TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. yang berada di Desa Bantul, Kecamatan Bantul pada bulan Januari 2017 sampai

dokumen-dokumen yang mirip
IV. TATA CARA PENELITIAN. Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul dan Desa Banaran, Kecamatan

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. meliputi pengumpulan data, analisis data sampel. B. Alat Dan Bahan

EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) TAMAN KOTA DAN JALUR HIJAU JALAN DI KECAMATAN BANTUL*

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Soge, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Bantul merupakan kabupaten yang berada di Propinsi Daerah

TATA CARA PENELITIAN. B. Metode Penelitian dan Analisis Data. kuisioner, pengambilan gambar dan pengumpulan data sekunder. Menurut

TATA CARA PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo,

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Bangunjiwo, Tirtonirmolo, Tamantirto dan Ngetisharjo dan Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli Lokasi penelitian adalah di kawasan

IV. METODOLOGI 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida Sumber :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) TAMAN KOTA DAN JALUR HIJAU JALAN DI KECAMATAN BANTUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Gambar 1 Lokasi penelitian.

Gambar 2 Peta lokasi studi

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Jl. Cihampelas yang

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

III METODOLOGI. Desa Ketep. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian. Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir Analisa Taman Menteng Sebagai Taman Kota Berdasarkan Kriteria Kualitas Taman, Jakarta Pusat BAB I PENDAHULUAN

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud mengadakan. pemeriksaan atau pengukuran-pengukuran terhadap gejala tertentu (Fathoni,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. kawasan wisata yang dikelola dibawah Perum Perhutani, dan memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kota Bandar Lampung yaitu di beberapa

Gambar 2. Lokasi Studi

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara -cara yang digunakan oleh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 12. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi tujuan dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB II METODE PENELITIAN. maka penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis. Tujuan metode deskriptif analisis ini adalah untuk membuat

BAB 3 METODE PENELITIAN

29 Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek KOPITIAM versi Abdul Alex. Sedangkan untuk analisany

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Taman Kota dan Jalur Hijau Jalan yang berada di Desa Bantul, Kecamatan Bantul pada bulan Januari 2017 sampai dengan Mei 2017. Dengan tahapan sebagai berikut Perijinan, Pengambilan data sekunder, Analisis deskriptif dan spasial, Penyusunan laporan, dan Seminar Hasil. B. Metode Penelitian dan Analisis Data 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey yang teknis pelaksanaanya observasi yang disertai dengan wawancara, pemotretan, pengisisan kuisioner dan pengumpulan data sekunder. Menurut Nazir (1983), metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Dalam metode survei juga dikerjakan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu dan unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel. Menurut Sofian dan Tukiran (2012), dalam survei informasi dikumpulkan melalui responden melalui kuesioner. 20

1. Metode Penentuan Lokasi Lokasi penelitian dilaksanakan pada Taman Kota dan jalur hijau jalan yang berada di Kecamatan Bantul. Pemilihan lokasi ini ditentukan dengan metode purposive. Menurut Antara (2009) dalam Sugepi (2013), purposive adalah suatu teknik penentuan secara sengaja berdasarkan atas pertimbanganpertimbangan tertentu. Pemilihan lokasi ini didasari atas pertimbangan Ruang Terbuka Hijau Taman Kota dan Jalur Hijau Jalan berada pada pusat Kota Bantul. Taman Kota yang berada di timur dan selatan Alun-Alun Bantul di Desa Bantul berpotensi sebagai sarana berkumpul masyarakat sekitar sebagai tempat rekreasi gratis dan juga dapat dijadikan tempat sarana olahraga. Pemilihan lokasi pada jalur hijau jalan didasarkan pada potensi RTH dan potensi fisik biofisik yang didukung dengan kondisi eksisting serta klasifikasi jalan dilokasi. Berdasarkan PP nomor 34 tahun 2006 tentang jalan, klasifikasi jalan dibagi menjadi 5 yaitu : jalan nasional, jalan provinsi, jalan kota, jalan kabupaten, dan jalan desa. Berdasarkan hal tersebut penelitian dilakukan terhadap 2 klasifikasi yaitu jalan Kabupaten dan jalan Nasional. Lokasi yang dipilih yaitu Jalan Jendral Sudirman merupakan jalan Kabupaten yang terletak di pusat Kecamatan Bantul berada di Desa Bantul dan mempunyai kepadatan lalu lintas yang tinggi dibanding dengan jalan lain. Jalan KH. Wahid Hasyim juga merupakan jalan Kabupaten yang berada di Desa Palbapang Kecamatan Bantul sebagai jalur penghubung antar kecamatan (Bantul dan Bambanglipuro). Sedangkan Jalan Tentara Pelajar merupakan 21

jalan nasional yang terletak di Desa Trirenggo bagian timur wilayah Kecamatan Bantul, Jalan ini merupakan jalan akses menuju komplek perkantoran di Kecamatan Bantul. 2. Pengambilan Sampel Penyebaran kuisioner dan wawancara dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden dengan harapan dapat mewakili sifat populasi secara keseluruhan. Dalam buku Sugiyono (2009), Roscoe memberikan saran tentang ukuran sampel untuk penelitian diantaranya adalah: a. Ukuran sampel penelitian yang layak adalah 30 sampai dengan 500. b. Bila sampel dibagi dalam beberapa kategori maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. Responden masyarakat dipilih dari kecamatan yang berbatasan langsung dengan kawasan Ruang Terbuka Hijau yaitu Kecamatan Bantul. Jumlah sampel yang diambil untuk responden Taman Kota 10% adalah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Kecamatan Bantul, sedangkan untuk responden Jalur Hijau Jalan berdasarkan pada kepadatan lalulintas yang ada di Kecamatan Bantul. Penyebaran kuisioner dilakukan dengan cara memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden yang merupakan pengunjung Taman Kota dan pengguna jalan (baik pejalan kaki maupun pengendara roda dua) dengan harapan dapat mewakili sifat populasi secara keseluruhan. Penggunaan jumlah sampel responden Taman Kota dan Jalur Hijau Jalan menggunakan Rumus Yamane ( Eko Prabowo, 2012). 22

Keterangan : d= Batas toleransi kesalahan sebesar 5% n= Ukuran sampel N= Ukuran populasi a. Perhitungan responden Taman Kota ( ) = 392,719 x 10% = 39,27 dibulatkan menjadi 39 responden b. Perhitungan responden Jalur Hijau Jalan ( ) dibulatkan menjadi 30 responden Metode pengambilan sampel responden menggunakan teknik probability sampling dan non-probability sampling. Menurut Nazir (1983), probability sampling adalah suatu sampel yang ditarik sedemikian rupa dimana suatu elemen (unsur) individu dari populasi tidak didasarkan pada pertimbangkan pribadi tetapi tergantung pada aplikasi kemungkinan (probabilitas). Probability sampling digunakan untuk menentuan responden yang berasal dari masyarakat sekitar kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan 23

Bantul. Responden kemudian dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling atau dipilih secara acak dari tiap cluster. Pengambilan non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kreteria tertentu. Menurut Sofian dan Tukiran (2012), pengambilan sampel non probabilitas dicirikan bahwa tidak diberikan kesempatan yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel. Cara yang digunakan sampling purpositive (purpositive atau judgemental sampling) yaitu pengambilan sampel berdasarkan seleksi khusus. Peneliti membuat kreteria tertentu yang akan dijadikan sebagai informan atau responden. Responden merupakan laki-laki atau perempuan warga Kecamatan Bantul dengan latar belakang pendidikan minimal SMA. 3. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis spatial. Metode analisis deskriptif adalah suatu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan hubungan satu dengan yang lainnya pada lingkup aspek yang diteliti (Asnawi, 1995 dalam Windasari, 2016). Analisis ini didasarkan pada fungsi Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Bantul, dan ditinjau dari tujuan perencanaan Ruang Terbuka Hijau di kawasan tersebut. Sedangkan analisis spasial Menurut Gunn (1994) dalam Windasari (2016), analisis spasial dilakukan untuk menentukan tata ruang lanskap dan tata ruang wisata di kawasan studi. 24

4. Perencanaan Lanskap Hasil akhir dari penelitian ini mengarah pada suatu perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota dan Jalur Hijau Jalan di Kecamatan Bantul. Dengan tujuan menemukan perencanaan Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis, estetika, sosial, budaya dan ekonomi yang sesuai dengan tipologi Kecamatan Bantul. C. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil survey/observasi secara langsung dengan kuisioner dan wawancara lapangan. Data sekunder merupakan data yang berhubungan dengan kondisi fisik yang diperoleh dari laporan studi, lembaga pemerintah terkait maupun studi pustaka. Jenis data penelitian ditunjukan pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis Data penelitian Jenis Data Lingkup Bentuk Data Lokasi geografis Batas Wilayah Sekunder daerah penelitian Luas Wilayah Topografi Peta jalan Kondisi lingkungan fisik wilayah Kondisi social dan Ekonomi curah hujan, geologi, fisiografi, hidrologi, tanah dan Ruang Terbuka Hijau. Jumlah penduduk, Pendidikan Primer dan sekunder Primer dan Sekunder Sumber Data Kantor stastistik (peta Administrasi dan Kabupaten Bantul dalam Angka) Dinas tata ruang dan pertanahan Kabupaten Bantul. Kantor Stastistik (Kabupaten Bantul) Kantor stastistik (Kabupaten Bantul), Kantor Kecamatan, 25

Persepsi masyarakat Perencanaan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bantul Kepadatan lalu lintas Mata Pencaharian, Pendapatan. Penataan Ruang Terbuka Hijau Jalur Hijau Jalan dan Taman Kota Kepadatan Lalu lintas. Kuisoner, wawancara, dan data desa Primer Kuisoner dan wawancara langsung Sekunder Pemerintah Kabupaten Bantul. Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bantul Sekunder Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul. D. Luaran Penelitian Penelitian ini menghasilkan sebuah Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Kota dan jalur hijau jalan di Kecamatan Bantul yang tertuang di dalam naskah dan Poster. 26