-linier yang sederhana namun dapat

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB I PENDAHULUAN

03. Semua komponen struktur diproporsikan untuk mendapatkan kekuatan yang. seimbang yang menggunakan unsur faktor beban dan faktor reduksi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur

PERENCANAAN RUSUNAWA EMPAT LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Balok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maupun tidak langsung mempengaruhi struktur bangunan tersebut. Berdasarkan

BAB III MODELISASI STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umat manusia, untuk mencegah korban manusia. Oleh karena itu, peraturan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. itu sendiri adalah beban-beban baik secara langsung maupun tidak langsung yang. yang tak terpisahkan dari gedung.

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. struktur ini memiliki keunggulan dibanding dengan struktur dengan sistem

) DAN ANALISIS PERKUATAN KAYU GLULAM BANGKIRAI DENGAN PELAT BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB III METODELOGI PENELITIAN

B A B I I TINJAUAN PUSTAKA. getaran elastis yang dipancarkan ke segala arah dari titik runtuh (rupture point).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi pada saat ini mulai menunjukkan titik terang, ini dapat dilihat dengan mulai stabilnya nilai mata uang rupiah dipasar internasional. Hal itupun memacu perkembangan didunia konstruksi. Sejalan dengan kegiatan pembangunan di Indonesia, khususnya gedung bertingkat banyak, maka perencanaan struktur gedung bertingkat harus dilakukan seefisien dan seefektif mungkin. Dalam arti struktur yang direncanakan harus memenuhi syarat-syarat, seperi kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), dan ekonomis (optimum design). Hal ini bertujuan agar bangunan gedung yang didirikan dapat memberikan keuntungan dan keamanan bagi penghuninya dalam keadaan normal dan darurat, seperti pada saat terjadinya gempa bumi. Atas dasar tersebut, secara umum desain dari bangunan tahan gempa harus memenuhi syarat sebagai berikut ini: a. Mampu menahan gempa kecil tanpa mengalami keruntuhan struktural maupun non-struktural. b. Mampu menahan gempa sedang sedemikian rupa sehingga komponen structural hanya mengalami kerusakan kecil dan komponen non-struktural

mengalami kerusakan sebagian. Diharapkan kerusakan- kerusakan itu dapat diperbaiki. c. Mampu menahan gempa besar tanpa mengalami keruntuhan. Ditinjau dari berbagai syarat diatas, diperlukan suatu sistem penahan gempa yang mampu membuat perilaku dari struktur memenuhi syarat tersebut. Bangunan- bangunan yang bersifat umum, seperti hotel, rumah sakit, sekolah dan bangunan yang bertingkat banyak lainnya sangat memerlukan sistem penahan gempa seperti ini. Salah satu elemen struktur yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral gempa adalah dinding geser (shear wall). Dinding geser ini dapat berperilaku untuk mengendalikan serta mempertahankan perilaku e/asto-p/astis dalam struktur pada saat menahan gaya gempa. Namun didalam pelaksanaannya terdapat syarat yang mengatakan bahwa untuk menjaga adanya pengaruh gaya torsi pada struktur disarankan letak shear wall harus sentris pada struktur. Sehingga muncul kajian apakah posisi shear wall yang tidak sentris pada struktur tetap dapat memberikan aspek positif 1.2 Rumtisaii Masalah Perancangan ini merumuskan masalah tentang bagaimana pengaruh penggunakan shear wall eksentris dan struktur yang tidak menggunakan dinding geser (shear wall dirilis)terhadap efisiensi balok dan kolomnya baik dimensi maupun tulangannya, tetapi tidak dilakukan peninjauan struktur dinding gesernya

(dinding geser hanya sebagai beban mati). Struktur ini direncanakan menerima variasi pembebanan akibat beban mati, beban hidup, dan gempa. Analisis yang dipergunakan untuk analisis beban gempa adalah analisis statik ekuivalen. 1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan tugas akhir ini agar tidak terlalu meluas maka perlu adanya suatu batasan masalah, yaitu : a. Perancangan ulang struktur atas bangunan yang meliputi perancangan dimensi balok dan kolom. b. Tidak dilakukan perhitungan elemen dinding gesernya, yang ditinjau hanya bagaimana pengaruh penambahan pengaku dinding geser terhadap efisiensi struktur portal nya. c. Perhitungan beban gempa dengan menggunakan analisis dinamik (untuk SAP 90).. d. Gempa berdasarkan wilayah 3 pada struktur tanah keras. e. Analisis perencanaan struktur bangunan dengan pedoman SK SNI-T-l5-1991- 03. f. Perhitungan mekanika menggunakan program komputer SAP 90. g. Mutubaja (fy) BJTD : 400 Mpa (ulir) untuk balok dan kolom. h. Mutu baja (fy) BJTP : 240 Mpa (polos) untuk begel dan sengkang. i. Mutu beton (fc) : 25 Mpa. j. Tingkat daktilitas : Penuh

1.4 Keaslian Tugas Akhir Sebelum mengambil topik telah dilakukan pemeriksaan terhadap topik yang terdahulu. Dari hasil pemeriksaan ternyata judul ini belum pernah diajukan dan dituliskan sebelumnya. 1.5 Manfaat Penulisan Melalui penulisan tugas-akhir ini diharapkan penyusun memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merencanakan sebuah struktur gedung. Dengan kepastian ada tidaknya aspek positifdengan penempatan shear wall eksentris pada struktur. 1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Perancangan ulang dengan menggunakan program SAP 90 ini, bertujuan untuk mencari dan mengembangkan alternatif perancangan struktur bangunan gedung dengan menentukan dimensi dari balok dan kolom, dengan adanya pemasangan dinding geser eksentris sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai penahan gaya akibat gempa. Selain itu dengan adanya perbandingan antara gedung yang menggunakan dinding geser eksentris dan gedung yang tidak menggunakan dinding geser (shear wall dirilis), diharapkan dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai penggunaan dinding geser eksentris tehadap suatu struktur.

1.7 Hipotesis Dengan adanya penambahan struktur dinding geser eksentris pada bangunan Hotel Treva Internasional Jakarta didapatkan suatu dimensi balok dan kolom yang lebih kecil serta berat tulangan balok dan kolom yang lebih efisien.