BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN


BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB IV TINJAUAN ALAT YANG DIGUNAKAN DAN BAHAN BANGUNAN. organisasi yang bagus tetapi juga harus didukung dengan adanya alat, material,

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL


BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEMBESARAN KOLOM DAN METODE PELAKSANAAN SHEARWALL. terlebih dahulu dan mengacu pada gambar kerja atau shopdrawing.

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SHEAR WALL. biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung bertingkat.


BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... LEMBAR PENDADARAN... KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN... DAFTAR GAMBAR...

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

Transkripsi:

PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 MATERIAL Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan/material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, keselamatan dan keawetan suatu bangunan. Sehingga penyediaan material harus direncanakan dengan baik sesuai dengan jadwal pekerjaan dan bertujuan dapat mencegah terjadinya kerusakan atau hilang selama masa penyimpangan. 4.1.1 Beton Readymix Penggunaan beton readymix dipandang lebih praktis dan lebih menguntungkan, hal ini dikarenakan pengadaannya lebih cepat sesuai kebutuhan, tempat/lapangan kerja yang diperlukan lebih efisen, serta mutu yang dihasilkan lebih terjamin karena merupakan hasil pabrikasi. Selain itu penggunaan tenaga kerja lebih hemat. Beton readymix didatangkan dari PT. Adimix dan PT. Pionir. Buku pencatatan berisi informasi informasi berikut harus tersedia diproyek, seperti : a. Waktu kedatangan truck mixer b. Waktu ketika beton ditempatkan/dicor c. Lokasi pengecoran 69 P a g e

d. Pengambilan jumlah test silinder (uji tekan) e. Slump test Alasan alasan yang mendasari pemilihan beton ready mix adalah : a. Pelaksanaan proyek tidak perlu menghitung komposisi bahan pembentuk beton untuk mendapatkan beton dengan spesifikasi yang diinginkan. Pelaksana dapat menghemat waktu dan sumber daya manusia yang tersedia karena pelaksana proyek hanya tinggal memesan sesuai spesifikasinya. b. Pelaksanaan bisa dilakukan dengan cepat, karena pelaksana proyek tidak perlu kehilangan waktu dengan membuat beton c. Kesamaan dan keseragaman mutu beton terjamin, karena pihak pelaksana hanya tinggal menguji, apakah beton tersebut sesuai atau tidak d. Jika terjadi penyimpangan pada beton yang dipesan (misalkan tidak sesuai standart yang berlaku), maka harus dilakukan antisipasi sebagai berikut : 1. Pengembalian kembali truck mixer dan mengantinya dengan beton yang kualitasnya sesuai standart 2. Pemberian ganti rugi terhadap pihak kontraktor 3. Perbaikan terhadap beton dengan cara menambahkan beberapa zat adiktif yang dapat membantu dalam perbaikan beton tersebut 70 P a g e

Gambar 4.1.1 Beton Ready MIX 4.1.2 Baja tulangan Baja tulangan merupakan unsur utama yang akan menahan kekuatan tarik yang terjadi akibat beban yang bekerja pada struktur beton. Baja tulangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Semua baja tulangan harus bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat seperti retak-retak b. Penyimpanan material tidak boleh menyentuh muka tanah langsung dan tidak boleh terkontaminasi material lain agar tidak mudah berkarat c. Harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh konsultan perencana baik dari segi mutu dan diameter tulangan Untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh konsultan. Supplier besi beton untuk proyek Proyek Pembangunan Stadion Kabupaten Bogor ini adalah PT. Inter world steel mills ind dan PT. Ispat Panca Putra. 71 P a g e

Gambar 4.1.2 Pembesian 4.1.3 Semen Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan untuk pasangan batu bata dan plesteran. Dalam proyek ini digunakan semen instan yaitu MU (Mortar Utama) yang telah disetujui oleh pengawas. Hal hal ini diperhatikan dalam penyimpanan persediaan semen : a. Sebelum diangkut kelapangan untuk digunakan, semen harus dijaga agar tidak lembab b. Dalam pengangkutan semen harus terlindungi dari hujan atau dalam keadaan tertutup rapat c. Tinggi tumpukan maksimum tidak lebih dari 2 m atau maksimal 10 zak (kantong), hal ini berguna untuk menghindari rusaknya semen yang berada pada tumpukan 72 P a g e

Gambar 4.1.3 Semen 4.1.4 Hebel Material yang menyerupai beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durable) yang dibuat di pabrik menggunakan mesin. Bata ini cukup ringan, halus dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik. Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban strukur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. 73 P a g e

Gambar 4.1.4 hebel 4.1 ALAT BERAT 4.2.1 Truck Mixer Truck Mixer adalah alat pengangkut beton dari tempat pembuatannya (Batching Plant) ke lokasi proyek. Truk ini terus mengaduk dan selama proses pengangkutan molen Truck Mixer harus selalu dalam keadaan berputar sesuai dengan berlawanan arah jarum jam dalam perjalanannya agar pasta beton yang ada didalamnya tidak mengeras. Saat hendak mengeluarkan adukan maka putarannya akan berubah menjadi searah jarum jam. Truk yang digunakan berkapasitas, 7 m 3. Truck Mixer dilengkapi oleh tangki air yang berada di atas alat pengaduk yang berfungsi untuk membersihkan pengaduk dari sisa-sisa campuran beton 74 P a g e

setelah digunakan untuk mencampur. Truk ini disediakan oleh perusahaan pembuat beton dari PT. Adimix Precast. Gambar 4.2.1 Truck Mixer 4.2.2 Slump Test Beton jadi (Ready Mix) yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran setelah tiba di lokasi harus dilakukan pengujian slump test dengan standar uji yang berlaku, kemudian mencetak beton jadi dengan tabung abrams setingggi 30 cm dengan ketentuan 14±2. Jika sample tidak memenuhi syarat 14±2 maka sample dikembalikan. Pada proyek Proyek Pembangunan Stadion Kabupaten Bogordilakukan pengujian kuat tekan beton di lab Adimix dan PT. Adimix Precast. 75 P a g e

Gambar 4.2.2 Slump Test 4.2.3 Concrete Pump Digunakan apabila lokasi pengecoran yang akan dikerjakan pada di ketinggian tertentu. Untuk mengalirkan beton ke lokasi tersebut digunakan pipa-pipa penyambung. Prinsip kerja alat ini adalah memberikan tekanan di dalam pipa kepada adukan beton sehingga adukan dapat sampai ke lokasi yang akan dicor. Misalnya: untuk pengecoran pelat, balok. Gambar 4.2.3 Concrete Pump 76 P a g e

4.2.4 Concrete Bucket Digunakan untuk pekerjaan pengecoranuntuk kolom, balok, pelat,corewall dan shearwall. Alat ini menyerupai corong dengan alat penutup pada bagian mulut yang dapat dibuka tutup saat pengecoran. Alat ini dapat menampung beton cair hingga 0,8 m 3 dan 1.0 m 3. Terdapat operator khusus yang mengatur mulut bucket ini. Alat ini di angkut dengan tower crane saat pengecoranberlangsung. Gambar 4.2.4 Concrete Bucket 4.2.5 Trowel Alat yang digunakan untuk meratakan dan menghaluskan pekerjaan pengecoran, biasanya digunakan menghaluskan pengecoran plat lantai agar menjadi lebih mudah dan cepat. 77 P a g e

Gambar 4.2.5 Trowel 4.2.6 Vibrator Alat ini digunakan untuk memadatkan beton pada saat pengecoran sehingga memperkecil rongga-rongga udara yang ada di dalamnya dan meratakan adukan agar menyebar ke segala arah. Terdiri dari ujung penggetar dan kabel penghubung dengan mesin diesel. Cara kerjanya dengan menggetarkan ujung getar (nail) yang di masukkan dalam adonan beton hingga ke sela-sela bekisting dan tulangan selama dilakukan pengecoran. 78 P a g e

Gambar 4.2.6 Vibrator 4.2.7 Kompressor Udara (Air Compressor) Digunakan untuk pekerjaan pembersihan, diantaranya: bekisting yang akan dicor dibersihkan supaya pada saat pengecoran diharapkan mutu dan kulitas beton tidak terganggu. Gambar 4.2.7 Kompressor Udara (Air Compressor) 79 P a g e

4.2.8 Bar cutter Keuntungan dari BarCutter listrik dibandingkan Bar Cutter manual adalah Bar Cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dengan mutu baja cukup tinggi disamping dapat mempersingkat waktu pengerjaan. Kemampuan Bar Cutter memotong dapat dilakukan sekaligus seperti tulangan diameter 10 mm dapat dilakukan pemotongan 6 buah sekaligus, 4 buah tulangan diameter 16 mm, 3 buah tulangan diameter 19 mm,2 buah tulangan diameter 22, 1 buah tulangan diameter 25 mm, dsb. ` Gambar 4.2.8 Bar Cutter 80 P a g e

4.2.9 Bar Bender Bar bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan berdiameter besar, seperti pada pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan pada sambungan/overlap tulangan kolom, juga pada tulangan balok, plat dan dinding geser. Bar benderdibutuhkan dalam suatu proyek besar untuk memenuhi kebutuhan pembesian baik itu precast atau pasang di tempat. Alat ini bekerja dengan menggunakan daya listrik dari genset dan memakai sistem hidrolis. Gambar 4.2.9 Bar Bender 4.2.10 Tower crane Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, Tower Crane (TC) sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara vertikal dan horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu 81 P a g e

penggunaan TC perlu dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat TC pada umumnya digunakan untukpekerjaan pengangkatan material-material (seperti baja tulangan, semen/mortar, dan kolom/balok baja) dan pengangkatan alat-alat (seperti Excavator, Concrete Bucket, bekisting dan scafolder). Dalam penggunaan TC untuk banyaknya pekerjaan yang dapat dilakukan TC maka dibutuhkan program yang dapat menghitung efektivitas penggunaan TC. Perkiraan waktu penggunaan TC mencakup waktu untuk gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan TC,dengan memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Merek tower cran adalah Comansa dengan type Liden comasa 2070 (TC1) dan type LC 2070. Pada proyek-proyek Pembangunan Stadion Kabupaten Bogor digunakan 2 (dua) unit TC : TC1 jangkauan 70 m, kapasitas ujung sebesar 2,3 ton dan kapasitas maximum 12 ton, tinggi crane 70 m, milik PT. Prambanan Dwipakadioperasikan untuk pembangunan tower utara dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. TC2 jangkauan 70 m, kapasitas ujung sebesar 2,3 ton dan kapasitas maximum 10 ton, tinggi crane 70 m, milik PT. Prambanan Dwipakadioperasikan untuk pembangunan tower selatan dimana waktu beroperasi 24 jam dengan 2 orang operator. Kedua tower crane tersebut termasuk jenis supported static base crane yang berdiri secara tetap pada fondasi bore pile 82 P a g e

Cara kerja tower crane a. Mekanisme pengangkat Digunakan untuk mengangkat atau menurunkan beban yang dikehendaki. Cara kerja mekanisme pengangkat pada tower crane adalah: motor penggerak menggerakkan atau memutar drum penggulung kabel baja yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja. Kemudian dari drum penggulung tersebut diteruskan kesistem puli. Setelah itu kabel baja tersebut pada ujungnya dipasang kait, yang fungsinya untuk menaruh muatan yang akan dipindahkan. Apabila mau melakukan pengangkatan atau penurunan muatan maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar drum penggulung kabel baja tersebut. b. Mekanisme penjalan Digunakan untuk memindahkan muatan (beban) sepanjang lengan crane(pengangkat) secara horizontal. Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut. 83 P a g e

c. Mekanisme pemutar Digunakan untuk memindahkan beban sejauh radius lengan pengangkatannya. Cara kerja mekanisme pemutar adalah: motor penggerak pada mekanisme pemutar yang dihubungkan dengan sistem roda gigi yang tujuanya untuk menurunkan putaran yang dihasilkan dari motor penggerak. Dari putaran yang masih tinggi dari motor pengerak menjadi putaran yang diinginkan (direncanakan). Roda gigi tersebut dihubungkan dengan meja putar yang ada pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dengan lengan. Apabila kita ingin mengoperasikan mekanisme putar, maka kita tinggal menghidupkan motor penggerak yang akan memutar roda gigi tersebut. Gambar 4.2.10 Tower Crane 84 P a g e

4.2.11 Alimax Biasanya diperlukan unit alat lagi untuk mensupport dan mengatasi masalah pendistribusian material untuk menunjang kelancaran proyek gedung bertingkat yang sedang dikerjakan. Alat ini adalah alimak, hoist, atau bisa juga disebut lift material. Dalam prakteknya, alat ini banyak sekali membantu dalam pengangkutan material pada proyek-proyek gedung bertingkat. Lebih mudah dalam pemasangannya (erection), tidak memakan banyak tempat, tidak perlu tenaga ahli sebagai operatornya,. Dengan adanya alat ini, pekerjaan pengangkutan material menjadi lebih efektif, bisa mengurangi tenaga kerja yang ada, sehingga lebih efisien pada pembiayaan proyek. Gambar 4.2.11 Alimax 85 P a g e

4.2.12 Generator Set (Genset) Tenaga listrik yang digunakan untuk operasional proyek disuplai oleh genset. Generator yang digunakan diletakkan ditempat khusus dan dioperasikan sesuai kebutuhan proyek. Proyek ini menggunaka genset berkapasitas 250 KVA. Gambar 4.2.12 Generator Set 4.3 ALAT RINGAN Alat ringan adalah yang bisa diangkat manusia dengan mudah, tanpa menggunakan bantuan alat pengangkat lainnya, misalnya : 4.3.1 Waterpass Water pass adalah alat yang digunakan untuk menentukan elevasi lantai, balok dan lain lain yang membutuhkan elevasi. Alat ini sangat berguna untuk 86 P a g e

mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu, waterpass juga dapat digunakan untuk pengecekan bekisting pada kolom. Waterpass yang digunakan menggunakan merek sokkia c-35 dan sokkia b-10dengan spesifikasi alat yaitu keakuratan sejauh 100 m. Gambar 4.3.1 Waterpas 4.3.2 Theodolith Theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi. Teodolit yang digunakan dalam 87 P a g e

proyek ini yaitu merek Nikon NE-101 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut : a. Keakuratan : 100 meter b. Econimic keypad lage, dan baclit lcd display Gambar 4.3.2 Theodolith 4.3.3 Rambu Ukur Rambu, Bentuk rambu mirip dengan mistar kayu yang besar, dilengkapi dengan skalapembacaan tiap satu sentimeter dan skala besarnya merupakan huruf E.Rambu berguna untuk membantu theodolith dalam menentukan jarak secara optis. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam memegang rambu harus tegak lurus terhadap titik yang ditinjau. 88 P a g e

Gambar 4.3.3 Rambu Ukur 4.3.4 Alat Bantu pada Proses Fabrikasi Pada proses fabrikasi ini digunakan alat alat bantu seperti meteran yang berfungsi untuk mengukur jarak antar sengkang dan tang berfungsi untuk mengikat kawat yang merupakan sambungan atau pengikat antar besi tulangan. Gambar 4.3.4 Meteran 89 P a g e

4.4 ALAT-ALAT BANTU PENGECORAN 4.4.1 Beton Decking Setelah penyambungan selesai maka akan dipasang tahu beton atau beton decking, berfungsi untuk menahan posisi tulangan sekaligus menjaga jarak tulangan dengan bekisting pada pengecoran plat lantai. Beton deking dengan tebal 3 cm.dengan diameter 7 cm. Gambar 4.4.1 Beton Decking 4.4.2 Spedshore Kegunaan dari alat ini adalah sebagai penyangga pekerjaan struktur (perancah), penyangga bekisting, membantu pekerjaan finishing, pemasangan kabel dan lain-lain. Spedshore juga dapat memperkecil lendutan yang terjadi pada saat adukan beton dituangkan kedalam bekisting. Tinggi rendahnya spedshore dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.spedshore membantu 90 P a g e

mempercepat pekerjaan karena lebarnya dapat mengikuti ukuran yang ingin ditetapkan juga dapat menahan beban lebih besar. Gambar 4.4.2 Spedshore 4.4.3 Bekisting Bekisting sangat diperlukan sebagai persiapan untuk pekerjaan pengecoran. Seperti diketahui bahwa beton memerlukan waktu untuk merubah keadaan yang semula cair menjadi keras sepeti batu, bekisting juga diperlukan untuk memberi bentuk pada struktur yang akan dicor. Dalam merencanakan suatu bekisting, kontraktor berpedoman pada bentuk (arsiteksur), jenis beton, dan beban atau gaya yang harus dipikul oleh bekisting tersebut. Bekisting yang baik selainmemenuhi kriteria tersebut di atas juga harus memenuhi syarat mudah dibongkar, sehingga selain menghemat waktu juga menghemat bahan. Pada proyek-proyek Pembangunan Alfa Headquarter office tower ini, bekesting dirakit sendiri oleh Kontraktor 91 P a g e

Bahan yang digunakan : a. Plywood untuk plat dan balok dengan ukuran 12 mm b. Playwood untuk kolom dan shear wall dengan ukuran 18 mm Ukuran pemakaian : a. Kolom dan shear wall dapat digunakan 3-5 kali pakai b. Plat dan balok digunakan 4-5 kali pakai. Gambar 4.4.3 (a) Bekisting Plat Lantai Gambar 4.4.3 (b) Bekisting Kolom 92 P a g e

Gambar 4.4.3 (c) Bekisting Balok Gambar 4.4.3 (d) Bekisting Shear wall 4.4.6 Alat Bantu pada pekerjaan Bekisting a. Palu Palu dibutuhkan untuk melepaskan dan memasang bekisting pada proses pemasangan dan pembongkaran untuk menancapkan besi yang menjadi pengikat atau penyanggahnya 93 P a g e

4.4.6 (a) Palu b. Waller Sebagai penahan yang bertujuan agar bekisting dapat tegak lurus dan kuat menahan pada saat akan melakukan pekerjaan pengecoran. 4.4.6 (b) Waller 94 P a g e

c. Tie rod Adalah bahan berupa besi yang digunakan sebagai penguat bekisting pada saat pemasangan dengan cara ditancapkan ketempat yang ditentukan 4.4.6 (c) Tie rod d. Sterofoam Setelah penyambungan selesai maka akan dipasang tahu beton atau beton decking, berfungsi untuk menahan posisi tulangan sekaligus menjaga jarak tulangan dengan bekisting. Sterofoam digunakan untuk member jeda antara tulangan dan bekisting pada pengecoran kolom dan balok. 95 P a g e

4.4.6 (d) Sterofoam 4.4.7 Lampu Lapangan Lampu lapangan ini digunakan sebagai penerang pada pekerjaan dimalam hari. Mengingat proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang terus menerus karena suatu proyek terbatasi oleh deadline waktu yang telah disepakati antara owner dan kontraktor Gambar 4.4.7 Lampu Lapangan 4.4.8 Alat Pendukung Disamping alat tersebut diatas, untuk kelancaran pekerjaan digunakan pula alat bantu konvensional lainnya, seperti : 96 P a g e

a. Helm Safety g. Sendok Semen b. Sepatu Safety h. Selang Plastik c. Sekop i. Palu d. Ember j. Stop Kontak e. Meteran k. Lampu lapangan f. Tang l. Dan Lain Lain BAB IV 4.5 PROSES PENGADAAN MATERIAL DAN PERALATAN 4.5.1 Proses pengadaan Sesuai dengan kebanyakan kesepakatan atau persetujuan Owner tentang meterial maertial atau bahan yang digunakan untuk pembangunan Alfa Headquaters office tower yangsudah dibukukan. Adapun material dan bahan yang digunakan adalah material yang berkualitas dan spesifikasi yang memenuhi standart. Dalam proses pengadaan bahan dibedakan menjadi : A. Proses Pengadaan Pengajuan penawaran harga supplier ke suatu perusahaan minimal 3 supplier pengajuan penawaran ini dibuka bertujuan untuk memberi ruang/kesepakatan kepada publik atau perusahaan untuk berperan aktif di dalam pengadaan material dan bahan. Adapun manfaat dan keuntungan bagi PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN dalam pelelangan supplier yakni : 97 P a g e

Untuk mendapatkan harga yang murah dan spesifikasi yang bagus Memberikan kesempatan kepada supplier untuk bersaing dengan produk yang akan ditawarkannya Adapun proses praproses pengadaan yang dilakukan sewaktu pelelangan sbb : 1) Klarifikasi harga material/bahan minimal 3 supplier Setelah diadakan pelelangan material/bahan kepada setiap supplier, maka pihak PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN berhak mengklarifikasi penawaran harga/bahan minimal 3 supplier. Adapun persyaratan sebelum mengklarifikasi harga dan produk diantaranya yaitu : Setiap supplier memiliki ijin usaha dan dokumen lainnya tentang product yang ditawarkannya. Adapun kriteria yang diperhatikan yaitu: harga yang relatif murah dan kualitas bagus Lulus tes atau penelitian oleh pihak PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN. 2) Pemutusan dan penetapan 3 supplier Pemutusan dan penetapan ini bertujuan untuk menjalin hubungan kontrak dengan supplier dibidang material/bahan yang dibutuhkan di 98 P a g e

proyek Alfa Headquaters office tower. Dan mengikuti serta menaati tata tertib yang sudah disepakati. 3) Proses Pengadaan Pada dasarnya total volume material/bahan sudah ada di pembukuan tender, namun sesuai dengan progress dan schedule harian, mingguan, dan bulanan yang dikontrol oleh barchart, maka kebutuhan material disesuaikan dengan progress pekerjaan dan schedule waktu yang dikontrol oleh barchart. Adapun proses pengadaan material/bahan sebagai berikut: o Permintaan lapangan akan kebutuhan material/bahan yang dibutuhkan yang sesuai dengan schedule pekerjaan, permintaan material ini diajukan oleh Kalap, dan diketahui oleh (bagian Teknik, adkon, Logistik, P3K) kemudian disetujui kepala proyek. o Pembuatan SPB (Surat Pesanan Bahan) Setelah disetujui oleh kepala proyek akan kebutuhan material atau bahan maka pihak administrasi keuangan membuat (Surat Pesanan Bahan) kepada supplier akan kebutuhan material/bahan yang dimaksud. Adapun SPB yang dimaksud harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikut : o Sesuai dengan jumlah dan harga yang sudah diklarifikasi sesuai dengan material yang dimaksud 99 P a g e

o Sesuai dengan tanggal kebutuhan dan tanggal pendatangan material o Sesuai dengan syarat syarat yng sudah disetujui o Surat jalan (sesuai dengan permintaan) dari supplier material yang dibutuhkan o BPAB (Berita Acara Penerimaan Barang) 4.5.2 Proses Penagihan Setelah material/bahan diterima maka supplier material/bahan tersebut melakukan penagihan dengan syarat syarat sebagai berikut : a) Penagihan dilakukan 30 hari barang diterima b) Invoice/ kwitansi c) Surat jalan d) SPB (Surat pesanan barang) e) BPAB (Berita acara penerimaan material) f) Tanda terima kwitansi 100 P a g e