Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas IV SD Inpres I Mepanga

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X. Ardi, Muhammad Jamhari, Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Penerapan Experiential Learning

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Oleh: P E Teja Purnamadewi Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS X TKJ A SMK NEGERI 1 BIROMARU

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Siswa Kelas V SD Negeri 26 Sabang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KLOP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan guru mata pelajaran Matematika terkait dengan strategi dan metode

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas IV SD Inpres I Mepanga Nurhayati, Nadjamuddin L, dan Ritman Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode belajar kelompok di kelas IV SD Inpres I Mepanga. Bentuk penelitian ini aala penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan siklus. Setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil analisis, pada siklus I persentase ketuntasan belajar klasikal siswa pada materi sumber daya alam mencapai %, dan pada siklus II materi klasifikasi sumber daya alam mencapai 9%. Hasil observasi aktivitas guru siklus I mencapai 67% dan pada siklus II meningkat menjadi 9% atau telah mencapai kategori sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I ratarata mencapai 76,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 88,5% sehingga dapat dikategorikan sangat baik. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran yang menggunakan metode kerja kelompok, hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres I Mepanga pada materi sumber daya alam dan klasifikasinya dapat ditingkatkan. Kata kunci: Hasil Belajar, Sumber Daya Alam dan Klasifikasinya, Metode Kerja Kelompok. I. PENDAHULUAN Peran guru dalam proses pembelajaran, dituntut memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara aktif, efektif, dan efisen sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Salah satu langkah untuk memiliki strategi adalah harus menguasai teknikteknik pengajaran atau menguasai metode mengajar. Metode mengajar adalah cara yang dilakukan untuk saling berinteraksi sehingga proses belajar berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai (Suprijono, 009: ). Metode kerja kelompok dapat mengoptimalkan peran siswa dalam berinteraksi dengan siswa lain maupun dengan guru. Siswa juga dapat berkomunikasi secara ilmiah dalam suatu kegiatan diskusi, memupuk kerjasama 107

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X tim, membangun rasa tanggungjawab, meningkatkan kegiatan, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan memudahkan pemahaman terhadap konsepkonsep. Beberapa ahli menyatakan bahwa metode pembelajaran kerja kelompok tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsepkonsep yang sulit tetapi juga sangat membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, kemauan membantu teman kelompok, dan sebagainya (Suprijono, 009: ). Pendidikan IPA adalah salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang persekolahan dan materinya perlu dipahami dengan baik, namun kenyataannya masih ada siswa yang kurang senang dan bahkan tidak berminat untuk belajar IPA karena bagi mereka pelajaran ini sangat membosankan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi masalah tersebut dituntut peran serta semua pihak yang terkait dalam lingkungan pendidikan tersebut yakni guru dan siswa (Sanjaya, 006: 55). Hasil pengamatan di kelas IV SD Inpres I Mepanga, diketahui bahwa rendahnya minat belajar pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh penggunaan metode pembelajaran yang belum maksimal sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar pada siswa sehingga menjadi persoalan dasar untuk segera mendapatkan penanganan serius dari guru mata pelajaran IPA. Padatnya materi pada pembelajaran IPA dan alokasi waktu yang tersedia sangat terbatas mengakibatkan kurangnya kesempatan untuk mengembangkan proses pembelajaran IPA secara optimal. Oleh karena itu, akan dibutuhkan penerapan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA secara utuh. Penggunaan metode yang tepat dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar. Salah satu metode mengajar yang dinilai efektif mampu memberikan kontribusi positif pada peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres I Mepanga pada pembelajaran IPA adalah melalui metode kerja kelompok. Metode ini dinilai mampu meningkatkan minat belajar siswa karena memfokuskan pelajaran dengan memperbanyak pengayaan materi dengan melibatkan keaktifan seluruh siswa dalam suatu kelompok belajar. Di samping itu, dalam metode ini guru mata pelajaran IPA ikut serta berperan aktif dalam mengarahkan, memberikan penilaian serta mengevaluasi hasil akhir dari pelaksanaan metode pembelajaran. 108

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Belajar Kelompok di Kelas IV SD Inpres I Mepanga. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas untuk menyelesaikan permasalahan agar pembelajaran dapat berhasil dengan balk. Penelitian tindakan kelas ini berisi pra tindakan dan tindak lanjut. Tahap pra tindakan berisi renungan dalam mengajar sehingga dapat menemukan kelemahankelemahan, kekurangan dalam pembelajaran IPA kemudian dilakukan dengan tindakan, tindak lanjut yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tentang pembelajaran IPA. Adapun desain penelitiannya sebagai berikut: PTK dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian berdaur yang terdiri atas empat tahap yaitu: Perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Wiriatmadja (005:66), yaitu: (1) Perencanaan yaitu tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Perencanaan harus dibuat oleh peneliti sebelum peneliti melangkah lebih lanjut. () Tindakan atau pelaksanaan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa. () Observasi atau pengamatan, yaitu mengamati hasil dari tindakan yang dilakukan penulis terhadap siswa. Kesalahan siswa, kesulitan siswa, dan tanggapan siswa dijadikan pertimbangan untuk perencanaan siklus berikutnya. () Refleksi yaitu tindakan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan refleksi tersebut, peneliti bersamasama guru lain dapat melakukan revisi, perbaikan terhadap awal rencana berikutnya. 109

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi tindakan siklus I nampak bahwa persentase nilai ratarata (NR) hasil observasi guru pada pertemuan pertama baru mencapai 6% dan pada pertemuan kedua baru mencapai 70%. Jika diratarata dua kali pertemuan tersebut baru diperoleh NR sebesar 67% yang artinya belum mencapai kategori sangat baik. Terlihat pada table berikut ini: No. Tabel 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I Aspek yang diamati 1. Kegiatan Awal 1. Mengkondusifkan suasana belajar. Melakukan apersepsi. Memberikan motivasi. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Kegiatan Inti 1. Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal.. Menggali pengetahuan awal siswa.. Menjelaskan pentingnya topik dalam kegiatan belajar.. Memberikan penjelasan umum tentang materi ajar. 5. Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien. 6. Membantu timtim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya. 7. Menghargai pertanyaan dan pendapat siswa. 8. Mengkomunikasikan halhal yang akan dilakukan siswa selama proses belajar. 9. Mengajukan pertanyaanpertanyaan yang bersifat terbuka yang mampu menggali reaksi siswa untuk dapat merumuskan hipotesis. 10. Membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis. 11. Mengarahkan siswa bekerja sama dengan kelompoknya. 1. Mendorong siswa yang pasif untuk berpikir.. Kegiatan Akhir 1. Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompokkelompok mempresentasikan hasil kerjanya baik teori maupun praktikum. Skor Pertemuan I II 110

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X. Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami.. Tugas yang diberikan diambil dari materi yang diajarkan. Membimbing semua siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas secara sistematis. 5. Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok. 6. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil pekerjaannya bagus. 7. Memberikan tugas rumah kepada siswa yang belum bagus hasil tugasnya. 8. Tugas yang diberikan.jelas dan mudah dipahami siswa. Jumlah skor nilai indicator 61 67 Jumlah skor maksimal 96 96 Persentase nilai ratarata (NR) 6% 70% Hasil observasi kegiatan siswa siklus I diperoleh persentase NR hasil observasi pada pertemuan pertama 7% dan pertemuan kedua 81%. Jika dirataratakan maka persentase hasil observasi kegiatan siswa tindakan siklus I adalah 76,5%. Hasil ini masih belum mencapai kategori sangat baik ( 85%) yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini. Terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I No. Tahap Deskriptor Skor Pertemuan I II I Kegiatan Awal 1. Perhatian siswa terhadap beberapa informasi yang disampaikan guru. II Kegiatan Inti 1. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan.. Perhatian mengikuti pelajaran.. Kerjasama dalam kelompok.. Partisipasi dalam kelompok. III Kegiatan Akhir 1. Keterampilan mengobservasi.. Keterampilan mengklarifikasi.. Keterampilan menyimpulkan dan mengkomunikasikan materi.. Kecakapan siswa dalam mempertanggungjawabkan tugas dan percaya diri. Jumlah skor nilai indicator 6 9 Jumlah skor maksimal 6 6 Persentase nilai ratarata (NR) 7% 81% 1 1 1 1 111

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X Untuk memperjelas hasil tindakan siklus I, berikut disajikan data hasil tes individu siswa yang disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel Hasil Belajar Tindakan Siklus I No Nama Siswa Daya Serap Ketuntasan (%) Ya Tidak 1 5 1.... 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1. 1. 1. 15. 16. 17. 18. 19. 0. 1.... 5. Ahmad Afandi Hilal Ansari Destini Putri Sitti Rahma Arga Feri Pratama Megawati Novila Masita Yasir Ramaldi Misna Annisa Putri Samsidar Herli Sastiwi Taufiq Hidayat Zegi Ahmad Alam Firmansyah Irsan Titin Nur Azizah Safridah Moh. Andre Widat Nurfatriah Kelviansyah 100 50 0 50 100 70 50 70 70 Jumlah Skor 10 Jumlah Skor Ideal 500 Daya Serap Klasikal (%) 7 Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran siswa yang tuntas secara klasikal 15 orang. Jika dipersentase untuk mendapatkan gambaran ketuntasan belajar klasikal maka diperoleh persentase sebesar %, yang artinya belum mencapai ketuntasan belajar klasikal yang harus dicapai pada penelitian ini yakni 85%. 11

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan dari tindakan siklus I yang disajikan dalam bentuk tabel.. Tabel. Kelebihan Tindakan Siklus I Berdasarkan Hasil Observasi No. Kelebihan Analisis Penyebab 1. Melakukan apersepsi dengan mengaitkan pelajaran hari ini dan pelajaran sebelumnya.. Menugaskan siswa kelas IV SD untuk mengamati lingkungan sekitar sekolah. Memberikan tugastugas yang relevan Siswa meridengarkan presentase materi oleh guru. Guru melaksanakan kegiatan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Siswa mengamati keadaan lingkungan sekitar. Tugas yang diberikan sesuai dengan materi yang diajarkan. Perhatian siswa tertuju pada guru. Tabel 5. Kelemahan Tindakan Siklus I Berdasarkan Hasil Observasi No. Kelemahan Analisis Penyebab Rekomendasi 1. Pada kegiatan awal siswa belum sepenuhnya memperhatikan informasi yang disampaikan guru... Tidak semua kelompok siswa yang aktif mengajukan pertanyaan. Siswa belum membuat catatan mengenai halhal yang dianggap penting. Sebagian anggota kelompok terkesan tidak aktif bekerja. Guru kurang memperhatikan gelagat siswa yang tidak memperhatikan penjelasannya. Guru tidak memberikan giliran setiap kelompok untuk bertanya. Guru tidak memberikan arahan pada siswa agar mencatat halhal penting yang didapat dari hasil pembelajaran. Guru tidak memperhatikan gelagat siswa. Guru harus memperingatkan siswa untuk memperhatikan penjelasan awal sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Guru harus memberikan giliran kesempatan bertanya setiap kelompok secara adil. Guru harus memberikan arahan kepada siswa agar membuat catatan mengenai halhal yang dianggap penting. Guru harus selalu mengamati aktivitas siswa selama 11

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X 5. 6. 7. Siswa tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas. Kegiatan bertanya kepada guru belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Tidak semua siswa dalam kelompok aktif merangkum materi pelajaran Guru kurang memperjelas alokasi waktu yang diberikan dalam mengerjakan tugas. Guru kurang memaksimalkan peran siswa dalam memberikan pertanyaan balik. Guru tidak menyampaikan kepada setiap siswa untuk membuat rangkuman materi pelajaran. pembelajaran berlangsung. Guru harus menyampaikan alokasi waktu yang diberikan dalam menyelesaikan tugas. Guru perlu memaksimalkan peran siswa dalam memberikan pertanyaan. Guru perlu menyampaikan agar siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi tindakan pada siklus I, maka rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II difokuskan pada tujuan agar siswa selain dapat menjelaskan sumber daya alam juga dapat mengklasifikasikannya. Dari hasil observasi guru pada tindakan pertama bahwa nilai ratarata (NR) mencapai 91% dan tindakan kedua mencapai 97%. Hal ini jika dirataratakan maka diperoleh persentase NR untuk guru pada tindakan siklus II adalah 9% yang berarti telah mencapai kategori sangat baik (85% 100%). Hal ini dapat dilihat dari kegiatan guru yang telah terjadi peningkatan dibanding pada hasil observasi tindakan siklus I. Secara umum hasil observasi aktivitas kinerja guru memperlihatkan peningkatan pada semua fase kegiatan seperti yang terlihat dalam table dibawah ini: 11

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X No. Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Aspek yang diamati 1. Kegiatan Awal 1. Mengkondusifkan suasana belajar. Melakukan apersepsi. Memberikan motivasi. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar. Kegiatan Inti 1. Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal.. Menggali pengetahuan awal siswa.. Menjelaskan pentingnya topik dalam kegiatan belajar.. Memberikan penjelasan umum tentang materi ajar. 5. Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien. 6. Membantu timtim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya. 7. Menghargai pertanyaan dan pendapat siswa. 8. Mengkomunikasikan halhal yang akan dilakukan siswa selama proses belajar. 9. Mengajukan pertanyaanpertanyaan yang bersifat terbuka yang mampu menggali reaksi siswa untuk dapat merumuskan hipotesis. 10. Membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis. 11. Mengarahkan siswa bekerja sama dengan kelompoknya. 1. Mendorong siswa yang pasif untuk berpikir.. Kegiatan Akhir 1. Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompokkelompok mempresentasikan hasil kerjanya baik teori maupun praktikum.. Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami.. Tugas yang diberikan diambil dari materi yang diajarkan. Membimbing semua siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas secara sistematis. 5. Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok. 6. Memberi penghargaan kepada kelompok yang hasil pekerjaannya bagus. Skor Pertemuan I II 115

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X 7. Memberikan tugas rumah kepada siswa yang belum bagus hasil tugasnya. 8. Tugas yang diberikan.jelas dan mudah dipahami siswa. Jumlah skor nilai indicator 87 9 Jumlah skor maksimal 96 96 Persentase nilai ratarata (NR) 91% 97% Berikut ini adalah hasil observasi mengenai siswa yang diamati oleh pengamat aktivitas siswa. Tabel 7. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II No. Tahap Deskriptor Skor Pertemuan I II I Kegiatan Awal 1. Perhatian siswa terhadap beberapa informasi yang disampaikan guru. II Kegiatan Inti 1. Keaktifan siswa mengajukan pertanyaan.. Perhatian mengikuti pelajaran.. Kerjasama dalam kelompok.. Partisipasi dalam kelompok. III Kegiatan Akhir 1. Keterampilan mengobservasi.. Keterampilan mengklarifikasi.. Keterampilan menyimpulkan dan mengkomunikasikan materi.. Kecakapan siswa dalam mempertanggungjawabkan tugas dan percaya diri. Jumlah skor nilai indicator 0 Jumlah skor maksimal 6 6 Persentase nilai ratarata (NR) 8% 9% Dari data hasil observasi siswa diperoleh NR hasil observasi tindakan pertama mencapai 8% dan hasil observasi tindakan kedua mencapai 9%. Dengan demikian jika dirataratakan hasil observasi tindakan siklus II ini yaitu sebesar 88,5% yang artinya sudah mencapai kategori sangat baik ( 85%) yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan terjadi peningkatan aktivitas kinerja siswa dibanding pada tindakan siklus I. Untuk memperjelas hasil tindakan siklus II, berikut disajikan data hasil tes individu siswa yang disajikan dalam bentuk tabel berikut: 116

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X Tabel 8. Hasil Belajar Tindakan Siklus II No Nama Siswa Daya Serap Ketuntasan (%) Ya Tidak 1 5 1.... 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 1. 1. 1. 15. 16. 17. 18. 19. 0. 1.... 5. Ahmad Afandi Hilal Ansari Destini Putri Sitti Rahma Arga Feri Pratama Megawati Novila Masita Yasir Ramaldi Misna Annisa Putri Samsidar Herli Sastiwi Taufiq Hidayat Zegi Ahmad Alam Firmansyah Irsan Titin Nur Azizah Safridah Moh. Andre Widat Nurfatriah Kelviansyah 100 100 85 70 70 95 100 85 70 50 Jumlah Skor 085 Jumlah Skor Ideal 500 Daya Serap Klasikal (%) 8,5 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas secara individu sudah mencapai siswa dari 5 jumlah siswa kelas IV. Jika dipersentase untuk mendapatkan gambaran ketuntasan belajar klasikal, maka diperoleh persentase KBK mencapai 9% yang berarti bahwa tindakan siklus II dapat dinyatakan berhasil mencapai hasil yang diharapkan dalam penelitian ini. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Keseimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat 117

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. No. 6 ISSN 561X dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Penerapan metode belajar kelompok pada siswa kelas IV SD Inpres I Mepanga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam dan klasifikasinya yang dilihat dari hasil tes yang dilaksanakan dalam dua siklus dimana ketuntasan belajar klasikal siklus I mencapai %, dan siklus II ketuntasan belajar klasikal mencapai 9%.. Berdasarkan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Inpres I Mepanga melalui metode belajar kelompok yang diikuti dalam dua siklus terbukti mengalami peningkatan secara signifikan, sehingga perolehan siswa terhadap materi pembelajaran mengalami kemajuan. Saran Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, selanjutnya peneliti mengemukakan saran agar pembelajaran IPA, khususnya pada materi sumber daya alam di kelas ada baiknya dikembangkan dengan menerapkan metode kerja kelompok seperti yang dilakukan pada penelitian ini sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta menumbuhkan rasa kecintaan pada mata pelajaran IPA tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 00. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina, 006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Suprijono, Agus, 009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiriatmadja, 005. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Tarsito. 118