BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat. Karena itu, perusahaan dituntut untuk selalu. Perusahaan perlu mengembangkan strategi yang tepat agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan suatu strategi yang tepat agar

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

BAB V PENUTUP. perbandingan kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi selama periode 2010

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Penilaian kinerja adalah pendeskripsian nilai secara periodik dari efektivitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan

BAB 5 PENUTUP. kinerja keuangan PT. Fastfood Indonesia, Tbk dan PT. Pioneerindo Gourmet

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. hanya saja pengendaliaan operasionalnya diambil oleh perusahaan pengakuisisi

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PADA PT.JASA MARGA,Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

Waktu efektif yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dimulai. pada bulan September 2015 sampai dengan selesainya skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL,Tbk (PERIODE )

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB IV KESIMPULAN. Tabel 4.1 PT XL AXIATA TBK DAN ENTITAS ANAK. Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Tajjali Fatima dan Amir Shehzad (2014) menggunakan paired sample T-test. Penelitian ini menunjukkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. a. Dari keduabelas variabel yang meliputi Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR),

RASIO LIKUIDIAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era pasar bebas dan

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sudah banyak perusahaan yang mendirikan usaha dalam berbagai bidang, semakin banyaknya perusahaan yang berdiri maka daya saing yang akan ditimbulkan akan semakin besar juga. Dengan adanya kondisi tersebut perusahaan dituntut untuk melakukan persaingan di bidang ekonomi agar tetap dapat mempertahankan eksistensi perusahaan. Strategi untuk mempertahankan dan juga untuk perluasan usaha ada 2 cara. Startegi perluasan usaha dapat dilakukan dengan strategi internal dan strategi eksternal. Strategi internal yaitu dengan menambah kapasitas pabrik atau perusahaan, seperti menambah unit produksi, dan menambah divisi baru. Sedangkan strategi eksternal dengan cara menggabungkan dengan usaha yang telah ada seperti merger, akuisisi, dan konsolidasi. Mempertahankan dan memperluas perusahaan umumnya banyak dilakukan dengan cara eksternal. Hal ini dikarenakan strategi eksternal atau jalur dari luar perusahaan dapat menjadi alasan bahwa yang pertama adalah karena adanya motif ekonomi yaitu pembelian akan menguntungkan kedua belah pihak. Kedua diharapkan dapat menimbulkan sinergi atau situasi yang meningkatkan nilai perusahaan menjadi lebih besar, baik berupa sinergi operasional ataupun sinergi keuangan. Sumber sinergi sendiri terdiri dari pemanfaatan manajemen beroperasi lebih ekonomis, pertumbuhan lebih cepat, dan pemanfaatan penghematan pajak. 1

2 Ketiga karena adanya diversifikasi. Dan yang keempat karena alasan kepentingan pribadi. Dengan adanya alasan alasan tersebut diharapkan akuisisi ataupun merger dapat melanjutkan usahanya dengan bantuan serta kerjasamanya dengan perusahaan lain dan selanjutnya untuk dapat saling bersinergi mencapai tujuan bersama. Akuisisi merupakan strategi pertumbuhan eksternal dan merupakan jalur ekspansi yang cepat untuk mengakses pasar baru atau produk baru tanpa harus membangun dari nol. Tindakan akuisisi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasi, dan memanfaatkan bersama dua atau lebih keahlian. Manfaat dalam melakukan akuisisi yaitu untuk memperkuat kinerja perusahaan (Husnan, 2012:395). Dalam proses akuisisi, perusahaan pengakuisisi perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi seleksi perusahaan yang akan diakuisisi, aspek keuangan atau biaya akuisisi, pemahaman tahap penyatuan serta penyatuan setelah dilakunnya akuisisi. Keputusan akuisisi mempunyai pengaruh yang besar dalam memperbaiki kondisi dan kinerja perusahaan karena dengan bergabungnya dua atau lebih perusahaan dapat menunjang kegiatan usaha, sehingga keuntungan yang dihasilkan juga lebih besar dibandingkan jika dilakukan sendiri. Keuntungan yang besar dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan yang melakukan akuisisi. Perubahan posisi keuangan ini akan nampak pada laporan keuangan yang meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Kinerja keuangan perusahaan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan tersebut mempunyai daya saing yang tinggi sekaligus mampu untuk

3 meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, salah satu ukuran untuk menilai keberhasilan akuisisi adalah dengan melihat kinerja perusahaan setelah melakukan akuisisi terutama pada kinerja keuangan perusahaan yang mengakuisisi. Dalam peneltian ini variabel yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi adalah current ratio, total debt to total assets ratio, debt to equity ratio, total assets turnover ratio, NPM, ROE, dan ROA. Setiap variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar (Martono dan Harjito, 2011:55) sehingga current ratio mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan akuisisi yaitu apabila tingkat prosentase current ratio yang tinggi akan memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendeknya. Akan tetapi tingkat prosentase current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba, karena sebagian modal kerja tidak berputar. Total debt to total assets ratio atau debt ratio adalah rasio antara total hutang dengan total aset yang dinyatakan dalam prosentase. Rasio ini mengukur berapa persen aset yang dimiliki perusahaan yang dibelanjai dengan hutang (Martono dan Harjito, 2011:58). Pengaruh terhadap kinerja keuangan yang melakukan akuisisi adalah apabila prosentase debt ratio tinggi menunjukan bahwa semakin banyaknya aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut diperoleh dengan cara

4 hutang, hal ini tidak baik bagi perusahaan pengakuisisi karena laba yang nantinya diperoleh tidak maksimal. Debt to equity ratio merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (Martono dan Harjito, 2011:59). Sehingga debt to equity ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan pengakuisisi apabila modal yang didapat perusahaan tersebut sebagian besar diperoleh melalui pinjaman maka hal tersebut tidak baik karena kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba tidak akan dapat maksimal. Total assets turnover (TATO) digunakan untuk mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. TATO dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya (Martono dan Harjito, 2011:58). Sehingga TATO mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan pengakuisisi bahwa apabila semakin tinggi rasio perputaran total aktiva berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam menghasilkan penjualan, maka rasio ini akan dapat memberikan keuntungan bagi pihak pengakuisisi atau pemegang saham karena hal ini akan menunjukan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva di dalam perusahaan. Net profit margin (NPM) atau marjin laba bersih adalah keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Marjin ini menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan (Martono dan Harjito, 2011:59). Pengaruh NPM terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi adalah apabila semakin tinggi marjin laba bersih, maka mengindikasikan bahwa semakin baik pula operasi perusahaan. Nilai marjin yang

5 rendah bisa dikarenakan biaya yang terjadi karena operasi tidak dijalankan dengan efisien, atau bisa juga akibat dari penggunaan hutang yang terlalu berlebihan. Return on equity (ROE) digunakan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri (Martono dan Harjito, 2011:60). Pengaruh ROE terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi adalah apabila semakin tinggi return atau pengahasilan yang diperoleh maka semakin baik pula kedudukan pemegang saham. Sehingga tingkat return yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Return on assets (ROA) merupakan rasio antara laba bersih terhadap total aktiva, ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas penggunaan seluruh aktivanya (Hanafi, 2011:42). Pengaruh ROA terhadap kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi adalah apabila semakin tinggi rasio tingkat pengembalian total aktiva maka akan semakin baik pula laba yang diperoleh perusahaan, sehingga perusahaan akan dapat menggunakan laba tersebut untuk membeli saham kembali. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Melindhar (2015:16) yang menganalisis kinerja keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI dengan hasil penelitian bahwa kinerja keuangan pada perusahaan Go Public yang diukur dengan current ratio, quick ratio, debt equity ratio, dan debt to assets ratio mengalami peningkatan setelah akuisisi. Dengan demikian kegiatan akuisisi memberikan dampak yang positif bagi perusahaan

6 tersebut. Kinerja keuangan perusahaan go public yang diukur dengan rasio total assets turnover, ROA, ROE, dan EPS mengalami penurunan sesudah akuisisi dibandingkan sebelum akuisisi. Kinerja keuangan dalam keempat aspek rasio tersebut lebih baik ketika perusahaan sebelum akuisisi. Beberapa penelitian perihal analisis perbedaan kinerja keuangan telah di teliti oleh Hamidah dan Noviani (2013), dengan hasil bahwa kinerja keuangan sebelum dan sesudah dilakukanya merger dan akuisisi, terdapat perbedaan yang ditinjau dari rasio likuiditas yang dikur dengan current ratio, rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA, rasio nilai pasar yang diukur dengan PER. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2013) membuktikan bahwa keenam rasio yang diuji yaitu CR, NPM, ROE, ROA, DER, dan TATO tidak mengalami perbedaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dari melakukan akuisisi ini tidak menimbulkan sinergi yang diharapkan dan motif utama aktifitas akuisisi ini bukan di dasari hanya untuk mendapatkan keuntungan saja melainkan ada hal lain yang ingin dicapai perusahaan untuk tujuan perusahaannya masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh PT.Astra International, Tbk yang mengakuisisi 47% saham dari PT.General Electric Service atau setara senilai Rp 2 triliun. Yang sebelumnya PT.Astra International,Tbk memiliki 53% saham PT.General Electric Service. Dan sekarang perusahaan astra tersebut menjadi pemilik tunggal dari perusahan GES (General Eletric Service). Akuisisi tersebut dilakukan dalam rangka mendukung rencana jangka panjang perusahaan, terutama dalam menghadapi penjualan sektor otomatis yang diperkirakan terus meningkat.

7 Yang melatar belakangi hal tersebut adalah dikarenakan saat ini kebutuhan akan otomotif semakin tinggi dimana dari tahun ke tahun jumlah peminat kendaraan otomotif (mobil) semakin meningkat, yang menandakan pula bahwa keberadaan kendaraan mobil sangat di butuhkan di karenakan kondisi cuaca yang panas dan di perkuat lagi oleh lifestyle dari masyarakat yang menganggap bahwa memiliki mobil sebagai kebutuhan dan gengsi yang harus dipenuhi. Walau kondisi keuangan yang pas masyarakat cenderung mengusahakan untuk memiliki sebuah kendaraan pribadi (mobil). Untuk menilai perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi, maka umumnya dilakukan dengan cara perhitungan analisis rasio keuangan, yaitu dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio rentabilitas. Analisis tersebut akan memberikan gambaran secara umum tentang perusahaan pengakuisisi yang dianalisis. Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil-hasil penelitian hasil beda kinerja yang masih inkonsisten maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI PT.ASTRA INTERNATIONAL, TBK TERHADAP PT.GENERAL ELECTRIC SERVICE. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan dalam penelitian adalah : Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah dilakukannya akuisisi pada PT.ASTRA INTERNATIONAL,Tbk?

8 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini dilakukan untuk menganalisa apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah dilakukannya akuisisi pada PT.ASTRA INTERNASIONAL,Tbk. 1.4 Manfaat Penelitian a. Kontribusi Praktis Memberikan informasi mengenai tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi agar dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan manajemen. b. Kontribusi Teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan tentang akuisisi dan kinerja keuangan perusahaan dalam manajemen keuangan c. Kontribusi Kebijakan Memberikan suatu pertimbangan di dalam hal pengambilan keputusan akuisisi sebagai salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan efektifitas keuangan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam ruang lingkup penelitian ini pembahasan di titik beratkan pada kinerja keuangan perusahaan yang di proksikan dengan CR, DAR, DER, TATO, NPM, ROA, ROE sebelum dan sesudah akuisisi oleh PT.Astra International,Tbk pada PT.General Electric Service dengan periode pengamatan 5 tahun sebelum akuisisi yaitu pada tahun 2006 2010 dan 5 tahun sesudah akuisisi yaitu pada tahun 2011 2015.

9