BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan lewat waktu merupakan kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu dan belum terjadi persalinan. Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari Hari Pertama haid terakhir. Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, dimana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin (Manuaba, 1998). Untuk menekan angka persalinan dengan kehamilan lewat waktu maka didirikanlah balai kesejahteraan ibu dipimpin oleh bidan sejak tahun 1950, yang kegiatannya berupa pemeriksaan ANC dan memberikan penyuluhan sesuai dengan kondisi ibu seperti tanda tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan, nifas, dan efek samping dari kehamilan lewat waktu (Purwanto, 2009). Kehamilan lewat waktu bisa menyebabkan kematian dikarenakan aksi uterus yang tidak terkoordinir. Plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO 2 sehingga mempunyai resiko asfiksia sampai kematian janin dalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan pertumbuhan janin makin berkurang, air ketuban berkurang dan makin kental, sebagian janin bertambah berat sehingga memerlukan tindakan persalinan, berkurangnya nutrisi dan O 2 menimbulkan asfiksia setiap saat dan dapat meninggal dalam rahim (Widjanarko, 2009).
Perlu diingat bahwa para ibu sebanyak 10% lupa akan tanggal haid terakhir di samping sukar menentukan secara tepat saat ovulasi. Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan adalah hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan terhadap uterus terhadap oksitosin berkurang, faktor lain seperti herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu (Rustam, 1998). Angka kejadian Kehamilan lewat waktu di RSUD Banjarnegara cukup banyak pada bulan September 2009 sampai dengan Juni 2010 angka kejadian kehamilan lewat waktu sebanyak 29 kasus dan perlu penanganan sesuai dengan aturan yang ada agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat. Diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang kehamilan lewat waktu yang diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan telaah dokumen riwayat perjalanan penyakit pasien, proses persalinan kehamilan lewat waktu berlangsung dengan lancar sehingga ibu maupun bayi sehat dan selamat. Dari data diatas penulis tertarik memilih judul asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kehamilan lewat waktu di RSUD Banjarnegara. B. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan kehamilan lewat waktu.
2. Tujuan Khusus: a) Mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan dengan cara pengkajian pada Ibu bersalin secara lengkap dan sistematis. b) Mahasiswa mampu menentukan diagnosa kebidanan. c) Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial. d) Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera apabila terjadi kegawatdaruratan. e) Mahasiswa mampu merencanakan tindakan atau Asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu. f) Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan atau Asuhan kebidanan yang sesuai dengan kebutuhan ibu. g) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi tindakan atau Asuhan kebidanan yang telah dilakukan. C. Pembatasan Kasus 1. Sasaran Ibu bersalin dengan kehamilan lewat waktu. 2. Tempat Asuhan kebidanan dilaksanakan di ruang bersalin RSUD Banjarnegara. 3. Waktu Asuhan kebidanan dilaksanakan dari Kala I, II, III, IV, yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010.
D. Metode Pengumpulan Data Dalam penyususan KTI ini metode yang di gunakan untuk mengumpulkan data pada asuhan kebidanan ibu bersalin dengan kehamilan lewat waktu adalah dengan melakukan observasi, penanganan langsung kepada ibu bersalin, dan telaah dokumen seperti wawancara langsung dengan pasien dan melihat dari catatan perjalanan persalinan ibu. E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka membahasa tentang : a. Tinjauan Medis Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, faktor predisposisi, fisiologi/patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. b. Tinjauan Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interprestasi data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana
tindakan dan evaluasi. c. Aspek Hukum Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun Kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil. BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini mulai pengkajian, interprestasi data, diagnosa masalah/potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi serta perkembangan dengan menggunakan SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang diberikan kepada pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Berisi kesimpulan dan saran LAMPIRAN-LAMPIRAN