MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

dokumen-dokumen yang mirip
PERLAKUAN PANAS (HEAT TREATMENT)

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

09: DIAGRAM TTT DAN CCT

METALURGI FISIK. Heat Treatment. 10/24/2010 Anrinal - ITP 1

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

PROSES THERMAL LOGAM

Perlakuan panas (Heat Treatment)

Laporan Praktikum Struktur dan Sifat Material 2013

FERIT, PERLIT, SEMENTIT, MARTENSIT, DAN BAINIT

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

Proses Annealing terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

PRAKTIKUM JOMINY HARDENABILITY TEST

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

PROSES NORMALIZING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

Di susun oleh: Rusdi Ainul Yakin : Tedy Haryadi : DIAGRAM FASA

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN HEAT TREATMENT

Proses perlakuan panas diklasifikasikan menjadi 3: 1. Thermal Yaitu proses perlakuan panas yang hanya memanfaatkan kombinasi panas dalam mencapai

BAB VI TRANSFORMASI FASE PADA LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

11. Logam-logam Ferous Diagram fasa besi dan carbon :

PROSES PENGERASAN (HARDENNING)

TUGAS AKHIR. Analisa Proses Pengerasan Komponen Dies Proses Metalurgi Serbuk Untuk Pembuatan Sampel Uji Konduktivitas Thermal

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Sistem Besi-Karbon. Sistem Besi-Karbon 19/03/2015. Sistem Besi-Karbon. Nurun Nayiroh, M.Si. DIAGRAM FASA BESI BESI CARBIDA (Fe Fe 3 C)

LAPORAN PRESENTASI TENTANG DIAGRAM TTT. Oleh: RICKY RISMAWAN : DADAN SYAEHUDIN :022834

11-12 : PERLAKUAN PANAS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

RANGKUMAN NORMALISING

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340

BAB VI TRANSFORMASI FASE PADA LOGAM

STUDI MORFOLOGI MIKROSTRUKTUR DAN PENGARUHNYA TERHADAP LAJU KOROSI ANTARA BAJA HSLA 0,029% Nb DAN BAJA KARBON RENDAH SETELAH PEMANASAN ISOTHERMAL

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

TUGAS AKHIR PENELITIAN STAINLESS STEEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh Wahyu Ade Saputra ( ) Dosen Pembimbing 1. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D 2. Ir. Soeweify, M.Eng

PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAJA KONSTRUKSI JIS G4051 S17C SETELAH DILAKUKAN HARDENING DAN TEMPERING

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pengaruh Heat Treatment Dengan Variasi Media Quenching Air Garam dan Oli Terhadap Struktur Mikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

Gambar 4.1 Penampang luar pipa elbow

Kekuatan tarik komposisi paduan Fe-C eutectoid dapat bervariasi antara MPa tergantung pada proses perlakuan panas yang diterapkan.

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

PENGARUH HEAT TREATMENT

II. TINJAUAN PUSTAKA. unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

METALURGI Available online at

ANALISA KEKERASA DAN STRUKTUR MIKRO TERHADAP VARIASI TEMPERATUR TEMPERING PADA BAJA AISI 4140

Kategori unsur paduan baja. Tabel periodik unsur PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY

Materi #7 TIN107 Material Teknik 2013 FASA TRANSFORMASI

Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

Jurnal Teknik Mesin UNISKA Vol. 02 No. 01 November 2016 ISSN

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan sifat-sifat logam yang diinginkan. Perubahan sifat logam akibat

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

PENGARUH MULTIPLE QUECHING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA ASSAB 760

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENGARUH PROSES ANNEALING PADA HASIL PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH

ANNEALLING. 2. Langkah Kerja Proses Annealing. 2.1 Proses Annealing. Proses annealing adalah sebagai berikut:

Kata kunci : tegangan sisa, HAZ, SMAW.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan bahan logam dalam pembuatan alat alat dan sarana. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan upaya pengembangan

PERLAKUAN PANAS MATERIAL AISI 4340 UNTUK MENGHASILKAN DUAL PHASE STEEL FERRIT- BAINIT

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

II. TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISASI MATERIAL BUCKET TEETH PADA EXCAVATOR UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBUATAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Analisa Kekuatan Material Carbon Steel ST41 Pengaruh Preheat dan PWHT Dengan Uji Tarik Dan Micro Etsa

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rubijanto ) ABSTRAK. Kata kunci : Perlakuan panas,proses pendinginan. ) Staf Pengajar Jurusan Mesin UNIMUS. Traksi. Vol. 4. No.

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BESI COR NODULAR (FCD 60)

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

Pengaruh Variasi Media Quenching Air, Oli, dan Angin Kompresor Terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan Pada Baja AISI 1045

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH DERAJAT DEFORMASI TERHADAP STRUKTUR MIKRO, SIFAT MEKANIK DAN KETAHANAN KOROSI BAJA KARBON AISI 1010 TESIS

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING TERHADAP STRUKTURMIKRO BAJA MANGAN HADFIELD AISI 3401 PT SEMEN GRESIK

Transkripsi:

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

STRUKTUR LOGAM DAPAT BERUBAH KARENA : KOMPOSISI KIMIA (PADUAN) REKRISTALISASI DAN PEMBESARAN BUTIRAN (GRAIN GROWTH) TRANSFORMASI FASA PERUBAHAN STRUKTUR MENIMBULKAN PERUBAHAN SIFAT MEKANIS & SIFAT LAINNYA

Pengaruh komposisi kimia terhadap perubahan struktur Diagram-fasa sistim besi karbon (Fe C)

TRANSFORMASI FASA

Perubahan struktur-mikro baja karbon selama pendinginan lambat dari fasa austenit menuju suhu kamar (γ = austenit, α = ferit dan P = perlit)

The lower left-hand of the iron-carbon equilibrium diagram

Microstructure of carbon steels with varying carbon content: (a) Ferrite 0.0% C. 500 X; (b) Ferrite + pearlite 0.40% C. 500 X; (c) Pearlite 0.80% C. 1000 X; (d) Pearlite + grain boundary cementite 1.4% C. 500 X.

Diagram TTT untuk baja karbon hipoeutektoid (C < 0.8 %)

Diagram TTT untuk baja karbon eutektoid (C 0.8 %)

DIAGRAM TTT untuk Baja Karbon a) Baja Karbon Rendah <0,2%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit Martensit Waktu (Time)

DIAGRAM TTT untuk Baja Karbon (Lanjutan) b) Baja Karbon Sedang 0,2 0,5%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit Martensit Waktu (Time)

DIAGRAM TTT untuk Baja Karbon (Lanjutan) c) Baja Karbon Tinggi >0,5%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit Martensit Waktu (Time)

DIAGRAM KECEPATAN PENDINGINAN (COOLING RATE) Temperatur air oli udara Pendinginan lambat (Furnace cooling) Waktu (Time)

DIAGRAM CCT ( continuous cooling and transformation ) a) Baja Karbon Rendah <0,2%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit air oli Martensit udara Pendinginan lambat (Furnace cooling) Waktu (Time)

DIAGRAM CCT (Lanjutan) b) Baja Karbon Sedang 0,2 0,5%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit air oli Martensit udara Pendinginan lambat (Furnace cooling) Waktu (Time)

DIAGRAM CCT (Lanjutan) c) Baja Karbon Tinggi >0,5%C Austenit Perlit Kasar Temperatur Perlit Halus Bainit air oli Martensit udara Pendinginan lambat (Furnace cooling) Waktu (Time)

Diagram CCT untuk baja paduan ASTM 4340

(a) Ferit + Perlit (b) Bainit kasar (c) Bainit halus Perubahan struktur-mikro pada baja karbon rendah akibat perbedaan pendinginan (d) Martensit

(a) (b) Transformations of austenite to martensite at successively lower temperatures: (a) 280; (b) 200; (c) 200; (d) 195; (e) 180 and (f) 175 C (c) (d) (e) (f)

Struktur martensit yang berbentuk pelat-pelat runcing

Kekerasan struktur perlit dan martensit sebagai fungsi dari kadar karbon

STRUKTUR KRISTAL MARTENSIT

Dimensi cell unit dari struktur kristal martensit sebagai fungsi dari kadar karbon

PROSES REKRISTALISASI PADA SUHU TINGGI

PROSES REKRISTALISASI PADA LOGAM (a) (b) Perubahan struktur-mikro akibat proses rekristalisasi dan pertumbuhan butir pada logam nikel. (a) Hasil pengerjaan dingin (b) Sebagian terkristalisasi (c) Rekristalisasi sempurna (d) Setelah mengalami pertumbuhan butir (c) (d)

Pengaruh proses pengerjaan dingin dan proses anil terhadap sifat-sifat logam

FENOMENA METALURGI REKRISTALISASI TRANSFORMASI FASA Π PROSES PENGECORAN LOGAM (CASTING) Π PROSES PEMBENTUKAN LOGAM SECARA PLASTIS PADA SUHU TINGGI (HOT WORKING) Π PROSES LAKU PANAS (HEAT TREATMENT) Π PROSES PENGELASAN (WELDING) Π APLIKASI LOGAM PADA SUHU TINGGI (ELEVATED TEMPERATURE APPLICATION)

PERLAKUAN PANAS LOGAM ( HEAT TREATMENT ) Meliputi rangkaian siklus panas yang terdiri dari pemanasan dan penahanan waktu pada temperatur tertentu dan diikuti oleh pendinginan terkontrol untuk mendapatkan struktur mikro tertentu. Struktur mikro tertentu berarti mendapatkan sifat mekanik yang diinginkan, seperti: 鑛 鑛 鑛 鑛 鑛 鑛 Keuletan / ketangguhan Kekuatan dan kekerasan Ketahanan lelah Ketahanan korosi Kekuatan pada temperatur tinggi Disamping mampu manufaktur seperti: Pembentukan, las dan potong/machining, dll

MENGAPA PERLU MELAKUKAN PERLAKUAN PANAS? Mempersiapkan material logam sebagai produk setengah jadi agar layak diproses lanjut Meningkatkan umur pakai material logam sebagai produk jadi

PROSES LAKU PANAS (HEAT TREATMENT) ANNEALING (ANIL) PANAS NORMALIZING (NORMALISASI) HARDENING (PENGERASAN) TEMPERING (PENEMPERAN) SPHERODIZING (SPERODISASI) POST WELD HEAT TREATMENT (PWHT) (PROSES LAKU PASCA LAS) STRESS RELIEF (PENGURANGAN / PENGHILANGAN TEGANGAN SISA) DAN LAIN-LAIN

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan