2016 TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR TERPADU TEMA: ARSITEKTUR BERMAIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman langsung dan nyata. Model ini memberi contoh bagi guru di kelas awal SD untuk menyusun

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHALUAN. Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan. sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

Observasi pada beberapa TK Kelompok B di Kota Bandung pada bulan Oktober

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan. (

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ane Fitriani, 2015 Upaya pengelola dalam meningkatkan manajemen mutu PAUD

Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Terpadu Kani Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak didik. sekolah. Melalui bermain anak-anak dapat menghasilkan pengertian atau

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia taman kanak-kanak adalah anak pada usia rentang 5-6 tahun atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kondisi kesejahteraan sebuah bangsa. kepada anak-anaknya. Namun seiring perkembangan zaman dan kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR TK ISLAM BAB I PENDAHULUAN

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bijaou (Hurlock, 1980: 5) menjelaskan bahwa usia 2-5 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

BAB I PENDAHULUAN. Slamet Rahardjo, Strategi Pembelajaran Musik Anak Usia Dini, CeHa Graphics, Salatiga, 2006, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cara pemberian stimulasi tersebut. Prinsip tersebut meninjau atas

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. PLAY GROUP DAN TPA DI YOGYAKARTA Berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Astriana Rahma, 2014

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

I. PENDAHULUAN. yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!!"#$%&'(&)#*+'#%,"()-*!!!! BAB II TINJAUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah harapan masa depan. Karenanya, mereka perlu

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan jenjang pendidikan di Indonesia, pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan sederajat merupakan jenjang awal untuk menerima pendidikan seutuhnya dengan usia peserta didik 6-12 tahun. Pada jenjang ini diharapkan mampu membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap dasar sebagai bekal di masa yang akan datang. Sebelum memasuki jenjang ini, berdasarkan UU. Pasal 28 No. 20 Tahun 2003, terdapat pendidikan pra-sekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jalur formal pada jenjang ini diselengarakan dalam bentuk TK (Taman Kanak-Kanak) atau RA. Pendidikan ini diperlukan untuk mempersiapkan peserta didik ketika menerima pendidikan dasar, sehingga sebagai katalisator untuk meningkatkan mutu awal pendidikan dasar. Pada kedua jenjang ini, peserta didik termasuk dalam usia keemasan seorang anak, dimana para ahli neurologi meyakini dalam masa usia 0-8 tahun, otak anak berkembang dengan sangat cepat dan menghasilkan kecerdasan serta keterampilan sebagai bekal hidupnya kelak. Sehingga perlu perhatian khusus mengenai perkembangan tersebut. Di samping itu, dengan terpadunya antara TK dan SD dapat mengefektifkan masa transisi persiapan peserta didik untuk menerima pendidikan dasar. Hal ini menjadi pertimbangan pentingnya TK dan SD yang terpadu. Perancangan TK dan SD Terpadu seharusnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ruang berdasarkan kegiatan atau kurikulum yang digunakan. Perancangan bangunan TK dan SD sebaiknya juga mencerminkan kebutuhan dari pengguna utama pada bangunan tersebut. Penguna utama dari bangunan ini adalah anak usia 4-6 tahun untuk jenjang TK dan anak usia 6-12 untuk jenjang SD. Berdasarkan psikologi perkembangan anak, usia tersebut termasuk ke dalam periode awal kanak-kanak dan akhir kanak-kanak. Sebagian besar mereka menggunakan konsep bermain sambil belajar dalam kebutuhan pendidikannya. Pada perancangan bangunan TK dan SD di Indonesa masih banyak belum mepertimbangkan karakteristik dan mengkoordinir hal tersebut ke dalam desainya. Contohnya masih banyak bangunan sekolah yang terdiri dari ruang-ruang yang disusun berdasarkan standar dari sarana dan prasarana yang telah ditetapkan.

2 Dilandasi oleh pertimbangan bahwa bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu yang akan direcanakan dan dirancang sesuai dengan persyaratan dan prinsip perancangan sekolah berkarakteristik arsitektur yang memperhatikan karakteristik dan kebutuhan anak dalam masa perkembangannya. Dalam masa perkembangan anak, konsep bermain secara luas merupakan cara anak belajar dalam mengembangkan kemampuannya dan mengenal lingkungannya. Maka membentuk bangunan dengantema arsitektur bermain, akan menjadi jawaban atas kebutuhan perencanaan dan perancangan secara luas. Perencanaan dan perancangan TK dan SD Terpadu dengan tema arsitektur bermain diharapkankan dapat mampu mewadahi konsep beramain dan belajar dalam desainnya dan dapat mengeksplorasi sisi bermain dari asitektur melalui eksplorasi material. Sehingga perencanaan dan perancangan ini dapat menjadi purwa rupa untuk desain sekolah berdasarkan pertimbanganpertimbangan tersebut. Dengan demikian pola yang harus diterapkan untuk mencapai karakter tersebut harus dilakukan melalui pendekatan perancangan melalui pemahaman karakter psikologis dan perilaku anak-anak, terutama anak-anak dalam jenjang usia 4-6 tahun untuk TK dan 6-12 tahun untuk SD, serta pendekatan perancangan melalui eksplorasi bentuk yang bertemakan beramain pada anak yangdapat mewadahi dan memacu pengembengan kreativitas anak. B. Maksud dan Tujuan Maksud dari perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu adalah merencanakan dan merancang bangunan sekolah bertemakan arsitektur bermain dengan pendekatan utama yaitu pendekatan perilaku terhadap psikologi dan perilaku anak pada usia 4-12 tahun. Tujuan dari perencanaan dan perancangan dari bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan pada perencanaan dan perancangan fasilitas pada bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu yang dijadikan sebagai banding. 2. Eksplorasi teoritis yang terkait dengan aspek permasalahandan pendekatan arsitektur perilaku dalam perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu yang akan dipecahkan.

3 3. Mengkaji dan mengelaborasi arsitektur bermain sebagai tema yang mencakup keseluruhan pada perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu. 4. Menyusun landasan dan konsep dalam perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu dengan tema Arsitektur Bermain. C. Identifikasi dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan pada perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan danperancangan mempertimbangkan perilaku dan kebutuhan anak dalam perkembangannya. 2. Perencanaan dan perancangan mempertimbangkan konsep bermain dan belajar dan membentuk karakter arsitektur yang menggambarkan tema bermain pada anak. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan,yaitu bagaimana merencanakan dan merancang bangunan pendidikan TK dan SD Terpadudengan tema arsitektur bermain danpendekatan perilaku terhadap psikologi dan perilaku anak pada usia 4-12 tahun. D. Pendekatan dan Gambaran Capaian yang Dituju Pendekatan yang digunakan pada perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu yaitu pendekatan berdasarkan perilaku sebagai pendekatan utama. Pendekatan perilaku berdasarkan pada: Karakteristik psikologi dan perilaku anak secara umum pada usia 4-6 tahun untuk jenjang TK dan 6-12 tahun pada jenjang SD. Perbedaan dan persamaan kebutuhan fisik dan psikis pada karakter ruang anak pada rentang usia anak TK dan SD. Tema Arsitektur Bermain yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan Sekolah.

4 Gambaran pencapaian yang dituju berdasarkan pendekatan yang digunakan adalah dapat menerjemahkan karateristik anak dalamdesain, penataan ruang-ruang yang tepat dan memberikan bentuk bangunan yang dapat mewadahi dan memacu perkembangan kreativitas anak. E. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir pada dasarnya berangkat pada permasalahan dan pentingnya solusi desain yang telah dijabarkan pada latar belakang. Kemudian hasil analisis dielaborasi dengan kajian teoritis yang dilakukan dan peraturan juga standar perancangan sehingga menghasilkan landasan atau kriteria dalam perencanaan dan perancangan. Hasil ini dielaborasi dengan tema dan pendekatan dan hasil studi kasus sejenis untuk menghasilkan konsep. Dari tahap konsep sebagai landasan dapat menghasilkan desain yang dituju. Berikut kerangka berfikir dalam bentuk diagram pada Diagram 1.1.

5 PERMASALAHAN Latar Belakang Permasalahan: bagaimana merencanakan dan perancangan bangunan pendidikan TK dan SD Terpadu dengan mempertimbakan aspek arsitektur bermain. Kajian Teoritis Peraturan dan Standar, Permasalahan dari Tema dan Pendekatan dalam Perencanaan dan Perancangan TK dan SD Terpadu ANALISI S Kaji Banding Proyek Sejenis (SD dan TK Terpadu) Kriteria dalam Perencanaan dan Perancangan TK dan SD Terpadu Elaborasi Tema Arsitektur Bermain KONSEP Kaji Banding Tema Sejenis Arsitektur Bermain DESAIN Diagram 1.1. Kerangka Berfikir Perencanaan dan Perancangan TK dan SD Terpadu