BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di lahan

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN WAKTU

III. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas No. 115 km 18 Kelurahan. Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Genetika) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan kampus Universitas Islam Negeri

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

I. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

MATERI DAN METODE. J 1 = 300 g J 2 = 600 g J 3 = 900 g

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian

II. Materi dan Metode. Pekanbaru. waktu penelitian ini dilaksanakan empat bulan yaitu dari bulan

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. September 2016 di rumah kasa Growth Center Kopertis Wilayah 1 Sumut-Aceh

III. METODE PENELITIAN. Serdang Bedagai dengan ketinggian tempat kira-kira 14 m dari permukaan laut, topografi datar

BAHAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun petani Desa Rimbo Panjang

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM. 2 Jalan Perumahan UNRI. Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Pekanbaru.

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan dilahan percobaanfakultaspertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,Jl.H.R. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian inidilaksanakan selama ± 3 bulan dimulai bulan Mei sampai Agustus 2014. 1.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit jeruk dari Balai Benih Induk Hortikultura Pekanbaru40 batang, pupuk kandang sapi produksi BC, dan polibeg.alat yang digunakan adalah: parang, meteran, gembor, tali rafia, ember, jerigen, handsprayer, cangkul, alat tulis dan alat pendukung penelitian lainnya. 1.3. Metode Penelitian Penelitian ini mengunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yang terdiri dari2 taraf interval pemberian pupuk kandang sapi (setiap 7 dan 14 hari) dan faktor kedua adalah 5 taraf dosis pupuk kandang sapi (0, 175, 200, 225 dan 250 gr) dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah interval pemberian (H) yaitu: H1 = 7 hari sekali H2 = 14 hari sekali Faktor kedua adalah pemberian dosis pupuk kandang sapi (P) yang terdiri 5 taraf yaitu: P0 = kontrol P1 = dosis pupuk kandang sapi 175 g P2 = dosis pupuk kandang sapi 200 g P3 = dosis pupuk kandang sapi 225 g P4 = dosis pupuk kandang sapi 250 g Dari rancangan tersebut diperoleh 2 x 5 = 10 kombinasi perlakuan.setiap kombinasi diulang empat kali, sehingga terdapat 10 x 4 = 40 unit percobaan.bagan percobaan dapat dilihat pada Lampiran 2. 10

Tabel 3.1.Kombinasi Perlakuan Perlakuan HI H2 P0 P0H1 P0H2 P1 P1H1 P1H2 P2 P2H1 P2H2 P3 P3H1 P3H2 P4 P4H1 P4H2 Model RAL Faktorial menurut Mattjik dan Sumertajaya (2006) adalah: Y ijk = µ + α i + β j + (αβ) ij + ε ijk dimana: Y ijk = Hasil pengamatan pada faktor H pada taraf ke- i dan faktor P pada taraf ke- j dan ulangan ke- k µ = Nilai tengah umum α i = Pengaruh faktor H pada taraf ke- i β j = Pengaruh faktor P pada taraf ke- j (αβ) = Pengamatan interaksi Faktor H pada taraf ke- i dan faktor P pada taraf ke- j ε ijk = Pengaruh galat dari faktor H pada taraf ke- I, faktor P pada taraf kej dan ulangan ke- k 1.4. Pelaksanaan Penelitian 1.4.1. Penyediaan Bahan Tanam Bibit jeruk yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit jerukberasal dari Balai Benih Induk Hortikultura Pekanbaru yang berumur 1 bulan dengan tinggi 10 cm. Kriteria bibit yang dipilih yaitu bibit yang subur, sehat, lurus dan bebas hama penyakit yang dilakukan pada minggu kedua bulan Mei. 1.4.2. Persiapan Media Tanam Media tanam yang digunakan adalah tanah gambut yang ada disekitar Kampus Uin Suska Riau. Tanah dibersihkan dari sampah, rumput-rumput, dan kotoran lainnya. Selanjutnya tanah diayak agar memiliki tekstur yang halus.tujuan dari persiapan media tanam adalah untuk memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman pada saat pertumbuhan awal, 11

mempermudah peresapanpupukkedalamtanahsehinggamempercepattanaman mengabsorbsi pupuk tersebut yang dilakukan pada minggu ketiga bulan Mei. 1.4.3. Persiapan Polibeg Polibeg yang digunakan yaitu polibeg kecil berukuran lebar 7 cm, dengan tinggi 20 cm. Polibeg yang standar telah memiliki lubang perporasi sebanyak 24 lubang. Lubang ini bertujuan untuk mencegah air menggenang dalam polibeg sehingga membuat akar menjadi busuk.kualitas dari polibeg perlu diperhatikan agar polibeg tidak cepat koyak atau rapuh selama dilakukannya pembibitan. Selanjutnya polibeg diberi label sesuai dengan masing-masing perlakuan agar mempermudahkan proses pengamatan data dan agar tidak tertukar antar masing-masing perlakuan. Persiapan ini dilakukan bersama dengan persiapan media tanam. 1.4.4. Penanaman Bibit Jeruk Penanaman bibit jeruk dilakukan dengan cara melubangi tanah dalam polibeg lalu bibit jeruk dimasukan kedalam polibeg yang sudah dilubangikemudian ditutup sampai batang bawah tertutup dengan jarak antar polibeg 50 x 50 cm. Persiapan ini dilakukan seminggu setelah persiapan media tanam. 1.4.5. Pemberian Pupuk KandangSapi Pupuk kandang sapi yang digunakan pada penelitianini telah dikomposkan dan mengandung unsur N 0,45%, P 0,9%, K 0,36%.Pengomposan dilakukan selama± satu bulan dengan menggunakan bioktivator EM-4 dan MOL (mikro organisme lokal). Pemberian pupuk kandang sapi dilakukan dengan caramanual dan langsung diberikan pada tanaman. Pemberian pupuk kandang sapi dilakukan sebanyak 8 kali untuk perlakuan interval 7 hari dan 4 kali untuk perlakuaninterval 14 hari. Pemberian pupuk kandang sapi dimulai dari minggu kedua setelah penanaman bibit. 3.4.6. Pemeliharaan 1. Penyiraman 12

Penyiraman bibit jeruk dilakukan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan gembor atau handsprayeragar bibit tanaman dalam polibeg tidak rusak dan tanah tidak padat. Penyiramandisesuaikan dengan kebutuhan tanaman yang dimulai pada awal pananaman. 2. Penyiangan Gulma yang tumbuh dalam polibeg dibersihkan secara manual dengan cara dicabut menggunakan tangan. Penyiangan gulmadilakukan tiga kali dalam satu bulan.penyiangan gulma dilakukan bertujuan agar tidak ada kompetisi dalam penyerapan unsur hara. 3. Pengendalian Hama Hama yangmenyerang pada saat penelitiandi pembibitan tanaman jeruk ialah ulat pemakan daun. Hama ini menyerang bibit tanaman jeruk pada umur dua bulan.sehingga mengakibatkan daun tanaman jeruk tampakkekuning kuningan.untuk pengendalian diberikan Decis dengan dosis 2 ml, dilakukandengan cara disemprot dengan menggunakan handsprayer.dilakukan dua kali dalam satu minggu selama satu bulan. 3.5. Pengamatan 3.5.1.Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal batang sampai keujung tanaman dengan menggunakan penggaris.pengukuran awal dilakukan pada saat pemindahan tanaman ke polibeg. Pertambahan tinggi tanaman adalah tinggi tanaman pada akhir penelitian (umur 3 bulan) dikurangi tinggi saat pemindahan tanaman (umur 1bulan). 3.5.2.Pertambahan Diameter Batang (cm) Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan scate mate (jangka sorong). Diukur pada ketinggian 1 cm di atas pangkal batang.pengukurandilakukan diawal dan diakhir penelitian.pertambahan diameter batang adalah diameter batang diakhir penelitian dikurangi diameter awal penelitian. 3.5.3.Pertambahan Jumlah Daun (helai) 13

Pengamatan pertambahan jumlah daun tanaman dilakukan diawal dan diakhir penelitian dengan menghitung total keseluruhan jumlah daun pertanaman dimana pertambahan jumlah daun adalah jumlah daun diakhir penelitian dikurangi dengan jumlah daun diawal penanaman. 3.5.4.Bobot Basah Tajuk (g) Bobot basah tanaman diukur dengan cara menimbang tanaman. Penimbangan berat basah tajuk tanaman setelah tanaman dikeluarkan dari polibeg kemudian dibersihkan. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian dengan menggunakan timbangan digital. 3.5.5.Bobot Kering Tajuk (g) Tanaman yang telah ditimbang bobot basahnya, selanjutnya dimasukkan kedalam amplop. Kemudian amplop yang berisi tanaman diovenkan dengan suhu 70 0 C selama 2 hari sampai berat kering konstan. Setelah itu tanaman dikeluarkan dari amplop dan ditimbang bobot kering tanaman dengan timbangan digital. 3.6. Analisis Data Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakukan diolah secara statistik dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam RAL, seperti pada Tabel 3.2. Uji lanjutan dilakukan dengan uji jarak duncan (UJD) pada taraf 5 %. Tabel 3.2. Sidik Ragam Sumber Derajat Keragaman Bebas (SK) (DB) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) F Hitung F Tabel 0,05 0,01 H h-1 JKH KTH KTH/KG - - P p-1 JKP KTP KTP/KTG - - H X P (h-1)(p-1) JK(HP) KT(HP) KT(HP)/KTG - - Galat h p (r-1) JKG KTG - - - Total r h p-1 JKT - - - Keterangan: Faktor Koreksi (FK) = Y..²/rhp Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ijk² - FK Jumlah Kuadrat Faktor H (JKH) = Yi.. ² / rh - FK Jumlah Kuadrat Faktor P (JKP) = Y.j. ² / rp - FK 14

Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor H dan P {JK (HP)} = Y ij. ²/r FK - JKH - JKP Jumlah Kuadrat Galatat (JKG) = JKT JKH JK(HP) Bila hasil analisis sidik ragam terdapat perbedaan yang nyata maka akan dianalisis lanjut dengan uji jarak duncan (UJD) pada taraf 5% model uji jarak Duncan menurut Sastrosupadi (2000) yaitu: UJD = R (, db galat) x Keterangan: : Taraf uji nyataa : Banyaknya perlakuan R :Nilai dari tabel uji jarak Duncan (UJD) KTG : Kuadrat tengah galat 15