BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. RW 01 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, yang mana ini dilakukan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV. A. Tinjauan terhadap Sewa Jasa Penyiaran Televisi dengan TV Kabel di Desa Sedayulawas

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK HUTANG PIUTANG DALAM TRADISI DEKEKAN DI DESA DURUNGBEDUG KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Pasal 18 Ayat 2 Undang-Undang. memberikan pelayanan terhadap konsumen yang merasa dirugikan, maka dalam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA TENTANG PENAMBAHAN UANG SEWA TAMBAK DI DESA GISIK CEMANDI KEC. SEDATI KAB.

online. Mulai dari pencarian campaign hingga transfer uang donasi dapat dilakukan Website Kitabisa menawarkan kepada setiap orang yang ingin melakukan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

Pada bab ini, penulis akan mengulas secara terperinci praktik. pembayaran hutang dengan mempekerjakan sebagai pijakan dasar pengambilan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. lain, agar mereka saling tolong menolong dan saling tukar menukar kebutuhan,

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan penghasilan. Setiap usaha tidak dapat dilakukan sendiri tanpa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

adalah suatu transaksi yang sering terjadi saat masyarakat membutuhkan adalah penjual mencari seorang pembeli melalui jasa makelar.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGUPAHAN DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WONOAYU KABUPATEN SIDOARJO. Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP KERJASAMA USAHA TRAVEL DI PO. BINTANG SELATAN TRAVEL PALEMBANG-MANNA

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Sebelah utara Kelurahan Sumbersari

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokus Penelitian Kondisi objektif dari daerah sumber informan, yaitu Kelurahan Sumbersari RW 01 Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, yang mana ini dilakukan untuk melengkapi data penelitian. Kelurahan Sumbersari merupakan salah satu kelurahan yang terletak di wilayah Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kelurahan ini terdapat satu perguruan tinggi negeri yakni Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim dan 2 (dua) perguruan tinggi swasta yang mana banyak pendatang mencari ilmu atau mahasiswa di Kelurahan Sumbersari dari pulau jawa maupun luar jawa. Sehingga masyarakat di 1

2 Kelurahan Sumbersari memanfaatkan dengan menyewakan sewa kamar kos terhadap mahasiswa tersebut. Di Kelurahan Sumbersari khususnya RW 01 letaknya sangat strategis dengan kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang banyak mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim yang menyewa kamar kos di RW 01 Kelurahan Sumbersari dan dapat dikatakan sebagai daerah yang lama melaksanakan akad sewa kamar kos bagi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sejak pertama berdirinya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti di RW 01 jumlah sewa kamar kos di daerah tersebut kurang lebih sekitar 75 rumah kos 1 yang di sewa oleh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Jumlah penghuni kamar kos atau penyewa kamar kos di RW 01 berjumlah 450 mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2 Akan tetapi, jumlah usaha sewa kamar kos di Kelurahan Sumbersari tidak di data oleh petugas kelurahan tersebut karena usaha kos merupakan milik pribadi dan tidak di kenakan pajak. Wilayah Kelurahan Sumbersari memiliki luas 92,4 Ha, dengan batas di sebelah utara adalah Kelurahan Ketawanggede, di sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Karang Besuki, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Penanggugan sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Dinoyo. Kelurahan Sumbersari terdiri dari 7 RW dan 41 RT. Sehingga dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini: 1 Sumber data berasal dari Sentot Supriyadi Ketua RW 01 Kelurahan Sumbersari tanggal 10 januari 2012 2 Sentot Supriyadi, Wawancara, 11 januari 2012

3 Tabel 2 Jumlah RW dan RT RW RT 1 RW 12 RT 2 RW 6 RT 3 RW 6 RT 4 RW 5 RT 5 RW 3 RT 6 RW 4 RT 7 RW 5 RT (Sumber data berasal dari Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang bulan Juli-Desember 2011). Data jumlah penduduk di Kelurahan Sumbersari berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini: 3 Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Kelurahan Jumlah Penduduk Kepala 14245 jiwa Keluarga 1. Laki-laki Perempuan Sumbersari 7219 jiwa 7026 jiwa 3114 KK 3 Data Monografi Kelurahan Sumbersari Juli-Desember 2011

4 (Sumber data berasal dari data Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang bulan Juli-Desember 2011). Sedangkan mata pencarian masyarakat di Kelurahan Sumbersari adalah petani sebanyak 2 orang, buruh bangunan sebanyak 644 orang, pedagang sebanyak 1257 orang, pengangkutan sebanyak 51 orang, PNS sebanyak 2435 orang, ABRI sebanyak 39 orang, pensiunan sebanyak (ABRI/ PNS) 311 orang. Dan data jumlah penduduk menurut agama di Kelurahan Sumbersari terdiri dari islam sebanyak 12440 orang, katolik sebanyak 876 orang, protestan sebanyak 817 orang, sedangkan hindu sebanyak 60 orang dan Buddha sebanyak 52 orang. pendidikan: 4 Berikut ini adalah tabel data jumlah penduduk Kelurahan Sumbersari menurut 4 Data Monografi Kelurahan Sumbersari Juli-Desember 2011

5 Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah 1. Belum Sekolah 2459 jiwa 2. Tidak Tamat SD 14 jiwa 3. Tamat SD/ Sederajat 3629 jiwa 4. Tamat SMP/ Sederajat 2883 jiwa 5. Tamat SLTA/ Sederajat 3709 jiwa 6. Tamat Akademi/ Sederajat 726 jiwa 7. Tamat Perguruan Tinggi/ 813 jiwa Sederajat 8. Buta Huruf 12 jiwa (Sumber data berasal dari data Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Juli-Desember 2011). Pemilik sewa kamar kos yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah orang yang sudah lama melakukan akad sewa kamar kos bagi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di Kelurahan Sumbersari RW 01 dan paling banyak di sewa oleh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

6 B. Pembahasan 1. Ketentuan Akad Sewa Kamar Kos Bagi Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Yang Diputuskan Oleh Para Pihak Dari data hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang pelaksanaan akad sewa kamar kos bagi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dalam tradisi yang dilakukan masyarakat Sumbersari dilakukan secara sederhana yaitu mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang datang ke rumah pemilik kos yang apabila mereka cocok dengan harga yang disewa maka penyewa (mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) lansung memberikan uang muka pada pemilik kos dengan tujuan agar kamar yang akan disewa tidak ditempati orang lain dan di kemudian hari mahasiswa tersebut membayar sisa uang sewa agar mendapatkan kunci kamar sehingga barang-barang bisa di tempatkan di kamar kos. Dalam pelaksanaan akad sewa kamar kos di Sumbersari terjadinya perjanjian yang dilakukan oleh pemilik kos dan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal tersebut dapat dilihat dari dua orang yang saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal berupa sewa menyewa. Sehingga pertalian ijab dan qabul merupakan bentuk melaksanakan suatu perjanjian. Pelaksanaan akad sewa kamar kos di Sumbersari tersebut tidak menjelaskan manfaat yang menjadi objek ijarah. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat akad ijarah dalam menentukan masa sewa. Menurut Madzab Syafi i memberikan syarat dalam tenggang waktu sewa harus jelas. 5 5 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, 232

7 Dalam akad ijarah, penetapan jangka waktu sewa harus dinyatakan secara tegas karena berkaitan dengan hak dan kewajiban. Objek akad merupakan sesuatu yang oleh syara dijadikan objek dan kepadanya dikenakan akibat hukum yang ditimbulkan, sehingga objek akad berkaitan dengan perbuatan manusia ketika melakukan akad. Akibat dari sederhananya akad sewa menyewa kamar kos bagi mahasiswa, tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh dengan adanya kebijakan yang mengharuskan mahasiswa membayar penuh selama liburan semester. Sehingga, ketika tidak libur semester selama satu atau dua bulan, aturan ini tidak disebutkan pada awal melakukan akad atau perjanjian sebelumnya. Dan pihak yang menyewakan kamar kos atau pemilik kos beralasan pembayaran penuh tersebut dilakukan sebagai pembayaran jasa penitipan barang yang selama libur semester barang-barang mahasiswa masih berada dalam kamar kos meskipun tidak di tempati. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat sah ijarah, adanya kejelasan barang (ma qud alaih) sehingga tidak menjadi pertentangan antara mu jir dan musta jir. Sehingga ma qud alaih (barang) yang akan diserahkan haruslah dijelaskan manfaat dan penjelasan waktu sehingga akad ijarah yang dilakukan oleh pemilik sewa kamar kos dan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sesuai dengan ajaran Islam. Bahasa yang digunakan dalam pelaksanaan akad sewa kamar kos antara mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan pemilik kos adalah bahasa sehari-hari, bahasa yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Akad tersebut kurang lengkap karena tidak menyebutkan

8 perjanjian kewajiban dan larangan yang berlaku selama terikat dalam masa penyewaan kamar kos bagi mahasiswa tersebut, sehingga ada ketidak jelasan akad karena tidak disebutkannya. Syarat-syarat sewa kamar kos adalah: 6 1) Penyewa kamar kos, dalam hal ini mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang harus membayar uang muka sebelum menyewa kamar kos. 2) Apabila barang-barang sudah masuk ke dalam kamar kos maka diwajibkan untuk melunasi sisa pembayaran tersebut tergantung kesepakatan kedua belah pihak. 3) Membayar biaya tambahan apabila membawa barang elektronik. 4) Batas jam 9 malam harus ditaati oleh semua anak kos, apabila ada kegiatan lain melebihi di atas jam 9 malam harus lapor ke Bapak atau Ibu kos. Harga sewa kamar kos rata-rata di RW 01 Kelurahan Sumbersari berkisar Rp 1.500.000,00 s/d Rp 2.500.000,00. Harga tersebut merupakan harga untuk menikmati manfaat berlindung atau berteduh/ menempatinya, manfaat menggunakan air, dan manfaat menempatkan atau menitipkan barang. Untuk biaya setiap bulan, penyewa kamar kos (mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) diwajibkan untuk membayar listrik sekitar Rp 15.000,00 s/d Rp 20.000,00 dan biaya tambahan lain apabila membawa barang elekronik lain seperti membawa laptop dikenakan biaya Rp 20.000,00/bulan, membawa magijcom dikenakan tambahan biaya Rp 20.000,00/bulan, biaya membawa televisi Rp 15.000,00/bulan, biaya membawa 6 Hasil Wawancara dengan pemilik kamar kos tanggal 10-17 Januari 2012

9 komputer dikenakan Rp 20.000,00/bulan, dan biaya membawa hitter dikenakan Rp 10.000,00/bulan. Suatu perjanjian apabila memenuhi rukun dan syarat yang telah ditetapkan, maka perjanjian tersebut dikatakan sah dan bersifat mengikat bagi para pihak yang membuatnya. Hal tersebut sesuai dengan pasal 1338 (1) BW dinyatakan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dalam hukum kontrak syariah, akibat hukum yang timbul dari suatu perjanjian atau akad juga hanya berlaku bagi para pihak yang membuatnya dan tidak berlaku bagi pihak lain yang tidak ada kaitannya dengan akad. 7 Untuk mengetahui kedudukan para pihak ditentukan kecakapan dalam melakukan perbuatan hukum. Para pihak (aqidain) meruapakan subjek hukum yang terlibat lansung dalam perjanjian atau akad. Sehingga setiap orang yang telah memenuhi rukun dan syarat sebagai subjek hukum, dapat bertindak hukum untuk dan atas nama diri sendiri. Dalam pelaksanaan sewa kamar kos harus memperhatikan hak dan kewajiban penyewa kamar kos diantaranya adalah a. Hak penyewa kamar kos sebagai berikut: 8 1) Penyewa kamar kos (mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) mendapatkan fasilitas kos seperti kamar dengan ukuran 3x4 m atau 4x4 m tergantung dari pemilihan awal dan biaya yang dikeluarkan penyewa kamar kos. 7 Buhanuddin S., Hukum Kontrak Syariah Edisi Pertama, 168 8 Hasil Wawancara dengan Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tanggal 10-17 Januari 2012

10 Fasilitas lain yang menjadi hak penyewa kamar kos adalah kasur, lemari, televisi, meja tempat belajar, kamar mandi atau WC, dan tempat menjemur pakaian. 2) Penyewa kamar kos berhak mendapatkan service atau pelayanan perbaikan dari pemilik kos apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan karena ketidak sengajaan, seperti apabila kunci pintu kamar rusak maka pemilik kos harus memperbaikinya. 3) Penyewa kamar kos berhak mendapatkan kenyamanan fasilitas kamar kos selama tidak menganggu penyewa kamar kos lain. 4) Penyewa kamar kos berhak mendapatkan informasi yang jelas dan tentang batas sewa yang dilakukan. 5) Penyewa kamar kos berhak mendapat keamanan terhadap barang-barang yang dimilikinya selama barang tersebut masih berada di kos. b. Kewajiban penyewa kamar kos 1) Penyewa kamar kos berkewajiban merawat atau menjaga fasilitas kos dengan baik. 2) Penyewa kamar kos berkewajiban menjaga keamanan bersama penyewa kamar kos yang lain. 3) Penyewa kamar kos berkewajiban membayar biaya sewa sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik kos. 4) Penyewa kamar kos berkewajiban bersikap baik terhadap pemilik kos dan penghuni kamar kos yang lainnya. 5) Penyewa kamar kos berkewajiban menaati peraturan yang disepakati dengan penghuni kamar kos lainnya seperti jadwal piket kamar mandi.

11 Selain hak dan kewajiban penyewa kamar kos, perlu diperhatikan juga hak dan kewajiban pemilik sewa kamar kos yaitu sebagai berikut: 9 a. Hak pemilik kos 1) Pemilik kos berhak mendapatkan upah atau ujrah dari sewa kamar. 2) Pemilik kos berhak mendapatkan upah atau ujrah biaya tambahan setiap bulannya dari penyewa kamar kos. 3) Pemilik kos berhak mengatur penyewa kamar kos seperti apabila ada tamu lakilaki tidak diperkenankan masuk ke kamar penyewa kamar kos kecuali apabila tamu laki-laki tersebut adalah saudara atau orangtua penyewa kamar kos diperkenankan masuk ke kamar kos dan peraturan jam malam yakni pukul 21.00 wib. 4) Pemilik kos berhak meminta iuran tambahan apabila terdapat kerusakan yang disebabkan oleh penyewa kamar kos seperti penyewa kamar kos membuang pembalut di WC sehingga terjadi sumbatan. 5) Pemilik kos berhak mengeluarkan penyewa kamar kos apabila penyewa kamar kos membuat kegaduhan atau keributan yang membuat penyewa kamar kos lain merasa tidak nyaman. Sebelum dilakukan dikeluarkan pemilik kos melakukan teguran dua kali apabila penyewa tersebut tetap melakukan perbuatan tidak menyenangkan penyewa kos lain maka dikeluarkan dengan tidak baik dan meskipun masa sewa kamar kos tenggang waktunya lama biaya sewa kamar kos tidak dikembalikan. 9 Hasil Wawancara dengan Bapak Imam Syaf i pemilik kos tanggal 10 Januari 2012

12 b. Kewajiban pemilik kos 10 1) Pemilik kos berkewajiban memberikan fasilitas-fasilitas kos kepada penyewa kamar kos dengan baik dan wajar. 2) Pemilik kos berkewajiban melindungi penyewa kamar kos selama penyewa kamar kos masih berada dalam kos. 3) Pemilik kos berkewajiban memperbaiki kerusakan fasilitas-fasilitas kos. 4) Pemilik kos berkewajiban memberikan kenyamanan dan ketentraman kenikmatan fasilitas kos kepada penyewa kamar kos. Agar tidak timbul perselisihan antara pemilik kamar kos dan yang menyewa kamar kos dalam mengadakan pelaksanaan akad sewa menyewa kamar kos, maka Islam mengatur hal sebagai berikut seperti tawar menawar, musyawarah, akad, dan pembayaran. Untuk itu dapat dilihat dalam prinsip-prinsip ajaran Islam sebagai berikut: 1) Tawar-menawar Dalam melakukan tawar menawar harga sewa kamar kos, kedua belah pihak yaitu pemilik kos dan yang menyewa dalam hal ini mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tidak boleh melakukan hal yang bisa menimbulkan kerugian terhadap pihak lain, sebaiknya keduanya harus bisa saling tolong menolong. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2 berbunyi: 11 10 Hasil Wawancara dengan Pemilik Kos tanggal 10-17 Januari 2012

13 Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. Al-Maidah : 2) 12 2) Musyawarah Ketentuan anjuran musyawarah sesuai surat Ali-Imran ayat 159 berbunyi: 13 Artinya: Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. (QS. Ali-Imran : 159) 14 Ayat tersebut menganjurkan agar dalam mengerjakan sesuatu hendaknya bermusyawarah terlebih dahulu, baik dalam urusan pernikahan, jual beli, pinjam meminjam dan khususnya tentang yang peneliti bahas adalah sewa menyewa. 3) Akad Dalam melaksanakan akad sewa menyewa kedua belah pihak boleh menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh keduanya dalam komunikasi seharihari yang sesuai dengan maksud dan tujuan dilaksanakannya transaksi sewa menyewa. Sehingga dalam menjalankan muamalah manusia diberi kebebasan dan tidak keterikatan selama tidak ada nash yang melarangnya. 4) Pembayaran Dalam hukum Islam tidak ada nash yang secara jelas memerintahkan untuk menulis atau mencatat pembayaran harga sewa kamar kos, akan tetapi hal ini mengandung hikmah atau masalah yang sangat besar bagi ketenangan masyarakat, 11 QS. Al-Maidah (5): 2 12 Departemen RI, Al-Qur an dan Tarjemahnya, 156-157 13 QS. Ali-Imran (3): 159 14 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 103

14 terutama bagi kedua belah pihak yang melakukan pelaksanaan sewa menyewa kamar kos. Adanya perintah menulis atau mencatat dalam kegiatan bermuamalah sudah merupakan ketentuan di surat Al-Baqarah ayat 282: 15 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. (QS. Al-Baqarah:282) 16 Karena tulisan itu dapat menjadi bukti yang dapat mengingatkan salah satu pihak jika terjadi khilaf atau lupa. Sebenarnya pembayaran sewa tidaklah bertentangan dengan etika Islam karena : a) Mengenai sewa usaha produktif banyak diperlukan dalam menciptakan nilai karena upaya ekonomis dilakukan pemilik modal dengan merubahnya menjadi milik atau kekayaan. Sehingga unsur kewirausahaan tetap jelas dan aktif dalam memproduksi barang dan jasa. 17 b) Sewa adalah hasil inisiatif usaha efisien yang dihasilkan sesudah proses menciptakan nilai pasti karena pemilik harta benda atau kekayaan tetap terlibat dan berkepentingan dengan seluruh pemakaian pemakai. Faktor-faktor yang menyebabkan sewa kamar kos antara mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan warga pemilik sewa kamar kos di RW 01 Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Malang adalah: a. Faktor kesempatan 15 QS. Al-Baqarah (2): 282 16 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 70 17 Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), 155

15 Strategisnya lokasi penelitian dengan kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuat warga Sumbersari menjadikan kesempatan tersebut sebagai peluang bisnis dengan membuat fasilitas berupa sewa kamar kos untuk tempat tinggal sementara mahasiswa yang menuntut ilmu di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berasal dari luar pulau Jawa maupun Malang yang jauh dengan kampus. b. Faktor pendidikan Masyarakat Sumbersari sebagian besar mengenyam pendidikan di lembaga yang bersifat umum daripada mengenyam pendidikan yang bersifat khusus (agama). Hal tersebut menjadikan alasan sampai terjadi ketidak jelasan akad atau perjanjian diawal dalam praktek akad sewa yang telah dilakukan. c. Faktor ekonomi Kelurahan Sumbersari merupakan wilayah sangat strategis, dekat dengan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menjadikan peluang bagi pelaku usaha membuka bisnis yang bersifat menambah kenyamanan sarana dan prasarana dalam belajar mahasiswa di wilayah sekitar kampus, termasuk menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa luar Jawa atau Malang yang jauh dari dengan menyewakan kamar kos. Sehingga menjadikan faktor ekonomi bagi warga Sumbersari Malang.

16 2. Pelaksanaan Akad Sewa Kamar Kos Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Posisi konsumen lemah di hadapan pelaku usaha memerlukan adanya suatu peraturan yang berpihak kepada kepentingan konsumen. Pemberlakukan peraturan tentang pentingnya tanggungjawab pemilik kos atas kemungkinan yang timbul akibat penggunaan barang dan/atau jasa sewa kamar kos dapat dilakukan dengan perjanjian di awal pelaksanaan akad sewa. Sehingga pemberlakuan kontrak dapat memudahkan memberikan pelayanan kepada pemilik kos dan penyewa kamar kos yang melakukan pelaksanaan akad sewa kamar kos. Apabila antara pemilik kos dan penyewa kamar kos yakni mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terjadi hasil kesepakatan akad sewa-menyewa maka sebaiknya menjalankan hak dan kewajibannya. Pelaksanaan akad sewa kamar kos yang terjadi antara pemilik kos dan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang selaku sebagai penyewa sering terjadinya kesenjangan dalam akadnya dengan undang-undang perlindungan konsumen. Padahal mengenai pelaksanaan kontrak atau perjanjian dalam BW menjadi bagian dari pengaturan tentang akibat suatu perjanjian, yaitu dalam pasal 1338 sampai dengan pasal 1341 BW. 18 Pada umumnya pihak yang melaksanakan tugas untuk melaksanakan kontrak adalah mereka yang menjadi subjek dalam kontrak tersebut yakni pemilik kos dan penyewa kamar kos atau mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Salah satu pasal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaannya ialah pasal 1338 ayat 3 18 F.X. Suhardana, Teknik Penyusunan Kontrak Edisi Revisi (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009), 51

17 yang berbunyi suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan etikat baik (asas pacta sunt servanda). Sehingga untuk melaksanakan akad perjanjian sewa kamar kos harus mengindahkan etikat baik saja, dan asas etikat baik terkesan hanya terletak pada fase atau berkaitan dengan pelaksanaan akad sewa kamar kos, tidak ada dalam fase-fase lainnya dalam proses pembentukan perjanjian atau akad. Kesenjangan perlindungan konsumen dalam pelaksanaan akad sewa kamar kos terjadi ketika para pemilik kos tidak memberikan batasan waktu sewa saat awal perjanjian. Dalam hasil penelitian yang dilakukan peneliti, pemilik kos sering mengabaikan batasan waktu sewa sehingga konsumen merasa dirugikan akibat dari pelaksanaan perjanjian. Selama masa liburan semester selama satu atau dua bulan atau liburan lebaran para penyewa kamar kos atau mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tidak menempati atau menggunakan fasilitas-fasilitas kos seperti menggunakan listrik, menggunakan air atau fasilitas-fasilitas kos yang lain. Meskipun demikian, para penyewa kamar kos atau mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap dikenakan biaya setiap bulannya. Hal tersebut, mengakibatkan para konsumen mengalami kerugian secara materi. Di pertegas dalam firman Allah Surat an-nisa ayat 29 yang berbunyi: 19 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil.. (QS. An-Nisa : 29) 20 19 QS. an-nisa (65): 29 20 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, 122

18 Bunyi kesepakatan akad sewa kamar kos antara pelaku usaha dengan konsumen adalah sangat sederhana berdasarkan bahasa sehari-hari menurut tradisi masyarakat tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa. Peneliti mendapatkan hasil penelitian terhadap bunyi kesepakatan akad sewa kamar kos antara Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan pemilik kos yaitu Penyewa kamar kos mengatakan Ibu (pemilik kos), saya (mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) mau ngekos di sini? Pemilik kos kemudian memberikan harga sewa kamar kos setahun Rp 2.000.000,00 dengan tambahan membayar listrik Rp 20.000/bulan, dan apabila membawa barang elektronik dikenakan biaya tambahan Rp 20.000/bulan. Setelah itu, penyewa mengatakan iya saya mau kos di sini kemudian penyewa menyerahkan uang muka kamar tersebut. Dalam kesepakatan akad tersebut, pemilik kos selaku pelaku usaha tidak menyebutkan batasan masa sewa. Kejelasan kalimat yang digunakan dalam merumuskan sesuatu, merupakan hal yang amat penting dan berpengaruh terhadap pemahaman serta pelaksanaannya. 21 Jika isi kontrak atau perjanjian dibuat tidak jelas atau kabur maka makna yang terkandung dalam perjanjian atau kontrak tidak jelas pula. Sehingga pelaksanaan akad sewa kamar kos di Sumbersari haruslah dilakukan dengan kalimat jelas agar tidak timbul kerugian para pihak. Menurut hukum perlindungan konsumen dalam pelaksanaan akad sewa kamar kos yang dilakukan oleh Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan 21 F.X. Suhardana, Teknik Penyusunan Kontrak Edisi Revisi, 65

19 pemilik kos adalah tidak adanya batasan masa sewa sehingga saat kamar kos tidak di tempati dan fasilitas-fasilitas kos tidak di manfaatkan atau digunakan konsumen atau penyewa tetap di kenakan biaya setiap bulan. Sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen karena pelaku usaha (pemilik kos) tidak melaksanakan kewajibannya secara adil terhadap konsumen dalam hal memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Perlindungan konsumen menjelaskan barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. Sedangkan jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan konsumen. 22 Menurut pendapat fuqaha yang dijadikan objek sewa kamar kos adanya kejelasan objek, sehingga dapat diserah terimakan. Hal tersebut, sesuai dengan sabda Rasulullah riwayat Ahmad sebagai berikut: لا ت ش ت وا لس م ك فى م اء ف ا ن ه غ ر و ر Artinya: Janganlah kalian membeli ikan yang masih dalam air, karena merupakan penipuan (gharar). Faktor-faktor yang menyebabkan terabainya perlindungan konsumen dalam pelaksanaan akad sewa kamar kos antara pemilik kos dengan mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah: 22 Pasal 1 UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, 3

20 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Sumbersari terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen 2. Kurangnya peranan pemerintah tentang sosialisasi terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen sehingga terabainya hak-hak konsumen. 3. Tidak adanya peraturan yang mengikat sehingga perlindungan konsumen tidak dapat dijalankan karena pelaku usaha melakukan usaha sewa kamar kos tidak dikenakan pajak atau di data oleh pemerintah. 4. Rata-rata pemilik kos di Sumbersari adalah informan yang pendidikan lulusan sekolah menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah atas (SMA).