BAB VI HASIL RANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERANCANGAN. masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu Sustainable architecture, dengan tiga unsur

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. menggali serta mempelajari segala sesuatu yang ada di alam. Karena, manusia

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture,

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pengembangan tempat pelelangan ikan dan prasarana samudera dalam

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kendang dengan kategori metafora kombinasi. Dalam pengertian konsep

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB VI HASIL RANCANGAN. merupakan hasil dari kumpulan alternatif-alternatif yang ada pada bab analisis.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Dasar perancangan yang dipakai dalam perancangan kantor Pemerintah

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada perancangan Islamic Center di Kepanjen ini, konsep-konsep yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Kembali Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan ini diambil dari beberapa nilai tema yang dijadikan konsep dasar perancangan Pelabuhan Peti Kemas di Panarukan. Nilai nilai dari tema tersebut telah diintegrasikan sehingga hasil rancangan Pelabuhan Peti Kemas terdapat nilai nilai keislaman didalamnya. Konsep dasar dari perancangan Pelabuhan Peti Kemas ini yaitu Structure As Balance, Structure As Balance adalah keseimbangan hubungan antara ketuhanan, lingkungan sekitar pelabuhan dengan pelabuhan sendiri dimana struktur sebagai dasar dari perancangannya. Hubungan lingkungan dan ketuhanan ini juga berkaitan dimana objek/pelabuhan memberi dampak positif terhadap lingkungan maka merupakan salah satu wujud syukur terhadap Allah SWT, karena telah memberi keamanaan dan kenyamanan diantara sesamanya dan sekitarnya. Penggunaan nilai nilai tersebut diaplikasikan didalam kawasan diantaranya terhadap penataan massa, pola sirkulasi, hingga penataan sistem utilitas perbangunan hingga seluruh kawasan. Dengan nilai nilai dari tema dan diintegrasikan dengan nilai nilai keislaman pada akhirnya menghasilkan rancangan kawasan yang berdasarkan dengan konsep dasar dan konsep tapak. Nilai nilai yang diaplikasikan dalam kawasan tersebut dapat dilihat pada gambar 6.1 dibawah ini. 166

Massa bangunan yang berkumpul menjadi satu untuk memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengguna beraktifitas didalamnya. Juga sebagai penegas sistem struktur grid yang dapat terlihat dari bentuk denah bangunan, dan perletakan bangunan dari sistem grid ini juga dengan nilai irama dari tema struktur sebagai arsitektur. Fungsi dari klinik yang sebagai salah satu puskesmas daerah juga penguat dari konsep structure as balance dimana objek yang dirancang berdasarkan struktur berdampak juga terhadap lingkungan disekitarnya. Fungsi utama dari perancangan ini diletakkan di area paling depan tepatnya lebih dekat dengan jalan untuk memudahkan dalam mengaksesnya juga debagai keterbukaan aktifitas yang dapat terlihat dari luar sebagai dari nilai keterbukaan Dalam kegiatan bongkar muat masih diperhitungkan privasi aktivitas bongkar muat didalamnya dan terjaga dengan adanya pos penjaga yang mengurus prosedur perizinan sehingga meminimalisir tindak kecurangan. Gambar 6.1 Penerapan Konsep Rancangan Pada Lay out 167

Perbandingan untuk konsep tapak dan hasil rancangan tidak banyak perubahan yang diaplikasikan dari konsep tapak ke gambar lay out. Ada beberapa poin konsep terdapat pengurangan serta penambahan pada rancangan seperti: Tatanan dan Bentuk Masa Untuk tatanan massa perubahan terdapat pada perletakan bengkel yang semula berada pada satu area. Dipisahnya bengkel untuk memudahkan dan menyesuaikan dengan fungsinya. Seperti dalam gambar berikut: Untuk bengkel didarat diletakkan terpisah pisah untuk didekatkan dengan parkir truk dimasing masing lapangan bongkar muat. Hal ini untuk memudahkan para sopir truk untuk memperbaiki mesin truk sebelum mengantar atau mengambil barang. Tersedianya bengkel diarea dermaga untuk memudahkan kapal kapal besar memperbaiki jika terjadi masalah kerusakan atau hanya untuk persiapan atau cek kesiapan sebelum mulai melaut. Gambar 6.2 Posisi Letak Bengkel (Sumber: Hasil Rancangan 2014) 168

Sirkulasi Dalam poin sirkulasi didalam tapak terdapat penambahan pintu keluar dermaga agar pengguna pelabuhan seperti supir truk tidak kesulitan. Pintu keluar untuk truk pengambil barang Pintu keluar untuk mobil atau motor. Pintu masuk untuk truk membawa atau mengambil barang. Pintu masuk untuk mobil atau motor pegawai pelabuhan atau masyarakat sekitar untuk berobat. Pintu keluar untuk truk penyetoran barang dan truk yang pengendara truknya usai istirahat, mengisi bahan bakar atau beribadah di masjid pelabuhan. Gambar 6.3 Posisi Letak pintu keluar dan masuk kendaraan dan orang dalam lay out (Sumber: Hasil Rancangan 2014) Vegetasi Penambahan pada vegetasi berubah pada vegetasi pohon bakau. Pada konsep pohon bakau hanya untuk pembatas area darat dan laut juga sebagai pelindung garis pantai dari abrasi. Namun pada hasil rancangan penambahanya menjadi hutan bakau yang fungsinya juga bertambah sebagai salah satu solusi jika terjadi pencemaran lingkungan laut akibat aktifitas dari pelabuhan peti kemas. Penambahan ini berdasarkan konsep dasar yang keseimbangan antara objek dan lingkungan. 169

Fungsi hutan bakau sebagai solusi untuk meminimalisir pencemaran air laut dan juga sebagai pelindung pantai karena ada beberapa bangunan yang berada dekat dengan garis pantai. Keberadaan hutan ini sesuai dengan konsep structure as balance dimana keseimbangan anatar struktur dengan lingkungan dan struktur dengan objek dimana dalam pembahasan ini strukturnya berupa vegetasi. Organisasi Ruang Gambar 6.4 Posisi Letak Hutan Bakau (Sumber: Hasil Rancangan 2014) Organisasi ruang pada hasil rancangan tidak banyak berubah. Salah satu perubahannya pada letak mercusuar. Mercusuar pada awalnya diletakkan didarat dengan pertimbangan dekan dengan kantor keamanan, namun untuk lebih memudahkan sirkulasi kapal maka dermaga dipindahkan dengan letak posisi dipaling ujung dermaga dalam rancangan. Gambar 6.5 Posisi Mercusuar (Sumber: Hasil Rancangan, 2014 dan hasil Analisis, 2013) 170

Berikutnya kantor keamanan dan kantor administrasi pada konsep berada pada area yang berbeda, namun pada hasil rancangan kedua kantor ini menjadi satu karena hubungan kerja antara keduanya yang berkaitan. Gambar 6.6 Posisi Kantor Keamanan dan Administrasi (Sumber: Hasil Rancangan, 2014 dan hasil Analisis, 2013) Hasil rancangan kawasan juga ada gambar site plan. Pada hal perancangan ini akan terkait dengan tampilan bangunan dimana dari hasil perancangan terdapat penambahan dan pengurangan dari konsep. Berikut gambar site plan pelabuhan peti kemas Panarukan. 171

Bentuk atap yang melengkung disesuaikan dengan pergerakan angin dari arah laut. Dan juga agar beban yang berlaku pada atap tersebar merata. Bentuk atap melengkung juga sebagai identitas dari bangunan pelabuhan yang berbeda dari sekitarnya. Untuk arah jatuh air hujan sebagian sisi dari bangunan langsung jatuh airnya ketanah namun beberapa sisi lainnya kejalan untuk akses antar bangunan namun jalan ini tidak menggunakan aspal tapi paving pori. Dan untuk area yang beraspal tedapat lubang lubang resapan untuk aliran air hujan. Gambar 6.7 Rencana Site Plan (Sumber: Hasil Rancangan 2014) 172

Untuk hasil rancangan site plan salah satu unsurnya dari bentuk bangunan dan atap. Pada konsep dijelaskan bentuk yang digunakan berdasarkan struktur lengkung. Dan hasil rancangan telah sesuai dengan konsep dengan menggunakan struktur. 6.2 Rancangan Bangunan Hasil rancangan bangunan terjadi perubahan bentuk dari konsep awal. Perubahan ini terjadi berdasarkan dengan nilai nilai konsep dasar yaitu keseimbangan objek rancangan dengan lingkungan. Namun untuk dasar dari bentuknya tidak banyak berubah, dibeberapa elemen masih sesuai dengan konsep yang berdasarkan struktur lengkung. Perubahan terjadi pada bagian struktur tengah atau dinding yang pada rencana awalnya dinding menyatu dengan atap. Namun dengan memperhitungkan keluar masuk udara dan cahaya dinding dan atap terpisah. Dengan bentuk yang baru atap juga berfungsi sebagai penggerak angin dan mengurangi kecepatan angin dari laut. Gambar 6.8 Konsep Bentuk Awal (Sumber: Hasil Analisis, 2013) 173

Pada hasil rancangan unsur unsur gambar di atas tidak banyak berubah. Seperti pada gambar berikut ini untuk hasil rancangan: Bentuk yang menjulang dipengaruhi oleh kecepatan angin dari arah laut Gambar 6.9 Tampak Depan dan Samping Kantor Administrasi Posisi kantor keamanan dan adminstrasi yang membelakangi laut menjadikan faktor bentuk atapnya yang bagian tengah menjulang melengkung tinggi karena sebagai penghalang untuk mengurangi kecepatan angin yang dari laut. 174

Untuk meminimalisir angin dibagian kantin dengan atap terbuka dengan menggunakan kisi kisi kaca dibagian atas. Gambar 6.10 Tampak Depan dan Samping Kantin Pelabuhan Bentuk atap yang rendah untuk mengurangi atau menghalangi angin yang membawa debu masuk karena fasad yang terbuka sehingga memungkinkan debu masuk tanpa terhalang. Jadi bentuk atap yang rendah salah satu solusi untuk meminimalisirnya. 175

Letaknya yang sejajar dengan kantor keamanan dan administari maka fungsi atap dibagian tengan bangunan sama untuk mengurangi kecepatan angin dari arah laut, dan dimasukkan ke dalam bangunan. Gambar 6.11 Tampak Depan dan Samping Kantor Pengelolah 176

Dengan bentang bangunan yang memanjang dengan bentuk atap yang membuka seperti diatas masih dapat memasukkan cahaya dan udara yang alami kedalam bangunan berdasarkan struktur lengkung. Gambar 6.12 Tampak Depan dan Samping Klinik Pelabuhan 177

Gambar 6.13 Tampak Depan dan Samping Masjid Pelabuhan Bentuk bangunan masjid yang seperti kubah untuk memberi identitas yang berbeda dari bangunan yang lainnya. Tinggi bangunan ini juga sebagai penanda karena letaknya yang berada ditengah dari arah lapangan bongkar muat terhalang bangunan kantin dan dari arah utara tehalang hutan bakau. Dari kelima bangunan di atas mewakili dari bentuk beberapa bangunan seperti pos jaga, bengkel dan yang lainnya. Rancangan bentuk lengkung yang dihasilkan pada bangunan bangunan diatas berdasarkan kesesuaian dengan jalur angin dan nilai 178

prinsip dari konsep tema yaitu irama dan eksplorasi. Nilai eksplorasi dan seirama juga terlihat pada denah bangunan, berikut gambar denah denah bangunan di atas: Kolam Pembatas Ruang Gambar 6.14 Denah Kantor Keamanan dan Administrasi Bangunan kantor ini memiliki dua fungsi sebagai kantor keamanan dan kantor administrasi. Batas pemisah dari kedua kantor ini dengan menggunakan kolam dan dinding partisi kaca. Karena air yang mengalir dari dikaca member kesan sejuk didalam ruangan. 179

Pintu masuk pengunjung dan pegawai pelabuhan Pintu masuk untuk sopir truk dan pegawai pelabuhan dari Gambar 6.15 Denah Kantin Pelabuhan Tersedia 3 pintu masuk pada denah kantin, tiga pintu ini untuk memudahkan para pegawai pelabuhan dan sopir truk untuk mengaksesnya tanpa harus berputar. 180

Gambar 6.16 Denah Kantor Pengelola Gambar 6.17 Denah Klinik Pelabuhan 181

Gambar 6.18 Denah Masjid Pelabuhan Bentuk denah tidak banyak mengalami perubahan dari konsep bentukan massa hanya beberapa bangunan seperti masjid ada tambahan dibagian samping dan kantin ada pemotongan pada bagian pinggir dari sisi panjangnya. Berikut ini tampilan bentuk 3D dari bangunan di atas: 182

Kantor Keamanan dan Administrasi Gambar 6.19 Ekterior Kantor Keamanan dan Administrasi 183

Kantin pelabuhan Gambar 6.20 Ekterior Kantin Pelabuhan 184

Kantor pengelola Gambar 6.21 Ekterior Kantor Pengelola 185

Klinik Pelabuhan Gambar 6.22 Ekterior Klinik Pelabuhan 186

Masjid Pelabuhan Gambar 6.23 Eksterior Masjid Pelabuhan 187

6.3 Rencana Utilitas Rencana utilitas pada Pelabuhan Peti kemas Panarukan terbagi menjadi 2 utilitas elektrikal dan utilitas mekanikal. Untuk utilitas elektrikal diterapkan dengan ekspose utilitas dan pada utilitas mekanikal diterapkan hide and ekspose. Ekspose utilitas sebagai nilai tambah dari estetika dimana padabangunan juga menerapkan ekspose struktur. Berikut rencana utulitas pada kawasan: Keterangan: Titik lampu jalan 50 Watt Titik lampu jalan 100 Watt Gardu telkom Saluran listrik dari PLN Saluran listrik dari Ganset Jalur evakuasi kebakaran Gambar 6.24 Utulitas Elektrikal Kawasan 188

Keterangan: Sampah medis Sampah cair bengkel Sampah organik Sampah anorganik Sumur Air Bersih Air bersih PDAM Lubang resapan Titik hydrant Penampungan air kotor yang sudah diolah Penampungan air kotor Septiktank perbangunan Septiktank pusat Gambar 6.25 Utilitas Mekanikal Kawasan 189

Selanjutnya utilitas pada bangunan, untuk utilitas elektrikal dan saluran air bersih menerapkan ekspose utilitas. Berikut gambar rencana utilitas didalam bangunan: Gambar 6.25 Utilitas Elektrikal Bangunan Kantin dan klinik 190

Gambar 6.27 Utilitas Elektrikal dan mekanikal Bangunan Kantor pengelola dan Masjid 191

Gambar 6.28 Utilitas Mekanikal Bangunan Klinik dan Kantin 192

6.4 Detail Perancangan pelabuhan peti kemas dalam hasil rancangannya terdapat cirri khas dan terlihat pada bagian detailnya. Cirri khas ini terlihat pada detail bangunan terutama pada detail struktur terbagi menjadi struktur bawah, tengah dan atas. 6.4.1 Detail Struktur Gambar 6.29 Detail Struktur 193

Detail struktur terbagi menjadi struktur atas, tengah dan bawah. Dari detail struktur bagian atas menggunakan struktur truss dan atap dengan bahan material galvalum. Struktur tengah yang sebagian dindingnya menggunakan bahan kaca menggunakan penjepit kaca berbentuk mirip jaring spider. Struktur bawah menggunakan pondasi foot plat karena bangunan hanya memiliki satu lantai. 6.4.2 Detail Arsitektural Detail arsitektural yang digunakan pada perancangan pelabuhan peti kemas ini adalah kolam, kola mini sebagai batas pemisah antar ruang dibeberapa bangunan. Air kolam ini mengalir dari dinding partisi kaca sehingga member kesan sejuk didalamnya dan juga tidak masif. Gambar 6.30 Detail Arsitektural Kolam 194

195

197

198

199

201

202

203