BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sendiri-sendiri, membawa daya kemampuan kodratnya, Dalam usahanya untuk mencapai tujuan hidup tidak jarang manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dakwah adalah masalah isi pesan/ materi yang disampaikan da i pada mad u,

BAB 1 PENDAHULUAN. unik dan mereka lebih tertarik dengan dirinya sendiri hanya saja sebagai

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

DAFTAR PUSTAKA. Adz Dzaki Hamdani Bahran, Psikoterapi Dan Konseling Islam, Yogyakarta : Fajar Pustaka Baru, 2001

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya menembangkan pola hidup yang menyimpang dari norma. perikehidupan dan perkembangan remaja.

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Setelah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempunyai karakter yang baik sesuai dengan harapan pemerintah. Salah

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA TUNAGRAHITA DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sepanjang hayat, berlangsung di rumah, di sekolah, di unit-unit

BAB I PENDAHULUAN. individu yang lain dalam hal apapun.

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. jawab guna memasuki kehidupan yang sangat kompetitif ini. Persaingan yang

BAB II KERANGKA TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. tersebut dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kemacetan hingga persaingan bisnis serta tuntutan ekonomi kian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. 2002), hlm.22

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

TAWASSUL DAN ROBITHOH SEBAGAI METODE TERAPI ISLAM : STUDI MEKANISME TAWASSUL DAN ROBITHOH KH

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Kontek Penelitian (Latar Belakang masalah) kalanya sedih, dan ada kalanya marah. Sehingga seringkali timbul

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM TERHADAP PENANGANAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI PPT SERUNI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di era modernisasi telah merambah ke seluruh. penjuru dunia. Hal ini membuat manusia terlena dengan kemegahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB I PENDAHULUAN. Lansia merupakan periode penutup dalam rentang hidup seseorang yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini merupakan masalah sensitif yang menyangkut masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya dalam menggapai idealitas kerja yang penuh dengan dedikasi dan

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. pasti menuntut adanya penyelesaian, akan tetapi problem tidak bisa diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri,

BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENANGANI SIKAP FIKSASI ANAK DENGAN PENDEKATAN MORAL DEVELOPMENT DI DESA WOTSOGO KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan rendahnya disiplin diri, barangkali para remaja menganggap banyak

ABSTRAK. Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Karang Taruna.

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat kecemasan yang berbeda-beda, tingkat kecemasan yang

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami-istri. Bagi seorang wanita kehamilan merupakan suatu

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sisten Kredit Semester UKSW, 2009). Menurut Hurlock (1999) mahasiswa

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

STRATEGI PELAKSANAAN BIMBINGAN HAJI DAN UMRAH DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL FAIZAH SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB II PENDEKATAN PSIKOLOGI TENTANG MEMAKNAI HIDUP. spontan diresponi dengan berbagai cara, dengan tujuan agar diri tetap terjaga.

BAB I PENDAHULUAN. religious), yaitu makhluk yang memiliki rasa keagamaan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 1 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH : MUHAMMAD GUFRAN LAHIYA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat beradaptasi dengan baik maka ia akan memiliki kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan orang-orang hanya melihat dari kulit luar semata. Lebih

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari pasti berhadapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik

BAB I PENDAHULUAN. faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor tersebut tidak berdiri sendiri tapi saling

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak dilahirkan manusia tumbuh dan berkembang menurut masa, irama perkembangan sendiri-sendiri, membawa daya kemampuan kodratnya, sehingga hasilnya merupakan sesuatu yang komplek dan unik, karena hal ini yang menyebabkan seorang tidak ada yang sama dengan individu yang lain dalam hal apapun. Manusia hidup pasti mempunyai tujuan dan cita-cita. Tujuan hidup bagi manusia yang sehat (normal) adalah memperoleh suatu kebahagiaan dan ketentraman hati, namun itu semua tidak akan dapat tanpa adanya usaha. Dalam usahanya untuk mencapai tujuan hidup tidak jarang manusia mengalami kegagalan dan keberhasilam, dikala kegagalan datang pada dirinya maka ia berputus asa, karena tidak dapat menghadapi semua rintangan hidup dengan tenang. Selain itu akan menerima kesulitan sebagai suatu pelajaran yang membawa keberhasilan. Maka sebaliknya kalau keberhasilan berpijak padanya, ia akan merasakan bahagia. Manusia akan mendapatkan dan merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, ia harus sabar serta tabah terhadap segala ujian yang dihadapinya karena untuk mencapai kebahagiaan itu tidak mudah. Manusia tidak menyadari bahwa konteks masalah demi masalah telah menjadi bagian dalam kehidupannya di dunia. Perasaan gelisah, sedih kurang 1

3 2 percaya diri dapat menimbulkan gangguan jiwa jika ia tidak dapat menghadapi ketegangan itu. Agar perasaan yang dapat menimbulkan gangguan jiwa tersebut tidak berlarut, maka sedini mungkin harus dapat mencari penyelesaiannya atau jalan keluar. Rasa kurang percaya diri merupakan masalah serius yang terdapat pada diri sendiri, sebab mereka akan selalu merasa hidup tidak mampu, malu, takut yang berlebihan, menjauh dari pergaulan dan selalu merasa gagal sehingga diperlukan penanganan secara khusus tentang masalah tersebut. Pada dasarnya dalam kehidupan manusia mempunya kebutuhan yang harus penuhi seperti psikologis, keselamatan, kepemilikan dan sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulkan problem yang terjadi pada dirinya. Akan tetapi dengan peran agama maka problem tersebut dapat diatasi. Agama dapat mengisi arti kehidupan manusia seyogyanya digunakan untuk menjadi landasan filosofis penyembuhan manusia yang terkena gangguan mental. 1 ÏN t yϑẅ9$#uρ Ä à ΡF{$#uρ ÉΑ uθøβf{$# z ÏiΒ <Èø)tΡuρ Æíθàfø9$#uρ Å öθsƒø:$# z ÏiΒ & ó ý Î/ Νä3 Ρuθè=ö7oΨs9uρ š Î É9 Á9$# Ì Ïe±o0uρ dan sesungguhnya kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiiiwa dan buah buahan, dan berikanlah berita gembira pada orang-orang yang sabar.(qs.al-baqoroh; 2:155). 2 1 Abd.aziz Ahyani psikologi Agama (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2001), h. 166 2 Departemen Agama RI Al-Qur an dan terjemahan (Jakarta cv.samara mandiri, 1999), h. 39

3 Dari terjemahan di atas dapat diambil pengertian bahwa setiap manusia pasti akan dihadapkan pada masalah secara bergantian untuk menguji kesabaran dan keimanannya terhadap Allah, dari cobaan itu apakah kita dapat menyelesaikan, menghadapi dengan tabah serta sabar apa yang tuhan ujikan pada kita. Dalam mencari solusi gangguan-gangguan jiwa ini peran agamalah yang sesuai dalam memberikan terapi pada individu yang membutuhkan ketentraman dan kestabilan jiwa, sebab agama merupakan kebutuhan jiwa yang lazim bagi manusia. Agama mengatur segala aspek kehidupan manusia mulai dari aspek ketuhanan, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya. Dengan demikian agama adalah kebutuhan prinsip yang paling mendasar guna mencapai tujuan hidup manusia yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat. Atas keyakinan bahwa agama adalah rujukan dalam setiap sisi kehidupan manusia dan solusi bagi setiap masalah yang dihadapinya, maka peneliti mengangkat penelitian dari suatu upaya pemberian bantuan terhadap anak yang rasa kurang percaya diri dengan menggunakan pendekatan agama. Rasa kurang percaya diri menimpa seorang anak yang bernama ayu (nama samaran) usia 10 tahun di desa pedagangan kec.wringinanom kab.gresik, ia selalu merasa kurang percaya diri dikala ia bergaul dengan teman, tetangganya karena ia selalu dicemooh orang karena orang tuanya pernah dituduh masyarakat setempat melakukan suatu yang tidak baik misalnya, memelihara

4 tuyul, mencuri pakaian tetangganya sampai-sampai satu kampung itu heboh dan mau membakar rumahnya. Oleh sebab itu setiap individu mempunyai sikap dan tingkah laku yang berbeda-beda dalam Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena faktor keluarga, sosial ekonomi dan sebagainya. Dari hal tersebut dapat mempengaruhi rasa percaya diri, berdasarkan faktor tersebut sangat berpengaruh pada pergaulan dan kehidupannya sehari-hari. Bahwa untuk mengatasi rasa kurang percaya diri berkaitan dengan sikap kekuatan diri. Berdasarkan pengamatan peneliti banyak diketahui anak yang mengalami rasa kurang percaya diri, selalu merasa takut dan ragu dalam melangkah, bertindak, berpendapat, serta berinteraksi kurang baik dengan lingkungannya, hal ini mengakibatkan anak kesulian bergaul dengan temantemanya dan orang lain. Alasan inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneiti secara empirik tentang UPAYA BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SEORANG ANAK DI DESA PEDAGANGAN KECAMATAN WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK dengan bimbingan konseling islam diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang dialami klien, sehingga dengan bantuan tersebut klien mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

5 B. FOKUS PENELITIAN Berdasarkan konteks penelitian di atas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri pada seorang anak di desa pedagangan kec. Wringin anom kab. Gresik? 2. Bagaimana proses bimbingan konseling islam dalam meningkatkan rasa percaya diri seorang anak di desa pedagangan kec. Wringin anom kab. Gresik? 3. Bagaimana hasil proses bimbingan konseling islam dalam meningkatkan rasa percaya diri seorang anak di desa pedagangan kec. wringinanom kab. Gresik? C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah: 1. Ingin mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri pada seorang anak di desa pedagangan kec. Wringin anom kab. Gresik 2. Ingin mengetahui proses bimbingan konseling dalam meningkatkan rasa percaya diri pada seorang anak di desa pedagangan kec. Wringin anom kab. Gresik 3. Ingin mengetahui hasil proses konseling islam dalam meningkatkan rasa percaya diri seorang anak I desa pedagangan kec. Wringinanom kab. Gresik

6 D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah: 1. Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan sebagai pemikiran terhadap lembaga akademik IAIN Sunan Ampel Surabaya khususnya fakultas dakwah jurusan bimbingan penyuluhan islam (BPI) dan sebagai rujukan bagi masyarakat juga pembaca dalam upaya meningkatkan rasa kurang percaya diri anak. 2. Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empirik serta memberikan kesempatan untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh konselor dan rasa percaya diri sebagai wawasan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan konseling islam serta memenuhi tugas akhir dari program strata satu. E. DEFINISI KONSEP Untuk menghindari adanya kesalahan dan kekeliruan dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu adanya pembatasan pengertian serta pembatasan terhadap judul skripsi yang akan dibahas oleh peneliti sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami masalah tersebut :

7 1. Pengertian Upaya Menurut kamus bahasa Indonesia upaya adalah usaha (syarat ) untuk mencapai sesuatu maksud, akal. 3 Dan menurut kamus bahasa Indonesia yang lain upaya adalah usaha, iktiar, daya. 4 Dalam pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya adalah suatu usaha untuk mencapai maksud atau tujuan yang diinginkan oleh seseorang dalam hidupnya. 2. Bimbingan Konseling Islam Bimbingan konseling islam adalah suatu bantuan yang diberikan kepada orang yang membutuhkan atau kepada orang yang mendapatkan suatu masalah dan ia tidak dapat menyelesaikannya, bimbingan konseling diberikan secara sistematis atau terus menerus sampai masalah tersebut dapat selesai. Bimbingan konseling islam menurut Moh. Surya 5 adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandiriandan pemahaman diri, penerimaan diri,pengarahan diri dan perwujutan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal serta penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Ahmad Mubarok. 6 Bimbingan konseling islam merupakan suatu pekerjaan pemberian bantuan psikologis pada seseorang 3 Drs. Suharto,Drs. Tata Iryanto Kamus Bahasa Indonesia Terbaru (Surabaya, Indah.1986). h. 270 4 Drs.Yasin ZE. Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Surabaya. Cipta karya. 2001). h. 313 5 L.Djumar,moh. Suryo Bimbingan Konseling Di Sekolah (Bandung CV.Ilmu.1975) h. 28 6 Ahmad mubarok Konseling Agama Teori Dan Kasus (Jakarta. Rienika Cipta.2000) h. 2

8 yang secara psikologis membutuhkannya yakni membantu agar yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengatasi sendiri pekerjaannya serta problem yang dihadapinya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian bimbingan konseling adalah suatu proses bantuan secara sistematis dan terus menerus terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan psikis dengan fisiknya juga dapat mengembangkan diri, serta menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat. Keberhasilan dalam konseling banyak ditentukan oleh kualitas hubungan. Rogers mengatakan bahwa dalam hubungan bantuan tedapat kondisi-kondisi penting untuk terjadinya perubahan kepribadian yang positif. Kondisi tersebut yaitu : 1)Empati, 2)Penghargaan positif tanpa syarat 7. Empati merupakan kekuatan untuk mengerti perasaan orang lain. Rogers mengatakan bahwa empati merupakan pemahaman terhadap kerangka berfikir internal orang lain. Sedangkan penghargaan positif tanpa syarat yakni menghormati dan menerima klien apa adanya tanpa membedakan nilai dan pandangan, apabila konselor menghargai klien secara positif, maka dengan sendirinya ia akan mengapresiasikan dan merasakan bahwa dirinya berguna. Kondisi seperti ini akan menciptakan hubungan yang baik antara konselor dan klien. 7 Dr.Ahmad juntika Nurihsan, M.Pd Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan Bandung PT rafika aditama.2006

9 3. Percaya Diri Rasa percaya diri adalah sikap yang dapat ditumbuhkan dari sikap sanggup berdiri sendiri, sanggup untuk menguasai diri sendiri dan bebas dari pengendalian orang lain dan bagaimana kita menilai diri sendiri, sama seperti orang lain menilai kita. Sehingga kita akan merasa mampu menghadapi situasi apapun. 8 Sedangkan kepercayaan diri menurut Thursan Hakim dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. 9 Sedangkan untuk membentuk sikap positif atau percaya diri terhadap diri sendiri ada lima sifat yang harus dimiliki oleh seorang anak: pertama, mengenal diri sendiri dengan baik, seperti bakat, kemampuan dan keinginan. Kedua, menghargai kepribadian dan karakter yang ada pada dirinya. Ketiga, memberi penilaian positif pada diri sendiri. Keempat, adanya rasa percaya diri bahwa ia mampu menghadapi tantangan dalam hidup. Dan kelima, yaitu kemampuan yang artinya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan apa yang dimaksud dengan rasa percaya diri adalah pandangan keyakinan dan sikap yang dapat tumbuh dari sikap sanggup berdiri sendiri, kesanggupan untuk menguasai diri, mengontrol tindakan diri serta menerapkan nilai-nilai yang dianut dan bebas 8 Mita Zulandari Membangun Kepercayaan Diri Anak, artikel psikologi, http://www. Inspiredkidsmagazine, diakses 12 oktober 2008 9 Thursan hakim Pengembangan Diri (Yogyakarta: Liberty,1999)h. 56

10 dari pengendalian orang lain serta mempunyai keyakinan bahwa dirinya mempunyai kelebihan. Dalam pembahasan skripsi ini penulis membahas tentang rasa kurang percaya diri seorang anak di desa pedagangan kecamatan wringinanom kabupaten gresik dikarnakan orang tuanya dituduh oleh masyarakat mempunyai tuyul dengan kejadian tersebut anak tersebut menjadi murung, sedih, sering menangis karena ia selalu dijauhi oleh teman-temannya dan tetangganya. F. SISTEMATIS PEMBAHASAN Dalam penyusunan skripsi ini dibagi atas beberapa bab yang mana isinya antara yang satu dengan yang lain salaing berkaitan, dengan maksud agar mudah dipahami. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, sistematis pembahasan BAB II Kajian teoritik yang terdiri dari pembahasan teoritis tentang pengertian bimbingan konseling, terapi realitas, pengertian rasa percaya diri, tanda-tanda rasa percaya diri,faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri, dan dilengkapi dengan penelitian yang terdahulu yang relevan. BAB III Metode penelitian yang menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian, subyek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap

11 penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data, teknik pemeriksaan keabsahan data BAB IV Penyajian dan analisis data yang menjelaskan setting penelitian, deskripsi konselor, klien, deskripsi masalah, penyajian data, analisis data, pembahasan BAB V Penutup pada bab terakhir dalam penelitian skripsi yang menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran, rekomendasi