67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Strategi komunikasi pemasaran saat ini sudah menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran harus dilakukan secara berhati-hati dan penuh perhitungan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. Seperti halnya dalam sebuah perusahaan biro iklan yang saat ini terus memposisikan diri mereka sebagai mitra yang mampu menawarkan lebih dari hanya sekadar memasang iklan di media massa. Biro iklan harus dapat meyakinkan klien mereka bahwa mereka dapat mengelola seluruh atau sebagian besar kebutuhan komunikasi klien mereka dengan strategi komunikasi pemasaran yang brilian. Strategi komunikasi pemasaran merupakan aspek yang sangat penting bagi perusahaan, karena tanpa komunikasi pemasaran konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar, dan terkait 67
68 hal tersebut dapat dikatakan bahwa Paradigma konstruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi analisis pada paradigma konstruksionis adalah menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi,dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi komunikasi, paradigma konstruksionis ini sering sekali disebut sebagai paradigma produksi dan pertukaran makna. Ia sering dilawankan dengan paradigma positivis atau paradigma transmisi. (Eriyanto, 2011:43) 1. Paradigma ini melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Yang menjadi perhatian bukan bagaimana seseorang mengirim pesan, tetapi bagaimana masing-masing pihak dalam lalu lintas komunikasi saling memproduksi dan mempertukarkan makna. Demikian halnya ketika seseorang melakukan wawancara. Ketika seseorang mewawancarai narasumber, disana terjadi interaksi. Realitas yang terbentuk dari wawancara tersebut adalah produk interaksi antara keduanya. Realitas hasil wawancara bukan hasil operan antara apa yang dikatakan oleh narasumber dan ditulis sedemikian rupa. Disana juga ada proses eksternalisasi: 1 Eriyanto. Analisis Isi, Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, 2011
69 pertanyaan yang diajukan dan juga sudut penggambaran yang dibuat oleh pewawancara yang membatasi pandangan narasumber. 3.2. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan uraian sistematis tentang teori dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku serta hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan menjadi lebih jelas dan terarah 2. Penelitian ini ingin memberikan gambaran dengan mengumpulkan data- data yang diperoleh dari proses dan kejadian yang terjadi pada objek penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian guna mendapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menjelaskan hipotesis atau 2 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2006 hal 58
70 memprediksi sebuah kejadian. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), peneliti melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable beserta indikatornya. Penelitian ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel. Penelitian ini berisi dekriptif mengenai latar pengamatan, kutipan-kutipan dan hasil dari wawancara untuk memberikan gambaran penyajian laporan. Selain itu, data dapat diambil dari catatan lapangan dokumentasi kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh objek penelitian berupa dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Metode penelitian kualitatif dimana metode ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Metode ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, serta hasil yang disajikan tidak dalam bentuk angka. Metode kualitatif disebut juga dengan metode postpositivme. Metode ini bersifat naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Analisis data dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta
71 yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori 3. 3.4. Subyek Penelitian Keberadaan key informan sangatlah penting dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk menanyakan tentang konsep atau tindakan nyata yang dilakukan pemilik perusahaan maupun bagian pemasaran dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran. Beberapa narasumber yang relevan dalam penelitian ini antara lain : 1) Bapak Suci Edy (Marketing Manager) Narasumber dipilih karena merupakan bagian penting dari perusahaan yang merancang strategi komunikasi pemasaran melalui cara-cara yang kreatif sehingga strategi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, beliau juga bertanggungjawab dalam melindungi reputasi perusahaan melalui berbagai sarana komunikasi eksternal. Manager marketing juga bertanggungjawab dalam mengelola dan menangani berbagai urusan terkait komunikasi dalam perusahaan. 3 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA. 2007. Hal 7
72 2) Bapak Didi Eka Setiawan (Account Executive) Narasumber dipilih karena beliau sebagai penghubung antara perusahaan dengan klien, serta memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan dituntut untuk mempelajari produk yang sedang ditangani. Beliau juga dituntut perusahaan untuk mencari klien baru. 3) Bapak Awan Heri Leksono (Media Buyer) Narasumber dipilih karena beliau yang bertanggung jawab atas pengeluaran anggaran periklanan. Selain itu beliau juga dituntut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan baik internal maupun eksternal perusahaan. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mencari dan mengumpulkan data-data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang diperoleh melalui interview, riset perpustakaan, jurnal-jurnal, laporan-laporan, literatur dan referensi yang ada. Adapun jenis data dalam penelitian ini meliputi : 3.5.1. Data Primer Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan penjelasan dari narasumber atau subyek penelitian dengan cara wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar
73 mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif 4. Tujuan dari wawancara mendalam ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang di wawancarai diminta pendapat dan ide-idenya 5. Narasumber dalam penelitian ini dapat mengurai dan menjelaskan permasalahan dengan lebih rinci dan bisa saja memberikan penjelasan di luar yang ditanyakan peneliti, tetapi masih ada hubungannya, sehingga peneliti mendapatkan informasi tambahan dan dapat mengembangkan permasalahan lebih mendalam. 3.5.2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data-data, dokumen tertulis dan rekaman, serta data atau dokumen lainnya yang terkait dengan penelitian ini, seperti informasi atau pemberitaan dari media lain. Selain itu data-data yang lain juga diperoleh dari company profile yang berhubungan dengan objek penelitian. 4 Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana, 2009 hal 100 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011) 233
74 3.6. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan oleh peneliti untuk dapat menarik kesimpulan. Analisis data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data, menafsirkan (interpreting), atau mentransformasikan (transforming) data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansakan proposisi-proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan-kesimpulan final. Dalam penelitian kualitatif, kesimpulan yang dihasilkan pada umumnya tidak dimaksudkan sebagai generalisasi, tetapi sebagai gambaran interpretif tentang realitas atau gejala yang diliteliti secara holistik dalam seting tertentu. Disini dikandung arti bahwa temuan apapun yang dihasilkan pada dasarnya bersifat terbatas pada kasus yang diamati. Oleh karena itu prinsip berfikir induktif lebih menonjol dalam penarikan kemampuan pada penelitian komunikasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, Bogdan menyatakan bahwa : Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others
75 Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain 6. Tujuan analisis dari penelitian ini adalah untuk melakukan penyempitan dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada objek penelitian. Dalam mencapai tujuan ini maka teknik yang digunakan adalah mendeskripsikan dan menganalisa data yang diperoleh secara kualitatif yang artinya peneliti hanya memaparkan suatu kondisi yang sesuai dengan apa yang terjadi. Pemaparan tersebut adalah mengenai strategi komunikasi pemasaran B2B biro iklan Gemilang Communications dalam mencari klien pemasang iklan pada tahun 2013. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2011 hal 244