BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK AR-RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KENDAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB IV ANALISIS PENERAPAN BIAYA IJARAH DI PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO MENURUT PRINSIP NILAI EKONOMI ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV. ANALISIS PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ib MUAMALAT PRIMA DI BANK MUAMALAT INDONESIA KCP MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. Persada, 2009), Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG STRATEGI PEMASARAN DAN GADAI SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, termasuk lembaga keuangan syariah.

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gadai Emas Pada Bank BRI Syariah KCP Bukittinggi. produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu

mura<bahah saja, namun sebetulnya terdapat akad wadi ah dan akad istishna,

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SISTEM KONVENSIONAL DAN SYARIAH (Studi Kasus : BTN dan BTN Syariah Kantor Cabang Solo)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV STRATEGI PEMASARAN DAN PENERAPAN PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PEKALONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR-RAHN) DAN MINAT NASABAH PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuanya. Dengan adanya tolong. menolong dalam suatu kelompok masayarakat berarti akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Promosi, Lokasi, dan Prosedur Pencairan Pinjaman Secara

BAB III PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV STRATEGI PROMOSI DAN ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PROMOSI PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KANTOR CABANG PUCAKWANGI

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

BAB IV PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Pendidikan di AJB. Bumiputera Syari ah Cabang Pekalongan.

BAB IV PENUTUP. mengenai strategi pemasaran produk Tabungan Investa Batara ib di Bank. Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang dapat

BAB V PEMBAHASAN. A. Mekanisme Penetapan Harga Jual Kerajinan Marmer pada UD. Tukul Jaya

HILMAN FAJRI ( )

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB I PENDAHULUAN. semenjak kemunculnya pada tahun Walaupun perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB III PERBANDINGAN HUKUM JAMINAN FIDUSIA MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 DENGAN HUKUM RAHN TASJÎLÎ

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN SYARIAH MARKETING DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR DI PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM KANTOR PERWAKILAN PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. jaminan hidup, dan lenyapnya rasa saling tolong-menolong antara satu

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan bank syariah di Indonesia masih perlu disosialisasikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK AR-RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KENDAL DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Pemasaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam berbisnis. Pemasaran merupakan penghubung antara penjual dan pembeli. Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk memasarkan produknya. Cara tersebut dapat dikatakan sebagai strategi pemasaran. PT Pegadaian (Persero) termasuk dalam salah satu perusahaan jasa. Mereka memiliki strategi untuk mencapai tujuannya, yaitu menarik nasabah sebanyak-banyaknya sehingga memperoleh keuntungan. Namun, pegadaian syariah bukan semata-mata memiliki tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, akan tetapi tujuan utamanya yaitu untuk saling tolong menolong demi tercapainya kemaslahatan umum. Pegadaian Syariah Kendal memiliki beberapa produk, salah satunya yaitu ar-rahn. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, arrahn adalah gadai dengan sistem syariah. Produk ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan dalam jangka pendek, yaitu dengan menggadaikan barang jaminan sehingga memperoleh uang pinjaman. Barang jaminan atau marhun biasanya berupa perhiasan emas. 64

65 Adapun dari hasil penelitian yang telah dilakukan, strategi pemasaran produk ar-rahn di Pegadaian Syariah Kendal dapat penulis sampaikan pada pembahasan berikut: A. Strategi Pemasaran Produk ar-rahn di Pegadaian Syariah Kendal Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala Cabang Pegadaian Syariah di Kaligarang pada tanggal 1 November 2016, serta wawancara kepada pengelola unit Pegadaian Syariah Kendal dapat penulis sampaikan bahwa strategi pemasaran yang digunakan di Pegadaian Syariah Kendal dalam memasarkan produk ar-rahn adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi kepada masyarakat Pegadaian Syariah Kendal dalam upaya mengenalkan produk ar-rahn yaitu dengan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui tentang gadai syariah atau ar-rahn. Selama ini masyarakat hanya mengetahui sebatas gadai konvensional. Maka dari itu, Pegadaian Syariah Kendal bersama dengan seluruh pegadaian dibawah pegadaian cabang Semarang mengadakan seminar dalam rangka mensosialisasikan produk-produk yang dihasilkan termasuk produk ar-rahn. 71 71 Wawancara dengan Bapak Ali, selaku Kepala Cabang Pegadaian Kaligarang, pada tanggal 2 November 2016, pukul 08.30 WIB.

66 Pada tanggal 5 November 2016, Pegadaian Syariah Cabang Kaligarang mengadakan seminar di salah satu unit pelayanan, yaitu Unit Ngaliyan Square. Peserta dapat mengikuti seminar secara gratis menggunakan undangan yang telah didapat sebelumnya. Seminar yang mengangkat tema investasi emas tersebut dihadiri tidak lebih dari lima belas peserta. Hal ini karena kurangnya pemberitahuan dari pihak pegadaian. Seminar yang diselenggarakan oleh pegadaian ini biasaya bersifat gratis. Dalam seminar dijelaskan mengenai produk-produk pegadaian, biasanya pegadaian menyediakan bingkisan untuk seluruh audiennya. Dalam seminar pegadaian juga memberikan harga khusus bagi calon nasabah yang ingin bertransaksi pada saat itu juga. Cara tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dari calon nasabah. 2. Mengenali pelanggan Pegadaian menggunakan strategi pemasaran dengan pendekatan apa yang menjadi keinginan nasabah, yaitu nasabah menginginkan pendanaan dengan proses mudah dan cepat. 72 Ar-rahn merupakan salah satu produk pegadaian, dan pegadaian merupakan perusahaan jasa, dimana pelayanan merupakan hal yang sangat penting. Para nasabah akan merasa senang dengan memperoleh pelayanan yang baik pada saat bertransaksi di pegadaian. Dan tidak menutup 72 Ibid

67 kemungkinan untuk kembali lagi, bahkan para nasabah akan merekomendasikan kepada calon nasabah lain untuk memakai jasa pegadaian jika mereka puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegadaian. Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh profit. Hal ini berlaku bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa maupun industri non-jasa. Walaupun terdapat kesamaan tujuan pada kedua jenis industri tersebut, diperlukan strategi pemasaran yang berbeda untuk masing-masing jenis industri. Perbedaan strategi tersebut dipengaruhi oleh ciri-ciri dasar yang berbeda dari jenis produk yang dihasilkan. 73 3. Diferensiasi produk Pegadaian merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang jasa, dan produk yang dihasilkan berupa pelayanan jasa. Strategi pemasaran dalam bidang produk yang di terapkan oleh Pegadaian Syariah Kendal khususnya produk ar-rahn adalah: a. Keunikan produk Ar-rahn adalah produk gadai yang berlandaskan prinsip syariah. Mayoritas masyarakat sekitar di Pegadaian Syariah Kendal adalah muslim, sehingga Pegadaian 73 Ratih Hurriyanti, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: CV Alfabeta, 2015.h. 47

68 Syariah Kendal menawarkan produk ar rahn sebagai pembeda dari produk gadai yang ada di pegadaian konvensional. Dalam persyaratan barang gadai atau marhun, Pegadaian Syariah Kendal memberikan kebebasan nasabah dengan dapat memberikan barang jaminan, artinya barang jaminan tidak hanya berupa perhiasan emas, namun dapat berupa barang lainya seperti hp, kendaraan bermotor atau alat elektronik lainya. b. Mengoptimalkan taksiran Besarnya marhun bih atau uang pinjaman dihitung berdasarkan nilai taksiran, yaitu sebesar 90% dari taksiran marhun. Nilai taksiran ditetapkan berdasarkan harga pasar barang. Berbeda dengan pegadaian konvensional yang memberikan penawaran uang pinjaman yang dihitung mulai 86% sampai 90% dari taksiran sesuai dengan golongan marhun. 74 4. Memberikan biaya yang lebih murah Target sasaran dari Pegadaian Syariah Kendal adalah masyarakat menengah kebawah yang membutuhkan dana cepat dan mudah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Maka dari itu Pegadaian Syariah Kendal memberikan harga yang relatif terjangkau termasuk pada produk ar-rahn, juga sebagai 74 Wawancara dengan Bapak A ang Bachruddien selaku pengelola Pegadaian Syariah Kendal, pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 15.00 WIB

69 strategi untuk menarik calon nasabah. Berikut disajikan tabel biaya administrasi berdasarkan besarnya jumlah pinjaman atau marhun bih. Tabel 3 Tabel Golongan Pinjaman dan Biaya Administrasi Golongan Plafon Marhun Bih (Rp) Biaya Marhun Bih Min Max Administrasi A 50.000 500.000 2.000 B1 500.001 1.000.000 8.000 B2 1.000.001 2.500.000 15.000 B3 2.500.001 5.000.000 25.000 C1 5.000.001 10.000.000 40.000 C2 10.000.001 15.000.000 50.000 C3 15.000.001 20.000.000 60.000 D 20.000.001 1.000.000.000 70.000 Sumber: Pegadaian Syariah Kendal Tabel 3 di atas menjelaskan biaya administrasi yang harus dibayar nasabah berdasarkan besarnya jumlah pinjaman atau marhun bih. Pinjaman di pegadaian mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 1.000.000.000. Untuk golongan A yaitu pinjaman berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 500.000 dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 2.000. Golongan B1 yaitu jumlah pinjaman lebih dari Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000 biaya administrasi sebesar Rp 8.000. Golongan B2 yaitu jumlah pinjaman lebih dari Rp 1.000.000 sampai Rp 2.500.000 dikenakan biaya Rp 15.000. Golongan D yaitu pinjaman lebih dari Rp 20.000.000 sampai Rp 1.000.000.000 dikenakan biaya

Rp 70.000.000. Adapun pembayaran biaya administrasi dilakukan langsung pada saat transaksi. 70 Pegadaian Syariah selain memberikan biaya yang murah pada biaya administrasi juga memberikan biaya yang murah pada biaya ijarah atau biaya pemeliharaan marhun. Berikut disajikan tabel tarif ijarah berdasarkan jenis golongan. Tabel 4 Tarif Pembiayaan Rahn Pegadaian Syariah Gol Marhun Bih Tarif Ijarah Min Max Emas Non-Emas A 50.000 500.000 0,45% x 0,45% x B1 500.001 1.000.000 0,71% x 0,72% x B2 1.000.001 2.500.000 0,71% x 0,72% x B3 2.500.001 5.000.000 0,71% x 0,72% x C1 5.000.001 10.000.000 0,71% x 0,72% x C2 10.000.001 15.000.000 0,71% x 0,72% x C3 15.000.001 20.000.000 0,71% x 0,72% x D 20.000.001 1.000.000.000 0,62% x 0,65% x Sumber: www.pegadaian.co.id Tabel 4 di atas merupakan perhitungan tarif ijarah berdasarkan jenis marhun atau barang gadai menurut golongan dari besarnya marhun bih atau jumlah pinjaman.

71 Golongan A yaitu jumlah pinjaman diantara Rp 50.000 sampai Rp 500.000. Golongan B1 jika jumlah pinjaman antara Rp 500.001 sampai Rp 1.000.000. Golongan B2 jumlah pinjaman antar Rp 1.000.001 sampai Rp 2.500.000 dan seterusnya. Golongan A tidak ada perbedaan tarif ijarah antara marhun emas dan selain emas, yaitu dikenakan tarif ijarahsebesar 0,45% dari jumlah taksiran. Golongan B1 sampai C3, jika marhun berupa emas, maka tarif ijarah sebesar 0,71% dari jumlah taksiran. Apabila marhun selain emas maka tarif ijarah sebesar 0,72% dari jumlah taksiran. Sedangkan untuk golongan D, yaitu jumlah pinjaman atau marhunbih antara Rp 20.000.001 sampai Rp 1.000.000.000, apabila marhun berupa emas, biaya ijarah sebesar 0,62% dari nilai taksiran, jika non-emas maka tarif ijarah sebesar 0,65% dari nilai taksiran. Biaya ijarah meliputi biaya pemakaian ruang dan biaya pemeliharaan marhun. Pegadaian konvensional memberikan tarif pembiayaan yang berbeda dari Pegadaian Syariah. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 5 Tarif Pembiayaan Gadai Pegadaian Konvensional Gol Uang Pinjaman Tarif Sewa Modal Min Max Emas Non-Emas A 50.000 500.000 0,75% x 0,75% x B1 500.001 1.000.000 1,15% x 1,15% x B2 1.000.001 2.500.000 1,15% x 1,15% x B3 2.500.001 5.000.000 1,15% x 1,15% x C1 5.000.001 10.000.000 1,15% x 1,15% x C2 10.000.001 15.000.000 1,15% x 1,15% x C3 15.000.001 20.000.000 1,15% x 1,15% x D 20.000.001 1.000.000.000 1% x 1,15% x Sumber: www.pegadaian.co.id 72 Tabel 5 merupakan tarif pembiayaan gadai pada pegadaian konvensional. Dari tabel di atas dapat diketahui perbedaan biaya antara pegadaian syariah dengan pegadaian konvensional, bahwa pegadaian syariah memberikan biaya ijarah yang lebih ringan dari pegadaian konvensional. Besarnya biaya administrasi dan tarif ijarah telah ditentukan oleh kantor pusat PT Pegadaian (Persero) yang berlaku di seluruh pegadaian, termasuk Pegadaian Syariah Kendal. Besarnya biaya pemeliharaan dihitung berdasarkan

73 taksiran dan jangka waktu pelunasan, hal ini telah sesuai dengan fatwa DSN MUI no.25 tentang rahn yang berbunyi besarnya biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. Berikut simulasi dalam transaksi produk ar-rahn di Pegadaian Syariah Kendal: Nasabah menggadaikan dengan barang jaminan (marhun) berupa perhiasan emas 22 karat dengan berat 50 gram. Harga emas per gram saat ini adalah Rp 500.000. Maka nilai taksiran adalah Rp 25.000.000. Nasabah diberikan kesempatan untuk melunasi dalam jangka waktu 4 bulan (120 hari). Marhun bih = 90% x Rp 25.000.000 = Rp 22.500.000 Biaya admin = Rp 70.000 Biaya ijaroh = 0,62% x Taksiran = 0,62% x Rp 25.000.000 = Rp 155.000 per 10 hari Total biaya = Rp 22.500.000 + Rp 155.000 x 12 = Rp 22.500.000 + Rp 1.860.000 = Rp 24.360.000 Jadi, total uang yang harus dikembalikan oleh nasabah adalah sebesar Rp 24.360.000 dalam jangka waktu 4 bulan. Sedangkan biaya administrasi sebesar Rp 70.000 didapatkan berdasarkan golongan marhun bih yaitu besarnya pinjaman

74 diantara Rp 20.000.001 sampai dengan Rp 1.000.000.000 yang dibayarkan langsung pada saat transaksi. Berdasarkan simulasi yang diambil langsung dari lapangan, dapat diketahui bahwa Pegadaian Syariah Kendal memberikan biaya yang lebih murah, dan telah menerapkan ketentuan yang ada yaitu sesuai dengan keputusan dari pegadaian syariah pusat. Seperti biaya administrasi dan perhitungan tarif ijarah. 5. Memilih lokasi yang strategis Pegadaian Syariah Kendal merupakan bagian unit pelayanan Pegadaian Syariah Cabang yang berada di Kaligarang, Semarang. Selain unit pelayanan Kendal, pegadaian cabang juga memiliki beberapa unit pelayanan lainya yaitu Unit Kaliwungu, Johar dan Unit Ngaliyan Square. Dan pada tahun berikutnya akan dibuka unit pelayanan di daerah lainya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah bagi para nasabah melakukan transaksi dengan jarak yang lebih dekat. 75 Adanya beberapa unit pelayanan ini merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran dalam bidang distribusi. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Siti Khadijah pada Unit Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren, menunjukkan bahwa adanya pelayanan unit pegadaian juga termasuk strategi untuk menarik minat 75 Wawancara dengan Bapak Ali, selaku Kepala Cabang Pegadaian Kaligarang, pada tanggal 2 November 2016, pukul 08.30 WIB.

75 nasabah dalam bidang distribusi. Hal yang sama juga diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya oleh Dien Novita Sari dalam penelitiannya di Cabang Pegadaian Syariah Pondok Aren-Tangerang Selatan Banten. 6. Memberikan pelayanan yang baik Salah satu bentuk pelayanan yang berbeda diterapkan di Pegadaian Syariah Kendal adalah membuka waktu pelayanan lebih panjang. Dimulai pukul 07.00 sampai pukul 16.00 WIB. Hal ini bertujuan untuk melayani nasabah yang sibuk dalam pekerjaan, sehingga hanya sempat untuk bertransaksi pada waktu pagi atau sore hari. Maka dari itu Pegadaian Syariah Kendal memberikan perpanjangan waktu pelayanan yang tidak semua pegadaian dapat melakukannya. 7. Membangun komunikasi kepada nasabah Pada zaman serba canggih ini Pegadaian Syariah Kendal memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi kepada nasabah. Dalam hal ini Pegadaian Syariah Kendal menyediakan layanan berupa SMS dan BBM. Layanan ini biasanya digunakan nasabah apabila akan mengambil barang gadai. 8. Melakukan promosi Promosi yang di terapkan di Pegadaian Syariah Kendal yaitu dengan periklanan di berbagai media seperti koran, brosur, pamflet dan lain-lain. Hal ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat atau para calon

76 nasabah sehingga mengetahui adanya pegadaian syariah. Promosi yang paling efektif adalah bentuk kepuasan nasabah yang nantinya akan membawa dampak dengan bertambahnya nasabah. 9. Menjunjung tinggi prinsip islam Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sebagai perusahaan yang berbasis syariah, Pegadaian Syariah Kendal dalam menerapkan strategi pemasaran, khususnya dalam hal ini adalah produk ar-rahn, harus sesuai dengan syariah islam. Seperti jujur dan tidak mengandung riba, serta karakteristik marketing syariah juga harus terpenuhi. Selain itu permodalan yang dipakai atau didapatkan pegadaian syariah harus jelas kehalalannya. Modal untuk menjalankan perusahaan gadai adalah cukup besar, karena selain diperlukan untuk dipinjamkan kepada nasabah, juga diperlukan investasi untuk penyimpanan barang gadai. Permodalan gadai syariah bisa diperoleh dengan sistem bagi hasil, seperti mengumpulkan dana dari beberapa orang (musyarakah) atau dengan mencari dana (shahibul mal). 76 76 Adrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 88

77 B. Analisis Strategi Pemasaran Produk Ar-Rahn di Pegadaian Syariah Kendal dalam Perspektif Ekonomi Islam. Analisis strategi pemasaran produk ar-rahn di Pegadaian Syariah Kendal berdasarkan teori marketing mix yaitu: product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi) adalah sebagai berikut: 1. Strategi dalam Bidang Produk (product) Produk yang ditawarkan oleh Pegadaian Syariah Kendal sangat beragam, diantaranya adalah ar-rahn, mulia, dan tabungan emas. Penelitian ini lebih menekankan pada produk ar-rahn atau gadai syariah. Ar-rahn merupakan salah satu produk yang paling eksis di Pegadaian Syariah Kendal. Hai ini dikarenakan keberhasilan dari strategi yang diterapkan oleh Pegadaian Syariah Kendal yaitu diferensiasi produk atau produk yang berbeda dari kompetitor lainnya. Salah satu perbedaan tersebut adalah jenis gadai yang menggunakan prinsip syariah. Hal ini membuat nasabah lebih tertarik berhubung mayoritas masyarakat Kendal beragama muslim. Selain keunikan produk, Pegadaian Syariah Kendal juga menerapkan strategi dengan mengoptimalkan taksiran, yaitu sebesar 90%. 2. Strategi dalam Bidang Harga (price) Dalam memasarkan produknya, Pegadaian Syariah Kendal harus jeli dalam melihat target sasaran. Melihat masyarakat di sekitar Kendal adalah masyarakat dengan

78 perekonomian menengah, maka strategi yang digunakan adalah untuk menarik minat nasabah yaitu dengan menawarkan harga yang lebih murah. Adapun biaya administrasi Pegadaian Syariah Kendal dapat dilihat pada tabel 3 yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya. 3. Strategi dalam Bidang Promosi (promotion) Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenalkan oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk menciptakan permintaan atas produk itu, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi. 77 Promosi yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Kendal dalam memasarkan produk ar-rahn adalah dengan cara: Pertama, melalui periklanan (advertising), yaitu promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam iklan majalah, spanduk, brosur, dan souvenir. Kedua, melalui publisitas, yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan di depan 77 Sofjan, Manajemen, h. 264

79 para calon nasabah melalui seminar yang diadakan di masing-masing unit pegadaian. Ketiga, melalui penjualan pribadi (personal selling), yaitu promosi yang dilakukan langsung oleh karyawan atau bahkan dari para nasabah. Promosi yang lebih dikenal dengan mulut ke mulut ini adalah promosi yang paling efektif. 4. Strategi dalam Bidang Tempat (place) Mengenai saluran distribusi Pegadaian Syariah sedang membuka UPC (Unit Pelayanan Cabang) kecil agar mudah dijangkau oleh nasabah yang membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif. Adapun lokasi Pegadaian Syariah Kendal yang berada di kompleks pertokoan merupakan salah satu strategi yang diterapkan untuk mempermudah akses bagi para nasabah. Strategi Pemasaran produk ar-rahn yang diterapkan harus sesuai dengan prinsip strategi pemasaran yang dianjurkan dalam islam. Adapun implementasi Strategi Pemasaran yang diterapkan di Pegadaian Syariah Kendal yaitu: 1. Prinsip Fathanah dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Fathanah diartikan sebagai kemampuan intelektual yaitu cerdik, kreatif, berani, percaya diri, dan bijaksana. Adapun Strategi Pemasaran yang diterapkan di Pegadaian Syariah Kendal telah menerapkan prinsip fathanah, hal ini

80 dapat dilihat dari adanya diferensiasi produk. Artinya Pegadaian Syariah Kendal memiliki kreatifitas dalam memasarkan produknya, yaitu dengan memiliki perbedaan dari para pesaingnya pada produk yang ditawarkan. Prinsip fathanah juga dapat dilihat dari keberanian Pegadaian Syariah Kendal yang berani memberikan harga yang lebih murah dari lembaga pesaing lainnya seperti Bank umum, BMT dan lain sebagainya. Prinsip ini juga termasuk menerapkan adanya prinsip tolong menolong dengan tidak mengambil keuntungan yang besar. 2. Prinsip Al-ikhsan dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Al-ikhsan artinya melakukan yang terbaik, prinsip ini juga diterapkan oleh Pegadaian Syariah Kendal dengan menggunakan pelayanan terbaik bagi nasabahnya. Setiap muslim harus memiliki komitmen untuk berbuat sesuatu yang berbobot, yang berkualitas, terbaik dalam segala sesuatu yang dikerjakan, apalagi untuk kepentingan umat peningkatan kualitas kinerja tanpa henti, seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu dan sumber daya lainnya. Kemampuan menghasilkan kerja terbaik akan mendorong kemajuan perusahaan, mampu meningkatkan daya saing dan menjamin berkelanjutan perusahaan dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

81 3. Prinsip Amanah dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Amanah merupakan salah satu prinsip pegadaian. Dalam strategi untuk memasarkan produk ar-rahn, pegadaian harus memiliki sifat amanah atau dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan nasabah akan menitipkan barang gadainya sampai barang tersebut diambil kembali oleh nasabah, sehingga barang tersebut harus terjamin keamanannya. Amanah dapat diartikan sebagai bentuk perilaku seseorang yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menjadi tugas urusannya, orang yang semacam ini memiliki kredibilitas tertentu sesuai dengan tingkat kemampuannya memenuhi kepercayaan dan tanggung jawab yang dipikulnya. 4. Prinsip Shiddiq dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Prinsip kejujuran diterapkan dalam strategi pemasaran Pegadaian Syariah Kendal dalam bentuk sosialisasi kepada nasabah yang sesuai dengan kebenaran atau tidak mengadaada atau mengandung unsur penipuan. Shiddiq diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran. Kebenaran dan kejujuran adalah kunci menjalankan aktivitas dan fungsi masingmasing orang. Kebenaran dan kejujuran akan mendorong orang tahan uji, ikhlas, serta memiliki keseimbangan antara

kecerdasan religius, kecerdasan pikir dan kecerdasan emosional. 82 Agama islam telah menjelaskan dasar hukum serta tatacara tentang bermuamalah khususnya dalam hal ini adalah gadai atau rahn, yaitu melalui ayat-ayat Al-Quran dan hadist. Salah satunya yaitu berlaku jujur. Kejujuran merupakan nilai yang sangat penting dalam berniaga, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al Isra ayat 35: إ ذ اك ل ت م و أ و ف واال ك ي ل ت أ و يال ) ٥٣ ( و ز ن واب ال ق س ط اس ال م س ت ق يم ذ ل ك خ ي ر و أ ح س ن Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 78 Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam perdagangan harus bersikap jujur dan adil yaitu dengan menyempurnakan takaran dan timbangan, tidak mengurangi. Pegadaian Syariah Kendal juga menerapkan strategi pemasaran yang sesuai aturan islam dengan bertindak jujur, amanah dan tidak adanya unsur penipuan yang pada akhirnya akan merugikan nasabah. 78 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya, Bandung: Sygma Syamil Qur an, 2007, h. 285

83 5. Prinsip Al-itqan dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Pegadaian Syariah Kendal memiliki sikap profesional. Dalam penerapannya dalam strategi pemasaran, sikap ini dapat dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh Pegadaian Syariah Kendal. Dengan sikap profesional orang akan mampu membuat rancangan, mengelola dan mengorganisir secara teratur dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan ini tidak mungkin mampu dilakukan oleh orang-orang yang tidak profesional. Sikap profesioanal juga diterapkan dalam mengenali pelanggan atau nasabah. 6. Prinsip Tabligh dalam Strategi Pemasaran Pegadaian Syariah Kendal Sifat tabligh artinya komunikatif. Prinsip ini dapat dilihat pada strategi yang diterapkan yaitu membangun komunikasi pada pelanggan atau nasabah. Pegadaian memiliki sifat tabligh, akan menyampaikan pesan dengan benar melalui tutur kata yang menyenangkan dan lemah lembut. Dalam dunia bisnis, ia harus mampu mengomunikasikan visi dan misinnya dengan benar kepada stakeholdernya, mampu menyampaikan keunggulankeunggulan produknya tanpa berbohong dan tidak menipu pelanggan.

84 Dari beberapa strategi yang digunakan oleh Pegadaian Syariah Kendal sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Pegadaian Syariah Kendal telah menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan ajaran islam. Hal ini dapat dibuktikan bahwa strategi pemasaran Pegadaian Syariah Kendal memiliki nilai dan etika yang telah Rasulullah saw ajarkan yaitu amanah, jujur dan bertanggung jawab, serta tidak mengandung nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran islam seperti halnya riba, gharar, judi dan lain sebagainya yang diharamkan dalam hukum islam. Satu contoh kasus misalnya dalam menawarkan harga, Pegadaian Syariah Kendal memang benar-benar memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan pegadaian konvensional atau lembaga yang menawarkan pembiayaan lainya. Hal ini membuktikan bahwa Pegadaian Syariah Kendal memiliki nilai kejujuran yang memang seharusnya dimiliki oleh lembaga berprinsip syariah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa strategi pemasaran produk ar-rahn yang diterapkan di Pegadaian Syariah Kendal telah menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran islam. Dalam pepatah mengatakan pembeli adalah raja, memang benar adanya. Maksud dari pepatah tersebut adalah bahwa pembeli, konsumen atau nasabah adalah segalanya. Mengenali pelanggan akan membantu dalam mengetahui keinginan atau kebutuhan nasabah.

85 Strategi pemasaran Pegadaian Syariah Kendal dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat. Dalam rangka mengenalkan produk-produk di pegadaian termasuk produk arrahn, Pegadaian Syariah Kendal mengadakan seminar. Cara ini termasuk cara yang efektif, karena dengan cara ini pegadaian dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekaligus sebagai media promosi produk pegadaian yang bertujuan untuk lebih dikenal masyarakat luas sehingga mampu meningkatkan jumlah nasabah di Pegadaian Syariah Kendal. Dari hasil wawancara kepada kepala cabang Pegadaian Syariah Kaligarang, bahwa nasabah yang datang untuk menggadaikan mempunyai kebutuhan pinjaman dana dan berkeinginan untuk dilayani dengan baik. Maka dari itu, pegadaian mencoba mewujudkannya dengan memberikan pelayanan yang baik. Tujuannya agar nasabah memperoleh kepuasan sehingga akan kembali lagi ke pegadaian. 79 Hal serupa juga diungkapkan oleh pengelola unit Pegadaian Syariah Kendal yang mengatakan bahwa pelayanan yang baik akan menciptakan kepuasan nasabah, dan tidak menutup kemungkinan nasabah tersebut memberikan rekomendasi kepada calon nasabah lain untuk bertransaksi di pegadaian. 80 79 Wawancara dengan Bapak Ali, selaku Kepala Cabang Pegadaian Kaligarang, pada tanggal 2 November 2016, pukul 08.30 WIB. 80 Ibid

86 Beberapa nasabah juga mengungkapkan bahwa mereka tertarik untuk bertransaksi di Pegadaian Syariah Kendal karena pelayanannya. Ada juga yang mengungkapkan bahwa Pegadaian Syariah Kendal menawarkan biaya-biaya yang rendah, maka dari itu mereka memilih di pegadaian. Cara atau strategi pemasaran yang di terapkan di Pegadaian Syariah Kendal cukup efektif, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya omset atau pendapatan dari produk ar-rahn pada tahun 2012 sampai tahun 2015, yaitu pada periode Januari- Desember 2012 sebesar Rp. 13.852.838.500, tahun berikutnya, yaitu tahun 2013 omset Pegadaian Syariah Kendal mengalami kenaikan sebesar 24% dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 17.147.355.000. Tahun 2014 Pegadaian Syariah Kendal memperoleh omset sebesar Rp. 27.000.000.000 atau naik 57% dari tahun sebelumnya. Dan tahun 2015 omset Pegadaian Syariah Kendal kembali naik sebesar 16% dari tahun 2014 dengan perolehan sebesar Rp. 31.250.000.000. Sebagai lembaga keuangan syariah, Pegadaian Syariah Kendal juga harus memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Berdasarkan teori yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, bahwa marketing syariah mempunyai karakteristik yang berbeda, yaitu: teitis (rabbaniyyah), etis (akhlaqiyyah), realistis (alwaqiyyah), humanistis (insaniyyah). Gadai syariah atau rahn juga memiliki acuan yaitu Fatwa DSN MUI no.25 tentang rahn yang memiliki beberapa ketentuan

87 sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi di Pegadaian Syariah Kendal, peneliti menemukan adanya kesesuaian antara Fatwa DSN MUI no.25 dan teori pemasaran dalam islam dengan praktik yang dijalankan di Pegadaian Syariah Kendal. Diantaranya yaitu Pegadaian Syariah Kendal telah memberikan biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun yang tidak ditentukan dari jumlah pinjaman. Sebagai lembaga keuangan non-bank, Pegadaian Syariah Kendal harus terus berupaya untuk menyediakan produk dan jasa yang lengkap dengan mengembangkan produk-produk yang ada. Untuk mencapai sasaran tersebut Pegadaian Syariah Kendal bertekad untuk menyediakan layanan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peraturan pemerintah serta tuntunan syariah islam.