SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SMK-SMAK PADANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 POLITEKNIK STMI JAKARTA

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

2 Pokok-pokok pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pembangunan Tenaga Kerja Industri dan penggunaan konsultan Industri, pemanfaatan dan

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2015 JAKARTA, APRIL 2014

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

DRAFT RENCANA STRATEGIS

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BALAI DIKLAT INDUSTRI PADANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

Laporan PPID SMK SMAK Padang Triwulan I Tahun

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH MELALUI PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

Bab II Perencanaan Kinerja

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERATURAN PELAKSANAANNYA

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Padang, Februari M Arifin SE, MM Direktur Politeknik ATI Padang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

PENDAHULUAN Latar belakang

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

Laporan Kinerja Tahun 2017 Universitas Negeri Malang (UM)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT IKM LMEA

KATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP

Independensi Integritas Profesionalisme

BAB II LANDASAN TEORI

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Contents

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Renstra Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN Tahun RENSTRA PUSAT AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI TAHUN

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIS 2015 2019 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG 0

RENCANA STRATEGIS 2015 2019 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMAK PADANG 1

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga revisi Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang Tahun 2015-2019 dapat diselesaikan. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh Kementerian/unit kerja agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategi lokal, nasional, dan global, serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategi yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan Rencana Pembangunan Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Strategis sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 151 Tahun 2011. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan berkontribusi dalam penyusunan Rencana Strategis SMK-SMAK Padang Tahun 2015-2019. Semoga Penetapan Rencana Strategis ini dapat diimplementasikan dalam rangka mencapai visi dan misi Sekolah Menengah Kejuruan-SMAK Padang. Padang, Desember 2016 Kepala SMK-SMAK Padang Sih Parmawati 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GRAFIK... 5 KEPUTUSAN KEPALA SMK-SMAK PADANG TENTANG RENSTRA... 6 BAB I... 7 PENDAHULUAN... 7 1.1 Kondisi Umum... 7 1.2 Potensi dan Permasalahan... 9 1.2.1 Potensi SMK-SMAK Padang... 9 1.2.2 Permasalahan... 14 BAB II... 16 VISI, MISI, DAN TUJUAN... 16 2.1 Visi... 16 2.2 Misi... 16 2.3 Tujuan... 16 2.4 Sasaran Strategis SMK-SMAK Padang... 17 2.4.1 Perspektif Pemangku Kepentingan... 17 2.4.2 Perspektif Proses Internal... 17 2.4.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi... 19 BAB III... 25 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 25 3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian... 25 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi SMK-SMAK Padang... 26 BAB IV... 29 TARGET KINERJA DAN PENDANAAN... 29 4.1 Target Kinerja... 29 4.2 Kerangka Pendanaan... 31 BAB V... 32 PENUTUP... 32 LAMPIRAN... 33 Matriks Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan... 34 3

DAFTAR TABEL Tabel 1 Standar Pengelolaan Sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan... 9 Tabel 2 Skema Sertifikasi LSP P1 SMK-SMAK Padang... 10 Tabel 3 Ruang lingkup SKKNI MSL09... 11 Tabel 4 Mitra teaching factory SMK-SMAK Padang... 13 Tabel 5 Rasio Pendaftar dan Jumlah Siswa Diterima... 13 4

DAFTAR GRAFIK 1 Grafik Rekapitulasi Uji Kompetensi... 10 2 Grafik Animo Masyarakat dan PSB... 14 5

KEPUTUSAN KEPALA SMK-SMAK PADANG TENTANG RENSTRA 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum Industrialisasi merupakan alur pokok pembangunan Nasional yang bertujuan mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera, sekaligus sebagai landasan bagi pembangunan tahap selanjutnya menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Agar dapat mengemban misi tersebut, maka pembangunan Nasional diprioritaskan pada pembangunan ekonomi yang seiring dengan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu prioritas untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Kondisi ini bertujuan untuk memajukan kecerdasan dan kemampuan bangsa guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya program pengembangan sumber daya manusia antara lain juga diarahkan untuk mendukung pengembangan industri, karena pembangunan industri diharapkan menjadi sektor penggerak dari pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Uraian di atas mengindikasikan bahwa kebijakan tentang kualitas sumber daya manusia dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan erat dengan pembangunan industri, dan sebaliknya, karena perencanaan pembangunan nasional tidak saja dilihat dari sisi pembangunan ekonomi, tetapi pembangunan nasional yang mengaitkan sektorsektor pembangunan termasuk kaitannya dengan pembangunan regional. Peningkatan kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri yang menghasilkan produk-produk industri yang berkualitas sehingga mampu menembus pasar global. Karena itu peran lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan industri yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan teknologi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi sangat vital guna mendukung proses percepatan pembangunan di berbagai sektor tersebut khususnya di bidang Industri. Dalam pembangunan sumber daya manusia industri, Kementerian Perindustrian, melalui Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian, pasal 16 menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia industri dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten guna meningkatkan peran sumber daya manusia Indonesia 7

di bidang industri. Pembangunan sumber daya manusia industri tersebut salah satunya dilakukan oleh Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri. Sumber daya manusia industri meliputi wirausaha industri, tenaga kerja industri, pembina industri serta konsultan industri. Pusdiklat Industri dalam mengembangkan sumber daya manusia industri, khususnya tenaga kerja industri, dilakukan melalui pengembangan pendidikan, salah satunya pendidikan sekolah menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang memegang peran strategis bagi terciptanya tenaga kerja terampil yang kompeten. Di samping itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam naungan Kementerian Perindustrian seperti SMK-SMTI dan SMK-SMAK saat ini telah memiliki spesialisasi industri maupun produk industri tertentu, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang tertentu. Tantangan utama bagi dunia industri di Indonesia khususnya di provinsi Sumatera Barat adalah masalah produktivitas tenaga kerja. Masalah ini banyak terkait dengan kemampuan dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, serta keterampilan sumber daya manusia, sehingga mempengaruhi daya saing dalam percaturan ekonomi nasional. Pertumbuhan lapangan kerja masih lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. Selain itu, pendidikan angkatan kerja masih rendah. Di lain pihak, Sumatera Barat merupakan sentra produksi berbagai hasil perkebunan seperti coklat dan kelapa sawit. Pemanfaatan dan peluang pengembangan potensi tersebut secara efisien memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Tantangan berikutnya ialah struktur industri kita yang masih didominasi oleh industri yang berbasis pada sumber daya alam dan non migas yang dikelola oleh sumber daya manusia dengan kemampuan yang kurang memadai secara kualitas dan daya saing. Sebab itu pengembangan sumber daya manusia industri yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan sangat diperlukan. Keadaan yang telah diuraikan di atas merupakan tantangan bagi SMK-SMAK Padang sebagai lembaga pendidikan agar dapat menciptakan tenaga kerja industri profesional tingkat menengah yang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di atas, perlu disusun rencana strategis pengembangan SMK-SMAK Padang tahun 2015-2019 yang akan menjadi pedoman pengembangan yang lebih operasional. Program-program yang disusun lima tahun ke 8

depan diharapkan mampu menjawab tuntutan pasar kerja nasional dan internasional dan sejalan dengan program Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian untuk menjadikan SMK Kementerian Perindustrian sebagai role model bagi SMK lainnya. 1.2 Potensi dan Permasalahan 1.2.1 Potensi SMK-SMAK Padang Potensi SMK-SMAK Padang, dapat digambarkan sebagai berikut: 1.2.1.1 Pencapaian Akreditasi Sekolah Untuk memberikan jaminan bahwa setiap tenaga kerja industri dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka terhadap setiap Sekolah/ Madrasah baik negeri maupun swasta dilakukan penilaian akreditasi. Hal ini dilakukan guna melihat penerapan 8 standar nasional pendidikan di sekolah tersebut. Akreditasi dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tim penilai yang berasal dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M). SMK-SMAK Padang terakhir kali dilakukan penilaian pada tahun 2011 dengan hasil Amat Baik (A) dan perolehan nilai 93 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 1 Standar Pengelolaan Sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan No. Komponen Nilai 1. Standar Isi 96 2. Standar Proses 92 3. Standar Kompetensi Lulusan 93 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 94 5. Standar Sarana Prasarana 95 6. Standar Pengelolaan 93 7. Standar Pembiayaan 94 8. Standar Penilaian Pendidikan 87 Nilai Akhir 93 1.2.1.2 Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Lembaga Sertifikasi Profesi, biasa disingkat LSP adalah lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang memiliki lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi profesi. LSP SMK-SMAK Padang termasuk kategori pihak pertama (LSP-P1) yang melakukan sertifikasi kompetensi bagi siswa didiknya untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam proses pendidikan dan pelatihan. LSP-P1 SMK-SMAK Padang sudah memperoleh lisensi dari BNSP sejak Desember 2012 dengan ruang 9

lingkup mencakup 17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Sektor Laboratori. Ruang lingkup tersebut dibagi dalam 5 (lima) skema sertifikasi dan sampai Desember 2015 telah melakukan proses sertifikasi terhadap 1041 asesi dengan hasil sebagai berikut: Tabel 2 Skema Sertifikasi LSP P1 SMK-SMAK Padang SKEMA ASESI K BK DASAR 607 601 6 MIKROBIOLOGI 213 213 0 PROKSIMAT 115 111 4 SPEKTROSKOPI 106 100 6 KLINIS 0 0 0 JUMLAH 1041 1025 16 GRAFIK REKAPITULASI UJI KOMPETENSI ASESI K BK 607 601 213 213 115 111 106 100 6 0 4 6 DASAR MIKROBIOLOGI PROKSIMAT SPEKTROSKOPI 1 Grafik Rekapitulasi Uji Kompetensi Lisensi dari BNSP untuk skema sertifikasi tersebut akan diperbarui pada tahun 2016 dengan mengajukan skema sertifikasi hasil kesepakatan ketiga SMK-SMAK di lingkungan Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian RI antara lain : 1. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Gravimetri, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi 2. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Volumetri, terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi 3. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Elektrokimia, terdiri dari 6 (enam) unit Kompetensi 4. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Mikrobiologi, terdiri dari 7 (tujuh) unit Kompetensi 10

5. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Proksimat, terdiri dari 10 (sepuluh) unit Kompetensi 6. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri UV/Vis, terdiri dari 5 (lima) unit Kompetensi 7. Skema Sertifikasi Klaster Analisis Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), terdiri dari 4 (empat) unit Kompetensi 8. Skema Sertifikasi Klaster Analisis GC dan HPLC, terdiri dari 5 (lima) unit Kompetensi Dari 8 (delapan) skema sertifikasi tersebut, akan diajukan 24 (dua puluh empat) ruang lingkup SKKNI MSL09/ Tenaga Penguji Laboratorium dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3 Ruang lingkup SKKNI MSL09 No. Kode Unit Judul Unit 1. MSL 924001 A Mengolah dan Menginterpretasikan Data 2. MSL 913001 A Berkomuniasi dengan Orang lain 3. MSL 943002 A Berpartisipasi dalam keselamatan kerja di laboratorium/ lingkungan kerja 4. MSL 913002 A Merencanakan dan Melaksanakan Pekerjaan Laboratorium/ lapangan 5. MSL 973002 A Menyiapkan Larutan Kerja 6. MSL 974003 A Melakukan Pengujian dan Prosedur Kimia 7. MSL 974001 A Menyiapkan, Menstandarisasi dan Menggunakan Larutan 8. MSL 922001 A Merekam dan Menyajikan Data 9. MSL 975021 A Menerapkan tehnik elektrometri rutin 10. MSL 904001 A Melakukan Kalibrasi dengan Metoda standar 11. MSL 973007 A Melakukan Pemeriksaan Mikroskopis 12. MSL 934003 A Memelihara dan Mengendalikan Persediaan 13. MSL 973003 A Menyiapkan Media Kultur 14. MSL 973004 A Melakukan Tehnik Aseptik 15. MSL 975001 A Melakukan Pengujian Mikrobiologi 16. MSL 934002 A Menerapkan sistem mutu dan proses peningkatan yang berkelanjutan 17. MSL 974004 A Melakukan Pengujian Makanan 18. MSL 975022 A Melakukan Analisis Pangan 19. MSL 975005 A Melakukan Analisis Sensori 20. MSL 954001 A Mendapatkan Contoh Representatif yang sesuai dengan Rencana Pengambilan Contoh 21. MSL 976003A Mengevaluasi dan memilih metode dan/ atau prosedur pengujian yang sesuai 22. MSL 975020 A Menerapkan Tehnik Spektrometri Rutin 23. MSL 924002 A Menggunakan aplikasi / piranti lunak di laboratorium 24. MSL 975009 A Menerapkan teknik analisis kromatografi rutin 11

1.2.1.3 Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tempat Uji Kompetensi atau disingkat TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan assesmen/ uji kompetensi, dan melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi. TUK SMK-SMAK Padang sudah memperoleh sertifikasi dari LSP-TELAPI sebagai TUK 03 semenjak tahun 2006 dan dapat menyelenggarakan uji kompetensi bagi personil laboratorium baik Alumni maupun personil laboratorium di kawasan Sumatera, Riau dan Jambi. Sertifikasi TUK dari LSP-TELAPI akan diperpanjang pada tahun 2016 sehingga tetap dapat melaksanakan uji kompetensi untuk personil laboratorium selain siswa SMK- SMAK Padang. TUK bagi LSP-P1 SMK - SMAK Padang merupakan tempat untuk melaksanakan uji kompetensi bagi siswa SMK-SMAK Padang guna mendapatkan penjaminan pemeliharaan kompetensi yang telah dikuasainya selama belajar di SMK-SMAK Padang. Ruang lingkup uji kompetensi di TUK SMK-SMAK Padang meliputi 9 (sembilan) bidang antara lain: 1. Gravimetri 2. Volumetri 3. Elektrokimia 4. Mikrobiologi 5. Proksimat 6. Spektrofotometri UV-Vis 7. SSA (Spektrofotometri Serapan Atom) 8. GC dan HPLC 9. Klinis 1.2.1.4 Pembentukan Teaching Factory Kegiatan Teaching Factory (dulu Unit Produksi) SMK-SMAK Padang telah dilaksanakan semenjak tahun 2009. Namun tiga tahun belakangan ini banyak permintaan pengujian sampel dan pelatihan terhadap Teaching Factory SMK-SMAK Padang. Pelanggan datang dari masyarakat dan mahasiswa dari perguruan tinggi untuk analisis, penelitian dan praktikum. Dalam melaksanakan analisis Teaching factory melibatkan siswa dan didampingi dengan guru dan pegawai sesuai dengan bidang masing-masing. Teaching factory telah dikembangkan ke bidang produksi minyak atsiri dan jasa pengujian 12

minyak atsiri. Untuk tahun 2016, laboratorium pengujian dan kalibrasi akan diajukan untuk akreditasi laboratorium sesuai SNI ISO 17025: 2008 ke Komite Akreditasi Nasional (KAN). Beberapa mitra Teaching Factory yang melakukan kerjasama dalam bidang jasa pengujian dan produksi minyak atsiri adalah sebagai berikut : Tabel 4 Mitra teaching factory SMK-SMAK Padang No Nama Industri / Client Bidang Kerjasama 1. CV Putra Al Amin Padang Jasa pengujian produk 2. CV Budi luhur Padang Jasa pengujian produk 3. UD. Mangga Mas. Jasa pengujian produk 4 Sekolah Adiwiyata se kota Padang Pengujian Makanan kantin ( 25 sekolah) dan pembuatan reagen kit 5. PT Sri Murti (Pabrik pupuk) Pemeriksaan parameter pupuk dan pembuatan reagen kit. 6. PT Semen Padang Pemeriksaan sampel lingkungan 1.2.1.5 Peningkatan Animo Masyarakat SMK-SMAK Padang telah mengukir berbagai prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Berbagai prestasi tersebut terus diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti: website (www.smk-smakpa.sch.id), surat kabar, televisi, maupun media sosial. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan animo masyarakat umum maupun masyarakat industri. Sebagai indikator peningkatan animo masyarakat umum terhadap SMK-SMAK Padang dapat dilihat dalam peningkatan jumlah pendaftar dari tahun ke tahun antara lain : Tabel 5 Rasio Pendaftar dan Jumlah Siswa Diterima Tahun Pelajaran Jumlah Pendaftar (a) Diterima (b) Rasio (b:a) 2012/2013 308 140 1 : 2,2 2013/2014 552 189 1 : 2,9 2014/2015 635 198 1 : 3,2 2015/2016 730 198 1 : 3,7 13

Animo Masyarakat dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) Jumlah Pendaftar (calon siswa) Diterima (siswa) 308 552 635 730 140 189 198 198 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2 Grafik Animo Masyarakat dan PSB Adapun animo masyarakat industri terhadap SMK-SMAK Padang dapat dilihat dalam proses serapan alumni. Pada tahun 2012, industri yang datang ke sekolah untuk melaksanakan perekrutan hanya PT PUSRI Palembang. Namun pada tahun-tahun selanjutnya sudah banyak industri yang melakukan rekrutmen di SMK-SMAK Padang, antara lain : Permata Hijau Grup, PT Wahana Citra Nabati, PT Kalbe Farma, PT Wilmar, PT Astra Agro Internasional, PT Paragon, PT Smart Tbk, PT Sayap Mas, PT Geoservice, dan masih banyak lainnya. Selain datang ke sekolah, rekrutmen juga dilaksanakan melalui email dan telepon dengan mempertimbangkan rekomendasi sekolah. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat industri terhadap SMK-SMAK Padang cukup tinggi. 1.2.1.6 Menciptakan Suasana Kondusif Kegiatan yang mendukung penciptaan suasana kondusif untuk lebih meningkatkan produktifitas kerja telah dilakukan di lingkungan SMK-SMAK Padang seperti: family gathering, outbond, dharma wanita sekolah, dan kegiatan sosial. Kegiatan ini dilakukan dengan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan ini menumbuhkan rasa saling pengertian, kerjasama dan keharmonisan antara anggota keluarga besar SMK-SMAK Padang. Dengan demikian tercipta lingkungan yang harmonis dan kondusif dalam akademika. 1.2.2 Permasalahan Peningkatan animo masyarakat penting artinya bagi sekolah, dengan tujuan untuk mendapatkan calon siswa dengan kualitas yang baik. Untuk meningkatkan animo masyarakat, tentunya SMK-SMAK Padang harus terus mengharumkan namanya baik di dalam kota, propinsi maupun nasional yaitu melalui raihan prestasi. SMK-SMAK Padang 14

telah mengukir berbagai prestasi baik dalam skala lokal maupun nasional. Berbagai prestasi tersebut terus diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai media seperti media elektronik, media cetak dan media online. Diharapkan upaya ini akan meningkatkan animo masyarakat umum dan masyarakat industri terhadap SMK-SMAK Padang. Seiring dengan adanya peningkatan animo masyrakat ini, SMK-SMAK Padang menambah daya tampung sekolah sehingga diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja industri yang lebih banyak. Mengacu pada animo masyarakat ini pula SMK-SMAK Padang berencana untuk menambah program keahlian sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualiatas sekolah, SMK-SMAK Padang tidak lepas dari berbagai kendala. Kendala utama yang dihadapi SMK-SMAK Padang untuk tetap mempertahankan kualitasnya adalah keterbatasan jumlah SDM. Penambahan jumlah SDM untuk tenaga pengajar, pranata laboratorium pendidikan, dan tenaga administrasi menjadi penting dan mendesak seiring bertambahnya daya tampung sekolah dari 4 (empat) kelas setiap tingkatnya menjadi 8 kelas untuk setiap tingkatnya. Sementara itu, penambahan PNS tidak dapat direalisasikan karena adanya moratorium penerimaan PNS. Dalam meningkatkan daya saing, perusahaan industri melakukan peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Untuk menyikapi hal ini, SMK-SMAK Padang, sebagai supplier tenaga kerja, harus menyiapkan lulusan yang dapat bekerja dengan produktivitas tinggi. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan keahlian siswa baik kompetensi kerja maupun perilaku kerja (attitude). Di samping itu, peningkatan penguasaan ICT juga sangat penting, mengingat dalam rangka efisiensi tenaga kerja, industri akan banyak menggunakan ICT. Dengan demikian, di samping kompetensi teknis, siswa juga harus dibekali dengan kompetensi bidang ICT. Pengembangan ICT di SMK-SMAK Padang terkendala oleh kurangnya sarana dan prasarana sistem informasi seperti bandwidth yang belum mencukupi, kurangnya jumlah server, jumlah komputer yang belum mencukupi, sebaran internet yang belum menjangkau lokasi-lokasi pembelajaran dengan merata, belum adanya database sekolah, belum adanya sistem informasi akademik, belum adanya genset, dan belum adanya SDM pengelola yang kompeten. 15

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi ke depan sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, untuk itu, disusun visi dan misi pembangunan SDM Industri yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategis. 2.1 Visi Lulusan berakhlak mulia, berdaya saing global, berwawasan lingkungan Visi ini akan dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Lulusan berakhlak mulia adalah memiliki integritas dan menjaga profesionalisme kerja sebagai analis, menaati norma dan etika yang berlaku di masayarakat. Berdaya saing global adalah memiliki keunggulan kompetitif dalam kompetensi teknis kimia analisis dan kemampuan berkomunikasi aktif dalam bahasa Inggris sehingga mampu bersaing khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Berwawasan lingkungan adalah berorientasi pada kondisi atau keadaan di sekitar, mendukung kelestarian lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau yang ramah lingkungan. 2.2 Misi 1. Membina peserta didik menjadi pribadi yang berakhlak mulia 2. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan berbasis spesialisasi dan kompetensi yang berwawasan lingkungan 3. Mengembangkan sistem manajemen mutu yang terintegrasi dan berkelanjutan 4. Memelihara dan memperluas jejaring kerja sama 5. Membentuk jiwa kewirausahaan melalui pengembangan teaching factory. 6. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. 2.3 Tujuan Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pendidikan di SMK-SMAK Padang adalah Menjadi role model pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi yang menghasilkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing dengan indikator kinerja tujuan: Lulusan kompeten dan terserap ke dunia industri. 16

2.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) sasaran strategis Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Padang adalah Lulusan yang terserap di industri (orang). 2.5 Sasaran Strategis SMK-SMAK Padang Dalam mewujudkan tujuan tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi Perspektif Pemangku kepentingan, Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Pembelajaran Organisasi. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis SMK-SMAK Padang untuk periode tahun 2015 2019 adalah sebagai berikut: 2.5.1 Perspektif Pemangku Kepentingan 1 Sasaran : Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten Strategis 1 Indikator kinerja : a. Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 SMK-SMAK Padang b. Jumlah lulusan yang terserap di industri c. Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi internasional Program dan Kegiatan : a. Promosi Sekolah dan Penelusuran Alumni b. Pelantikan Lulusan c. Sekolah Masuk Industri (Prakerin) d. Rekrutmen dan Pembekalan Lulusan e. Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Industri 2.5.2 Perspektif Proses Internal 1 Sasaran Strategis 1 : Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi Indikator kinerja : a. Jumlah lulusan pendidikan vokasi industri b. Jumlah calon tenaga kerja industri terampil yang kompeten c. Jumlah pendaftar siswa baru d. Persentase kelulusan Ujian Nasional 17

Program dan Kegiatan 2 Sasaran Strategis 2 Indikator kinerja Program dan Kegiatan e. Jumlah penyusunan modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan bilingual f. Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT g. Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium h. Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory : a. Penerimaan Siswa Baru b. Evaluasi Pembelajaran c. Penyelenggaraan Pembelajaran d. Penyusunan KTSP dan Perangkat Pembelajaran e. Bantuan Beasiswa pendidikan f. Pameran Produk Siswa g. Penyelenggaraan AT II h. Ekstrakurikuler i. Orientasi Siswa Baru j. Kerjasama Internasional k. Kemah Bakti Siswa l. Penyelenggaraan Teaching Factory m. Penyusunan Modul modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan bilingual n. Pengadaan Peralatan Laboratorium o. Pengadaan Software untuk laboratorium dan kelas terintegarasi berbasis ICT : Tersedianya infrastruktur kompetensi : a. Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi b. Jumlah penambahan TUK tersertifikasi c. Jumlah asesor kompetensi yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian d. Jumlah SKKNI yang tersusun e. Jumlah penambahan MUK terintegrasi : a. Workshop Penyusunan MUK b. Workshop Penyusunan Skema Kompetensi c. Penyusunan SKKNI bidang terkait d. Pelatihan Asesor Kompetensi 18

e. Sertifikasi kompetensi terhadap Asesor Kompetensi 2.5.3 Perspektif Pembelajaran Organisasi 1 Sasaran : Terwujudnya SDM pendidikan yang berintegritas dan Strategis 1 kompeten Indikator kinerja : a. Jumlah Tenaga Pendidik yang memperoleh sertifikat pendidik b. Jumlah Guru Bersertifikat Internasional c. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat d. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian Program dan Kegiatan : a. Diklat Dan Sosialisasi b. Mapping Curriculum dengan Hobart Technology c. Pengutusan pegawai untuk mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai jabatan yang diduduki d. Magang pegawai e. Sertifikasi Profesi Guru f. Penyusunan Buku Kerja Guru g. Supervisi Pendidikan h. Penilaian Angka Kredit Guru i. Pelatihan Pembelajaran Berbasis SMK3 2 Sasaran : Sistem informasi yang handal Strategis 2 Indikator : Pengembangan sistem informasi pendidikan (aplikasi) kinerja Program dan Kegiatan : a. Pengembangan Portal Akademik b. Pengembangan Ujian Online atau berbasir komputer 3 Sasaran : Sistem manajemen sekolah yang terintegrasi dan Strategis 3 berkelanjutan Indikator : Sertifikasi sistem manajemen dapat dipertahankan kinerja Program dan : Penyelenggaraan Kegiatan ISO Kegiatan 4 Sasaran : Akreditasi program keahlian dengan nilai maksimal 19

Strategis 4 Indikator kinerja Program dan Kegiatan 5 Sasaran Strategis 5 Indikator kinerja Program dan Kegiatan 6 Sasaran Strategis 6 Indikator kinerja Program dan Kegiatan : Nilai akreditasi program keahlian : Akreditasi Sekolah : Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas : a. Nilai SAKIP b. Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA : a. Penyusunan Anggaran b. Konsultasi dan Koordinasi : Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel : a. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan b. Persentase Nilai BMN yang ditetapkan status penggunaannya : a. Penyusunan SAI b. Penyusunan LAKIP dan RENJA 20

Kesiswaan Kurikulum Hubim Sarpras Penjamina n Mutu Tata Usaha Tabel 6 Penjelasan Sasaran Strategi SMK- SMAK Padang Tahun 2015-2019 Unit yang Berperan Kode Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penjelasan dan Pengukuran IKSS Satuan IKSS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) A SS.1 Perspektif Pemangku Kepentingan Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten Tenaga kerja industri yang kompeten adalah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi oleh lembaga sertifikasi profesi dan berdaya saing global 1 Lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari LSP 2 Jumlah lulusan yang terserap di industri 3 Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi internasional Persentase lulusan yang telah mengikuti uji kompetensi LSP SMK-SMAK Padang dan dinyatakan kompeten Diukur melalui jumlah lulusan yang bekerja di industri atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Diukur melalui jumlah lulusan yang mengikuti sertifikasi kompetensi internasional Persen Orang Orang B SS.2 Perspektif Kepentingan Internal Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi Pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi adalah pendidikan kejuruan keahlian kimia analisis selama empat tahun 1 Jumlah lulusan pendidikan vokasi industri 2 Jumlah calon tenaga kerja industri terampil yang kompeten Diukur melalui jumlah siswa kelas XIII yang menamatkan pendidikan kimia analis selama 4 tahun Diukur melalui jumlah siswa yang mengikuti pendidikan kimia analis selama tahun berjalan 3 Jumlah pendaftar siswa baru Diukur melalui jumlah pendaftar pada tahun ajaran baru 4 Persentase kelulusan Ujian Nasional Diukur melalui persentase kelulusan siswa pada UN Orang Orang Orang Persen 5 Jumlah modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan bilingual yang disusun 6 Jumlah penambahan kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT 7 Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium Diukur melalui jumlah modul dan bahan ajar berbasis kompetensi yang dibuat dalam satu tahun pelajaran Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium sesuai rasio siswa dan kebutuhan industri Buku Buah Buah 21

Kesiswaan Kurikulum Hubim Sarpras Penjamina n Mutu Tata Usaha Unit yang Berperan Kode Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penjelasan dan Pengukuran IKSS Satuan IKSS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) SS.3 Tersedianya infrastruktur kompetensi Infrastruktur kompetensi meliputi SKKNI, tenaga asesor, tempat uji kompetensi, dan skema sertifikasi 8 Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory 1 Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi 2 Jumlah penambahan TUK tersertifikasi 3 Jumlah asesor kompetensi yang memperoleh sertifikat keahlian Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory Jumlah skema sertifikasi yang telah dihasilkan Jumlah laboratorium tempat uji kompetensi yang tersertifikasi oleh Lemabga Sertifikasi Profesi Jumlah asesor kompetensi yang dapat melakukan proses asesmen dalam uji kompetensi yang bersertifikat keahlian 4 Jumlah SKKNI yang disusun Jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diusulkan sesuai bidang SMK-SMAK Padang 5 Jumlah penambahan MUK terintegrasi yang disusun Jumlah penambahan MUK terintegrasi sesuai dengan skema Buah Buah Buah Orang SKKNI MUK C SS. 4 Perspektif Pemeblajaran Organisasi Terwujudnya SDM pendidikan yang berintegritas dan kompeten SDM Pendidikan meliputi tenaga pendidik dan kependidikan SMK-SMAK Padang 1 Jumlah tenaga pendidik yang memperoleh sertifikat pendidik 2 Jumlah Guru Bersertifikat Internasional 3 Jumlah pegawai yang mengikuti diklat 4 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian Nilai Persentase pendidik yang telah memiliki sertifikat profesi pendidik Jumlah pendidik yang memiliki sertifikat pendidik internasional, khususnya dalam Laboratory skill Jumlah pegawai non guru yang mengikuti diklat teknis sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing Jumlah pegawai baik fungsional umum maupun fungsional tertentu yang memiliki sertifikat keahlian sesuai dengan jabatan yang diduduki saat ini Persen Orang Orang orang 22

Kesiswaan Kurikulum Hubim Sarpras Penjamina n Mutu Tata Usaha Unit yang Berperan Kode Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penjelasan dan Pengukuran IKSS Satuan IKSS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) SS.5 SS.6 SS.7 Sistem informasi yang handal Sistem manajemen sekolah yang terintegrasi dan berkelanjutan Akreditasi program keahlian dengan nilai maksimal Sistem informasi pendidikan yang dimaksud adalah sistem informasi akademik Sistem manajemen sekolah meliputi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2005, Dan Sistem Manajemen Laboratorium ISO 17025:2005 Peringkat akreditasi merupakan acuan tingkat kualitas pendidikan yang diselenggarakan di sekolah 1 Pengembangan Sistem Informasi 1 Sertifikasi sistem manajemen dapat dipertahankan 1 Nilai akreditasi program keahlian Aplikasi sistem informasi pendidikan yaitu penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun. Diukur melalui penilaian survaillance ISO auditor eksternal dengan hasil penilaian berupa sertifikat ISO. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun. Nilai Akreditasi Program Keahlian diperoleh melalui penilaian oleh Badan Akreditasi Sekolah Provinsi (BASPRO). Pengukuran dilakukan 1 kali dam setahun. Aplikasi Sistem Manajem en Nilai SS.8 SS.9 Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel Sistem Perencanaan mencakup seluruh proses dalam siklus perencanaan. Perencanaan yang berkualitas adalah dokumen perencanaan yang implementatif dan dokumen pelaporan yang akuntabel Layanan administrasi mencakup layanan yang bersifat adminsitratif 1 Nilai SAKIP Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dinilai oleh Tim Penilai SAKIP Kementerian Perindustrian. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun. 2 Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA 1 Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan Persentase Anggaran yang dibintangi dalam catatan halaman IV Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Diukur dengan menjumlahkan seluruh anggaran yang diblokir/dibintangi dalam DIPA. Ketepatan waktu penyampaian laporan dinilai berdasarkan kepatuhan penyampaian laporan keuangan dan BMN sesuai batas waktu yang ditentukan oleh Biro Keuangan Kementerian Perindustrian. Pengkuran dilakukan 1 kali dalam setahun. Nilai Persen Persen 23

Kesiswaan Kurikulum Hubim Sarpras Penjamina n Mutu Tata Usaha Unit yang Berperan Kode Sasaran Strategis (SS) Penjelasan Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penjelasan dan Pengukuran IKSS Satuan IKSS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 2 Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status Penggunaannya Nilai persentase diperoleh dari nilai BMN yang telah ditetapkan statusnya dibagi dengan nilai keseluruhan BMN yang dimiliki SMK-SMAK Padang. Pengukuran dilakukan 1 kali dalam setahun. Persen 24

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1 Arah Kebijakan Pengembangan SDM Industri Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia menjadi negara mandiri, maju, adil, dan makmur pada tahun 2025 sebagaimana yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 2025, pembangunan industri nasional diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar lokal maupun internasional, dan terkait dengan pengembangan industri kecil dan menengah, dengan struktur industri yang kuat dan berkeadilan serta mendorong perkembangan ekonomi di luar pulau Jawa. Struktur industri dalam hal penguasaan usaha akan disehatkan dengan meniadakan praktik-praktik monopoli dan berbagai distorsi pasar melalui penegakan persaingan usaha yang sehat dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik dan benar. Struktur industri dalam hal skala usaha akan diperkuat dengan menjadikan industri kecil dan menengah sebagai basis industri nasional yang sehat, sehingga mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri hilir dan industri berskala besar. Dengan demikian, arah kebijakan pembangunan industri nasional untuk periode tahun 2015 2019 adalah sebagai berikut: 1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan melalui (1) Peningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan (2) Peningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi; dan (3) Perluasan Pasar dalam negeri dan ekspor. 2. Perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui Penumbuhan Populasi Industri untuk menambah populasi industri baik berskala besar, sedang maupun industri kecil. 3. Pengembangan Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa melalui: (1) Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam Wilayah Pengembangan Industri; (2) Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri; (3) Pembangunan Kawasan Industri; (4) Pengembangan Sentra IKM. Mencermati arah kebijakan pembangunan industri nasional tersebut, arah kebijakan pembangunan SDM industri difokuskan pada beberapa hal sebagai berikut: 25

1. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi; dan (6) Pembentukan Inkubator Bisnis. 2. Memperkuat dan mengembangkan lembaga pelatihan industri berbasis kompetensi struktur Industri melalui (1) Peningkatkan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana (2) Pembentukan Tempat Uji Kompetensi (3) Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (4) Pembentukan Teaching Factory (5) Workshop Terintegrasi; dan (6) Pembentukan Inkubator Bisnis. 3. Mengembangkan Infrastruktur Kompetensi bidang industri prioritas melalui (1) Penyusunan dan penetapan SKKNI (2) Pendirian LSP & TUK (3) Peningkatan jumlah assessor kompetensi dan Lisensi. 4. Mendorong dan memperluas kesempatan berusaha dan kesempatan kerja melalui pelatihan berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor industri serta penumbuhan wirausaha Industri. 5. Mempercepat sistem sertifikasi tenaga kerja industri melalui (1) fasilitasi sertifikasi kompetensi dan (2) penetapan sistem sertifikasi wajib. 6. Pendirian dan Pengembangan pendidikan vokasi industri pada Perwilayahan Industri, Khususnya di luar Pulau Jawa. 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi SMK-SMAK Padang Sejalan dengan arah kebijakan pembangunan SDM industri, SMK-SMAK Padang menetapkan arah kebijakan yang menjadi fokus pengembangan SMK dalam periode 2015 2019 sebagai berikut: 1. Memelopori dan menjadi rujukan SMK berbasis Kompetensi, kriteria dan langkah pengembangan SMK berbasis Kompetensi sebagai berikut: a. Kurikulum berbasis kompetensi mengacu kepada SKKNI bidang industri b. Link and Match dengan kebutuhan dunia usaha industri c. Menggunakan modul pembelajaran berbasis kompetensi (setiap paket modul terdiri dari: buku kerja, buku informasi, dan buku penilaian) serta sistem pembelajaran CBT d. Memiliki Teaching Factory, LSP dan TUK e. Menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap siswa dan lulusan 26

f. Memiliki kerjasama dengan dunia usaha industri dalam rangka penyusunan kurikulum, pemagangan industri, dan penempatan kerja lulusan g. Lulusannya dapat bersaing secara nasional dan internasional dengan kompetensi yang dimiliki 2. Mengembangkan Spesialisasi sebagai Icon Sekolah, yaitu dengan memiliki satu spesialisasi dari program studi yang menjadi fokus (konsentrasi) pengembangan SMK di masyarakat dan dunia usaha industri 3. Menjadi SMK yang Elite, dengan membangun persepsi dan pandangan masyarakat bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang elite dan menjadi pilihan utama. Untuk menjadi SMK yang elite dalam pengertian SMK yang terkenal, disegani dan dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia usaha industri, harus didukung dengan adanya: a. Tenaga Pengajar yang berkualitas, memiliki jenjang pendidikan minimal S1 b. Siswa berprestasi dalam kejuaraan/ lomba di tingkat nasional maupun internasional sesuai dengan spesialisasi/ skills yang dimiliki c. Memiliki partner dengan sekolah vokasi di LN untuk pengembangan kompetensinya d. Memiliki banyak kegiatan pertukaran siswa dan guru dengan universitas LN 4. Mengembangkan Laboratorium yang terintegrasi/ terpadu, dengan Konsep ruang pendidikan yang modern: a. Flexible Concept, mengakomodasi kemudahan dalam pengaturan ulang ruangan apabila diperlukan b. Multifunctional Space, berfungsi sebagai ruang belajar teori, ruang praktek sekaligus ruang diskusi. c. Professional Look, Desain dan tampilan ruangan modern dan professional d. Students take parts in preparation, Adanya keterlibatan siswa dalam persiapan pembelajaran dan praktik 5. Mengembangkan Prodi dan meningkatan jenjang Program Pendidikan sesuai spesialisasi dan kebutuhan industri 6. Meningkatan jumlah siswa, Jumlah Siswa SMK minimal harus memenuhi kapasitas (daya tampung) optimal sekolah yang dinilai yang layak dari sisi APBN, dengan tetap memperhatikan: a. Kualitas calon siswa: rasio penerimaan minimal 1:3 b. Kapasitas kelas 30-40 orang, untuk itu perlu dilengkapi sarana pembelajaran, ruang kelas, workshop dan laboratorium sesuai target jumlah siswa 27

c. Jumlah guru terhadap jumlah siswa memenuhi standar rasio yang disyaratkan d. Menjaga kualitas lulusan: Seluruh lulusan harus terserap di Industri 28

BAB IV TARGET KINERJA DAN PENDANAAN 4.1 Target Kinerja Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2015-2019, SMK- SMAK Padang akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi yang dijabarkan pada bab III. Berikut ini program dan kegiatan SMK-SMAK Padang tahun 2015 2019. Program SMK-SMAK Padang mengacu pada program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM Industri serta menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan berbasis kompetensi dan spesialisasi. Adapun sasaran-sasaran program/ sasaran strategi/ outcome dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut: Tabel 7 Target Kinerja SMK-SMAK Padang Tahun 2015-2019 Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) A PROGRAM PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI DAN DUKUNGAN MANAJEMEN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1 Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten - Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi dari LSP (%) 100% 100% 100% 100% 100% - Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90% 90% 90% - Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi internasional (orang) 50 75 75 85 85 2 Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi - Jumlah lulusan pendidikan vokasi industri (orang) 137 130 175 180 180 - Jumlah calon tenaga kerja industri terampil yang kompeten (orang) 675 825 885 925 1000 - Jumlah pendaftar siswa baru (orang) 650 750 800 850 900 - Persentase kelulusan Ujian Nasional (%) 100% 100% 100% 100% 100% 29

No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) - Jumlah penyusunan modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan bilingual (buku) 1 1 1 5 5 - Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT (buah) - Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium (buah) - Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory (buah) 1 kelas dan 1 laborator ium 1 kelas dan 1 laborator ium 1 kelas dan 1 laborator ium 4 kelas dan 2 laborator ium 4 kelas dan 2 laborator ium 5 5 1 2 2 1 1 1 2 2 3 Tersedianya infrastruktur kompetensi - Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi 3 4 1 1 1 - Jumlah penambahan TUK tersertifikasi 3 4 1 1 1 - Jumlah asesor kompetensi yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian - - - 3 3 - Jumlah SKKNI yang tersusun - - - 1 1 - Jumlah penambahan MUK terintegrasi 3 4 1 1 1 4 Terwujudnya SDM pendidikan yang berintegritas dan kompeten - Jumlah tenaga pendidik yang memperoleh sertifikat pendidik (orang) 1 3 3 3 3 - Jumlah Guru Bersertifikat Internasional (orang) 30 34 37 44 49 - Jumlah pegawai yang mengikuti diklat (orang) 40 40 45 45 45 - Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian (orang) 1 1 1 3 3 5 Sistem informasi yang handal - Pengembangan sistem informasi pendidikan (Aplikasi) - 1-1 1 6 Sistem manajemen sekolah yang terintegrasi dan berkelanjutan - Sertifikasi sistem manajemen dapat dipertahankan (sistem) 2 2 2 3 4 7 Akreditasi program keahlian dengan nilai maksimal - Nilai akreditasi program keahlian A A A A A 8 Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas - Nilai SAKIP C B B B B - Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA (persen) 100 100 100 100 100 9 Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel 30

No. Sasaran Program (Outcome)/Output/ Indikator Target Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) - Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan 100% 100% 100% 100% 100% - Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status Penggunaannya 65% 70% 75% 80% 85% 4.2 Kerangka Pendanaan Dalam rangka mencapai sasaran strategis SMK-SMAK Padang tahun 2015-2019, dibutuhkan pendanaan bagi program dan kegiatan sebagaimana yang dijabarkan di atas. Adapun kebutuhan pendanaan SMK-SMAK Padang untuk tahun 2015 2019 adalah sebagai berikut: Tabel 8 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan SMK-SMAK Padang Tahun 2015 2019 NO PROGRAM/KEGIATAN 1 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri ALOKASI ANGGARAN (Rp Juta) 2015 2016 2017 2018 2019 19.819,793 17.042,144 15.137,277 18.164,732 21,797,678 TOTAL 19.819,793 17.042,144 15.137,277 18.164,732 21,797,678 Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing program dan kegiatan disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran Renstra ini. 31

BAB V PENUTUP Rencana strategis SMK-SMAK Padang tahun 2015 2019 merupakan rencana kerja jangka menengah yang disusun berdasarkan TUPOKSI SMK-SMAK Padang yang tertera pada Permenperin No. 78 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Menengah Kejuruan SMAK dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Rencana strategis tersebut juga merupakan penjabaran program, kegiatan, sasaran, dan indikator kinerja dalam upaya untuk mencapai visi dan misi SMK-SMAK Padang selama lima tahun. Penyusunan Renstra dilakukan secara sistematis, komprehensif, integratif, dan sinergis agar penggunaan sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Rencana Strategis ini akan direviu secara berkala setiap tahunnya dan dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan kebijakan. Kegiatan-kegiatan tahunan telah disusun dan direncanakan berdasarkan kondisi lingkungan saat ini. Oleh karena itu seiring dengan berjalannya waktu pelaksanaan, kegiatan-kegiatan tersebut dapat diperkaya sesuai dengan perubahan lingkungan yang ada ketika menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Renstra ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan memberikan kejelasan terhadap tahap-tahap pencapaian visi dan misi SMK-SMAK Padang secara sistematis. 32

LAMPIRAN 33

Instansi/Unit Kerja : SMK-SMAK Padang Tahun : 2015-2019 Program/ Kegiatan Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator Matriks Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Alokasi Pendanaan (Rp. 000) 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian xxx xxx xxx xxx xxx Terwujudnya tenaga kerja industri kompeten 19.819,793 17.042,144 15.137,277 18.164,732 21,797,678 Persentase lulusan yang memiliki sertifikat kompetensi 100% 100% 100% 100% 100% dari LSP (%) Jumlah lulusan yang terserap di industri (orang) 90% 90% 90% 90% 90% Jumlah lulusan yang memiliki sertifikat uji kompetensi internasional (orang) 50 75 75 85 85 Jumlah lulusan pendidikan vokasi industri (orang) 137 130 175 180 180 Terselenggaranya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi Jumlah calon tenaga kerja industri terampil yang 675 825 885 925 1000 kompeten (orang) Jumlah pendaftar siswa baru (orang) 650 750 800 850 900 Persentase kelulusan Ujian Nasional (%) 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penyusunan modul dan bahan ajar berbasis kompetensi dan bilingual (buku) Jumlah kelas dan laboratorium terintegrasi yang berbasis ICT (buah) Jumlah penambahan jenis peralatan laboratorium (buah) Jumlah penambahan ruang lingkup teaching factory (buah) Tersedianya infrastruktur kompetensi 1 1 1 5 5 1 kelas dan 1 laboratori um 1 kelas dan 1 laboratori um 1 kelas dan 1 laboratori um 4 kelas dan 2 laboratori um 4 kelas dan 2 laboratori um 5 5 1 2 2 1 1 1 2 2 34

Jumlah penambahan skema sertifikasi kompetensi 3 4 1 1 1 Jumlah penambahan TUK tersertifikasi 3 4 1 1 1 Jumlah asesor kompetensi yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian - - - 3 3 Jumlah SKKNI yang tersusun - - - 1 1 Jumlah penambahan MUK terintegrasi 3 4 1 1 1 Terwujudnya SDM Pendidikan yang berintegritas dan kompeten Jumlah tenaga pendidik yang memperoleh sertifikat 1 3 3 3 3 pendidik (orang) Jumlah Guru Bersertifikat Internasional (orang) 30 34 37 44 49 Jumlah pegawai yang mengikuti diklat (orang) 40 40 45 45 45 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memperoleh sertifikat kompetensi keahlian (orang) Sistem informasi yang handal 1 1 1 3 3 Pengembangan sistem informasi pendidikan (Aplikasi) - 1-1 1 Sistem manajemen sekolah terintegrasi dan berkelanjutan Sertifikasi sistem manajemen dapat dipertahankan (sistem) 2 2 2 3 4 Akreditasi program keahlian dengan nilai maksimal Nilai akreditasi program keahlian A A A A A Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas Nilai SAKIP C B B B B Persentase Anggaran yang masuk dalam catatan halaman IV DIPA (persen) 100 100 100 100 100 Layanan administrasi yang profesional dan akuntabel Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Nilai BMN yang Ditetapkan Status Penggunaannya 65% 70% 75% 80% 85% 35