BAB 1 PENDAHULUAN. tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

HADIAH TETHADAP NASABAH DI BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. usaha prospektif namun padanya tidak memiliki permodalan berupa keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi budak dunia yang penuh dengan janji-janji, dan itu semua dijanjikan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia pemasaran yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kelompok tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah pemukiman,

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT NASABAH GRIYA ib HASANAH DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dalam ilmu ekonomi. Terpenuhinya kebutuhan material inilah yang

PENERAPAN PELAYANAN PRIMA PADA PRODUK SIMPANAN SI RELA (SUKARELA LANCAR) DI BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG KALIWUNGU

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DALAM MENARIK CALON NASABAH BARU DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit. 1. kegiatan utamanya. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. baik bekerja untukn mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. dimana banyak muncul produk-produk kosmetik dengan jenis dan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB V PEMBAHASAN. pertama yaitu uji Box s M. Karena nilai sig hitung Box s M pada fixed factors

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KOPERASI

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB IV ANALISIS PENDAPAT TOKOH NU SIDOARJO TENTANG MEMPRODUKSI RAMBUT PALSU

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

PENETAPAN BAGI HASIL PADA AKAD MUDHARABAH DALAM KEGIATAN PERTANIAN DI KSPPS TAMZIS BINA UTAMA CABANG BATUR BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

PENGARUH PEMAKAIAN JILBAB TERHADAP PERILAKU SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 JATISRONO WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk dan pedoman dalam melangsungkan hidup sehari-hari. Hukum Islam. semua umat Muslim dalam kehidupan bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen merupakan sebuah fenomena yang unik untuk

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI DAN FAKTOR NASABAH MEMILIH TABUNGAN MUḌĀRABAH. A. Analisis Implementasi Akad Produk Tabungan Muḍārabah di BPRS Jabal

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB III TINJAUAN UMUM AQAD MURABAHAH DALAM FIQH MUAMALAH. Kata aqad dalam kamus bahasa arab berasal dari kata ع ق د - ی ع ق د - ع ق د ا yakni

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN NASABAH PADA BMT WALISONGO MIJEN SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

MODEL KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN IBADAH UMRAH PADA PT AN-NAMIRA ALMA MULIA KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu dan relevansi serta kualitas pendidikan yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi harus diperhatikan keserasianya, keselarasan, serta keseimbangan 1.

PENERAPAN AKAD WADI AH YAD DHAMANAH PADA. PRODUK TABUNGAN ib HIJRAH DI PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak hanya ditentukan oleh negara yang bersangkutan, akan tetapi terpaut

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MATERI POKOK HUKUM NEWTON MELALUI MODEL INQUIRY LEARNING

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan dan Komponennya

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Persepsi adalah anggapan 1 dan pengertian respon itu sendiri adalah tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh seseorang peneliti. 2 Seorang manusia pada umumnya tidak bisa terlepas dari perilaku yang bersifat kemasyarakatan atau sosial, baik dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup ataupun dalam hal bergaul. Oleh karena itu, Aristoteles menyebut manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan sesamanya di dalam kehidupan. Di Indonesia, pembangunan nasional merupakan proses perubahan struktural yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Pembangunan adalah proses natural untuk mewujudkan cita-cita bernegara, yaitu masyarakat makmur sejahtera, adil, dan merata. Dalam mewujudkannya didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berkesinambungan dan peningkatan serta pelaksanaan pembangunan nasional perlu senantiasa dipelihara dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pelaksanaan ekonomi harus memperhatikan keserasian, keselarasan serta keseimbangan. 3 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa, dalam upaya memperkuat 1 J.S Badadu-Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994), Cet, Ke-1, h. 1048. 2 Ibid. h. 1163. 3 Abdul Hakim, Ekonomi Pembangunan (Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UUI, 2004), Cet ke-2, h. 20. 1

2 perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes menurut Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). BUMDes sebagai suatu lembaga ekonomi modal usahanya dibangun atas inisiatif masyarakat dan menganut asas mandiri. Ini berarti pemenuhan modal usaha BUMDes harus bersumber dari masyarakat. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan BUMDes dapat mengajukan pinjaman modal kepada pihak luar, seperti dari Pemerintah Desa atau pihak lain, bahkan melalui pihak ketiga. Ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 213 ayat 3). Penjelasan ini sangat penting untuk mempersiapkan pendirian BUMDes, karena implikasinya akan bersentuhan dengan pengaturannya dalam Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Desa (Perdes). Untuk mempertahankan eksistensinya suatu lembaga atau bank tentunya akan mengeluarkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Produk yaitu sekelompok sifat-sifat yang berwujud dan tidak berwujud di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. 4 Sedangkan menurut Philip Kotler, produk adalah suatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian untuk 2010), h. 140. 4 M. Nur rianto Al-arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syari ah, (Bandung: Alfabeta,

3 dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. 5 Produk dan fasilitas yang dikeluarkan oleh BUMDes merupakan suatu strategi untuk menarik perhatian nasabah agar menyimpan dana mereka pada BUMDes tersebut, hal inilah yang dilakukan oleh BUMDes melalui beberapa produk diantaranya dengan memberikan suatu rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada nasabahnya, balas jasa tersebut dapat berupa bunga, hadiah, pelayanan atau jasa lainnya dan mengeluarkan program-program baru sebagai penunjang dari produk yang telah ada. 6 Memberikan hadiah merupakan salah satu cara bagi BUMDes untuk menarik minat masyarakat terhadap produk-produk yang dikeluarkan oleh BUMDes, salah satunya melalui program berhadiah yang diselenggarakan BUMDes agar masyarakat tertarik untuk meminjam atau menyimpan uangnya di BUMDes tersebut. Pembagian hadiahnya di selenggarakan satu kali pada awal tahun, dengan berbagai macam hadiah seperti, kulkas, tv, dispenser, handpone, setrika dan berbagai macam hadiah lainnya. 7 Pemberian hadiah merupakan masalah yang semakin marak di kalangan instansi-instansi ataupun perusahaan-perusahaan sehingga menimbulkan pro dan kontra di dalam masyarakat. Hadiah yang diadakan oleh BUMDes bisa dikatakan sebagai stimulus yang bisa menyebabkan adanya berbagai macam persepsi terhadap pemberian hadiah yang diberikan oleh BUMDes. 5 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi keenam, (Jakarta: Erlangga, 1988), h. 54. 6 Samsul Kamar, (Direktur BUMDes Kepenuhan Raya), Wawancara, 18 April 2013. 7 Odin, (Asisten Manager Bumdes Kepenuhan Raya), Wawancara, 15 April 2013.

4 Realitas di lapangan dalam pemberian hadiah dari pihak BUMDes itu sendiri menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat. Diantaranya, masyarakat berpendapat bahwa pemberian hadiah dari pihak BUMDes justru menimbulkan kesenjangan terhadap sesama masyarakat, mereka menganggap bahwa seharusnya hadiah itu tidak menimbulkan rasa dengki dan kesenjangan sosial. 8 Dalam Islam hadiah dapat dikatakan sebagai pemberian dari seseorang kepada orang lain tanpa adanya penggantian dengan maksud memuliakan. 9 Hadiah adalah pemberian yang dimaksudkan untuk mengagungkan atau rasa cinta. 10 Salah satu cara yang digunakan Rasullullah SAW dalam membudayakan saling memberi adalah dengan perintah memberi hadiah. Hal itu terlihat dalam sabda Rasulullah Saw berikut ini: و ع ن ان س ر ض ى الله ع ن ھ قا ل ر س و ل الله صل ى الله ع ل ی ھ و س ل م ت ھا د وا ف ا ن الھ د ی ھ ت س ل ال الب زا ر ب ا س نا د ض ع ی ف سخ ی م ة ر و اه Artinya: Dari Annas r.a. ia berkata: Rosulullah SAW bersabda, Saling memberi hadiahlah kamu, sebab hadiah dapat menghilangkan rasa dengki. 11 Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasul SAW berpesan agar umat Islam saling memberi hadiah. Tidak ada alasan untuk tidak memberi hadiah, karena dalam hadiah terdapat nilai kasih sayang antara pemberi dan penerima. Jenis, kalitas atau harga barang yang akan dihadiahkan tidak menjadi terlalu penting. 8 Supriyadi, (Nasabah ), Wawancara, 19 April 2013. 9 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2008), h. 211. 10 Rachmad Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), h. 241. 11 Moh. Mahfud Aldip, Terjemahan Bulughul Maram, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1985), h. 473.

5 Selain itu, dengan memberikan hadiah juga dapat menghilangkan perasaan tidak enak di hati. Sehingga hal tersebut dapat menghilangkan rasa kasih sayang dan keakraban sesama umat. Dari pengamatan penulis di lapangan, salah satu fenomena di Desa penulis yaitu Desa Kepenuhan Raya ada sebuah badan usaha yaitu BUMDes Makmur Sejahtera yang bergerak di bidang keuangan, badan usaha ini membuat kebijakan memberikan hadiah, setelah membuat kebijakan memberikan hadiah ini, timbul persepsi di kalangan pesertanya bahwa hadiah ini hanya menguntungkan orang dalam yaitu tidak transparan, adanya ketidak adilan, akibatnya banyak nasabah yang mengundurkan diri dari BUMDes Makmur Sejahtera. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut bagaimana sebenarnya persepsi masyarakat atau anggota BUMDes Makmur Sejahtera terhadap kebijakan pemberian hadiah. Dan salah satu fenomena yang terjadi pada BUMDes Makmur Sejahtera adalah adanya persepsi nasabah yang memandang negatif tentang hadiah yang diberikan oleh BUMDes Makmur Sejahtera, dengan adanya hadiah justru menimbulkan kesenjangan ataupun kecemburuan antara sesama penerima hadiah. sehingga, masyarakat atau nasabah yang menerima hadiah itu tidak merasa puas dengan adanya pembagian hadiah dari pihak BUMDes Makmur Sejahtera, dalam menentukan nasabah yang akan mengikuti pengundian hadiah tersebut, cara pengundian tidak relevan jika dilihat dengan hadiah menurut pandangan Islam, sesuai dengan hadis yang penulis paparkan diatas dimana hadiah adalah sebagai bentuk kasih sayang dan keakraban sesama umat.

6 Berangkat dari latar belakang di atas, maka penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai: HADIAH TERHADAP NASABAH DI BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA MENURUT EKONOMI ISLAM. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah, maka perlu adanya suatu batasan masalah yang diteliti. Penelitian ini menitikberatkan pada hadiah di BUMDes Makmur Sejahtera menurut ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana respon nasabah terhadap hadiah yang diberikan oleh BUMDes Makmur Sejahtera? 2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap hadiah yang diberikan Oleh BUMDes Makmur Sejahtera? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui respon nasabah terhadap hadiah yang diberikan oleh BUMDes Makmur Sejahtera. b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam terhadap hadiah yang diberikan Oleh BUMDes Makmur Sejahtera. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan pada program strata 1 (SI) pada jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah

7 dan Ilmu Hukum UIN suska Riau, juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan serta melatih penulis untuk dapat menerapkan teoriteori yang diperoleh dari perkuliahan. b. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi instansi terkait, untuk memberikan masukan tentang memberikan hadiah secara hukum Islam. E. Metode Penelitian Pada dasarnya penulisan skripsi ini berdasarkan pada penelitian lapangan yang dilakukan di Desa Kepenuhan Raya Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu, di samping itu juga meliputi studi kepustakaan yang ada hubungannya dengan hadiah. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Jenis dan lokasi penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research) yaitu penelitian yang objeknya mengenai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kelompok masyarakat. Dalam hal ini adalah mengenai persoalan yang berkaitan dengan pemberian hadiah. Adapun lokasi yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini adalah BUMDes Makmur Sejahtera Desa Kepenuhan Raya Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu.

8 2. Subjek dan Objek penelitian Subjek penelitian ini adalah pimpinan, karyawan/ karyawati dan masyarakat/ nasabah yang pernah mendapatkan hadiah dari BUMDes Makmur Sejahtera, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah hadiah pada BUMDes Makmur Sejahtera. 3. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. 12 Jadi populasi sebenarnya bukan hanya orang tetapi juga objek atau subjek beserta karakteristik atau sifat- sifatnya Populasi dalam penelitian ini sebanyak 34 orang yang terdiri dari pimpinan dan karyawan/i sebanyak 5 orang dan seluruh nasabah yang pernah mendapatkan hadiah dari pihak BUMDes Makmur Sejahtera sebanyak 29 orang, jadi jumlah keseluruhan populasi sebanyak 34 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Karena populasinya sedikit maka semua populasi dijadikan sampel yang berjumlah 34 orang, adapun 12 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003), Cet.ke-4. h.72.

9 metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total Sampling. 13 4. Sumber Data Untuk mengidentifikasi sumber data, penulis mengklasifikasikannya menjadi dua jenis: a. Data primer Yaitu sumber data utama yang dijadikan bahan rujukan dalam penelitian untuk menganalisa pokok permasalahan. Dalam hal ini data primernya adalah hasil penelitian baik observasi maupun wawancara yang diperoleh dari BUMDes Makmur Sejahtera Desa Kepenuhan Raya tentang hadiah. b. Data sekunder Yaitu sumber-sumber data yang menjadi rujukan (penunjang) dan melengkapi dalam melakukan suatu analisa seperti: buku-buku, kitabkitab serta data-data lain yang relevan. 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yaitu upaya pengumpulan data-data yang relevan dengan kajian penelitian, yang diperoleh dengan cara: a. Observasi Yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. 14 Atau peneliti 13 Rachmad Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), Edisi pertama, cetakan ke-5, h, 158. 14 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya,(Jakarta: Kencana, 2008), Ed. 1 Cet. 2. h. 115.

10 melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan gambaran secara nyata baik terhadap subyek ataupun objek penelitian. Hal ini untuk menambahkan keyakinan dari data yang diperoleh dari wawancara. b. Wawancara Yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 15 c. Angket Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau halhal yang ia ketahui. 16 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang persepsi masyarakat terhadap pembagian hadiah pada BUMDes Makmur Sejahtera ditinjau menurut ekonomi Islam. 6. Metode Analisis Data Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu metode yang dipakai untuk membantu dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu serta mengetahui bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan. Data yang diperoleh akan dianalisis dan digambarkan secara menyeluruh dari fenomena yang terjadi pada pembagian hadiah di BUMDes Makmur Sejahtera Desa Kepenuhan Raya Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. 15 Ibid., h. 132. 16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 139.

11 7. Metode Penulisan Setelah data diperoleh maka data tersebut akan penulis bahas dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut: a. Deduktif Yaitu mengambarkan kaedah umum yang ada kaitannya dengan tulisan ini, dianalisa dan diambil kesimpulan secara khusus. b. Induktif Yaitu mengambarkan kaedah khusus yang ada kaitannya dengan masalah yang penulis bahas, dianalisa kemudian diambil kesimpulan secara umum. c. Deskriptif Yaitu dengan mengambarkan secara tepat masalah yang diteliti sesuai dengan yang diperoleh, kemudian dianalisis sesuai dengan masalah tersebut. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini merupakan hal yang sangat penting, karena mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar masing-masing bab yang saling berurutan. Dalam menggambarkan suatu pembahasan secara keseluruhan penelitian ini dibagi dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

12 BAB II : BUMDes MAKMUR SEJAHTERA Bab ini akan menguraikan tentang sejarah berdirinya BUMDes Makmur Sejahtera, tujuan dan visi misi BUMDes Makmur Sejahtera, struktur organisasi BUMDes Makmur Sejahtera dan kegiatan usaha BUMDes Makmur Sejahtera. BAB III : HADIAH MENURUT HUKUM ISLAM Bab ini menguraikan tentang pembahasan teori yang bersangkutan dengan penelitian yaitu hadiah menurut ekonomi Islam. BAB IV : PROGRAM PEMBAGIAN HADIAH Bab ini menguraikan pembahasan tentang bagaimana respon nasabah terhadap hadiah yang dilakukan oleh BUMDes Makmur Sejahtera dan bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap hadiah yang diberikan Oleh BUMDes Makmur Sejahtera. BAB V : PENUTUP Dalam bab ini, terdiri dari kesimpulan dan saran yang yang disimpulkan dari pembahasan.