GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
G U B E R N U R SUMATERA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA AKSI DAERAH PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SOLOK TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 26 Tahun 2016 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA CIREBON

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SIAK PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2010 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 5 TAHUN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

2013, No Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nom

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

" {{rr> WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN2015 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BULUNGAN TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BULUNGAN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2014

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI DAERAH

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN No. 15, 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SERANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2013

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan;

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 132 TAHUN 2003 TENTANG

c. bahwa berdasaarkaan pertimbangan sebagaimana

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KOTA SUBULUSSALAM NOMOR: 21 TAHVN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SUBULUSSALAM DENGANRAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000)

OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 t

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

Rancangan Final 8 April 2013

STRATEGI PUG dalam pembangunan daerah. Hj. ANDI MURLINA PA, S.Sos KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV.

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011

PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

GUBERUR SUMATERA BARAT PERATURA GUBERUR SUMATERA BARAT OMOR 25 TAHU 2017 T E T A G RECAA AKSI DAERAH PEGARUSUTAMAA GEDER PROVISI SUMATERA BARAT DEGA RAHMAT TUHA YAG MAHA ESA GUBERUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam egeri omor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam egeri omor 67 Tahun 2011, Daerah diamanatkan untuk melaksanakan strategi pembangunan dengan mengintegrasikan gender menjadi satu kesatuan dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di daerah; b. bahwa untuk pelaksanaan strategi pembangunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu disusun Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender yang memuat arah kebijakan dan strategi yang bersifat operasional dan implementatif serta terukur pada setiap triwulannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender ; Mengingat : 1. UndangUndang omor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan UndangUndang Darurat omor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan DaerahDaerah Swatantra Tingkat I, Jambi dan Riau Sebagai UndangUndang (Lembaran egara Republik Indonesia Tahun 1958 omor 112, Tambahan Lembaran egara Republik Indonesia omor 1646); 2. Undang Undang omor 23 Tahun 2014 tentang an Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang omor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang omor 23 Tahun2014 tentang an Daerah (Lembaran egara Republik Indonesia Tahun 2015 omor 58, Tambahan Lembaran egara Republik Indonesia omor 5679); 3. UndangUndang omor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi an (Lembaran egara Republik Indonesia Tahun 2014 omor 292, Tambahan Lembaran egara Republik Indonesia omor 5601). 4. Peraturan omor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran egara Republik Indonesia Tahun 2008 omor 21, Tambahan Lembaran egara Republik Indonesia omor 4817); 1

5. Peraturan Menteri Dalam egeri omor 67 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam egeri omor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah; 6. Peraturan Daerah omor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20162021; MEMUTUSKA : Menetapkan : PERATURA GUBERUR TETAG RECAA AKSI DAERAH PEGARUSUTAMAA GEDER PROVISI SUMATERA BARAT. BAB I KETETUA UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah. 2. Daerah adalah. 3. Pembangunan Daerah adalah rangkaian penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di. 4. Organisasi Perangkat Daerah selanjutnya disingkat OPD adalah Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan. 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 20162021, selanjutnya disebut RPJMD, adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 6. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. 7. Rencana strategis Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Renstra OPD adalah dokumen perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 8. Pengarusutamaan Gender di daerah yang selanjutnya disebut PUG adalah strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di daerah. 9. Gender adalah konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab lakilaki dan perempuan yang terjadi akibat dari dan dapat berubah oleh keadaan sosial dan budaya masyarakat. 10. Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi bagi lakilaki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hakhaknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. 2

11. Keadilan Gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap lakilaki dan perempuan. 12. Analisis Gender adalah analisis untuk mengidentifikasi dan memahami pembagian kerja/peran lakilaki dan perempuan, akses kontrol terhadap sumbersumber daya pembangunan, partisipasi dalam proses pembangunan, dan manfaat yang mereka nikmati, pola hubungan antara lakilaki dan perempuan yang timpang, yang di dalam pelaksanannya memperhatikan faktor lainnya seperti kelas sosial, ras, dan suku bangsa. 13. Perencanaan Berperspektif Gender adalah perencanaan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, yang dilakukan melalui pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan, potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan dan lakilaki. 14. Anggaran Berperspektif Gender (Gender budget) adalah penggunaan atau pemanfaatan anggaran yang berasal dari berbagai sumber pendanaan untuk mecapai kesetaraan dan keadilan gender. 15. Focal Point PUG adalah aparatur Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai kemampuan untuk melakukan pengarusutamaan gender di unit kerjanya masingmasing. 16. Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender yang selanjutnya disebut Pokja PUG adalah wadah konsultasi bagi pelaksana dan penggerak pengarusutamaan gender dari berbagai instansi/lembaga di daerah. Pasal 2 Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender yang selanjutnya disebut dengan RADA PUG merupakan pedoman dalam upaya melaksanakan strategi pembangunan dengan mengintegrasikan gender menjadi satu kesatuan dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di Daerah. Pasal 3 (1) Maksud pengaturan RADA PUG adalah untuk: a. memberi arah dan pedoman bagi pelaku pembangunan dalam upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender; b. acuan dalam penyusunan Renstra OPD, terutama yang terkait dalam upaya pelaksanaan pengarusutamaan gender pada OPD/unit kerja; c. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi, dalam rangka mewujudkan dan mengintegrasikan pengarusutamaan gender dalam suatu kesatuan integral pembangunan dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi; 3

(2) Tujuan pengaturan RADA PUG adalah sebagai pedoman dalam: a. pelaksanaan tugas dan fungsi Pokja PUG dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan bersinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik Daerah; b. penyusunan RKPD dan Renstra OPD; dan c. penyusunan RPJMD Provinsi. BAB II RECAA AKSI DAERAH PEGARUSUTAMAA GEDER Pasal 4 (1) RADA PUG meliputi : a. PUG dalam peraturan perundangundangan di Daerah; b. PUG dalam siklus pembangunan di Daerah; c. penguatan kelembagaan PUG di Daerah; d. penguatan peran serta masyarakat di Daerah (2) RADA PUG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai tolok ukur pencapaian pelaksanaan strategi pengarusutamaan gender Daerah. Pasal 5 (1) RADA PUG disusun dengan sistematika sebagai berikut: a. Rencana Aksi, memuat tindakan atau kegiatan yang dijadikan sebagai aksi PUG; b. Penanggung Jawab, memuat Daerah yang akan melaksanakan aksi dan bertanggungjawab terhadap pencapaian dari target aksi PUG; c. Instansi Terkait, memuat intansi yang terkait dalam mendukung dan bertanggungjawab langsung terhadap pelaksaaan dan pencapaian aksi PUG; d. Kriteria Keberhasilan, memuat keluaran (output) yang harus dihasilkan dari pelaksanaan aksi PUG; e. Ukuran Keberhasilan, memuat output yang perlu diukur kemajuannya selama proses pelaksanaan aksi serta merupakan penajaman kriteria keberhasilan dengan mencantumkan besaran indikator dan dapat diukur pencapaiannya sebagai target akhir pelaksanaan aksi PUG; f. Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12, memuat target/sasaran yang jelas dan terukur, yang direncanakan untuk dicapai setiap triwulan, serta merupakan target proses pencapaian output ukuran keberhasilan g. Persentase Capaian, memuat persentase (%) capaian ukuran keberhasilan setiap triwulannya yang diisi secara subjektif oleh instansi terkait yang bertanggungjawab terkait pelaksanaan masingmasing aksi PUG (self asessment); 4

h. Keterangan, memuat uraian penjelasan data dukung setiap triwulannya dari masingmasing pelaksanaan aksi PUG. (2) RADA PUG dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Pasal 6 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RADA PUG dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. BAB III KETETUA PEUTUP Pasal 7 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Ditetapkan di Padang pada tanggal 18 Mei 2017 GUBERUR SUMATERA BARAT, Diundangkan di Padang pada tanggal 18 Mei 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVISI SUMATERA BARAT IRWA PRAYITO ALI ASMAR BERITA DAERAH PROVISI SUMATERA BARAT TAHU 2017 OMOR 5

LAMPIRA : PERATURA GUBERUR SUMATERA BARAT OMOR : 25 TAHU 2017 TAGGAL : 18 MEI 2017 PERIHAL : RECAA AKSI DAERAH PEGARUSUTAMAA GEDER PROVISI SUMATERA BARAT RECAA AKSI ISTASI RADA PUG PROVISI SUMATERA BARAT UKURA PEGUATA KELEMBAGAA PUG Terbentuknya wadah konsultasi bagi pelaksana dan penggerak pengarustamaan gender dari berbagai instansi/lembaga di Provinsi dan Kabupaten/Kota Pembentukan Kelembagaan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG) Bappeda Povinsi Terbentuknya wadah konsultasi bagi pelaksana dan penggerak pengarustamaan gender dari berbagai instansi di Provinsi Ditetapkannya Keputusan Kepala Daerah tentang Pembentukan Pokja PUG di Provinsi B03 : 1. Permintaan ama Tim / Personel Anggota Pokja PUG kepada OPD 2. Penyusunan dan Penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang Pembentukan Pokja PUG Provinsi B03 : 1. Scan surat permintaan nama Tim / Personel Anggota Pokja PUG kepada OPD 2. Scan Keputusan Kepala Daerah tentang Pembentukan Pokja PUG Provinsi Pembentukan Focal Point pada seluruh OPD Provinsi Bappeda Povinsi Terlaksananya Pengarusutamaan Gender di masingmasing unit Kerja Ditetapkannya Keputusan Kepala OPD tentang Penetapan Anggota Focal Point di seluruh OPD Provinsi B12 : Penyusunan dan penetapan Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Anggota Focal Point di masingmasing OPD B12 : Scan Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Anggota Focal Point di masingmasing OPD 6

RECAA AKSI ISTASI UKURA Penetapan Rencana Kerja Pokja PUG SOSIALISASI PEGARUSUTAMAA GEDER Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Terwujudnya Pola Kerja Pokja PUG yang aktif, terukur dan terjadwal dengan baik Terimplementasinya Pengarusutamaan Gender dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Sosialisasi dan Advokasi Pengarusutamaan Gender pada masingmasing OPD Lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota se Unit Kerja/OPD Prov dan Kab/Kota memahami strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi 1. Bappeda Provinsi 2. Dinas Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi IMPLEMETASI PERECAAA DA PEGAGGARA YAG RESPOSIF GEDER (PPRG) Ditetapkannya Program Kerja Tahunan 1. Terlaksananya sosialisasi pengatusutamaan gender pada seluruh unit kerja/opd Prov/Kab/Kota 2. Tersusunnya Laporan kerja tahunan Pokja PUG Prov/Kab/Kota Penyusunan dan penetapan Rencana Kerja Pokja PUG B09 : 1. Penyusunan konsep promosi dan fasilitasi pengarusutamaan gender oleh Ketua dan Sekretaris Pokja PUG 2. Sosialisasi Pengarusutamaan Gender pada seluruh anggota Pokja PUG dan Anggota Focal Point pada Provinsi Sosialisasi Pengarusutamaan Gender pada Kabupaten/Kota di Penyusunan Laporan Kerja Tahunan Pokja PUG Scan Rencana Kerja Pokja PUG Provinsi yang ditandatangani minimal oleh Ketua Pokja PUG B09 : 1. Scan konsep promosi dan fasilitasi pengarusutamaan gender oleh Ketua dan Sekretaris Pokja PUG dapat berupa TOR atau KAK sosialisasi 2. Scan bukti pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan antara lain undangan, absensi, notulen dan dokumentasi Scan bukti pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan antara lain undangan, absensi, notulen dan dokumentasi Scan Laporan Kerja Tahunan Pokja PUG Kabupaten/Kota terkait dengan pelaksanaan sosialisasi 7

RECAA AKSI ISTASI UKURA 8 Pengintegrasian Gender dalam Program Pembangunan guna Mewujudkan Kesetaraan Gender di berbagai bidang pembangunan di daerah Pembentukan Tim Penggerak/Driver PPRG Provinsi Publikasi Profil Gender 1. Bappeda Povinsi 2. Dinas Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Terwujudnya pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender di Tersedianya informasi/data yang terpilah antara lakilaki dan perempuan dalam dokumen data daerah Terlaksananya sosialisasi pengatusutamaan gender pada seluruh unit kerja/opd dan Kab/Kota Terpubliksasinya Profil Gender pada website daerah 1. Permintaan ama Personel Tim Penggerak/Driver PPRG dari OPD 2. Penyusunan rancangan Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Tim Tim Penggerak/Driver PPRG Provinsi 3. Ditetapkannya Tim Tim Penggerak/Driver PPRG Provinsi oleh Keputusan Kepala Daerah 4. Sosialisasi pelaksanaan Tugas Tim Tim Penggerak/Driver PPRG yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Asisten Bidang Kesra) 5. Pelatihan Tim Tim Penggerak/Driver PPRG Provinsi 1. Publikasi Profil Gender Provinsi Tahun sebelumnya pada website Daerah 2. Inventarisasi data/informasi yang akan dipublikasikan dalam profil gender 1. Scan surat permintaan nama Personel Tim Penggerak/Driver PPRG dari OPD Provinsi 2. Scan rancangan Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Tim Penggerak/Driver PPRG (yang telah dikoreski oleh Bagian Hukum) 3. Scan Keputusan Kepala Daerah tentang Penetapan Tim Penggerak/Driver PPRG 4. Scan bukti pelaksanaan sosialisasi pelaksanaan Tugas Tim Penggerak/Driver PPRG yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Asisten Bidang Kesra) antara lain undangan, absensi, notulen dan dokumentasi 5. Scan bukti pelaksanaan pelatihan Tim Penggerak/Driver PPRG antara lain undangan, absensi, notulen dan dokumentasi 1. Scan link Profil Gender Tahun sebelumnya pada website pemerintah daerah disertai dengan print screen profil gender yang dipublikasikan 2. Scan daftar inventarisasi data/informasi

RECAA AKSI ISTASI UKURA 9 yang akan dipublikasikan dalam profil gender Penyusunan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) pada RKA/DPA OPD Provinsi 1. Bappeda Povinsi 2. Dinas Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi 3. Badan Keuangan Daerah Provinsi 4. Inspektorat Provinsi Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan di daerah Publikasi Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) pada RKA/DPA OPD Prov/Kab/Kota pad website pemerintah daerah Pengumpulan data/informasi yang terpilah yang akan dipublikasikan dalam profil gender Tercetaknya Buku Profil Gender Dipubliksasikannya Profil gender dalam website sumbarprov.go.id 1. Pelaksanaan Pelatihan PPRG bagi Anggota Focal Point OPD Provinsi 2. Penelaahan Gender Analysis Pathway oleh Tim Penggerak/Driver PPRG terhadap RKA/DPA OPD 3. Penyusunan Gender Budget Statement pada RKA/DPA OPD 1. Publikasi Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) pada RKA/DPA Scan data/informasi yang terpilah yang telah terkumpul 1. Softcopy Buku Profil Gender Provinsi (lengkap) 2. Dokumentasi buku profil gender yang telah tercetak (tampak depan/cover) Scan link Profil Gender Tahun berkenaan pada website pemerintah daerah disertai dengan print screen profil gender yang dipublikasikan 1. Scan bukti pelaksanaan Pelatihan PPRG bagi Anggota Focal Point OPD Provinsi antara lain : undangan, absensi, notulen dan dokumentasi 2. Scan dokumen GAP yang telah ditelaah oleh Tim Penggerak/Driver PPRG (ditandatangani oleh masingmasing Tim Penggerak/Driver PPRG) 3. Scan Gender Budget Statement (yang ditandatangani oleh Kepala OPD) dan dilampirkan dengan RKA/DPA OPD 1. Scan link Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS) yangdipublikasikan pada website

RECAA AKSI ISTASI UKURA OPD pada website sumbarprov.go.id 2. Dilampirkannya GBS OPD yang telah ditelaah dalam Renja OPD Provinsi yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Dilampirkannya GAP dan GBS yang telah ditelaah dan ditetapkan oleh Kepala OPD dalam penyusunan RKA pemerintah daerah 2. Scan dokumen seluruh Renja OPD yang telah ditetapkan oleh Keputusan Kepala Daerah dengan lampiran GBS OPD Scan dokumen GAP dan GBS yang telah ditandatangani oleh Kepala OPD dalam penyusunan RKA OPTIMALISASI PEMATAUA PELAKSAAA PUG 10 Penyusunan Laporan Pelaksanaan PPRG Terwujudnya kebijakan Pengintegrasian Gender dalam Program Pembangunan sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi dan tepat sasaran Pemantauan pelaksanaan PUG di Tersedianya hasil evaluasi pelaksanaan Tersusunnya rekomendasi 1. Penyusunan intrumen Provinsi PUG di Prov/Kab/kota kebijakan kepada pemantauan PUG dan sebagai bahan Kepala Daerah 2. Pemantauan dan Evaluasi PUG perumusan kebijakan melalui Wakil Kepala oleh Pokja PUG dengan Kabupaten/Kota di Daerah melibatkan OPD Prov/Kab/Kota triwulan I 1. Bappeda Povinsi 2. Dinas Pemberdayaa n Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi 3. Badan Keuangan Daerah Provinsi 4. Inspektorat Provinsi Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Prov/Kab/Kota triwulan II Scan Laporan Pelaksanaan PPRG 1. Scan intrumen pemantauan PUG yangakan dilakukan pada tahun berkenaan dapat berupa TOR, KAK atau daftar pertanyaan 2. Scan bukti pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota triwulan I dapat berupa pelaksanaan rapat atau pemantauan ke OPD. Data dukung berupa undangan, notulen/laporan perjalanan dinas, absensi dan dokumentasi (waktu pelaksanaan pada triwulan I) Scan bukti pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota triwulan II dapat berupa pelaksanaan rapat atau pemantauan ke OPD. Data dukung berupa undangan, notulen/laporan perjalanan

RECAA AKSI ISTASI UKURA dinas, absensi dan dokumentasi (waktu pelaksanaan pada triwulan II) Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Prov/Kab/Kota triwulan III Review terhadap implementasi Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender di Provinsi dan Inspektorat Provinsi Tersedianya hasil review terhadap implementasi Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender di Provinsi Tersusunnya laporan hasil review inspektorat terhadap implementasi PPRG di dan 1. Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Prov/Kab/Kota triwulan IV 2. Terususunnya rekomendasi kebijakan kepada Kepala daerah melalui Wakil Kepala Daerah 1. Penyusunan intrumen review implementasi PPRG 2. Review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada seluruh OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode Januari Maret) Scan bukti pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Kabupaten/Kota triwulan I dapat berupa pelaksanaan rapat atau pemantauan ke OPD. Data dukung berupa undangan, notulen/laporan perjalanan dinas, absensi dan dokumentasi (waktu pelaksanaan pada triwulan III) 1. Scan bukti pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi PUG oleh Pokja PUG dengan melibatkan OPD Kabupaten/Kota triwulan I dapat berupa pelaksanaan rapat atau pemantauan ke OPD. Data dukung berupa undangan, notulen/laporan perjalanan dinas, absensi dan dokumentasi (waktu pelaksanaan pada triwulan I) 2. Scan laporan yang ditujukan kepada Kepala Daerah melalui Wakil Kepala Daerah yang berisikan laporan rekomendasi kebijakan terkait dengan pelaksanaan PUG di Provinsi dan Kabupaten/Kota 1. Scan intrumen review implementasi PPRG yang ditandatangani oleh Inspektur Provinsi 2. Scan hasil review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode Januari Maret) 11

RECAA AKSI Kabupaten/Kota di ISTASI UKURA dan Kabupaten/Kota di Review Inspektorat terhadap Kabupaten/Kota di implementasi PPRG pada seluruh OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode April Juni) Review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada seluruh OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode Juli September) 1. Review Inspektorat terhadap implementasi PPRG di dan Kabupaten/Kota (periode Oktober Desember) 2. Tersusunnya rekomendasi terkait dengan Implementasi PPRG di dan Kabupaten/Kota se yang disampaikan kepada Kepala Daerah melali Wakil Kepala Daerah dan Asisten Bidang kesra selaku Pelaksana Harian, dengan tembusan disampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Pokja PUG Provinsi Suamtera Scan hasil review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode April Juni) Scan hasil review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode Juli September) 1. Scan hasil review Inspektorat terhadap implementasi PPRG pada OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota (periode Oktober Desember) 2. Scan laporan yang berisikan rekomendasi terkait dengan Implementasi PPRG berdasarkan hasil review Inspektorat Provinsi yang disampaikan kepada Gubernur melalui Wakil Gubernur dan Asisten Bidang Kesra selaku Pelaksana Harian, dengan tembusan disampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Pokja PUG GUBERUR SUMATERA BARAT, IRWA PRAYITO 12