PROPOSAL TUGAS AKHIR - SB 091351 UJI POTENSI EKSTRAK DAUN BINTARO (Cerbera odollam) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP MORTALITAS HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) DENGAN MEDIA DAUN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) Oleh: Nur Alindatus Sa Diyah Dosen Pembimbing : Kristanti Indah Purwani, M.Si Ir. Lucky Wijayawati, MM. (1509 100 061) Dosen Penguji : Tutik Nurhidayati, M.Si Ir. Sri Nurhatika, MP. N. Dwianita Kuswytasari, M.Si.
Pendahuluan Serangan hama dan penyakit Merusak atau dapat berakibat gagal panen. Luas serangan ulat grayak di Sumatera Barat tahun 2005 mencapai 1.235 ha alternatif yang perlu dikembangkan adalah insektisida nabati Berefek negatif pada lingkungan
Penghijauan penghias kota Antifungi, Insektisida, Antioksidatif, Antitumor. (Yan, 2011) Tanaman bintaro (Cerbera odollam) Memiliki senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid Memberi efek signifikan terhadap mortalitas rayap tanah (Coptotermes sp.) (Tarmadi et al., 2007) Memberikan pengaruh signifikan terhadap mortalitas dan penghambatan perkembangan serangga hama Eurema spp., Pteroma plagiophleps dan S.litura F Alternatif insektisida nabati dari ekstrak daun tanaman bintaro (Cerbera odollam) (Utami, 2010)
Permasalahan Batasan Masalah Apakah ekstrak daun bintaro (C. odollam) berpotensi sebagai bioinsektisida dan berapakah konsentrasi ekstrak daun Bintaro (C. odollam) yang efektif dalam menekan pertumbuhan dan mempengaruhi mortalitas hama Spodoptera litura F. pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Daun bintaro (C. odollam) akan diekstrak menggunakan pelarut polar methanol Daun uji yang digunakan adalah cabai rawit (Capsicum frutescens) Hama ulat yang digunakan adalah ulat grayak (S.litura F.) yang didapatkan dari BALITTAS Malang Pengamatan mortalitas dan pertumbuhan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama, hingga mencapai masa pupa (20 hari).
Pendahuluan Tujuan Manfaat Untuk mengetahui potensi ekstrak daun bintaro (C. odollam) sebagai bioinsektisida Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun Bintaro yang efektif dalam menekan pertumbuhan dan mempengaruhi mortalitas hama Spodoptera litura F. dengan media daun cabai rawit (Capsicum frutescens) Dapat menjadi informasi bahwa tanaman bintaro (C. odollam) memiliki potensi sebagai bioinsektisida dalam mengendalikan mortalitas dan pertumbuhan larva Spodoptera litura F. Sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman bintaro (C. odollam). Serta tanaman bintaro (C. odollam) dapat juga digunakan sebagai bahan pengendali alternatif hama Hipotesis H0 : Ekstrak daun bintaro Cerbera odollam tidak berpotensi sebagai bioinsektisida terhadap hama Spodoptera litura F. dengan media daun cabai rawit (Capsicum frutescens). H1 : Ekstrak daun bintaro Cerbera odollam berpotensi sebagai bioinsektisida terhadap hama Spodoptera litura F. dengan media daun cabai rawit (Capsicum frutescens).
Metodologi Waktu Bulan November 2012 sampai dengan Februari 2013 Tempat laboratorium Botani Jurusan Biologi ITS Laboratorium Tropical Disease Centre Unair
Perbanyakan, Pemeliharaan larva Spodoptera litura F. Pembuatan Ekstrak Insektisida Nabati Persiapan Tanam Pengujian Persiapan Media Tanam dan Penyemaian Metodologi Parameter Pengamatan
Eksplorasi dan Pembuatan Ekstrak Insektisida Nabati Daun Bintaro diambil di wilayah ITS sebanyak 2 kg. Dicuci dengan air kran dan dibilas dengan aquades Dikeringanginkan di suhu ruang Disaring dengan corong Buchner yang dialasi kertas saring Dimaserasi dengan direndam masing masing 1 kg dala 1 liter metanol selama 24 jam Daun bintaro dipotong kecil lalu diblender Diuapkan dengan freeze dryer ekstrak kasar Disimpan di lemari es sampai saat digunakan untuk pengujian. (Ningrum, 2012)
Larva S. litura instar kedua disiapkan dan diletakkan dalam wadah toples plastik Metode Pengujian Daun cabai rawit diberi perlakuan dengan direndam dalam masing masing konsemtrasi ekstrak yaitu 0,5%, 1%, 1,5%, 2%, dan 2,5%. Dikeringanginkan pada suhu ruang Daun cabai rawit yang dikenai perlakuan diletakkan dalam toples kecil Setiap toples, diletakkan 1,5 gram daun cabai rawit dan satu larva saja. Tiap perlakuan digunakan 5 larva. (Chalista, 2009) Setiap 24 jam daun perlakuan diganti dengan yang baru dengan perlakuan yang sama (Rimbawani, 2009) Dilakukan pengamatan pada waktu yang sama tiap harinya selama 20 hari (Fadlilah, 2012)
Parameter Pengamatan Mortalitas Ket : T = Tingkat Mortalitas i = Jumlah hewan uji yang mati (individu) s = Jumlah hewan uji yang masih hidup (individu) Panjang tubuh Diukur setiap hari selama 20 hari Berat tubuh Ditimbang setiap hari selama 20 hari (Fadlilah, 2012)
Parameter Pengamatan Lama Perkembangan Lama perkembangan tiap instar mulai instar kedua Pembentukan Pupa Keterangan : K = Persentase pembentukan pupa k = Jumlah larva yang membentuk pupa n = Jumlah awal dari larva yang diuji
Rancangan Penelitian : Rancangan Acak Lengkap dengan tiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Analisa Data Hasil dihitung dengan analisa statistika ANOVA pada taraf signifikan (α) 0.05 Dilakukan uji lanjutan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95% untuk membandingkan perlakuan yang paling efektif antara tiap tiap perlakuan dengan menggunakan SPSS ver. 16.0
Hasil dan Pembahasan Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura Fabricus. Rata rata mortalitas larva Spodoptera litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Mortalitas Larva Spodoptera litura Fabricus. Tabel 2. Rata rata mortalitas (%) larva S. litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam. Keterangan : Angka angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menujukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Panjang Tubuh Larva Spodoptera litura Fabricus. Rata rata panjang tubuh larva Spodoptera litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Panjang Tubuh Larva Spodoptera litura Fabricus. Tabel 3. Rata rata Panjang Tubuh (%) larva S. litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam. Keterangan : Angka angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menujukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Berat Tubuh Larva Spodoptera litura Fabricus. Rata rata berat tubuh larva Spodoptera litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Berat Tubuh Larva Spodoptera litura Fabricus. Tabel 3. Rata rata berat tubuh (%) larva Spodoptera litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam. Keterangan : Angka angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menujukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Lama Perkembangan Larva Spodoptera litura Fabricus. Rata rata lama perkembangan tiap instar pada larva Spodoptera litura F. yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Cerbera odollam.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Lama Perkembangan Larva Spodoptera litura Fabricus. Keterangan : Angka angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menujukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
Pengaruh Ekstrak Daun Bintaro (Cerbera odollam) terhadap Lama Perkembangan Larva Spodoptera litura Fabricus. Keterangan : Angka angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menujukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%.
Kesimpulan Konsentrasi yang paling efektif terhadap motalitas Spodoptera litura F. adalah konsentrasi 2% karena pada hari kedelapan, persentase mortalitas S. litura F. sudah bisa mencapai 75%. Konsentrasi 0.5%, 1%, 1.5% juga berpotensi sebagai bioinsektisida karena juga dapat membunuh populasi serangga uji yaitu S. litura F. diatas 50%. Konsentrasi 2% panjang tubuh dan berat tubuh memiliki rata rata yang paling rendah dibandingkan konsentrasi yang lain. Konsentrasi 2% juga dapat menghambat ekdisis pada instar 2 dan instar 3 larva S. litura F. Ekstrak daun Cerbera odollam pada konsentrasi 0.5%, 1%, 1.5% dan 2% juga dapat menghambat pembentukan pupa, sehingga pupa tidak dapat terbentuk.
Saran Perlu dilakukan pengujian senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun Bintaro (Cerbera odollam) sehingga didapatkan senyawa yang spesifik yang terkandung dalam ekstrak. Selain itu perlu dilakukan pengujian secara in vivo sehingga dapat diketahui keefektifan ekstrak daun Bintaro (Cerbera odollam) untuk mengendalikan S. litura F. pada skala lapangan.
Dokumentasi Penelitian 1. Daun Bintaro (Cerbera odollam). 2. Penimbangan Daun Bintaro 3. Pencucian daun bintaro
Dokumentasi Penelitian 4. Proses menghaluskan daun bintaro 5. Proses maserasi 6. Proses penyaringan dan pemerasan
Dokumentasi Penelitian 7. Telur Spodoptera litura F. 8. Larva S. litura F. instar 1 9. Larva S. litura F. instar 2
Dokumentasi Penelitian 10. Larva S. litura F. instar 3 11. Larva S. litura F. instar 4 12. Larva S. litura F. instar 5
Dokumentasi Penelitian 13. S. litura F. masa prepupa 14. Penimbangan ekstrak Cerbera odollam 15. Konsentrasi ekstrak daun Bintaro
Dokumentasi Penelitian 16. Pencelupan daun pakan S. litura F. 17. Pemberian pakan pada S. litura F. 18. Larva S. litura F. yang mati karena ekstrak daun Cerbera odollam