BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. dicintai oleh Allah subhana wa taallah daripada orang mu min yang

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

PERBEDAAN LATIHAN INTERVAL, SIRKUIT TRAINING, DAN LARI JARAK JAUH TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN AEROBIK PADA ATLET BOLA BASKET DI MAN 2 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Terbukti pada perhelatan sea games 2015 timnas

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

DATA, INSTRUMEN, DAN TEKNIK

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

Idris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri adalah pemainan beregu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. membuat penampilan menarik, kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

PROFIL DAYA TAHAN AEROBIK POSISI GUARD, FORWARD, DAN CENTER ATLET BOLA BASKET KABUPATEN INDRAMAYU E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hendra Dana, 2014

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

F fitness. Since the achievement of the aerobics fitness takes time, it is

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komponen-komponen dari kebugaran jasmani terbagi menjadi dua yaitu healthrelated

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

NARASI BENTUK-BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI BAGI KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dengan sabda

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) (HR. Muslim, 2664 ). Dari hadits diatas, Rasulullah mengisyaratkan agar umatnya untuk selalu berusaha menjadi kuat dan bermanfaat. Proses menjadi kuat dalam sudut pandang kesehatan dapat dilihat melalui tingkat kebugaran yang dimiliki seseorang. Salah satu cara untuk meningkatkan kebugaran adalah dengan cara berolahraga secara teratur. Ada banyak cabang olahraga yang dapat meningkatkan kebugaran pada manusia, misalnya sepak bola, volley ball, bulu tangkis, dan bola basket. Menurut peraturan resmi bola basket yang diambil dari PERBASI (2012), pertandingan bola basket merupakan permainan yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke ranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka. Dalam pertandingan, permainan dipimpin oleh wasit dan tim dinyatakan menjadi 1

2 pemenang apabila mampu mencetak angka lebih banyak dari tim lawan pada akhir waktu permainan. Proses untuk menunjang peningkatan kualitas permainan setiap atlet dalam bertanding disebut dengan latihan daya tahan. Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan stamina saat pertandingan atlet. Di usia remaja khususnya pelajar ditingkat sekolah menengah, adanya program latihan yang baik sangat dibutuhkan untuk upaya menunjang prestasi para olahragawan muda dan meningkatkan produktivitas atlet dalam berkarya untuk masa depan. Masa remaja adalah masa-masa yang menyenangkan, namun juga masa kritis dan sulit karena merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yang ditandai dengan perubahan fisik, psikis, dan psikososial. Berkaitan dengan pertumbuhan fisik, olahraga merupakan cara terbaik untuk memlihara, menjaga, dan meningkatkan kondisi fisik di usia remaja. Latihan fisik yang dilakukan secara berulang dan teratur akan memberikan hasil berupa tubuh yang sehat, yang ditandai dengan ketahanan otot yang kuat, sistem kardio-respirasi yang optimal, dan berat badan yang seimbang. Proses peningkatan sistem kardiorespirasi dapat menggunakan program berupa latihan aerobik, karena dengan latihan ini seseorang mampu mengoptimalkan fungsi jantung dan paru-parunya.

3 Menurut Suharjana (2012), istilah aerobik dalam olahraga selalu berkaitan dengan aktifitas atau latihan yang dilakukan pembentukan energi dan harus tersedia oksigen didalamnya. Lebih lanjut Suharjana (2012) juga memaparkan bahwa semakin tinggi jumlah otot yang digunakan maka semakin tinggi pula intensitas kerja otot, dan semakin tinggi Volume Oksigen Maksimum (VO 2 max) seorang atlet yang bersangkutan maka atlet juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang baik. VO 2 max merupakan kapasitas maksimal tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama olahraga berintensitas tinggi. Tes kebugaran jasmani penting dilakukan agar diketahui seberapa besar kebugaran jasmani yang dimiliki oleh atlet. Hasil dari tes kebugaran jasmani dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh atlet. Dalam pemeriksaan kebugaran aerobik yang difungsikan untuk mengetahui cara mengukur kapasitas maksimal tubuh (VO 2 max), terdapat beberapa alat ukur untuk mengetahuinya seperti Balke test, Harvard test, treadmill test, dan Multistage Fitness Test (MFT). Multistage Fitness Test (MFT) merupakan tes dengan tata pelaksanaan yang mengharuskan atlet berlari dilintasan sepanjang 20 meter dengan mengikuti aba-aba audio yang diberikan melalui compact disc (CD) (Zulfiyani dan Novita, 2015). Dalam pelaksanaanya atlet diminta berlari tanpa jeda istirahat dengan percepatan yang bertambah

4 dengan perlahan pada setiap levelnya. Bertambahnya level ditandai setelah atlet berlari sebanyak tujuh kali dua puluh meter pertama. Tujuan dilakukannya latihan aerobik pada atlet adalah untuk meningkatkan stamina atlet, sehingga pada saat pertandingan atlet tidak mudah merasa lelah. Pemberian latihan aerobik yang tepat dan efektif sangat dianjurkan pada setiap atlet sebagai salah satu bentuk usaha memanfaatkan keilmuan dan pengalaman yang ada. Lebih lanjut Chrisly, dkk. (2015), mengemukakan bahwa sebelum melakukan latihan olahraga aerobik, suatu tim juga perlu mengetahui kriteria-kriteria yang berkaitan dengan dosis latihan seperti frekuensi, intensitas, dan jenis latihan. Pada aplikasinya latihan kebugaran aerobik mempunyai banyak variasi dengan tetap tetap berpegang pada prinsip dasar kebugaran aerobik seperti kontrol respirasi, kerja jantung maksimal, dan kesesuaian sistem aerobik dan anaerobik (Ashadi, 2014). Prinsip dasar tersebut dapat dijadikan sebagai patokan untuk membuat berbagai variasi program latihan khususnya latihan aerobik seperti misalnya latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh. Latihan interval merupakan latihan dengan memanfaatkan kontrol pernafasan dominan yang menggunakan fase istirahat saat latihan. Sirkuit training adalah program latihan yang menggunakan prinsip kombinasi antara sistem aerobik dan anaerobik dengan memodifikasi latihan dan pembebanan. Dan lari jarak jauh adalah termasuk jenis latihan yang dimanfaatkan untuk memaksimalkan kerja jantung agar volume oksigen yang masuk kedalam tubuh lebih besar.

5 Dari uraian diatas untuk melihat efektifitas dan ketepatan dalam pemberian program latihan yang baik maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik pada atlet bola basket di MAN 2 Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah: Apakah terdapat perbedaan antara latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik pada atlet bola basket di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Semarang?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran aerobik. 2. Tujuan Khusus Mengetahui perbedaan antara latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kardiorespirasi pada atlet bola basket di MAN 2 Semarang. D. Manfaat Penelitian Secara umum manfaat yang dapat diambil adalah pelaksanaan penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah dalam penelitian fisioterapi dan cabang olahraga bola basket.

6 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan tentang cara membedakan efektifitas latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh untuk meningkatkan kebugaran dan daya tahan jantung-paru. b. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat menambah pengetahuan dan wawasan, bahwa adanya perbedaan efektifitas latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran dan daya tahan jantung-paru. c. Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan baru tentang perbedaan efektifitas latihan interval, sirkuit training, dan lari jarak jauh terhadap peningkatan kebugaran dan daya tahan jantung-paru. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pelatih Dapat dijadikan sebagai efektifitas pembanding metode latihan untuk meningkatkan kebugaran dan daya tahan jantungparu pada atletnya.

7 b. Bagi Atlet Dapat dijadikan tolak ukur kemampuannya dalam bermain bola basket dan merupakan metode untuk meningkatkan kebugaran dan daya tahan jantung-paru. c. Bagi Tenaga Medis Kesehatan Dapat dijadikan sebagai acuan pokok untuk mempertimbangkan suatu program latihan aerobik.