III. METODELOGI PENELITIAN. pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

METODOLOGI PENELITIAN. verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan pendekatan survey. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. dilapangan pada saat melakukan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif verifikatif atau sebab akibat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakannya dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan agar dapat. mengarahkan dan menjadi pedoman bagi seorang peneliti dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. populasi. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha. tingkat pengaruh variable-variabel dalam suatu populasi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

METODE PENELITIAN. metode pendekatan Ex Post Facto dan Survei. Penelitian deskriptif menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan manusia dalam mencari kebenaran ilmiah. Secara umum metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODOLOGI PENELITIAN. harus dilakukan manusia dalam mencari kebenaran. Pada bab ini akan dibahas

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

III. METODOLOGI PENELITIAN. verifikatif dengan pendekatan ex post facto. Pendekatan ex post facto adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ini akan membahas pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional dan konseptual

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif

Metodologi Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptifverifikatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metodologi penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasiya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada bagian ini menerapkan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji persyaratan

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini diuraikan mengenai pendekatan penelitian, populasi,

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

III METODE PENELITIAN. Lampung, di kelas IV. Di sekolah tersebut ada 3 kelas IV, yakni kelas IV A 23

Transkripsi:

37 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiono, 004: 7). Sedangkan penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiolagis maupun psikologis (Sugiono, 004: 7). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa matode deskriftif dan verifikatif adalah metode yang menggambarkan pengaruh dua variabel atau lebih yang berbeda sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Penggunaan metode deskriftif dan verfikatif dalam penelitian ini adalah untuk mendeskrifsikan pengaruh nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar komputer akuntansi terhadap hasil belajar komputer akuntansi siswa kelas XI jurusan keuangan pada SMKN Liwa Lampung Barat.

B. Populasi dan Sampel 38. Populasi Populasi adalah seluruh subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian (Koestoro, 006: 435). Sedangkan menurut Sugiyono (005: 7), mengemukakan bahwa populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Pendapat lain menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 00: ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang telah mempelajari kompetensi Komputer Akuntansi yang berjumlah 78 orang siswa.. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tesebut (Sugiono, 005: 73). Oleh karena adanya keterbatasan jumlah populasi, maka teknik pengambilan sampelnya menggunakan sampel jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian

populasi (Sugiyono, 005: 78). Oleh karena itu hipotesis statistiknya tidak 39 ada, yang ada hipotesis penelitian dan dalam pembuktiannya tidak ada istilah signifikasi (taraf kesalahan atau taraf kepercayaan) (Sugiyono, 005: 53). Jadi, banyaknya sampel sama besarnya dengan jumlah dari populasi sebanyak 78 siswa. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 004: 3). Sedangkan menurut Arikunto (00: 96) variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.. Variabel bebas adalah Nilai Pengantar Akuntansi (X ) dan Motivasi Siswa Belajar Komputer Akuntansi (X ). Variabel terikat adalah Hasil Belajar Siswa (Y). D. Definisi Operasional Variabel. Nilai pengantar akuntansi adalah angka yang didapat siswa setelah mengikuti proses pembelajaran ketika duduk di kelas I yang dapat dilihat dari perolehan nilai pengantar akuntansi pada semester I. Nilai sebagai data dokumentasi diperoleh dari guru bidang studi pengantar akuntansi.

Indikator yang akan diukur adalah perolehan nilai pengantar akuntansi, 40 sub indikatornya adalah nilai akhir pengantar akuntansi yang diperoleh dari hasil test sumatif yang dilaksanakan oleh guru bidang studi, dan pengukurannya adalah tingkat besarnya hasil tes pengantar akuntansi dengan skala pengukuran samantic deferrensial.. Motivasi siswa belajar komputer akuntansi adalah dorongan atau keinginan yang berasal dari dalam dan luar diri siswa untuk mempelajari komputer akuntansi dengan tujuan agar memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Adapun indikatornya meliputi: a. Motivasi instrinsik adalah dorongan atau rangsangan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan pembelajaran. sub indikatornya terdiri dari: - Dorongan untuk belajar - Keaktifan dalam belajar dikelas - Keinginan untuk menguasai materi pelajaran - Ketekunan menghadapi tugas - Dorongan untuk bertanya dan pengukurannya adalah: - Tingkat keinginan untuk belajar - Tingkat keaktifan dalam belajar - Tingkat keinginan untuk menguasai materi pelajaran - Tingkat ketekunan menghadapi tugas

- Tingkat keinginan untuk bertanya. 4 b. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan atau rangsangan yang berasal dari luar diri seseorang untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Sub indikatornya terdiri dari: - Keinginan untuk bersaing - Keinginan untuk mencapai nilai yang baik - Keuletan dalam menghadapi kesulitan - Pujian dan hukuman dan pengukurannya adalah sebagai berikut. - Tingkat keinginan untuk bersaing - Tingkat keinginan untuk mencapai nilai yang baik - Tingkat keuletan dalam menghadapi kesulitan - Tingkat untuk mendapatkan pujian dan hukuman, dengan skala pengukuran samantic deferrensial. 3. Hasil belajar komputer akuntansi adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam mengikuti pelajaran komputer akuntansi yang berupa angka atau nilai dari hasil evaluasi test sumatif yang dilaksanakan oleh guru bidang studi komputer akuntansi dan sebelum diolah untuk dimasukkan kedalam rapor. Hasil belajar sebagai data dokumentasi yang diperoleh dari guru bidang studi komputer akuntansi. Indikator yang akan diukur adalah perolehan nilai komputer akuntansi. Sub indikatornya adalah nilai akhir komputer akuntansi, pengukurannya adalah tingkat besarnya hasil tes komputer akuntansi dengan skala pengukuran samantic deferrensial.

E. Teknik Pengumpulan Data 4. Teknik Observasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMKN Liwa khususnya kelas XI semester ganjil.. Teknik Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data-data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan pikiran (Koestoro, 006: 4). Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berupa data sekunder. Yaitu nilai pengantar akuntansi dan hasil belajar komputer akuntansi. 3. Teknik Angket Menurut Sugiono (005: 35) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan perangkat pertanyaan dan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini menggunakan arah pengukuran interval dengan skala pengukuran semantic differensial scale yaitu pengukuran penilaian responden terhadap serangkaian pernyataan. Pertanyaan-pertanyaan ini masing-masing diukur dalam 5 skala. Karena kata sifat yang digunakan merupakan kata sifat yang tidak berlawanan seperti setuju dan tidak setuju

maka disebut Semantic Differensial Skala Monopolar, yaitu skor tertinggi 43 menyatakan responden membenarkan pernyataan tersebut dan skor terendah menyatakan responden tidak membenarkan pernyataan tersebut. F. Uji Persyaratan Instrumen. Uji Validitas Instrument Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 00: 45). Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut. r xy = { N X N ( XY ( X )( Y) X ) }{ N Y ( Y) } Keterangan: r xy = koofisien korelasi antara xy X = Skor butir soal Y = skor total n = jumlah sampel (Arikunto 006 : 45).

44 Dengan uji kriteria apabila r hitung > r tabel maka pengukuran tersebut valid dan sebaliknya apabila r hitung lebih < r tabel maka pengukuran tersebut tidak valid.. Uji Realibilitas Instrument Menurut Arikunto, (00: 54), Reliabilitas menunjuk kepada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya. Sebelum angket diujikan kepada responden angket diujicobakan terlebih dahulu kepada populasi percontohan (sampel) untuk mengetahui tingkat realibilitasnya dengan menggunakan rumus alpha, yaitu: k Si r= { }{ } k S t Dalam penelitian ini, untuk menetukan besarnya koofisien korelasi, maka digunakan tabel interprestasi sebagai berikut. Tabel 3. Tabel Interprestasi Realibilitas Instrumens Besarnya nilai r Kriteria 0,8,00 Sangat tinggi 0,6 0,79 Tinggi 0,4 0,59 Sedang/cukup 0, 0,39 Rendah Kurang dari 0,0 Sangat rendah (Arikunto, 00: 85).

Dengan kriteria uji, r hitung > r tabel maka pengukuran tersebut reliabel. 45 Sebaliknya jika r hitung < r tabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel. G. Teknik Analisis Data. Kelinieran Regresi Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus: S TC S G F Keterangan: S TC = Varians Tuna Cocok S G = Varians Galat Untuk melakukan uji linieritas diperlukan adanya rumusan hipotesis sebagai berikut. H 0 : Model regresi berbentuk linier H : Model regresi berbentuk non linier Dengan dk (k-) dengan dk penyebut (n-k) dengan α = 0,05 tertentu. Kriteria uji, apabila F hitung <F tabel maka Ho ditolak yang menyatakan linier dan sebaliknya jika F hitung >F tabel maka Ho diterima yang menyatakan tidak linier. Untuk mencari F hitung digunakan tabel ANAVA sebagai berikut.

Tabel 4. Tabel Ringkasan Anava Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas Sumber Varians Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat (JK) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) F hitung F tabel Total N Ŷ - Linier Linier 46 Regresi (a) Regresi (b/a) Residu n- JK Reg (a) JK Reg (b/a) JK Res JK Reg (a) JK Reg (b/a) JK Res Keterangan: Tuna Cocok Kesalahan (Error) k- n-k JK TC JK E RJK TC RJK E. Uji Multikolinieritas Metode uji multikolinieritas yang digunakann dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment sebagai berikut. N r xy = XY X Y N X X N Y Y (Arikonto, 005: 75). rumusan hipotesis yaitu: H 0 : tidak terdapat hubungan antar variabel independen H i : terdapat hubungan antar variabel independen Kriteria hipotesis yaitu: Apabila r hitung < r tabel dengan dk=n dan alpa 0,05= maka H 0 ditolak sebaliknya jika r hitung > r tabel maka H 0 diterima.

3. Uji Otokorelasi 47 Metode uji otokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik Durbin- Waston. Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston adalah sebagai berikut.. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan persamaan d t t ( ut ut ) / ut. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, d u dan nilai Durbin-Waston, d l 3. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif: H o : ρ < 0 (tidak ada otokorelasi positif) H : ρ < 0 (ada otokorelasi positif) Mengambil keputusan yang tepat : Jika d < d L, tolak H o Jika d >, d U tidak menolak H o Jika d L < d < d U tidak tersimpulkan Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah dan persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada otokorelasi

H o : ρ = 0 48 Aturan keputusan yang tepat adalah: Apabila d < d L menolak H o Apabila d > 4 d L menolak H o Apabila 4 d > d u tidak menolak H o Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 005: 4). Rumus hipotesis yaitu; H o : tidak terjadi adanya otokorelasi diantara data pengamatan. H : terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan Kriteria; Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka atau mendekati angka dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki otokorelasi (Rietveld dan Sunarianto). 4. Heteroskedastisitas Pengujian rank korelasi spearman (spearman s rank correlation test) Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut. r s d i 6 N ( N ) Dimana d = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i. n= banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank. Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas sebagai berikut.

Asumsikan 49 Y i = β 0 + β X i + u i Langkah cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau dapatkan residual e i. Langkah II dengan mengabaikan tanda e i, yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya e i, meranking baik harga mutlak e i dan X i sesuai dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi spearman r s d i 6 N( N ) Langkah ke III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi P s adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari r s yang disampel depan diuji dengan pegujian t sebagai berikut. rs t N r s Dengan derajat kebebasan = N- Hipotesis; H 0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. H : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai t kritis, kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, r s dapat dihitung antara e i dan tiap

50 variabel X secara terpisah dan dapat di uji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t (Gujarati, 000: 77). H. Uji Hipotesis. Regresi Linier Sederhana Pengaruh antara x dan y dinyatakan kedalam satu persamaan yaitu; Yˆ = a + bx Keterangan : a = Yˆ - bx ( X ( X )) ( X ( XY )) a = n. X ( X ) nxy ( X )( Y ) b= n. X ( X ) keterangan; Y = subjek dalam variabel yang diprediksikan a = harga Y bila harga X = 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisian regresi x = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu (Sugiono, 004: 04). Untuk menguji hipotesis regresi linier sederhana digunakan rumus; b To = Sb

Keterangan ; 5 To = nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi Sb = standar deviasi Dengan kriteria pengujian hipotesis: a. apabila to > t maka Ho ditolak yang menyatakan tidak ada pengaruh, sebaliknya apabila to < t maka Ho diterima yang menyatakan ada pengaruh dengan = 0,05 dan dk (n-) b. apabila to >- atau to > t t maka Ho ditolak yang menyatakan tidak ada pengaruh, sebaliknya apabila <- atau to < t t maka Ho diterima yang menyatakan ada pengaruh dengan = 0,05 dan dk (n-). Regresi Linier Multipel Regresi linier multipel adalah suatu modal untuk menganalisis suatu pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y), dimana variabel bebasnya terdiri dari dua peubah atau lebih. Untuk menguji hipotesis ke-3, digunakan model regresi linier multipel dengan statistik F. pengaruh dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut. Yˆ = bo + b x + b x Keterangan; bo = Yˆ - b x b x

b = ( X )( X Y) ( X X ( X )( X ) )( X X X Y) 5 X ( X Y) ( X X )( X b = ( X )( X ) ( X X ) Y) Selanjutnya untuk menguji hipotesis digunakan statistik F dengan rumus: Fh = Jk( reg) k Jk( sis) / n k Keterangan: Jk (reg) = b XY bx Y Jk (sis) = Y Jk( reg) n = banyaknya responden k = banyaknya kelompok dengan Ft = F (k : n k ) keterangan: = tingkat signifikan k = banyaknya kelompok n = banyaknya responden dengan kriteria pengujian hipotesis; a. jika Fh > Ft maka Ho ditolak yang menyatakan tidak ada pengaruh dengan = 0,05 dan dk (k : n k ) b. jika Fh < Ft maka Ho diterima yang menyatakan ada pengaruh = 0,05 dan dk (k : n k )

I. Sumbangan Relative Dan Efektif 53 Sumbangan relatif dan efektif bertujuan untuk mengetahui variabel manakah dari kedua variabel yang diteliti yaitu nilai pengantar akuntansi dan motivasi siswa belajar komputer akuntansi yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar Komputer Akuntansi pada siswa SMKN Liwa Lampung Barat. Rumusnya yang digunakan adalah:. Sumbangan relatif (SR) SR% = b XX Y Jk( reg). sumbangan relatif (SE) SE X... k = SR % (R )