BAB II JUAL BELI SPERMA BINATANG MENURUT PENDAPAT IMAM SYAFI I. As-Syafi i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriah ( M),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB III JUAL BELI SPERMA BINATANG MENURUT PENDAPAT IMAM MALIK. Madinah pada tahun 93 H. dan meninggal pada tahun 179 H. Kakeknya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MUZARA'AH dan MUSAQAH

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAHARUAN AKAD NIKAH SEBAGAI SYARAT RUJUK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB II TABUNGAN ZAKAT AL-WADI< AH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BUNGA KAMBOJA KERING MILIK TANAH WAKAF DI DESA PORONG KECAMATAN PORONG KABUPATEN SIDOARJO

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM


Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Utang Piutang Dengan Jaminan. bab sebelumnya, bahwa praktek utang piutang dengan jaminan barang

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Satu kambing untuk satu orang, satu sapi/unta untuk tujuh orang dalam berkurban

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Abdullah Zaki Alkaf, (Cet. I; Bandung: Hasyimi Press, 2001), h Hasil observasi, (9 September, 2014).

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

Transkripsi:

18 BAB II JUAL BELI SPERMA BINATANG MENURUT PENDAPAT IMAM SYAFI I A. Jual Beli Menurut Imam Syafi i 1. Biografi Imam Syafi i Imam Syafi i bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris As-Syafi i, lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 Hijriah (767-820 M), berasal dari keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga jauh Rasulullah SAW. dari ayahnya, garis keturunannya bertemu di Abdul Manaf (kakek ketiga rasulullah) dan dari ibunya masih merupakan cicit Ali bin Abi Thalib RA. Semasa dalam kandungan, kedua orang tuanya meninggalkan Makkah menuju Palestina, setibanya di Gaza, ayahnya jatuh sakit dan berpulang ke rahmatullah, kemudian beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi yang sangat prihatin dan seba kekurangan, pada usia 2 tahun, beliau bersama ibunya kembali ke Makkah dan di kota inilah imam Syafi i mendapat pengasuhan dari ibu dan keluarganya secara lebih intensif 1. Saat berusia 9 tahun, beliau telah menghafal seluruh ayat al-quran dengan lancar bahkan beliau sempat 16 kali khatam al-quran dalam perjalanannya dari Makkah menuju Madinah. Setahun kemudian, kitab Al Muwatta karangan Imam Malik yang berisikan 1.720 hadis pilihan juga dihafalnya di luar kepala, Imam Syafi i juga menekuni bahasa dan sastra Arab 1 Romli SA, Muqāranah Mażāhib fil Us ul, h. 25

19 di dusun Badui bani Hundail selama beberapa tahun, kemudian beliau kembali ke Makkah dan belajar fiqh dari seorang ulama besar yang juga mufti kota Makkah pada saat itu yaitu Imam Muslim bin Khalid Azzanni. Kecerdasannya inilah yang membuat dirinya dalam usia yang sangat muda (15 tahun) telah duduk di kursi mufti kota Makkah, namun demikian Imam Syafi i belum merasa puas menuntut ilmu karena semakin dalam beliau menekuni suatu ilmu, semakin banyak yang belum beliau mengerti, sehingga tidak mengherankan bila guru Imam Syafi i begitu banyak jumlahnya 2. Menginjak masa remaja beliau berangkat ke Madinah untuk belajar fiqh dan hadits kepada Imam Malik. Imam Syafi i sanggup menghafal keseluruhan isi kitab karya Imam Malik Al-Muwatta dan melisankannya dengan sempurna. Imam Syafi i terus belajar di bawah bimbingan Imam Malik hingga Imam Malik wafat pada takun 801 M. kemudian beliau berangkat ke Yaman dan mengajar disana. Imam Syafi i terus berdiam di Yaman sampai kemudian pada tahun 805, beliau dituduh condong kepada aliran Syiah dan beliau dibawa ke hadapan khalifah Abbasiyyah Harun Ar- Rasyid (berkuasa tahun 786-809 M) di Iraq sebagai seorang terpidana. Untungnya beliau mampu membuktikan kebenaran pendapat-pendapatnya, sehingga beliau terbebas dari hukuman. Imam Syafi i tetap tinggal di Iraq dan belajar sebentar kepada Imam Muhammad bin Hasan, salah seorang murid terkemuka Imam Abu Hanifah. Setelah itu Imam Syafi i berangkat ke Mesir 2 Ibid, h. 26

20 dengan tujuan hendak belajar ke Imam Laiś, akan tetapi sebelum beliau sampai di Mesir, Imam Laits wafat. Meski demikian beliau tetap bias mendalami mażhab Laits lewat kepada para muridnya. Imam Syafi i tinggal di Mesir hingga wafat pada tahun 820 M, pada masa pemerintahan khalifah Ma mun (berkuasa tahun 813-832 M) 3. 2. Pembentukan Mażhab Syafi i Imam Syafi i mengkombinasikan fiqh Hijaz (mażhab Maliki) dengan fiqh Iraq (mażhab Hanafi) dan menciptakan mażhab baru yang beliau ajarkan kepada murid-muridnya dalam bentuk buku yang dinamakan al-hujjah (bukti). Pengajaran ini berlangsung di Iraq pada tahun 810 M dan sejumlah murid-muridnya menghafalkannya dan menyampaikannya kepada orang lain. Buku dan karya Imam Syafi i ini disebut juga Qoul Qodim (pendapat yang lama). Ketika Imam Syafi i tinggal di Mesir dan beliau belajar fiqh dari Imam Laits bin Sa ad beliau mendapatkan banyak hal yang baru kemudian beliau mengajarkan kepada murid-muridnya dalam bentuk buku yang dinamakan al- Umm. Buku dan karya Imam Syafi i ini disebut juga Qoul Jadid (pendapat yang baru). Kitab al-umm ini dibuat oleh Imam Syafi i karena beliau banyak menemukan hal-hal yang baru yang tidak ada di tempat beliau dahulu. Imam Syafi i banyak merevisi pendapat-pendapatnya yang beliau tetapkan di Iraq. 3 Muhammad Musthafa Syalabi, Al-Madkhal, h. 192

21 Imam Syafi i mensistimasikan prinsip-prinsip dasar fiqh yang beliau tulis dalam bukunya yang berjudul ar-risalah. 4 3. Pengertian Jual Beli Menjual menurut bahasa adalah menukarkan sesuatu dengan sesuatu, menukarkan barang dengan barang atau bisa juga berarti mengeluarkan zat dari suatu kepemilikan dengan suatu ganti. Sedangkan membeli menurut bahasa adalah memasukkan zat ke dalam milk dengan suatu ganti. 5 Jual beli adalah kegiatan saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan barang kepemilikan 6. Jual beli harus mengandung unsur muawwadhoh yang berarti tukar menukar sesuatu yang bersifat materi, sehingga jual beli hanya bisa berlaku untuk benda yang dapat ditukarkan. Jual beli menurut istilah adalah مبا دلة مال بمال علي وجه مخصوص Artinya : Pertukaran harta dengan harta dengan cara tertentu. 7 Menurut mażhab Syafi i yang dimaksud dengan pertukaran adalah berisi tentang tukar menukar suatu benda yang bermanfaat, tukar menukar harta berarti melepaskan harta yang dimilikinya dan dia tidak punya hak lagi terhadap harta yang telah dilepaskannya, sebagai gantinya dia akan 4 Abu Ameenah Bilil Philips, Asal-usul dan Perkembangan Fiqh, h. 110 5 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Mażhab, jilid 2, h. 118 6 Abdul Azis Dahlan, Ensiklopedi Hukum Islam, h. 827 7 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Mażhab, jilid 2, h. 122

22 mendapatkan imbalan dengan harta juga. Dengan penukaran inilah seorang seseorang dapat memiliki baik berupa benda atau manfaat untuk selamanya, sehingga kalau terjadi penukaran harta namun dibatasi oleh waktu tertentu maka tidak termasuk dalam pengertian jual beli, seperti ijarah. 8 Imam Syafi i membagi jual beli menjadi dua bagian 9, yaitu : 1. Sah. 2. Tidak sah (batal), yaitu jika tidak terpenuhi syarat dan rukunnya. Jual beli yang sah dalam perspektif Imam Syafi i dibagi menjadi sepuluh bagian, yaitu 10 : 1. Jual beli nyata. 2. Jual beli barang dengan menyebutkan sifat-sifatnya dalam jaminan (salam). 3. Jual beli sarf, yaitu jual beli uang (emas dan perak) baik yang sejenis atau yang tidak sejenis. 4. Jual beli murābahah, yaitu jual beli barang dengan penambahan tertentu dari harga asalnya. 5. Jual beli isyrāk. 6. Jual beli muhātah. 7. Jual beli tawliyah. 8. Jual beli hewan dengan hewan. 8 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqih Empat Mażhab, jilid 2, h. 118 9 Ibid, h. 122 10 Ibid, h. 124

4 23 9. Jual beli dengan syarat ada khiyar. 10. Jual beli dengan syarat bebas cacat. 4. Dasar Hukum Jual Beli a. Dasar hukum al-quran, diantaranya adalah : 1. Dalam surat al-baqarah ayat 198 yang berbunyi :...! öνà6în/ ÏiΒ WξôÒsù (#θäótgö;s? βr& îy$oψã_ öνà6ø n=tã øšs9 Artinya : Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. 11 (QS. al-baqarah : 198) 2. Dalam surat al-baqarah ayat 275 yang berbunyi : 4 (#4θt/Ìh 9$# tπ ymuρ yìø t7ø9$# ª!$# ymr&uρ Artinya : Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba". 12 (QS. al-baqarah : 275) 3. Dalam surat al-baqarah ayat 282 yang berbunyi : 4 óοçf ètƒ$t6s? #sœî) (#ÿρß Îγô r&uρ Artinya : Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli. 13 (QS. al- Baqarah : 282) 11 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 48 12 Ibid, h. 69

24 b. Dasar hukum as-sunnah, diantaranya adalah : 1. Hadiś dari Abu Hurairah bahwa : ح دث ن ا ي ح ي ى ب ن ب ك ي ر ح دث ن ا ال لي ث ع ن ع ق ي ل ع ن اب ن ش ه اب ع ن أ ب ي ع ب ي د م و ل ى ع ب د ال رح م ن ب ن ع و ف أ ن ه س م ع أ ب ا ه ر ي ر ة ر ض ي ال له ع ن ه ي ق ول ق ال ر س ول ال له ص لى ال له ع ل ي ه و س لم ل ا ن ي ح ت ط ب أ ح د آ م ح ز م ة ع ل ى ظ ه ر ه خ ي ر ل ه م ن أ ن ي س ا ل أ ح د ا ف ي ع ط ي ه أ و ي م ن ع ه Artinya : Rasulullah SAW bersabda : Seseorang yang mengambil tali lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya lebih baik daripada mengemis kepada seseorang, mereka memberi atau tidak. 14 (HR Imam Bukhari) 2. Hadiś dari Aisyah RA bahwa : ح دث ن ا أ ب و ب ك ر ب ن أ ب ي ش ي ب ة و ع ل ي ب ن م ح مد و إ س ح ق ب ن إ ب ر اه يم ب ن ح ب يب ق ال وا ح دث ن ا أ ب و م ع او ي ة ح دث ن ا ال ا ع م ش ع ن إ ب ر اه يم ع ن ال ا س و د ع ن ع اي ش ة ق ال ت ق ا ل ر س ول ال له ص لى ال له ع ل ي ه و س لم إ ن أ ط ي ب م ا أ آ ل الر ج ل م ن آ س ب ه و إ ن و ل د ه م ن آ س ب ه Artinya : Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya mata pencaharian yang paling baik adalah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri, dan begitu juga dengan anaknya. 15 (HR Imam Bukhari) 13 Ibid, h. 71 14 Imam Bukhari, S ohih Bukhari, jilid 2, h. 9 15 Ibid, h. 18

25 5. Rukun dan Syarat Jual Beli Jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi, sehingga jual beli itu dapat dikatakan sah oleh syara. Dalam menetapkan rukun jual beli para ulama berbeda pendapat. Dan menurut Imam Syafi i adalah 16 : 1. Penjual 2. Pembeli 3. Ijāb dan Qabul (kalimat yang menyatakan adanya transaksi jual beli) 4. Benda atau barang yang diperjual belikan Dalam jual beli terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi sesuai dengan rukun jual beli di atas. Dan syarat-syarat jual beli menurut Imam Syafi i 17 adalah a. Syarat orang yang berakad baik pembeli maupun penjual 1. Dewasa atau sadar. Pembeli ataupun penjual harus baligh dan berakal, menyadari dan mampu memelihara agama dan hartanya. Dengan demikian, akad anak mumayyiz (belum baligh) dipandang belum sah. 2. Tidak dipaksa dengan cara yang tidak benar, maka tidak sah jual beli oleh orang yang dipaksa. 3. Islam, bila barang yang akan dibeli kepadanya berupa muhaf al- Quran dan lain sebagainya. 16 Muhammd Asy-Syarbani, Mugni al-muhtaj, jilid 2, h. 3 17 Abdurrahman Al-Jaziri, Fiqh Empat Mażhab, jilid 2, h. 132

26 4. Pembeli bukan musuh Umat Islam dilarang menjual barang berupa senjata maupun sesuatu kepada musuh yang digunakan untuk memerangi dan menghancurkan musuh. b. Syarat Sigat (hal yang diucapkan ketika transaksi jual beli dilakukan) 18 1. Berhadap-hadapan Pembeli dan penjual harus menunjukkan sigat akadnya kepada orang yang sedang bertransaksi dengannya, yaitu harus sesuai dengan orang yang dituju. 2. Ditujukan kepada badan yang akad Tidak sah mengatakan, Saya menjual barang ini kepada kepala atau tangan kamu. 3. Qabul (kalimat yang diucapkan oleh pembeli kepada penjual saat transaksi) diucapkan oleh orang yang dituju dalam ijāb. Orang yang mengucapkan qabul haruslah orang yang diajak bertransaksi oleh yang mengucapkan ijāb, kecuali jika diwakilkan. 4. Ketika mengucapkan sigat harus disertai niat 5. Harus menyebutkan barang atau jasa. 6. Pengucapan ijāb dan qabul harus sempurna. Jika seseorang yang sedang bertransaksi itu gila sebelum mengucapkan qabul, maka jual beli yang dilakukan hukumnya batal. 18 Ibid, h. 133

27 7. Ijāb dan qabul tidak terpisah. 8. Antara ijāb dan qabul tidak terpisah dengan pernyataan lain. 9. Tidak berubah lafaż. Lafaż ijāb tidak boleh berubah, seperti seperti perkataan, Saya jual dengan lima ribu, kemudian berkata lagi, Saya menjualnya dengan sepuluh ribu, padahal barang yang dijual masih sama dengan barang yang pertama dan belum ada qabul. 10. Bersesuaian antara ijāb dan qabul secara sempurna. 11. Tidak dikaitkan dengan sesuatu. Akad tidak boleh dikaitkan dengan sesuatu yang tidak ada hubungan dengan akad. 12. Tidak dikaitkan dengan waktu. c. Syarat Barang yang dijual belikan. 19 1. Suci, maka tidak sah menjual barang najis. 2. Bermanfaat. Dapat dimanfaatkan secara syara. 3. Dapat diserahkan. 4. Barang milik sendiri atau menjadi wakil orang lain. 5. Jelas dan diketahui oleh kedua orang yang melakukan akad, baik zat, ukuran maupun sifatnya. B. Jual Beli Sperma Binatang Menurut Imam Syafi i 19 Ibid, h. 133

28 1. Metodologi Pengambilan Hukum Imam Syafi i Ketika memasuki abad kedua Hijriyah adalah merupakan era kelahiran mażhab-mażhab hukum dan dua abad kemudian mażhab-mażhab hukum ini telah melembaga dalam masyarakat Islam dengan pola dan karakteristik tersendiri dalam melakukan Istinbat hukum 20. Kelahiran mażhab-mażhab hukum dengan pola dan karakteristik tersendiri yang menimbulkan berbagai perbedaan pendapat dan beragamnya produk hukum yang dihasilkan 21. Para Imam mażhab, masing-masing menawarkan kerangka metodologi, teori dan kaidah-kaidah ijtihad yang menjadi pijakan mereka dalam menetapkan hukum. Metodologi, teori dan kaidah-kaidah yang dirumuskan oleh para tokoh dan para Imam mażhab yang bertujuan untuk memberikan jalan dan merupakan langkah-langkah atau upaya dalam memecahkan berbagai persoalan hukum yang dihadapi baik dalam memahami nash al-quran dan al-hadis maupun kasus-kasus hukum yang tidak ditemukan jawabannya dalam nash. 22 Istinbat menurut bahasa adalah mengeluarkan atau mengambil air dari sumbernya. Dan menurut istilah adalah mengeluarkan atau mengambil makna pengertian dari nash dengan mengerahkan segala kemampuan dan potensi 20 Romli SA, Muqāranah mażāhib fil Us ul, h. 1 21 Mun im A Sirry, sejarah Fiqh Islam,h. 61 22 Ibid, h. 62

29 yang dimiliki 23. Di dalam menyusun dan menetapkan dasar-dasar pijakan Istinbat hukum, Imam Syafi i berpegang teguh kepada sumber-sumber hukum sebagai berikut 24 : a. Al-Quran Imam Syafi i memposisikan al-quran sebagai sumber hukum yang pertama di antara sumber-sumber hukum Islam lainnya. Imam Syafi i bersandar pada al-quran seketat para Imam sebelumnya dan hanya menambah pandangan-pandangan baru di dalamnya setelah melalui pengkajian yang mendalam terhadap makna ayat-ayatnya. b. As-Sunnah Imam Syafi i hanya bersandar pada satu syarat dalam menerima sebuah hadis, yaitu hadis tersebut harus sahih. Beliau menolak semua persyaratan lainnya Imam Syafi i tercatat memiliki sumbangan yang besar sekali dalam bidang ilmu kritik hadiś. c. Ijma Meskipun Imam Syafi i memiliki keragu-raguan yang serius mengenai kemungkinan Ijma dalam sejumlah kasus, beliau tetap mengakui bahwa dalam beberapa kasus dimana Ijma harus dipakai. 23 Muhammad al-jarjani, al-ta rifāt, h. 22 24 Abu Ameenah Bilal Philips, Asal-Usul Dan Perkembangan Fiqh, h. 111

30 d. Pendapat Individual Sahabat. Imam Syafi i menaruh kepercayaan atas pendapat individual sahabat dengan catatan pendapat tersebut antara yang satu dengan yang lainnya tidak berbeda. Jika ada pertentangan pendapat di dalamnya. Beliau akan memilih pendapat yang paling dekat dengan sumbernya dan mengabaikan yang lainnya. e. Qiyas Dalam pandangan Imam Syafi i, qiyas merupakan metode yang sah dalam merumuskan hukum lebih lanjut dari sumber-sumber hukum sebelumnya. Meski demikian beliau menempatkannya pada posisi terakhir, dengan memandang pendapat pribadi beliau di bawah dalil-dalil yang didasarkan atas pandapat para sahabat. f. Istishāb Prinsip istislāh yang digunakan Imam Malik, ditolak oleh Imam Syafi i dan dipandang bid ah, karena dalam pandangan beliau istislāh lebih menempatkan penalaran manusia terhadap wilayah yang sesungguhnya telah tersedia nashnya. Meski demikian ketika menghadapi persoalanpersoalan serupa, para pengikut Imam Syafi i diwajibkan menggunakan sebuah prinsip yang mirip dengan Istislāh yang dinamakan Istishāb 25 Istishab adalah mencari sesuatu keterkaitan dan secara hukum Istishab merujuk kepada proses perumusan hukum-hukum fiqh dengan mengaitkan 25 Muhammad Musthafa Syalabi, Al-Madkhal, h195-196

31 serangkaian keadaan-keadaan berikutnya dengan keadaan-keadaan sebelumnya. Istishāb didasarkan atas asumsi bahwa hukum fiqh bisa diaplikasikan pada kondisi-kondisi tertentu yang tetap sah sepanjang persyaratannya tidak berubah. Misalnya jika seseorang hilang dalam jangka waktu yang lama dan diragukan apakah dia masih atau sudah meninggal, maka berdasarkan Istishāb semua aturan-aturan yang berkenaan dengan dia tetap berlaku dengan anggapan bahwa dia masih hidup. 2. Pendapat Imam Syafi i tentang Jual Beli Sperma Binatang Dasar hukum jual beli menurut Imam Syafi i terdapat dalam surat al-baqarah 275 4 (#4θt/Ìh 9$# tπ ymuρ yìø t7ø9$# ª!$# ymr&uρ 3 (#4θt/Ìh 9$# ã WÏΒ ßìø t7ø9$# $yϑ ΡÎ) (#þθä9$s% öνßγ Ρr'Î/ š4y7ï9 sœ Artinya : Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. 26 (QS. al-baqarah : 275). Imam Syafi i berkata, 27 Allah SWT memaparkan hukum jual beli dalam sejumlah ayat al-quran yang mengindikasikan kebolehannya. Penghalalan jual beli oleh Allah SWT mengandung dua pengertian,yaitu : 1. Allah SWT menghalalkan semua bentuk jual beli yang terjadi antara penjual dan pembeli. Keduanya diperbolehkan melangsungkan transaksi atas dasar kerelaan. Pengertian ini yang paling jelas dari ayat ini. 26 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 69 27 Asy-Syafi i, Al-Umm, juz 3, h. 1

32 2. Allah SWT menghalalkan jual beli selama tidak dilarang oleh Rasulullah SAW selaku juru penerang apa yang dikehendaki Allah SWT. Jual beli termasuk transaksi yang telah ditetapkan ketentuannya dalam al-quran dan teknisnya dijelaskan melalui sabda Rasulullah SAW. Bisa juga redaksinya bermakna umum dengan maksud khusus. Kemudian Rasulullah SAW menerangkan sesuai kehendak Allah SWT yang halal dan yang haram. Pada dasarnya hukum seluruh bentuk transaksi jual beli adalah mubah selama terjadi atas dasar kerelaan pembeli dan penjual. Mereka boleh memperjual belikan apa saja kecuali yang dilarang oleh Rasulullah SAW secara tersurat maupun tersirat 28. Berdasarkan kaidah fiqh : الاصل فى المعاملة الا باحة حتى يدل الدليل على تحريمها Artinya : Hukum asal mu āmalah adalah boleh, hingga terdapat dalil yang mengharamkannya. 29 Yang dimaksud dengan mu āmalah dalam kaidah ini hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia. Berdasarkan kaidah ini maka jual beli apapun hukum asalnya adalah boleh, karena Allah SWT telah menghalalkan jual beli. Namun hukum asal jual beli dapat berubah menjadi haram karena ada dalil yang melarang jual beli,sperma binatang yaitu : 1. Dari Abdullah bin Umar RA, beliau berkata : 28 Ahmad bin Musthafa al-farran, Tafsir Imam Syafi i, h. 485 29 Imam Syuyuthi, Al-Asybah wa al-nadhāir fi al furu, h. 108

33 ح دث ن ا م س دد ح دث ن ا ع ب د ال و ار ث و إ س م اع يل ب ن إ ب ر اه يم ع ن ع ل ي ب ن ال ح ك م ع ن ن اف ع ع ن اب ن ع م ر ر ض ي ال له ع ن ه م ا ق ال ن ه ى ال نب ي ص لى ال له ع ل ي ه و س لم ع ن ع س ب ال ف ح ل Artinya : Dari Abdullah bin Umar RA, beliau berkata : Rasulullah SAW melarang asbul fahl (mengambil upah dari mengawinkan pejantan dengan betina milik orang lain). 30 2. Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata : ح دث ن ا م ح م د ب ن ب شار ع ن م ح مد ق ال ح دث ن ا ش ع ب ة ع ن ال م غ ير ة ق ال س م ع ت اب ن أ ب ي ن ع م ق ال س م ع ت أ ب ا ه ر ي ر ة ي ق ول ن ه ى ر س ول ال له ص لى ال له ع ل ي ه و س لم ع ن آ س ب ال ح جام و ع ن ث م ن ال ك ل ب و ع ن ع س ب ال ف ح ل Artinya : Rasulullah SAW melarang upah tukang bekam, hasil penjualan anjing, dan melarang asbul fahl. 31 3. Dari Abu Said al-khudri RA, beliau berkata : أ خ ب ر ن ي م ح م د ب ن ع ل ي ب ن م ي م ون ق ال ح دث ن ا م ح مد ق ال ح دث ن ا س ف ي ان ع ن ه ش ام ع ن اب ن أ ب ي ن ع م ع ن أ ب ي س ع يد ال خ د ر ي ق ال ن ه ى ر س ول ال له ص لى ال له ع ل ي ه و س لم ع ن ع س ب ال ف ح ل Artinya : Rasulullah SAW melarang praktek asbul fahl 32 30 Imam Bukhari, S ohih Bukhari,jilid 2, h. 54 31 An-Nasa i, Sunan an-nasa i, jilid 7, h. 332 32 Ibid, h. 332

34 Berdasarkan hadis-hadis Rasulullah SAW, bukan hanya jual beli sperma binatang saja yang dilarang, mengambil upah dari perkawinan pejantan dengan betina milik orang lain juga diharamkan 33. Jika seseorang mempunyai unta pejantan, keledai, sapi, domba dan sebagainya, lalu ada orang minta dikawinkan dengan betina sejenisnya, maka sperma pejantan tadi tidak boleh dijual, karena sperma pejantan bukan harta yang boleh dijual tersendiri kecuali pejantan itu dijual, apalagi sperma itu belum pasti dapat diterimakan karena kadang-kadang pejantan tidak mau mengawini betina tersebut dan tidak ada yang dapat memaksanya. Jual beli sperma binatang termasuk jual beli yang rusak dan batal menurut Jumhur Ulama. Rusak dan batal adalah satu arti dalam istilah akad jual beli. Setiap yang rusak berarti batal, demikian juga sebaliknya yaitu yang tidak memenuhi satu diantara syarat dan rukun. Semua kegiatan jual beli yang rusak hukumnya haram. Oleh sebab itu wajib dihindari. Jual beli sperma binatang adalah Menjual sperma yang dikandung dalam sulbi pejantan, yang diistilahkan dengan bay almadāmin (jama madmun, yaitu sperma yang terkandung dalam sulbi jantan). Jika seseorang mempunyai unta pejantan, keledai, sapi, domba dan sebagainya, lalu ada orang minta dikawinkan dengan betina sejenisnya, maka sperma pejantan tadi tidak boleh dijual, karena sperma 33 Muhammad bin Abdurrahman ad-dimasyqi, Fiqih Empat Mażhab, h. 222

35 pejantan bukan harta yang boleh dijual tersendiri kecuali pejantan itu dijual, apalagi sperma itu pasti dapat diterimakan karena kadang-kadang pejantan tidak mau mengawini betina tersebut dan tidak ada yang dapat memaksanya. Sebagaimana tidak sah menjual sperma pejantan maka menyewakan pejantan kepada seseorang untuk dikawinkan. Berdasarkan metode istinbat hukum mażhab Syafi i, jual beli beli sperma binatang termasuk jual beli yang rusak (batal). Hal ini di sebabkan karena ada dalil hadiś-hadiś sahih yang melarang praktek jual beli sperma binatang. Perkembangan jenis dan bentuk mu āmalah yang dilaksanakan manusia sejak dulu sampai saat ini terus berkembang sejalan dengan perkembangan kebutuhan dan pengetahuan manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan masing-masing. Allah SWT berfirman dalam surat al-isrā ayat 84 : Wξ Î6y 3 y δr& uθèδ ô yϑî/ ãνn= ær& öνä3š/t sù ÏμÏFn=Ï.$x 4 n?tã ã yϑ ètƒ @ à2 ö è% Artinya : Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaanny masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. 34 (QS. al-isrā : 84) Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang juga berbagai macam jual beli yang terjadi saat ini salah satunya adalah jual beli semen beku. Jual beli ini banyak dilakukan karena 34 Ibid, h. 437

36 melihat kepemilikan lahan untuk bidang peternakan yang semakin sempit, dan kebutuhan pangan daging yang semakin meningkat. Semen beku pada dasarnya adalah sperma binatang yang bisa dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lama. Jadi dapat diqiyaskan bahwasanya hukum yang berlaku pada sperma binatang, maka berlaku juga pada semen beku. Dalam pandangan Imam Syafi i sperma binatang ataupun semen beku bukanlah sebuah harta yang boleh dijual tersendiri kecuali jika pejantan itu dijual. Dan menurut Imam Syafi i Sesuatu yang telah dilarang oleh as-sunnah, maka tidak boleh diqiyaskan. Jual beli semen beku termasuk jual beli yang rusak karena dapat diqiyaskan dengan jual beli sperma binatang. Dalam mengambil hukum, Imam Syafi i menetapkan hukum dengan al-quran dan Sunnah jika beliau temukan dan menggunakan ijma jika tidak ditemukan dalam al-quran dan sunnah. Kemudian beliau menggunakan qiyas dengan mencari persamaannya berdasarkan al-quran dan as-sunnah.