, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL

2015 PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA D ALAM UNIT PROD UKSI TERHAD AP KESIAPAN KERJA SISWA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN (THP) D I BID ANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. dalam kemajuan sebuah negara, pendidikan dituntut untuk terus berpacu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah menengah umum dan kejuruan sedikit ada. perbedaan, dimana Sekolah menengah umum lebih menekankan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FORTECH 1 (1) 2016 FORTECH.

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. output yang dihasilkan dan tanpa memperhatikan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan peranan besar dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas tamatan / lulusan agar lebih sesuai dengan tuntutan kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irma Damayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi semakin pesat dan tidak terkendali lagi, sehingga hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu aspek penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB II KERANGKA TEORITIS

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOBSHEET DALAM PEMBELAJARAN AUTOCAD DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN RAJAPOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik melakukan proses pembelajaran. dan dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan juga ada keluaran (output) pendidikan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan antara lain meliputi proses pembelajaran, media pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan diimplementasikan melalui jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan kontribusi nyata,

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dunia kerja. Di Indonesia begitu banyak orang-orang terpelajar atau. bangsa yang masih terpuruk, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjun dalam dunia kerja. Menciptakan itu semua diperlukan suatu

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Alifah Ulfah, 2014 Pengembangan Media Audio Visual Pada Kompetensi Penerapan Teknik Perlakuan Kimiawi Enzimatis Di Smkn 2 Indramayu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENERAPAN PENGETAHUAN MENGOLAH KUE INDONESIA PADA PRAKTIK MEMBUAT KUE-KUE INDONESIA DARI BERAS SISWA SMKN 9 BANDUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini bangsa Indonesia diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dikarenakan persaingan di dunia kerja semakin ketat. Sumber daya manusia yang dikatakan berkualitas salah satunya adalah terbentuknya tenaga kerja profesional yang terampil dan ahli dalam bidangnya. Salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja profesional adalah sekolah menengah kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang pendidikan menengah yang bertujuan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja serta mengembangkan sikap profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah melalui Depdikbud melakukan pembaharuan dengan diberlakukannya pendidikan sistem ganda (PSG). Pendidikan sistem ganda (PSG) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan pendidikan sekolah dengan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja. Salah satu wujud nyata dari program pendidikan sistem ganda adalah pelaksanaan praktik kerja industri atau yang biasa disebut prakerin. Prakerin merupakan program wajib yang dilaksanakan di SMK dengan melibatkan siswa secara langsung ke dunia kerja. Tujuan pelaksanaan prakerin adalah mempersiapkan kemampuan siswa agar pada saatnya nanti dapat terjun kedunia kerja dengan profesional, tidak kaget dan dalam artian mampu beradaptasi karena sudah mendapatkan pengalaman sebelumnya dalam praktik kerja industri. Selain itu pelaksanaan praktik kerja industri, diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kerja berupa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan kerja dibidangnya. Kesiapan kerja merupakan modal utama bagi peserta didik untuk melakukan pekerjaan, dengan kesiapan kerja yang baik maka akan diperoleh hasil yang maksimal.

SMK Negeri 4 Garut merupakan salah satu SMK Pertanian yang membuka jurusan program keahlian agribisnis hasil pertanian, yang kini lebih dikenal sebagai jurusan TPHP. Seperti sekolah menengah kejuruan lainnya, SMK Negeri 4 Garut melaksanakan program praktik kerja industri yang dilakukan kurang lebih selama 3 bulan, dengan tujuan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk terjun langsung kedunia kerja dengan harapan setelah melaksanakan prakerin siswa memiliki kesiapan kerja yang menunjang mereka untuk bekerja dikemudian hari. Namun pada kenyataannya pelaksanaan praktik kerja industri di SMKN 4 Garut belum dapat berjalan dengan maksimal. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang peneliti lakukan sebelumnya, yaitu dengan mewawancarai Bapak Toto Supriantono selaku ketua jurusan TPHP SMKN 4 Garut, mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan prakerin terdapat beberapa kendala, seperti masih ada beberapa siswa yang tidak dapat memaksimalkan pelaksanaan prakerinnya karena penempatan prakerin yang dirasa kurang sesuai dengan bidang keahliannya, diawal pelaksanaan prakerin siswa masih merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman kerja, serta masih ada siswa yang tidak serius dalam mengikuti kegiatan prakerin. Jika dilihat dari tujuannya praktik kerja industri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa sehingga ketika lulus nanti, siswa sudah siap untuk memasuki dunia kerja. namun apabila dalam pelaksanaannya saja masih terdapat banyak kendala-kendala, maka dikhawatirkan hal tersebut akan berpengaruh terhadap pembentukan kesiapan kerja siswa. Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI jurusan TPHP di SMKN 4 Garut. Oleh karena itu peneliti mengangkat penelitian ini dengan judul Pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI jurusan TPHP di SMKN 4 Garut.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penempatan praktik kerja industri yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya. 2. Siswa sulit berinteraksi dengan lingkungan dan teman kerja. 3. Masih ada siswa yang tidak serius dalam mengikuti prakerin. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana gambaran pelaksanaan praktik kerja industri siswa kelas XI Jurusan TPHP SMKN 4 Garut? 2. Bagaimana gambaran kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan TPHP SMKN 4 Garut? 3. Adakah pengaruh pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI jurusan TPHP SMKN 4 Garut? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan praktik kerja industri siswa kelas XI Jurusan TPHP SMKN 4 Garut. 2. Untuk mengetahui gambaran kesiapan kerja siswa kelas XI Jurusan TPHP SMKN 4 Garut. 3. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas XI jurusan TPHP SMKN 4 Garut.

E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai kesiapan kerja siswa SMKN 4 Garut dan menambah keterampilan serta pengalaman penulis dalam membuat karya tulis ilmiah. 2. Bagi Sekolah Dapat dijadikan bahan referensi serta masukan dalam perbaikan sistem pelaksanaan praktek kerja industri di SMKN 4 Garut, agar selanjutnya dapat berjalan lebih baik. Serta sekolah dapat mengetahui sejauh mana kesiapan siswanya untuk memasuki dunia kerja setelah melaksanakan praktek kerja industri. F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penelitian yang dilakukan peneliti meliputi: BAB I Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian pustaka dan kerangka pemikiran. Bab ini menjelaskan tentang landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang diteliti, guna memperkuat hasil dari temuan penelitian. BAB III Metodelogi penelitian. Bab ini berisi tentang lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV Hasil dan pembahasan. Bab ini menjelaskan hasil dari penelitian berupa data yang telah diolah serta pembahasannya. Hasil dari penelitian ini akan digunakan sebagai jawaban permasalahan-permasalahan yang timbul pada penelitian. BAB V Kesimpulan dan saran. Bab ini menjelaskan beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, serta saran yang membangun baik bagi sekolah ataupun penulis.