BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M) merupakan bagian integral dari pendidikan profesi kedokteran yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada sebagai syarat lulus Strata I yang disetarakan dengan Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada. Pelaksanaan K3M mulai diadakan pada bulan September 2002 hingga Maret 2012 yang dikelola secara mandiri oleh Fakultas Kedokteran UGM, kegiatan K3M ini juga tetap berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (K3M FK UGM, 2007). Pada masanya, K3M wajib diikuti oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM yang sedang menjalani masa rotasi klinik, lebih tepatnya setelah mahasiswa melewati dua stase besar atau setelah menyelesaikan seluruh program rotasi klinik. Kegiatan K3M terakhir diikuti oleh mahasiswa angkatan 2006, dan kemudian kegiatan ini kembali digantikan dengan kegiatan KKN 1
2 yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2007. Alasan mengapa kegiatan K3M ini digantikan adalah karena kegiatan K3M hanya memiliki 1 cluster yaitu Fakultas Kedokteran UGM, sedangkan kegiatan KKN memiliki minimal 3 cluster, hal tersebutlah yang menjadi keputusan rektor UGM untuk menggantikan kegiatan K3M ini menjadi KKN kembali, dimana keputusan tersebut telah diresmikan pada Maret 2012. K3M memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat dan mengasah keterampilan klinisnya untuk menangani masalah kesehatan yang ada di puskesmas tersebut yaitu sebagai dokter pelayanan primer, dan dengan diadakannya kegiatan K3M ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada dokter muda mengenai realita kondisi kesehatan masyarakat guna mempersiapkan kontribusinya sebagai tenaga kesehatan di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat memiliki kesesuaian konsep dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, sehingga diperlukan adanya evaluasi terhadap kegiatan K3M yang telah dilakukan agar dapat diketahui dampak bagi mahasiswa yang menjalani kegiatan tersebut serta masyarakat yang terlibat. Hasil evaluasi
3 tersebut dapat digunakan sebagai alat pertimbangan UGM untuk dilanjutkannya kembali program K3M oleh Fakultas Kedokteran. Dengan adanya evaluasi ini akan diperoleh umpan balik terhadap program atau pelaksanaan kegiatan, tanpa adanya evaluasi ini sulit untuk mengetahui sejauh mana tujuan-tujuan dari pelaksanaan program tersebut sudah tercapai atau belum, dan diharapkan dengan adanya evaluasi ini dapat memperbaiki atau melakukan penyempurnaan dari pelaksanaan kegiatan yang sudah dijalankan. Daerah yang ditinjau pada penelitian ini adalah Kecamatan Nusawungu. Kecamatan Nusawungu merupakan bagian dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kecamatan Nusawungu memiliki batas wilayah yaitu sebelah barat adalah Kecamatan Kroya dan Binangun, sebelah utara adalah Kabupaten Banyumas, sebelah timur adalah Kabupaten Kebumen, dan sebelah selatan adalah Samudra Indonesia. Jumlah desa yang terdapat di Kecamatan Nusawungu adalah sebanyak 17 desa. Kemudian jumlah puskesmas yang terdapat di Kecamatan Nusawungu adalah 2 puskesmas, yaitu Puskesmas Nusawungu I dan Puskesmas Nusawungu II. Dimana wilayah kerja Puskesmas Nusawungu
4 I meliputi 9 desa yaitu desa Kedungbenda, Klumprit, Karangputat, Banjarwaru, Danasri, Danasri Kidul, Nusawungu, Danasri Lor, dan Sikanco. Puskesmas ini terletak di tepi jalan raya sehingga mudah dijangkau masyarakat. Jumlah penduduk di 9 desa wilayah kerja Puskesmas Nusawungu I pada tahun 2008 sebanyak 39.332 jiwa. Sedangkan wilayah kerja Puskesmas Nusawungu II meliputi 8 desa yaitu desa Karangtawang, Karangpakis, Banjarsari, Jetis, Banjareja, Karangsembung, Purwadadi, dan Nusawangkal. Puskesmas Nusawungu I mempunyai 2 Puskesmas pembantu, yaitu Danasri Lor dan Banjarwaru. Fasilitas yang terdapat di Puskesmas Nusawungu I adalah poliklinik umum, Poliklinik gigi, Poliklinik KIA, laboratorium, Farmasi, IGD, Pelayanan Konsultasi, Puskesmas Pembantu, poloklinik Kesehatan Desa, dan Ambulans. Tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Nusawungu I adalah sebanyak 35 orang tenaga kerja.
5 I.2. Rumusan Masalah Bagaimana hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M) yang dilaksanakan di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. I.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M) melalui laporan pemecahan masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Tujuan spesifik dari penelitian ini adalah untuk menilai bagaimana kesesuaian pelaksanaan K3M terhadap tujuan K3M yang telah ditentukan. I.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu hasil dari evaluasi diharapkan dapat menjadi bahan penilaian terhadap proses pelaksanaan kegiatan K3M yang telah dilaksanakan, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengelola kegiatan K3M khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk mengadakan kembali dan mengembangkan kegiatan K3M di masa yang akan datang. Serta untuk menilai adakah
6 manfaat dan kerugian yang dirasakan oleh peserta K3M maupun masyarakat yang terlibat dalam kegiatan K3M di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap.