I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

I. PENDAHULUAN. pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran tidak. pembangunan untuk masa depan bangsa Indonesia.

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas dan di dalamnya terjadi pola interaksi antara guru dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

I. PENDAHULUAN. (2012:5) guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional, karena manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. Karakterisktik siswa yang beragam selalu dihadapkan guru dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih tinggi dari pada yang tidak berpendidikan.

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. penting dalam pembelajaran. Pembelajaran berkualitas akan memperoleh hasil

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. dilakukan dan ditangani secara serius, salah satunya dengan cara mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar yang tinggi menunjukkan keberhasilan pembelajaran, dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran belum terlaksana. Proses pembelajaran adalah proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik yang melibatkan jiwa dan raga oleh karenanya sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku (Djamarah, 2008:13). Berdasarkan data dari guru di SMA Negeri 9 Bandar Lampung menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi belum memuaskan. Rendahnya prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS ini diduga disebabkan oleh ketersediaan sarana belajar geografi di rumah yang kurang memadai sehingga minat belajar siswa pada pelajaran geografi rendah yang mengakibatkan prestasi belajar geografi juga rendah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran sering ditemukan siswa yang minat belajarnya rendah seperti tidak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. Jika materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa akan segan untuk belajar karena tidak ada daya

tarik baginya. Hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah siswa menurut kriteria ketuntasan minimal pada Pelajaran Geografi siswa kelas XI IPS sebagai berikut : Tabel 1. Jumlah siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal Pelajaran Geografi Siswa Kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. No Kriteria Ketuntasan Minimal Jumlah Siswa Kelas XI IPS 1 IPS 2 IPS 3 Total Persentase 1. 73 (Tuntas) 19 14 7 40 43,01 2. < 73 (Tidak Tuntas) 13 18 22 53 56,99 Jumlah 32 32 29 93 100 Sumber: Dokumentasi Guru Bidang Studi Geografi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 93 siswa, sebanyak 40 siswa (43,01%) telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebanyak 53 siswa (56,99%). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi belum memuaskan atau dapat dikatakan masih tergolong rendah. Banyak faktor yang menyebabkan tercapainya suatu prestasi belajar yang baik dalam pembelajaran. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi atas dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Hal ini sesuai dengan pendapat Bimo Walgito (1986:241) yang menyatakan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut terdiri dari dua faktor yaitu: 1. Faktor dalam diri individu (intern), meliputi : motivasi belajar, minat belajar, cara belajar, disiplin belajar, waktu belajar dan bakat siswa.

2. Faktor dari luar individu (ekstern), meliputi : pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, aktivitas belajar siswa, lingkungan belajar, kondisi keluarga, dan sarana/fasilitas belajar siswa. Jadi dalam hal ini rendahnya prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor tersebut diatas. Dari faktor faktor tersebut, faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar, sebab dalam proses belajar sasaran utamanya adalah siswa tersebut sebagai subyek belajar. Agar siswa dapat mencapai prestasi belajar yang baik maka harus diciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada, tetapi tidak semua proses tersebut dapat terlaksana dengan baik, karena pelaksanaan pembelajaran melibatkan instrumen, metode, sumberdaya, sumberdana, kondisi psikologis, kondisi lingkungan dan lain-lain yang menjadi faktor pendukung dan penyebab. Adapun faktor sarana belajar siswa di rumah yang diduga berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Sarana belajar yang sifatnya umum (semua pelajaran) meliputi : meja, kursi, almari, bacaan, lampu penerang, dan alat-alat tulis. Sedangkan sarana belajar yang khusus untuk pelajaran geografi meliputi : buku pelajaran geografi, peta/atlas, grafik, diagram, modul, jangka, internet dan lainlain. Apabila sarana belajar yang dimiliki lengkap baik yang umum maupun yang khusus akan membantu siswa dalam mempelajari pelajaran geografi sehingga diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.

Sarana belajar yang baik dan lengkap di rumah diduga dapat menimbulkan dorongan yang besar pada diri anak dalam belajar sehingga ada kemungkinan anak dapat memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Ketersediaan sarana belajar geografi yang memadai di rumah akan dapat meningkatkan prestasi belajar geografi siswa, karena dengan tersedianya sarana belajar yang lengkap secara psikologis anak akan berminat dan termotivasi untuk dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sarana belajar yang lengkap juga akan memberikan kemudahan pada diri anak dalam proses belajarnya, karena pikiran anak akan terkonsentrasi pada masalah materi pelajaran. Adapun sarana yang diperlukan dalam belajar geografi antara lain : peta/atlas, internet, jangka, pinsil, mistar dan lain-lain dalam proses belajar pembelajaran peralatan tersebut digunakan untuk membantu dalam menyajikan data lokasi, keadaan permukaan bumi, arah, jarak, dan lain-lain. Kurang lengkapnya sarana belajar geografi di rumah kemungkinan dapat menimbulakan akibat negatif, antara lain siswa tidak bisa belajar secara baik sehingga sulit diharapkan untuk mencapai nilai yang tinggi, oleh sebab itu sarana belajar merupakan alat yang sangat penting dalam proses belajar. Minat belajar siswa yang merupakan faktor dari dalam diri siswa juga merupakan faktor lain yang diduga berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Minat siswa belajar geografi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar geografi siswa, karena dengan adanya minat belajar geografi yang tinggi akan memberikan kemudahan pada diri anak dalam proses belajarnya, karena fikiran anak terkonsentrasi kepada masalah materi pelajaran. Hal ini didukung oleh

pendapat Slameto (2003:57) yang menyatakan bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasaan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat di atas minat siswa belajar geografi yang tinggi dapat meningkatkan prsetasi belajar geografi siswa. Rendahnya minat belajar geografi dapat menimbulkan akibat negatif, antara lain siswa menjadi malas belajar sehingga sulit diharapkan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi, oleh sebab itu minat belajar sangat penting dalam proses belajar. Dengan adanya minat belajar dalam diri siswa, maka siswa tersebut akan tertarik untuk mempelajari suatu pelajaran dengan sungguh-sungguh dan akan memusatkan pikiran dan perhatian terhadap pelajaran tersebut tanpa ada rasa terpaksa sehingga cenderung akan memperoleh prestasi belajar yang diharapkan. Tanpa adanya minat belajar dalam diri siswa tidak mungkin siswa tersebut akan mendapatkan hasil yang optimal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Hubungan Antara Ketersediaan Sarana Belajar Di Rumah dan Minat Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan pada pendahuluan maka faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya prestasi belajar diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Minat belajar siswa 2. Sarana/fasilitas belajar 3. Motivasi belajar 4. Aktivitas belajar siswa 5. Sikap siswa terhadap guru 6. Prestasi belajar C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan tidak semua faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya prestasi belajar akan diteliti oleh penulis, hal tersebut karena keterbatasan waktu, tenaga, kemampuan berfikir, dan biaya yang penulis punya, sehingga dalam penelitian ini hanya diambil tiga faktor yaitu : 1. Ketersediaan Sarana/fasilitas belajar geografi siswa di rumah 2. Minat siswa terhadap pelajaran geografi 3. Prestasi belajar geografi D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara ketersediaan sarana belajar di rumah dengan minat belajar geografi siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Apakah ada hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar geografi siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan sarana belajar di rumah dengan minat belajar geografi siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar geografi siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universtas Lampung.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi guru geografi khususnya bagi guru geografi di SMA Negeri 9 Bandar Lampung dalam upaya untuk menumbuhkan minat belajar geografi siswa. 3. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti mengenai bidang pendidikan, khususnya arti penting akan minat belajar siswa dalam proses belajar pembelajaran. 4. Sebagai referensi bagi penelitian sejenis. G. Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka perlu diberikan pembatasan ruang lingkup penelitian yaitu : 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah hubungan antara sarana belajar di rumah dan minat belajar siswa dengan prestasi belajar geografi. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 9 Bandar Lampung. 3. Tempat Penelitian Tempat dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 9 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2010-2011. 5. Bidang Ilmu

Bidang ilmu yang diteliti dalam penelitian ini adalah pembelajaran geografi. Pembelajaran geografi hakikatnya adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Dengan perkataan lain, pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang hakikat geografi yang diajarakan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing (Nursid Sumaatmadja, 1997:12).