III. METODE PENELITIAN. atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. penelitian serta data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

STUDI MENURUNNYA JUMLAH WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI TAMAN BUMI KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN Widiya Wati, Edy Haryono*, Zulkarnain** Abstract

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK WISATA TAMAN PURBAKALA PUGUNG RAHARJO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh WAYAN JUANA RISKAWATI

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadiankejadian.

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

III METODOLOGI PENELITIAN

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Suharsimi Arikunto, 2006:219). Dalam melakukan penelitian, haruslah dapat

III. METODELOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara seksama untuk mencapai suatu tujuan, Cholid Narbuko, (2007:1).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Menurut Moh. Pabundu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

III. METODOLOGI PENELITIAN. situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Surya Brata, 2000: 18).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. (RTRW Kab,Bandung Barat)

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survey, dengan

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran. Kepada Yth: Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Di Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB V PRINSIP PENGEMBANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survey. Suharto (2003: 99) mengemukakan

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah cara yang dipakai dalam pengumpulan data. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

Desa Ukui Dua, serta instansi yang berkaitan dengan peranan Kepala Desadalam. pembangunan di Desa Ukui Dua.Peneliti memilih tempat ini dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB IV PENUTUP. jawaban atas perumusan masalah sebagai berikut: sosial media (facebook, twitter, path dan instagram), merchandise,

DATA POTENSI PARIWISATA GUNUNG BERUK DAYA TARIK WISATA ADA/ TIDAK ADA KETERANGAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

Lampiran 1. Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara... Pengunjung Obyek Wisata Unggulan Provinsi Lampung Di Tempat. Assalamualaikum.wr.wb

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN KE PENGELOLA OBJEK WISATA KELAPA RAPET DESA BATU MENYAN KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik maka perlu adanya metode ilmiah,

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

BAB IV PENENTUAN PRIORITAS TUJUAN WISATA BERDASARKAN ASPEK PENAWARAN WISATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain (Suharsimi Arikunto, 00:). Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau fenomena yang terdapat di Taman Bumi Kedaton secara objektif dan berpedoman pada permasalahan yang telah ditetapkan dengan melakukan observasi di lapangan dan wawancara langsung dengan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. Kemudian melakukan pengolahan data dan membuat simpulan dari fenomena yang terjadi di objek wisata tersebut. B. Populasi dan Sampel. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 00:7). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 00:7). Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota sampling) artinya pengambilan sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu sesuai dengan jumlah atau kuota yang diinginkan (Moh. Pabundu Tika, 005:). Sedangkan besar sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan terhadap derajat keseragaman dari populasi, posisi yang dikehendaki dari penelitian, rencana analisis dan tergantung pada besarnya biaya, waktu dan tenaga yang tersedia. Berdasarkan pendapat tersebut, jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 60 responden, baik responden laki-laki maupun perempuan tanpa membedakan daerah asal wisatawan. Teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara accidental sampling, yaitu cara memperoleh sampel berdasarkan siapa saja yang ditemui pada saat melakukan penelitian. Agar tidak terjadi pengelompokkan jawaban yang sama dan bersifat umum, maka wisatawan yang bersifat rombongan akan diambil beberapa responden saja sebagai perwakilan. Pengambilan sampel ini dilakukan pada sembarang hari baik hari libur atau bukan. Dalam pelaksanaannya, responden diperoleh dengan cara mendatangi responden satu per satu dan menanyakan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Setelah responden tersebut menyatakan kesediaannya, maka penulis mewawancarai responden satu per satu dengan berpedoman pada kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya. Selain itu, sebagai informasi untuk melengkapi data, penulis juga mewawancarai pengelola Taman Bumi Kedaton, yaitu manajer HRD, kepala bagian pemasaran, dan kepala bagian keamanan sebagai informan. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. Variabel penelitian

Langkah penting dalam penelitian ini adalah penentuan variabel. Menurut Kusmayadi (000:) variabel adalah unsur yang diteliti, merupakan ciri yang melekat pada objek penelitian tersebut. Variabel dalam penelitian ini yakni daya tarik objek wisata, aksesibilitas, ketersediaan fasilitas, keadaan keamanan dan kenyamanan, serta promosi dan publikasi.. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan pentunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 989:). a. Daya Tarik Objek Wisata Daya tarik objek wisata merupakan segala sesuatu yang mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata. Variabel ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung. Daya tarik suatu objek wisata dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu keindahan panorama alam, topografi, atraksi wisata yang disajikan, kondisi kolam renang, keanekaragaman jenis satwa, dan kondisi kebersihan lingkungan. Dalam penelitian ini daya tarik objek wisata diklasifikasikan menjadi sangat menarik, cukup menarik, dan tidak menarik.. Sangat menarik, apabila skor yang diperoleh > 7. Cukup menarik, apabila skor yang diperoleh 7. Tidak menarik, apabila skor yang diperoleh 6 b. Aksesibilitas Aksesibilitas merupakan kemampuan mobilitas atau bergerak dari satu ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas dalam penelitian ini menyangkut transportasi dan juga komunikasi. Aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa indikator, yaitu kondisi jalan,

topografi jalan, alat transportasi, jarak tempuh, waktu tempuh, lokasi objek wisata, dan frekuensi kendaraan. Dalam penelitian ini, aksesibilitas diklasifikasikan menjadi mudah, sedang, dan sulit.. Aksesibilitasnya mudah, apabila skor yang diperoleh >. Aksesibilitasnya sedang, apabila skor yang diperoleh 6. Aksesibilitasnya sulit, apabila skor yang diperoleh 8 5 c. Fasilitas Fasilitas merupakan prasarana yang menunjang kepuasan dan kenyamanan wisatawan selama melakukan rekreasi di suatu objek wisata. Kelengkapan fasilitas sangat diperlukan dalam upaya menarik wisatawan berkunjung ke Taman Bumi Kedaton. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi angkutan antar wahana, jaringan telekomunikasi, sistem drainase dan MCK, toko cinderamata, pondok wisata, kantin, penginapan, tempat pembuangan sampah, dan sarana rekreasi. Dalam penelitian ini, fasilitas diklasifikasikan menjadi memadai, cukup memadai, dan tidak memadai.. Fasilitas memadai, apabila skor yang diperoleh > 7. Fasilitas kurang memadai, apabila skor yang diperoleh 9 7. Fasilitas tidak memadai, apabila skor yang diperoleh 9 8 d. Keadaan Keamanan Keadaan keamanan merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus diperhatikan agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama melakukan rekreasi. Indikator dalam variabel ini adalah sistem keamanan, kinerja petugas keamanan, pos jaga, alat pengaman dan pagar pengaman. Dalam penelitian ini keadaan keamanan wisatawan saat berkunjung ke Taman Bumi Kedaton diklasifikasikan menjadi aman, cukup aman, dan kurang aman.

. Keadaan aman, apabila skor yang diperoleh > 5. Keadaan cukup aman, apabila skor yang diperoleh 0. Keadaan kurang aman, apabila skor yang diperoleh 5 9 e. Promosi dan Publikasi Promosi dan publikasi sangat perlu dilakukan oleh sautu objek wisata guna memperkenalkan produk-produk wisata kepada para calon wisatawan. Hal ini berkenaan dengan cara-cara publikasi atau promosi yang dilakukan baik melalui media cetak maupun media elektronik. Selain itu, penempatan setiap promosi misalnya iklan harus dipasang di mana, pamphlet dan brosur harus disebar ke mana, sangat berperan dalam memberikan informasi kepada para calon wisatawan mengenai paket-paket wisata yang dapat dipilih. Frekuensi dalam melakukan promosi atau publikasi terhadap daerah tujuan wisata dapat kita lihat dari sering atau tidaknya promosi itu dilakukan baik dalam tiap tahunnya ataupun bulannya. Adapun indikator dari variabel ini adalah sumber informasi, frekuensi dalam melakukan promosi, jenis media promosi yang digunakan, dan cara berpromosi. Dalam penelitian ini, promosi dan publikasi diklasifikasikan menjadi baik, cukup baik, dan kurang baik.. Dikatakan baik, apabila skor yang diperoleh >. Dikatakan cukup baik, apabila skor yang diperoleh 0. Dikatakan kurang baik, apabila skor yang diperoleh 6 9 D. Teknik Pengumpulan Data. Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung (Kusmayadi, 000:8). Teknik observasi

langsung ke lapangan dilakukan penulis dengan mengamati daya tarik Objek Wisata Taman Bumi Kedaton yang ada dan sudah dikembangkan.. Wawancara Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan keterangan yang belum ada atau kurang jelas dari data yang sudah ada. Interview atau wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (Kusmayadi, 000:50). Wawancara dilakukan dengan cara mendatangi instansi terkait dan pengunjung yang ada kaitannya dengan penelitian ini dengan pedoman wawancara tersusun. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai indentitas pengelola, program dan rencana pengembangan, potensi wisata yang ada, fasilitas yang tersedia dan upaya pengembangan objek wisata dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta hambatan yang dihadapi oleh pengelola objek wisata Taman Bumi Kedaton.. Kuesioner Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup artinya pertanyaanpertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data primer dari responden yang sedang berkunjung di Objek Wisata Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik untuk melengkapi data dalam rangka analisa masalah yang sedang kita teliti. Kita memerlukan informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berupa

kondisi umum objek wisata Taman Bumi Kedaton, keadaan sarana dan prasarana yang ada, peta lokasi, dan pengelolaan/ manajemen. E. Teknik Analisa Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dengan pengunjung dengan menggunakan kuesioner tertutup. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi pengelola objek wisata Taman Bumi Kedaton. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan teknik skoring dan teknik deskriptif kualitatif dengan analisa persentase yang dilakukan dengan menyusun distribusi persentase sederhana. Penentuan jumlah persentase dari jawaban responden menggunakan rumus persentase sebagai berikut: % = f 00% n Keterangan: % : persentase yang diperoleh f n : jumlah jawaban responden : jumlah responden 00% : konstanta Sedangkan skoring dilakukan dengan menggunakan rumus model Struges, yaitu: K = a b u Keterangan: K a b u : interval kelas : total skor tertinggi : total skor terendah : jumlah kelas

Dengan menggunakan kedua rumus di atas, maka akan diperoleh hasil penelitian dan kemudian diambil kesimpulan sebagai akhir laporan. Berikut ini adalah tabel variabel penelitian untuk menilai penyebab menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Bumi Kedaton: Tabel. Skor Untuk Menilai Variabel Daya Tarik Objek Wisata Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 0 Variabel Indikator Kriteria Skor Daya Tarik Objek Wisata. Keindahan panorama alam a. Sangat indah b. Indah c. Kurang indah d. Tindak indah. Topografi. Atraksi wisata yang disajikan. Kondisi kolam renang 5. Keanekaragaman koleksi satwa a. Sangat terjal b. Terjal c. Bergelombang d. Datar a. Banyak (> paket atraksi) b. Cukup banyak ( paket atraksi) (< paket atraksi) a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik a. Sangat banyak b. Banyak c. Cukup d. Sedikit 6. Kondisi kebersihan lingkungan a. Sangat bersih b. Bersih c. Kurang bersih d. Kotor Jumlah Skor tertinggi = Skor terendah = 6 Dengan menggunakan teknik skoring dengan rumus model Struges, maka daya tarik objek wisata yang terdapat di Taman Bumi Kedaton dapat diketahui interval kelasnya sebagai berikut: K = 6 = 6 Maka klasifikasi daya tarik objek wisata digolongkan menjadi:. Sangat enarik, apabila skor yang diperoleh > 7

. Cukup menarik, apabila skor yang diperoleh 7. Kurang menarik, apabila skor yang diperoleh 6 Tabel. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 0 Variabel Indikator Kriteria Skor Aksesibilitas/ tingkat keterjangkauan. Kondisi jalan a. Jalan aspal yang sangat baik b. Jalan aspal dengan kondisi baik c. Jalan aspal sedikit berlubang d. Jalan tanah. Topografi jalan. Alat transportasi. Jarak tempuh 5. Waktu tempuh 6. Lokasi objek wisata a. Datar b. Bergelombang c. Terjal d. Sangat terjal a. Angkutan umum b. Bus dan Travel c. Taxi d. Angkutan pribadi a. 0 5 km b. 6 50 km c. 5 75 km d. > 75 km a. Kurang dari ½ jam b. ½ sampai jam c. sampai jam d. Lebih dari jam a. Lokasi di tepi jalan arteri b. Lokasi di jalan kolektor c. Lokasi di tepi jalan lokal d. Lokasinya jauh/terpencil a. Sangat strategis b. Strategis c. Kurang trategis d. Tidak strategis 7. Frekuensi kendaraan umum e. Banyak (> kali/hari) f. Sedang (8- kali/hari ) g. Kurang (-7 kali/hari) h. Sedikit (0- kali/hari) Jumlah Skor tertinggi = Skor terendah = 8 Untuk mengetahui aksesibilitas menuju Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut: 8 K = = 8 Maka, aksesibilitas diklasifikasikan menjadi:. Aksesibilitasnya mudah, apabila skor yang diperoleh >

. Aksesibilitasnya sedang, apabila skor yang diperoleh 6. Aksesibilitasnya sulit, apabila skor yang diperoleh 8 5 Tabel 5. Skor Untuk Menilai Variabel Fasilitas Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 0 Variabel Indikator Kriteria Skor Fasilitas. Angkutan antarwahana a. Sangat banyak b. Banyak c. Kurang banyak. Jaringan telekomunikasi. Sistem drainase dan MCK. Toko cinderamata 5. Pondok wisata 6. Kantin 7. Penginapan 8. Tempat pembuangan sampah a. Sangat mudah b. Mudah c. Cukup mudah d. Sulit a. Sangat bersih b. Bersih c. Cukup bersih d. Kotor a. Sangat banyak b. Banyak a. Banyak b. Cukup banyak a. Banyak b. Cukup banyak a. Banyak b. Cukup banyak a. Banyak b. Cukup banyak 9. Sarana rekreasi a. > 7 sarana b. Ada 5 7 sarana c. Ada sarana d. Ada sarana Jumlah Skor tertinggi = 6 Skor terendah = 9 Untuk mengetahui fasilitas yang ada di Objek Wisata Taman Bumi Kedaton ini digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut: K = 6 9 = 9 Maka, ketersediaan fasilitas di objek wisata tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:

. Fasilitas memadai, apabila skor yang diperoleh > 7. Fasilitas kurang memadai, apabila skor yang diperoleh 9 7. Fasilitas tidak memadai, apabila skor yang diperoleh 9 8 Tabel 6. Skor Untuk Menilai Variabel Keadaan Keamanan Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 0 Variabel Indikator Kriteria Skor Keamanan. Sistem keamanan a. Sangat aman b. Aman c. Cukup aman d. Tidak aman. Kinerja petugas keamanan. Pos jaga. Alat pengaman a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik a. Banyak b. Cukup banyak a. Banyak b. Cukup banyak 5. Pagar pengaman a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik Jumlah Skor tertinggi = 0 Skor terendah = 5 Untuk mengetahui keadaan keamanan di Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut: K = 0 5 = 5 Maka, keadaan keamanan diklasifikasikan menjadi:. Keadaan aman, apabila skor yang diperoleh > 5. Keadaan cukup aman, apabila skor yang diperoleh 0. Keadaan kurang aman, apabila skor yang diperoleh 5 9

Tabel 7. Skor Untuk Menilai Variabel Promosi dan Publikasi Taman Bumi Kedaton Kelurahan Batu Putu Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung Tahun 0 Variabel Indikator Kriteria Skor Promosi dan publikasi. Sumber informasi a. Televisi, radio, dan internet b. Koran, surat kabar, dan majalah c. Teman/keluarga. Promosi melalui brosur dan surat kabar. Promosi melalui radio dan televisi. Promosi melalui plang dan spanduk 5. Promosi melalui internet a. Sering ( kali/minggu) b. Kadang-kadang (kali/bulan) c. Tidak pernah a. Sering ( kali/minggu) b. Kadang-kadang (kali/bulan) c. Tidak pernah a. Sering ( kali/minggu) b. Kadang-kadang (kali/bulan) c. Tidak pernah a. Sering ( kali/minggu) b. Kadang-kadang (per bulan) c. Tidak pernah 6. Promosi melalui travel atau biro perjalanan wisata a. Sering ( kali/minggu) b. Kadang-kadang (per bulan) c. Tidak pernah Jumlah Skor tertinggi =8 Skor terendah = 6 Untuk mengetahui promosi dan publikasi yang dilakukan Taman Bumi Kedaton digunakan teknik skoring dengan interval kelas sebagai berikut: K = 8 6 = Maka, promosi dan publikasi diklasifikasikan menjadi:. Dikatakan baik, apabila skor yang diperoleh >. Dikatakan cukup baik, apabila skor yang diperoleh 0. Dikatakan kurang baik, apabila skor yang diperoleh 6 9