03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya

dokumen-dokumen yang mirip
TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

II. TINJAUAN PUSTAKA

07: DIAGRAM BESI BESI KARBIDA

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

Pembahasan Materi #11

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Sistem Besi-Karbon. Sistem Besi-Karbon 19/03/2015. Sistem Besi-Karbon. Nurun Nayiroh, M.Si. DIAGRAM FASA BESI BESI CARBIDA (Fe Fe 3 C)

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

Pengaruh Unsur-unsur Paduan Pada Proses Temper:

PENINGKATAN KEKAKUAN PEGAS DAUN DENGAN CARA QUENCHING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. TINJAUAN PUSTAKA. unsur paduan terhadap baja, proses pemanasan baja, tempering, martensit, pembentukan

MATERIAL TEKNIK LOGAM

ANNEALLING. 2. Langkah Kerja Proses Annealing. 2.1 Proses Annealing. Proses annealing adalah sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU TAHAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA BAJA TAHAN KARAT MARTENSITIK 13Cr3Mo3Ni

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FERIT, PERLIT, SEMENTIT, MARTENSIT, DAN BAINIT

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka

Ir. Hari Subiyanto, MSc

PROSES PENGERASAN (HARDENNING)

SIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA

BAB II KERANGKA TEORI

METODE PENINGKATAN TEGANGAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAJA KARBON RENDAH MELALUI BAJA FASA GANDA

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

Masa berlaku: Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Juli 2009 Telp. (022) ; Faks. (022) ,

PENGARUH MULTIPLE QUECHING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA ASSAB 760

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENELITIAN TENTANG PENINGKATAN KEKERASAN PADA PERMUKAAN BUSHING DENGAN HEAT TREATMENT METODE KONVENSIONAL

BAB IV HASIL PENELITIAN

Melalui sedikit kelebihan gas dalam api dapat dicegah terjadinya suatu penyerapan arang (jika memang dikehendaki) dicapai sedikit penambahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

PENGARUH MANUAL FLAME HARDENING TERHADAP KEKERASAN HASIL TEMPA BAJA PEGAS

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

Rubijanto ) ABSTRAK. Kata kunci : Perlakuan panas,proses pendinginan. ) Staf Pengajar Jurusan Mesin UNIMUS. Traksi. Vol. 4. No.

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PENGARUH ANNEALING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAHAT HSS DENGAN UNSUR PADUAN UTAMA CROM

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA BAJA AAR-M201 GRADE E

RANGKUMAN NORMALISING

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon

Kategori unsur paduan baja. Tabel periodik unsur PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY

STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Kunci: camshaft, patahan, operasional, pengujian, kegagalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PEMBUATAN BESI COR MAMPU TEMPA UNTUK PRODUK SAMBUNGAN PIPA

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT MEKANIK MIKRO SAMBUNGAN LAS BAJA TAHAN KARAT AISI 304

Program Studi Teknik Mesin S1

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

Gambar 4. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski dan Budinski, 1999: 303).

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

Pengaruh Heat Treatment denganvariasi Media Quenching Oli dan Solar terhadap StrukturMikro dan Nilai Kekerasan Baja Pegas Daun AISI 6135

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Karakterisasi Material Sprocket

PENGARUH JENIS BAHAN DAN PROSES PENGERASAN TERHADAP KEKERASAN DAN KEAUSAN PISAU TEMPA MANUAL

6. Besi Cor. Besi Cor Kelabu : : : : : : : Singkatan Berat jenis Titik cair Temperatur cor Kekuatan tarik Kemuluran Penyusutan

PENGARUH MULTIPLE QUECHING TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA ASSAB 760

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

4. BAJA PERKAKAS. Baja perkakas (tool steel), yang dikenal juga sebagai baja premium, adalah

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

Machine; Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 2, Juli 2016 ISSN :

Transkripsi:

KLASIFIKASI BAJA KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA L U K H I M U L I A S 1 Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya 1) BAJA PEGAS Baja pegas adalah baja karbon yang mengandung 0,5-1,0% karbon 2 2). BAJA BANTALAN Baja 1% C 1% Cr dipergunakan sebagai bahan untuk bantalan peluru dan bantalan rol. Untuk bantalan yang besar dipakai bahan yang mengandung lebih dari 1% Mn atau Cr atau Mo, tetapi komposisi utamanya tetap tidak berubah Umur baja bantalan tergantung keausan freeting 3) BAJA PERKAKAS DINGIN Umumnya baja perkakas mempunyai kadar karbon yang tinggi. Macamnya : baja perkakas karbon yaitu untuk perkakas pemotong kayu, pemotong daging, pisau cukur, kikir Baja perkakas paduan rendah dengan unsur paduan Cr, W, V untuk perkakas pemotong, cetakan penarikan kawat, tap dan dril Baja perkakas paduan medium dengan unsur paduan Cr, W, Mo, V untuk cetakan penarikan kawat, alat pengetrim, pengukur (gauges), pengerol derat dsb 3 4 1

الثالثاء 03 03 1438 5 الثالثاء 1438 6 4) BAJA PERKAKAS PANAS Baja perkakas panas adalah bahan yang dipakai untuk proses pengerjaan panas seperti pada pengecoran cetak, ekstrusi, untuk bilah penggunting, dan untuk cetakan penempaan panas yang dipakai pada temperatur tinggi, dsb. Sifat-sifatnya yang diperlukan adalah: 1) Mudah dibentuk menjadi cetakan. 2) Mempunyai ketahanan tinggi terhadap pelunakan temper. 3) Mempunyai kekerasan panas tinggi dan keuletan yang baik. 4) Mempunyai ketahanan aus yang tinggi dan mempunyai deposisi termal dan fusi yang kurang الثالثاء 03 03 1438 7 الثالثاء 1438 8 2

BAJA KEKUATAN SANGAT TINGGI 5) BAJA KECEPATAN TINGGI Baja kecepatan tinggi mempunyai kekerasan panas dan ketahanan aus yang sangat baik. Digunakan sebagai bahan perkakas pemotong, cetakan, rol, bagian mesih yang tahan aus dan berbagai macam perkakas lainya. Baja kecepatan tinggi mempunyai temperatur pengerasan yang paling tinggi dibandingkan dengan baja-baja lainya, sehingga harus ada kontrol yang ketat terhadap lingkungan, kenaikan temperatur dan waktu pencelupan. baja yang mempunyai kekuatan mulur di atas 1000 MPa dan mempunyai kekuatan tarik di atas 2000 Mpa. Aplikasi : dikembangkan sebagai bahan konstruksi untuk kendaraan ruang angkasa, baut kekuatan tinggi, konstruksi kedap tekanan, dsb. Macam-macam : baja martensit, baja pengerasan kedua, baja olah austenit, baja maraging 9 10 1) Baja Martensit Baja martensit : baja konstruksi yang dikeraskan dan ditemper pada daerah temperatur penemperan yang rendah yang tidak menyebabkan pelunakan temper untuk mendapat kekuatan yang sangat tinggi Kekerasan martensit ditentukan oleh besarnya kadar karbon. jika kadar karbon tinggi, keliatan dan keuletannya menjadi lebih rendah الثالثاء 03 03 1438 11 الثالثاء 1438 12 3

الثالثاء 03 03 1438 13 الثالثاء 1438 14 2) Baja Pengerasan Kedua 2) Baja Olah Austenit Baja pengerasan kedua disebabkan karena presipitasi karbida dari unsur-unsur paduan yang mempunyai kelarutan rendah pada sementit seperti Mo, V, W, Ti, Nb dan Ta. Kalau baja diaustenitkan, kemudian dicelup dingin pada temperatur di bawah titik transformasi dan dibiarkan, untuk sementara waktu austenit berada dalam keadaan metastabil, dan setelah waktu inkubasi tertentu terjadi transformasi. Martensit yang dibuat dengan olah austenit, dibandingkan dengan martensit yang didapat dengan proses biasa, mempunyai struktur mikro yang halus, cacat kisinya yang sangat banyak, dan kekuatan yang sangat ting Baja yang diolah austenit dipergunakan untuk pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, senjata dan komponen-komponen berputar, dan dipergunakan untuk, roket, kerangka motor, pelat baja tahan peluru, batang torak, pegas pelat, baut-baut dan sebagainya. 15 16 4

3) Baja Maraging baja maraging : Baja yang terutama terdiri dari Fe- 18%Ni dengan unsur paduan Mo, Co, Ti, Al, Nb, dsb, di mana martensit diperkuat oleh presispitasi senyawa antar logam dari unsur- unsur tersebut martensit lath : martensit yang hanya mempunyai dislokasi sebagai cacat kisi. martensit asirkular : martensit yang hanya mempunyai transformasi kembar sebagai cacat kisi utamanya. Dipergunakan untuk pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, tabung bertekanan tinggi, perkakas, konstruksi mekanik, dsb. 17 18 BAJA TAHAN KARAT Baja tahan karat adalah semua baja yang tidak dapat berkarat. Baja tahan karat adalah baja paduan yang memanfaatkan keefektikan unsur paduan tersebut seperti Cr dan Ni dan dan dapat dibagi menjadi sistem Fe-Cr dan Fe-Cr-Ni. Jenis baja tahan karat secara metalurgi : baja tahan karat austenit, baja tahan karat ferit, baja tahan karat martensit, dan baja tahan karat tipe pengerasan presipitasi. 19 20 5

1) Baja Tahan Karat Martensit 2) Baja Tahan Karat Ferit Komposisi baja tahan karat martensit : 12-13% Cr dan 0,1-0,3% C. Baja tahan karat martensit merupakan baja yang sukar berkarat di udara. Baja tahan karat ferit : baja yang mengandung Cr sekitar 16-18%. baja tahan karat ferit yang mengandung lebih dari l8% Cr bersifat getas tetapi keuletannya tergantung pada jumlah C dan N. 21 22 3) Baja Tahan Karat Austenit 4) Baja Tahan Karat Berfasa Ganda Baja tahan karat austenit terdiri dari 18% Cr-8%Ni. Kegunaan : untuk bahan konstruksi, perabot dapur, turbin, mesin jet, mobil, komponen berputar, bangunan kapal, reaktor atom, dst. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada baja tahan karat austenit : 1) Korosi antarbutir 2) Korosi lubang dan krevis 3) Retakan korosi tegangan baja tahan karat yang berfasa ganda yang banyak digunakan umuumnya terdiri dari fasa austenit dan ferit. Umumnya mempunyai komposisi 25%oCr-5%Ni- 1,5%Mo-0,03%C. Perbandingan antara fasa austenit dan ferit biasanya 4-6 : 6-4 tergantung kepada komposisi dan perlakuan panasnya. 23 24 6

BAJA TAHAN PANAS DAN PADUAN PANAS YANG SUPER 1) Baja Tahan Panas Ferit Penggunaan baja tahan panas sangat luas termasuk pada ketel uap untuk pembangkit tenaga listrik, turbin uap, turbin gas, berbagai reaktor untuk industri kimia dan reaktor untuk tenaga atom. Jenis : baja tahan panas ferit, baja tahan panas austenit. Baja tahan panas ferit adalah baja Mo, Cr-Mo, Cr- Mo-V, Cr-Mo-V-W, 12% Cr dan baja Si-Cr. baja Cr-Mo-V, dan Cr-Mo-W-V digunakan untuk turbin uap. baja l2% Cr untuk sudu-sudu berputar dari turbin uap. baja Si-Cr dipergunakan untuk katup mobil. 25 26 2) Baja Tahan Panas Austenit KEGUNAAN BAJA Jenisnya : Baja tahan karat austenit Baja cor tahan panas Paduan super berkadar dasar besi Paduan super berkadar dasar Ni Paduan super berkadar dasar Co Low-Carbon Steels (contain less than about 0.25 wt% C) 27 28 7

KEGUNAAN BAJA Medium-Carbon Steels (The medium-carbon steels have carbon concentrations between about 0.25 and 0.60 wt%) High-Carbon Steels (having carbon contents between 0.60 and 1.4 wt%) الثالثاء 03 03 1438 29 الثالثاء 1438 30 KEGUNAAN BAJA Stainless Steels 31 32 8