BAB I PENDAHULUAN. dan Daewoo, Daimler dan Chrysler, Ford dan Jaguar, HP dan Compaq.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga maka akan semakin rendah tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan harga. (KDPPLK-PSAK paragraf 07 tahun 2009). Menurut PSAK No. 1 paragraf 07 Tahun 2009 Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang selalu berubah akhir-akhir ini telah mempengaruhi kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian dunia. Sebagai akibat dari kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil yang optimal. Berbagai teknik dan metode serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh setiap manajemen perusahaan. Dengan mengetahui. dimasa depan. Disebutkan bahwa terdapat tiga area penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dengan masalah pengalokasian dana (allocation fund) dan pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dimana perusahaan pengakuisisi (bidder) mempertahankan nama dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan cara berpikir manusia yang semakin pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini keberhasilan di dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Perusahaan yang. perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan mengadakan investasi adalah memperoleh penghasilan atau

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan

BAB V PENUTUP. Rasio likuiditas pada penelitian ini diproksikan dengan variabl current ratio.

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Ini tercermin pada manajer keuangan juga berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. objektif sehingga secara efektif bisa memberikan gambaran tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa. Sepanjang tahun 2014, tujuh dari sepuluh transaksi besar M&A

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

kesulitan keuangan yang mengarah pada prediksi kebangkrutan. Semakin awal

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berusaha memanfaatkan semua sumber daya atau aset yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek, salah satunya yaitu manajemen keuangan. semakin kompetitif, Manajer keuangan dituntut dapat mengatur dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. menengah, dan panjang sebuah perusahaan. Tujuan jangka pendek umumnya

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perusahaan semakin menghadapi banyak tantangan dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada masyarakat umum yang disebut go publik.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat melalui

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7,

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS PROFITABILIAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Agar semua tujuan tercapai pemilik dan manajemen memantau perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan deviden perusahaan bagi investor. perkembangan, dapat dibuktikan pada beberapa perusahaan baru ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. teknologi di segala bidang yang semakin berkembang, menjadikan dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan usaha perlu dilakukan agar dapat berjalan dengan baik. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI )

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh investor, kreditor, dan pengguna lainnya dalam menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

PENGARUH PENDAPATAN DAN PERUBAHAN HUTANG SERTA INVESTASI TERHADAP LABA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan dengan menetapkan keputusan struktur modalnya.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efisien dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. di semua sektor, baik sektor yang sama maupun sektor yang berbeda. Kondisi

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang berorientasi laba mempunyai rencana untuk mengembangkan usahanya dan keuntungan yang diraihnya. Pengembangan perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara internal dan secara eksternal. Pengembangan secara internal dapat dilakukan dengan perluasan usaha (business expansion) yang dapat berupa penambahan jenis produk baru, pembukaan daerah pemasaran baru, pengembangan proses produk baru, dan pengadopsian mesin baru. Pengembangan secara eksternal adalah melalui penggabungan badan usaha (business combination) atau diversifikasi. Keputusan untuk melakukan perluasan usaha atau penggabungan usaha merupakan kebijakan dari manajer dan pemegang saham. Schoar (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan melakukan diversifikasi lebih produktif daripada perusahaan sendiri. Hal yang sama juga diungkapkan dalam Warta Ekonomi edisi 15 Januari 2003. Bahkan hal ini juga berlaku untuk perusahaan yang biasanya bersaing sekalipun, seperti yang terjadi pada perusahaan IBM dan Microsoft, GM dan Daewoo, Daimler dan Chrysler, Ford dan Jaguar, HP dan Compaq. Penggabungan usaha bukanlah hal yang baru bagi perekonomian dunia, bahkan Amerika Serikat sendiri telah mengenal adanya penggabungan usaha pada periode pendirian monopoli tahun 1800-an. Edgar (1992) dalam penelitiannya menyatakan bahwa di Inggris telah mengenal adanya laporan konsolidasi pertamanya pada tahun 1910. Hingga saat ini penggabungan usaha

masih tetap dilakukan oleh perusahaan, Beams (2001:2-3) menyatakan alasanalasan penggabungan usaha tersebut karena: 1. Biaya yang lebih murah untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan dibandingkan pengembangan. 2. Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. 3. Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat langsung dioperasikan, sedangkan membangun fasilitas pabrik yang baru menimbulkan penundaan karena diperlukan persetujuan pemerintah dan penelitian dampak terhadap lingkungan. 4. Mencegah adanya penggabungan perusahaan dari perusahaan pesaing yang lebih besar, sehingga langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah penggabungan beberapa perusahaan kecil. 5. Penggabungan harta yang tidak berwujud seperti hak paten, hak atas minuman, database pelanggan, dan keahlian manajemen. 6. Alasan lain seperti manfaat segi pajak dan alasan-alasan pribadi. Hampir semua penelitian tentang merger dan akuisisi perusahaan publik di Indonesia yang telah dilakukan oleh Payamta (2002;2004), Wiharyanto (2001), Windarti (2002), Agustiningsih (2002), dan Indiarti (2004) selalu memberikan hal yang sama, yaitu ada kinerja yang signifikan sebelum dan sesudah melakukan penggabungan usaha. Namun demikian anehnya pada pengukuran nisbah (ratio) keuangan dari setiap penelitian justru memberikan hasil yang berbeda-beda. Bahkan sebagian penelitian seperti Wiharyanto (2001), Indiarti (2004), dan Agustiningsih (2002) yang secara keseluruhan menyimpulkan tidak ada

perbedaan kinerja yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi. Namun di perhitungan profitabilitas yang merupakan bagian dari pengukuran kinerja menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Penilaian kinerja perusahaan diukur dari: rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas (Husnan, 1982:47). Melalui penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat diketahuiadanya inkonsistensi rasio profitabilitas. Hal ini membuat penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ulang, baik dengan alat yang sama maupun dengan alat yang berbeda. Penman (2001:249) menyatakan bahwa kesalahan pengelompokan dalam laporan keuangan dapat menyebabkan kesalahan dalam analisis laporan keuangan. Penman menjelaskan cara analisis laporan keuangan yang berbeda dari analisis lainnya, yang bisa digunakan untuk mendukung analisis laporan keuangan yang biasa dilakukan. Sebenarnya dasar analisis yang digunakan oleh Penman tetap menggunakan rasio keuangan. Hanya saja laporan keuangan yang akan dianalisis terlebih dahulu disusun ulang atau direformulasi. Kelebihan analisis dengan laporan keuangan berdasarkan SAK terletak pada penggolongan aktivitas yang dilakukan perusahaan. Isi laporan keuangan reformulasi hampir sama dengan isi laporan keuangan berdasarkan SAK yaitu terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan-catatan dalam laporan keuangan. Hanya saja laporan keuangan reformulasi terlebih dahulu membagi aktivitas perusahaan menjadi dua pokok yaitu aktivitas utama perusahaan (operating activities) dan aktivitas keuangan (financial activities), sedangkan pada laporan SAK aktivitas perusahaan dijadikan satu. Pada laporan keuangan reformulasi,

aktivitas utama perusahaan (operting activities) adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dengan tujuan aktivitas inilah perusahaan didirikan, sedangkan aktivitas keuangan (financial activities) adalah aktivitas perusahaan karena perusahaan itu memiliki aset-aset keuangan sehingga aset-aset keuangan tersebut dapat berbunga atau mengalami kenaikan nilainya. Jadi laporan reformulasi adalah laporan keuangan yang disusun ulang dengan membagi aktivitas perusahaan menjadi aktivitas utama perusahaan (operating activities) dan aktivitas keuangan (financial activities) yang digunakan untuk mendukung laporan keuangan standar atau berdasarkan laporan keuangan SAK. Adapun kelebihan laopran keuangan yang sudah direformulasi dari laporan keuangan SAK adalah sebagai berikut: 1. Ada pemisahan antara aktivitas operasi dan aktivitas keuangan, sehingga memberikan gambaran yang lebih menyeluruh atas laporan keuangan. 2. Keputusan manajer untuk melakukan pengembangan secara internal dan eksternal dapat diketahui dengan jelas, jika perusahaan melakukan pengembangan internal maka ada peningkatan dalam total aset operasi, tetapi jika perusahaan melakukan pengembangan secara eksternal maka ada peningkatan dalam total aset keuangan terutama investasi. 3. Sebagai alternatif lain bagi investor untuk menganalisis laporan keuangan. Perbedaan mendasar penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah cara yang digunakan dalam menghitung rasio keuangan, di mana dalam penelitian yang lain penghitungan rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan SAK saja, sementara dalam penelitian ini rasio keuangan dihitung baik berdasarkan laporan

keuangan yang sudah direformulasi anjuran Stephen Penman maupun berdasarkan laporan keuangan SAK. Dengan mereplikasikan penelitian-penelitian tersebut penulis tertarik melakukan penelitian mengenai analisa menggunkan rasio keuangan baik dari laporan keuangan reformulasi maupun laporan keuangan berdasarkan standar SAK. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul Analisis Perbedaan Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Sebelum dan Sesudah Akuisisi Tahun 1999-2002. B. Perumusan Masalah Aktivitas akuisisi masih tetap dilakukan dan akan terus dilakukan. Salah satu cara untuk melihat hasil aktivitas akuisisi adalah dengan menganalisis laporan keuangan tersebut menggunakan rasio keuangan. Simpulan berbagai penelitian terdahulu tentang kinerja perusahaan yang melakukan akuisisi menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja sebelum dan sesudah akuisisi, tetapi jika dilihat lebih lanjut akan tampak bahwa ada perbedaan profitabilitas sebelum dan sesudah akuisisi. Dengan adanya cara baru dalam analisis yang digunakan akan memperkuat hasil yang akan ditemukan. Cara baru itu adalah dengan menyusun ulang laporan keuangan atau dierformulasi, sehingga permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan profitabilitas perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah melakukan akuisisi baik menggunakan laporan keuangan yang sudah direformulasi atau dengan menggunakan laporan keuangan berdasarkan SAK.

C. Tujuan Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dengan: 1. Berdasarkan laporan keuangan yang sudah direformulasikan. 2. Berdasarkan laporan keuangan SAK. D. Pembatasan Masalah Suatu penelitian perlu menerapkan batasan-batasan yang akan dipakai agar tertuju pada suatu masalah. Penelitian ini dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya meneliti profitabilitas perusahaan yang melakukan akuisisi. 2. Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. 3. Laporan keuangan yang digunakan dalam perhitungan profitabilitas adalah laporan keuangan berdasarkan PSAK No.6 di Indonesia dan laporan keuangan reformulasi yang digunakan oleh Penman (2001:208). E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dalam menganalisis laporan keuangan, sekaligus sebagai penerapan teori yang pernah diperoleh di bangku kuliah ke dalam kasus yang nyata.

2. Bagi perusahaan dan investor, cara analisis dari penelitian ini mungkin bisa dipertimbangkan sebagai cara baru, karena berbeda dari analisis lainnya yang sudah ada. 3. Bagi pembaca, sebagai referensi untuk menambah wawasan dalam menganalisis laporan keuangan. 4. Bagi peneliti lainnya adalah sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang meliputi beberapa sub bab sebagai berikut: Bab I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengapa penelitian ini dilakukan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang terkait dengan tujuan penelitian ini, baik dari teori-teori konseptual yagn sudah ada, penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan, dan hipotesis yang muncul. Bab III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode penelitian yang mengungkapkan mengenai sejauh mana ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, sumber data,

instrumen penelitian, teknik analisis data, teknik pengujian data, dan alat-alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV : ANALISIS DATA Bab ini menguraikan analisis data dan interpretasi dari hasil-hasil analisis. Bab V : PENUTUP Bab ini berisi, simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran bagi penelitian selanjutnya.