I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

I. PENDAHULUAN. dunia perindustrian. Umumnya banyak dijumpai pada peralatan-peralatan industri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. perpindahan panas permukaan dimana proses penghilangannya dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka ini akan di uraikan mengenai hal-hal yang berhubungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Endapan didefinisikan sebagai bentuk kristal keras yang menempel pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kerak didefinisikan sebagai suatu deposit dari senyawa-senyawa anorganik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan

SCALE TREATMENT PADA PIPA DISTRIBUSI CRUDE OIL SECARA KIMIAWI

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Proses Pengendapan Senyawa Anorganik Pada Peralatan Industri

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Endapan didefinisikan sebagai bentuk kristal keras yang menempel pada

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA BERALIRAN LAMINER DENGAN PARAMETER KONSENTRASI LARUTAN DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT

PEMBENTUKAN KRISTAL CaCo3 PADA PIPA TEMBAGA DENGAN KONSENTRASI LARUTAN 3500ppm Ca ++ DAN LAJU ALIRAN 30 ML/MENIT. Abstrak

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA ALIRAN LAMINER PADA TEMPERATUR 25 0 C HINGGA 40 0 C DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT

PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN EKSTRAK GAMBIR DAN KEMENYAN SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM SULFAT (CaSO 4 ) (Tesis) Oleh HIASINTA RINI UTARI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa korosi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dimana proses penghilangannya dengan cara dibor atau di dril,

Asnawati Staf Pengajar Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember

BAB II LANDASAN TEORI

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM KARBOKSILAT PADA EKSTRAK KEMENYAN PUTIH

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

PENENTUAN KUALITAS AIR

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban menggunakan heat. exchanger tipe Plate Heat Exchanger (PHE).

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

PENCEGAHAN KOROSI DENGAN BOILER WATER TREATMENT (BWT) PADA KETEL UAP KAPAL.

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. Korosi merupakan fenomena kimia yang dapat menurunkan kualitas suatu

Pengaruh Lingkungan Terhadap Efisiensi Inhibisi Asam Askorbat (Vitamin C) pada Laju Korosi Tembaga

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

STUDI PENGGUNAAN ASAP CAIR SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) MENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT. (Skripsi) Oleh.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketika mendengar kata keramik, umumnya orang menghubungkannya dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS BAHAN MAKANAN ANALISIS KADAR ABU ABU TOTAL DAN ABU TIDAK LARUT ASAM

EFEK PENAMBAHAN EKSTRAK GAMBIR

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

Pemisahan dengan Pengendapan

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh medan..., Nelson Saksono, FT UI., Universitas Indonesia

LOGO Analisis Kation

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

PEMELIHARAAN AIR KETEL BANTU DI KAPAL. Paulus Suhardi Waluyo Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

EVALUASI PENANGGULANGAN PROBLEM SCALE PADA FLOWLINE SUMUR TLJ-XXX DI PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

ANALISIS PENGOTOR PADA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

IV PEMBAHASAN 4.1 Nilai ph dan Kadar Ekstraktif Kayu (Kelarutan Air Panas)

Potensi Panas Bumi Berdasarkan Metoda Geokimia Dan Geofisika Daerah Danau Ranau, Lampung Sumatera Selatan BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

PENGARUH NaCl TERHADAP PRESIPITASI CaCO 3

Sulfur dan Asam Sulfat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan industri yang melibatkan air garam seperti industri minyak dan gas, proses desalinasi dan ketel serta industri kimia. Hal ini disebabkan karena terdapatnya unsur-unsur anorganik pembentuk kerak seperti logam kalsium dalam jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan. Terakumulasinya endapan-endapan dari senyawa anorganik tersebut dapat menimbulkan masalah seperti kerak (Weijnen et al., 1983 ; Maley, 1999). Salah satu contoh adalah perusahaan minyak Indonesia yaitu Pertamina menghabiskan sekitar 6-7 juta dolar untuk mengganti setiap pipa pada bagian geotermal setiap 10 tahun untuk mengatasi masalah kerak (Suharso et al, 2010; Suharso dan Buhani, 2011; Suharso et al, 2011). Penyebab terbentuknya endapan kerak pada pipa-pipa saluran industri adalah terdapatnya senyawa-senyawa pembentuk kerak dalam air, dengan jumlah yang melebihi kelarutannya pada keadaan kesetimbangan sehingga akan memperkecil diameter dan menghambat aliran fluida pada sistem pipa tersebut. Terganggunya aliran fluida menyebabkan suhu semakin naik dan tekanan semakin tinggi sehingga kemungkinan pipa akan pecah (Asnawati, 2001). Adapun komponen komponen kerak yang sering dijumpai pada peralatan industri yaitu, kalsium

2 karbonat (CaCO 3 ), kalsium dan seng fosfat, kalsium sulfat (CaSO 4 ), silika dan magnesium silikat (Lestari dkk., 2004). Dalam bidang industri, kerak kalsium karbonat (CaCO 3 ) merupakan salah satu masalah yang cukup penting pada sebagian besar proses industri yang melibatkan air, seperti pada desalinasi, permukaan tower pendingin, mesin penukar panas, mesin pembangkit tenaga uap dan di ladang-ladang minyak. Kelarutan CaCO 3 yang sedikit dapat terbentuk jika larutan lewat jenuh dalam tempat pengolahannya terjadi kesetimbangan kimia dengan lingkungannya pada tekanan dan temperatur yang sebenarnya. Kesetimbangan CaCO 3 dapat diganggu dengan pengurangan gas CO 2 dari aliran selama proses produksi berlangsung. Ini akan mengakibatkan pengendapan sehingga terbentuk kerak. Berbagai metode untuk mengontrol pembentukan kerak telah banyak dilakukan, antara lain dengan cara pelunakan dan pembebasan mineral air, akan tetapi penggunaan air bebas mineral dalam industri-industri besar membutuhkan biaya yang cukup tinggi (Nunn, 1997). Hal ini karena sebagian besar biaya ditujukan untuk menyediakan air bebas mineral. Metode lain yang dapat dilakukan untuk mengontrol pembentukan kerak yaitu menggunakan asam untuk menurunkan ph larutan, rentang ph efektif untuk mencegah pengendapan kerak adalah 6,5 sampai 8,0. Namun menghilangkan kerak menggunakan asam dengan konsentrasi tinggi tidak efektif karena dapat meningkatkan laju korosi dan konduktivitas, serta mempunyai tingkat bahaya yang cukup tinggi dalam penanganannya (Lestari, 2008).

3 Berdasarkan beberapa kelemahan tersebut di atas, maka saat ini telah dikembangkan salah satu metode efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi laju pertumbuhan kerak yaitu dengan menginjeksikan bahan-bahan kimia pencegah kerak (scale inhibitor) ke dalam air formasi. Salah satu prinsip kerja dari scale inhibitor yaitu pembentukan senyawa kompleks antara inhibitor kerak dengan unsur-unsur pembentuk kerak. Senyawa kompleks yang terbentuk larut dalam air sehingga menutup kemungkinan pertumbuhan kristal yang besar serta dapat mencegah kristal kerak untuk melekat pada permukaan pipa (Asnawati, 2001). Pada umumnya terdapat dua macam scale inhibitor yang digunakan yaitu scale inhibitor anorganik dan organik. Scale inhibitor anorganik yang banyak digunakan adalah jenis fosfat, kondesat fosfat dan dehidrat fosfat, sedangkan untuk scale inhibitor organik yang biasa digunakan adalah organofosfonat, organofosfat ester dan polimer-polimer organik. Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Asnawati (2001) menggunakan inhibitor kerak organik seperti organofosfonat efektif untuk kerak CaCO 3, organofosfat ester efektif untuk kerak CaSO 4, dan polimer-polimer organik efektif untuk kerak CaCO 3, CaSO 4, dan BaSO 4. Namun inhibitor kerak tersebut umumnya digunakan pada konsentrasi tinggi sehingga dapat meningkatkan laju korosi, menaikkan nilai konduktivitas dan total padatan terlarut. Hal-hal inilah yang mendasari untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui inhibitor kerak baru yang lebih efektif jika digunakan pada konsentrasi rendah dan suhu tinggi.

4 Oleh karenanya, dilakukan penelitian yang menggunakan senyawa ekstrak daun belimbing wuluh dan NALCO 72990, sebagai inhibitor kerak. NALCO 72990 merupakan produk paten dari perusahaan National Aluminium Company (NALCO). Karena merupakan produk paten, produk ini tidak diketahui komposisinya oleh konsumen. Selain itu, pada penelitian ini digunakan ekstrak daun belimbing wuluh yang memiliki kandungan asam tanat (tanin) yang terdapat pada tanaman. Senyawa ekstrak daun belimbing wuluh memiliki kandungan tanin 10,92% (Wijayakusuma dan Dalimarta, 2006) sehingga memungkinkan tanaman ini untuk dijadikan inhibitor yang cukup efektif dalam menghambat laju pertumbuhan kerak kalsium karbonat pada pipa-pipa industri. Diharapkan pada daun belimbing wuluh ini akan menghasilkan redemen yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka pada penelitian ini akan mempelajari pengaruh penambahan senyawa daun belimbing wuluh sebagai green inhibitor dan NALCO 72990 sebagai inhibitor kimia pada pembentukan kerak kalsium karbonat (CaCO 3 ) dengan metode unseeded experiment pada konsentrasi larutan pertumbuhan dan konsentrasi inhibitor yang berbeda.

5 B. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh penambahan senyawa ekstrak daun belimbing wuluh dan NALCO 72990 sebagai inhibitor CaCO 3 pada konsentrasi yang berbeda. 2. Membandingkan efek penambahan senyawa ekstrak daun belimbing wuluh dan NALCO 72990 sebagai inhibitor kerak CaCO 3. C. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai pencegahan timbulnya kerak CaCO 3 dengan metode unseeded experiment dan dapat dikembangkan untuk memperoleh inhibitor kerak yang efektif, terutama untuk mencegah pembentukan kerak pada peralatan-peralatan industri supaya dampak negatif dari pembentukan kerak tersebut dapat dikurangi.