BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk kedalam corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan majalah SWA pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012,dan 2013.Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu sampel. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapat sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Tabel 3.1 Daftar Jumlah Populasi Penelitian Tahun Jumlah Perusahaan 2009 26 2010 33 2011 40 2012 42 2013 31 Total Jumlah Perusahaan 172 36
Adapun kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaanyang masuk dalam penerapan corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) periode 2009-2013 2. Perusahaan masuk dalam rating Most Trusted Companies dalam penerapan corporate governance CGPI yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan majalah SWA pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. 3. Perusahaan yang yang terdaftar di CGPI dan BEI tahun 2009-2013 4. Mempublikasikan data laporan keuangan di Indonesia Stock Exchange (IDX) dan Indonesian Capital Market directory (ICMD) dari tahun 2009 sampai 2013. 3.2 VARIABEL PENELITIAN Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel Independen dan dependen. 3.2.1 Variabel Independen Variabelindependen dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance diukur dengan menggunakan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian 37
Institute for Corporate Governance (IICG), bekerjasama dengan Majalah SWA. 3.2.2 Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, ROE dan, Tobin s Q. ROA (Return on Asset) adalah rasio profitabilitas perusahaan yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan total aset perusahaan, untuk mengukur efektivitas penggunaan aset perusahaan, dapat dirumuskan sebagai berikut (Brigham & Houston 2006:115) dalam Prasinta (2012): aba bersih Total aset ROE (Return of Equity) merupakan kemampuan modal sendiri untuk menghasilakn keuntungan bagi pemegang saham. Dengan rumus sebagai berikut: Tobins Q adalah perbandingan antara nilai pasar perusahaaan dengan nilai buku total aktiva. Tobin s Q dihitung dengan menggunakan rumus menurut Darmawati dkk (2005) yang disesuaikan dengan 38
kondisi transaksi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia, yaitu : Keteranga: MVE: Nilai Pasar Equitas (Harga penutupan saham di akhir tahun buku x banyaknya saham biasa yang beredar). Liabilities: Total Hutang Total Assets: Nilai buku Total aktiva. 39
3.3 KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan uraian variabel independen (GCG) dan variabel dependen (kinerja perusahaan) di atas, maka dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram skematik pada gambar dibawah ini: (+) Kinerja Keuangan GCG (X) ROA ( ) ROE ) Kinerja Pasar Tobin s Q ( ) Gambar 3.4 Kerangka Skematis Model Penelitian 40
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Jenis Data Penelitian ini menggunakan sumber data historis dan jenis data yang digunakana adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang disediakan perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Sumber Data Sumber data yang diambil untuk penelitian ini berasal dari website Bursa Efek Indonesia : www.idx.co.id yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013 yang masuk kedalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang bekerja sama dengan majalah SWA, Indonesian Capital Market directory(icmd) dan website perusahaan yang menjadi sampel penelitian dalam kurun waktu 2009 sampai dengan 2013. 3.5 METODE ANALISIS DATA Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan bantuan software SPSS 16. Terdiri dari metode yaitu: Statistik Deskriptif, Uji asumsi klasik dan analisis regresi linier sederhana sebagai berikut: 41
3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji multikolinearitas, uji autokolerasi, uji heterokedasitas, uji normalitas. UjiNormalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2006). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Penelitian ini menggunakan uji normalitas residual dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Autokolerasi Uji autokorelasi bertujuan apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika ada korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena 42
residual(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006). Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson (DW) Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision d DW du Tidak ada autokorelasi positif Tolak a-d DW 4 Tidak ada autokorelasi positif No decision 4- du DW 4- dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negative Tidak Tolak du < DW < 4-dU Uji Heterokedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:105). 43
UjiMultikolinearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol (Ghozali, 2006:91). 3.5.3 Analisis Regresi Linear Analisis regresi data dalam penelitian ini menggunakan analisi regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana adalah alat untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen Good Corporate Governance terhadap variabel dependen Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Tobins Q. Model 1 : ROA = MODEL 2 : ROE = MODEL 3 : Tobin s Q = Keterangan: ROA : Return On Asset ROE : Return On Equity 44
Q : Tobin s Q GCG : Penerapan Good Corporate Governance : Konstanta regresi :Koefisien regresi skor Corporate Governance :Koefisien regresi skor Corporate Governance :Koefisien regresi skor Corporate Governance : Residual/Variabel Pengganggu. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian statistik parametrik. Statistik parametrik digunakan apabila peneliti mengetahui fakta yang pasti mengenai sekelompok data yang menjadi sumber sampel Waryanto (2009)dalam Hutami (2013). Jika distribusi data bersifat normal, maka digunakan uji statistik parametrik. Uji regresi merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik, untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti maka akan dilakukan uji pengaruh parsial (t test). Uji Parsial (t test) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menemukan pengaruh paling dominan antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen dengan tingkat significant level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 45
1. Jika nilai P >0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidaksignifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independentersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabeldependen. 2. Jika nilai P 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresisignifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebutmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen Menurut Ghozali (2011). 46