PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ANGKA DI RAUDHATUL ATHFAL AL MUTTAQIN KABUPATEN AGAM ARTIKEL

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN TABUNG PINTAR di TK NEGERI PEMBINA LUBUK BASUNG. Ramaini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI TULISAN PADA MEDIA BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK BAITUL HAMDI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI DONGENG DI TAMAN KANAK-KANAK PEMBINA AGAM. Monalisa

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN MONTASE DI RA DARUL ULUM PGAI PADANG

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MARLINDA SEPTIANGGRAENI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B3 RA DEPAG 1 PALU BARAT

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

JURNAL PENELITIAN. Oleh: SITI HINDUN M. H. NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK Kemampuan membaca anak Kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok B2 yang berjumlah 20 orang anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui permainan memancing huruf bergambar meningkatan terhadap kemampuan membaca anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Kata kunci: Membaca; Anak; Memancing Huruf Bergambar Pendahuluan Usia dini merupakan usia yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Sejalan dengan itu, pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang terdapat dalam jalur pendidikan sekolah. Tugas utama Taman Kanak-kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap atau perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Anak usia dini melakukan aktivitas berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, dan membaca, oleh karena itu tersebut dalam berbahasa ia perlu dibina dan dikembangkan terutama keterampilan membacanya. Dengan membaca anak akan mendapatkan pengetahuan baru kecintaan terhadap tulisan perlu ditumbuhkan sedini mungkin pada anak dengan memberikan lingkungan yang kaya dengan bahasa, sehingga anak dapat mewujudkan kemampuan membacanya yang baik. Membaca merupakan salah satu komponen dari keterampilan berbahasa, dimana dengan membaca kita dapat mengetahui luasnya ilmu pengetahuan. Membaca adalah proses

2 aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar. Menurut Achmad (2000: 5) Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Menurut Izzaty (2005:58) berpendapat bahwa Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimulai sejak lahir sampai dengan usia enam tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang pengertian bahasa, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahasa itu merupakan segala bentuk komunikasi secara verbal dan non verbal dimana seseorang atau anak didik dapat mengekspresikan apa yang diinginkan oleh anak. Kecerdasan verbal linguistik itu sendiri berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan. Sejalan dengan itu Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang PAUD Bab VI pasal 28 ayat 3 juga menjelaskan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), ata u bentuk lain yang sederajat. Untuk itu guru Taman Kanak-kanak hendaknya memahami karakter dan kemampuan yang dimiliki oleh anak usia dini karena kita sebagai seorang guru atau pendidik sekarang ini dihadapkan pada kenyataan di mana Taman Kanak-kanak masih kurang dalam menyediakan media pengajaran yang menarik bagi anak dalam mengembangkan kreativitas yang sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, sehingga proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak tidak tercapai secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak sekolah dasar yang belum siap untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah itu sendiri, terutama dalam membaca. Pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak hendaknya dilaksanakan melalui kegiatan permainan dan menggunakan media yang dekat dengan anak sehingga dapat memotivasi anak dalam pembelajaran membaca, selain itu metode yang digunakan guru hendaknya bervariasi. Adapun biasanya media yang digunakan guru adalah hanya

3 memberikan media berupa lembaran kerja saja dan metode yang diberikan berupa pemberian tugas. Berdasarkan pengalaman mengajar yang peneliti temui di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina pengenalan konsep membaca masih rendah. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf dan kata, anak hanya bisa menyebutkan hurufnya saja tetapi tidak mengenal bentuk hurufnya di sebabkan karena kegiatan yang dilakukan anak dalam pembelajaran membaca hanya menggunakan buku, lembaran kerja, menghubungkan gambar dan tulisan menggunakan pensil, anak akan merasa bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan padahal minat membaca harus di tumbuhkan sejak awal. Adapun alasan peneliti tertarik melakukan penelitian tersebut karena peneliti ingin meningkatkan kemampuan membaca anak sebab dengan adanya penggunaan huruf, tulisan dan gambar akan bisa membantu anak pandai membaca. Oleh karena itu, peneliti merancang sebuah pembelajaran melalui permainan yang menarik sesuai dengan prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak, karya yang peneliti buat berjudul: Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Memancing Kartu Huruf Bergambar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Metode Penelitian Jenis Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas yaitu ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas dan dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu pembelajaran dan mencoba hal hal baru dibidang pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas juga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu praktek pembelajaran yang dilakukan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian guru dapat melaksanakan kegiatan ini setelah meneliti kegiatan kegiatan sendiri, di kelas sendiri dengan melibatkan anak didiknya, melalui tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, guru akan memperoleh umpan baik yang sistematis mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Subjek Penelitian subjek dalam penelitian ini adalah Anak Usia Dini yang ada di Taman Kanank Nengeri Pembina Lubuk Basung dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 11orang anak perempuan. Mereka mempunyai tingkat

4 kemampuan yang bervariasi, baik kemampuan, afektif, psikomotor, kognitif, maupun latar belakang pendidikan dan ekonomi orang tua. Prosedur Penelitian mengacu pada teori Arikunto (2006:16) menyatakan bahwa secara garis besar penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 4 tahapan yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) pengamatan (4) refleksi) Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dalm dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, setelah selesai siklus I dilanjutkan dengan siklus II, siklus II sangan ditentukan oleh Indikator keberhasilan pada siklus I tiap-tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Secara ringkas keempat tahapan dalam masing-masing siklus dapat digunakan sebagai berikut : Perencanaan merupakan langkah awal dari empat tahap penelitian tindakan kelas. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang beberapa hal yang berkaitan langsung dengan persiapan penelitian. Peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar, menentukan tema, menyiapkan sumber belajar atau media, menentukan tujuan pembelajaran, membuat Rancangan Kegiatan Harian (RKH), mengembangkan format evaluasi dan observasi pembelajaran. Pelaksanaan tindakan merupakan uraian tentang tahap-tahap yang akan dilakukan oleh peneliti/guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan langkah-langkah tiga langkah, yaitu kegiatan kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan awal. Observasi peneliti lakukan secara bersama dengan bantuan teman sejawat di lokal B2. Menurut Meldon dalam Mahyuddin, (2009:19) bahwa observasi adalah pengamatan mendalam tentang diri anak yang difokuskan pada aspek bermain, bahasa, perilaku, atau aspek-aspek perkembangan lainnya. Dalam mengobservasi penulis juga melakukan pencatatan ( recording) adalah proses mendokumentasikan kegiatan atau perilaku yang teramati. Refleksi merupakan kegiatan mengingat dan merenungkan hasil yang dicatat dalam lembar observasi berdasarkan hasil evaluasi. Dari catatan tersebut diadakan refleksi, apabila ditemukan kelemahan dimana belum mencapai hasil belajar yang maksimal pada siklus I, maka akan diperbaiki dan lebih disempurnakan pada siklus II. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen penelitian, yaitu: Format Observasi, pedoman observasi untuk mengecek kegiatan yang dilakukan berdasarkan indikator yang dilakukan sebelumnya. Aspek yang diamati melalui pedoman ini adalah

5 yang berkaitan tentang proses belajar mengajar. Dokumentasi, merupa format penilaian dan kamera yang digunakan untuk merekam pembelajaran yang sedang berlangsung, dokumentasi berupa gambar dan foto. Cara yang peneliti lakukan untuk mendapat data tersebut adalah: Data tentang kegiatan anak selama proses belajar mengajar berlangsung penulis peroleh dengan jalan mengamati langsung kegiatan anak selama penulis menyajikan pelajaran. Hal-hal yang penulis amati adalah sebagai berikut: Kegiatan anak dalam mengikuti proses pembelajaran, misalnya: tanya jawab antar guru dengan anak selama proses pembelajaran berlangsung.kegiatan anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, misalnya kesungguhan anak dalam mengerjakan tugas.hasil belajar anak dapat dilihat dari proses belajar mengajar yang berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil observasi belajar mengajar akan dianalisis, setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikutnya: Data yang dianalisis dalam persentase dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Hariyadi (2009:24), sebagai berikut: P P F N F N x 100% Keterangan: : Persentase aktivitas yang diperlukan : Frekuensi aktivitas yang dilakukan anak : Jumlah anak dalam satu kelas Untuk menentukan kemampuan membaca anak meningkat maka interprestasi aktivitas belajar anak adalah sebagai berikut: Arikunto (2006: 241) 1. 81% - 100% : sangat tinggi (ST) dengan kriteria bekerja mandiri tanpa kesalahan atau anak sudah dikatakan mampu, 61% - 80% : tinggi (T) dengan kriteria mandiri tapi masih ada kesalahan atau berarti anak masih berkembang, 3. 21% - 60% : rendah (R) dengan kriteria anak bekerja masih banyak kesalahan dan masih perlu bimbingan aktivitas dikatakan meningkat jika persentase hasil kegiatan dari pengamatan sebelumnya. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan kemampuan anak melalui permainan memancing huruf bergambar dilandasi dengan beberapa hal seperti:

6 75% anak mampu melakukan permainan memancing huruf bergambar dengan kriteria penilaian ST (sanga t tinggi), 2. 75% anak aktif melakukan permainan memancing huruf bergambar. Hasil Setelah peneliti melakukan di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung, pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan ditemukan bahwa kemampuan membaca anak kelompok B 2 sangat rendah karena masih sedikit anak yng mampu membaca sederhana. Kenyataan ini terlihat ketika peneliti melakukan sebuah kegiatan belajar membaca dengan menggunakan buku cara cepat belajar membaca.terlihat bahwa kegiatan yang dilakukan dirasakan sebagai hal yang membosankan dan tidak menarik bagi anak, hal ini disebabkan karena kegiatan belajar membaca dengan memakai buku cara cepat belajar membaca sangat minim sekali menggunakan alat peraga dan kegiatan bermain. Hasil observasi kemampuan membaca anak melalui permainan memancing huruf bergambar pada kondisi awal (sebelum tindakan) yaitu : Aspek perkembangan1, anak dapat bermain kartu huruf, anak yang memiliki nilai sangat tinggi 2 orang dengan persentase 10%, anak yang memiliki nilai tinggi 2 orang dengan persentase 10% dan anak yang memiliki nilai rendah 16 orang dengan persentase 80%. Aspek perkembangan 2, anak dapat mencari kartu gambar sesuai huruf, anak yang memiliki nilai sangat tinggi 3 orang dengan persentase 15%, anak yang memiliki nilai tinggi 4 orang persentase 20% dan anak yang memiliki nilai rendah 13 orang dengan persentase 65%. Aspek perkembangan 3, anak dapat menyusun kata sesuai huruf dan kartu gambar, anak yang memiliki nilai sangat tinggi 2 orang dengan persentase 10%, anak yang memiliki nilai tinggi 4 orang persentase 20% dan anak yang memiliki nilai rendah 14 orang dengan persentase 70%. Aspek perkembangan 4, anak dapat menyebutkan kata sesuai gambar, anak yang memiliki nilai sangat tinggi 1 orang dengan persentase 5%, anak yang memiliki nilai tinggi 5 orang dengan persentase 15% dan anak yang memiliki nilai rendah 16 orang dengan persentase 80%. Siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan hari Rabu 04 April 2012, pertemuan kedua hari Selasa 13 April 2012 dan pertemuan ketiga hari Rabu 18 April 2012.

7 Hasil observasi permainan memancing huruf bergambar pada kategori sangat tinggi dapat diuraikan sebagai berikut : Aspek 1, anak yang masuk kategori sangat tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan bertambah dengan rincian sangat tinggi 4, 5 dan 7 orang dengan persentase 20%, 25%, dan 35%. Aspek 2, anak yang masuk kategori sangat tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan bertambah dengan rincian sangat tinggi 4, 6, dan 8 orang dengan persentase 20%, 30%, dan 40%. Aspek 3, anak yang masuk kategori sangat tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan bertambah dengan rincian sangat tinggi 3, 4, dan 5 orang dengan persentase 15%, 20%, dan 25%. Aspek 4, anak yang masuk kategori sangat tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan bertambah dengan rincian sangat tinggi 2, 3, dan 4 orang dengan persentase 10%, 15%, dan 20% Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari keempat aspek penilaian dari permainan memancing huruf bergambar untuk kategori sangat tinggi menunjukkan kecenderungan perubahan kearah yang positif yaitu pengembangan kemampuan membaca anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung meningkat. Hasil observasi permainan memancing huruf bergambar pada kategori tinggi dapat diuraikan sebagai berikut : Aspek 1, anak yang masuk kategori tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 5, 7, dan 6 orang dengan persentase 25%, 35%, dan 30%. Aspek 2, anak yang masuk kategori tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 6, 8, dan 7 orang dengan persentase 30%, 40%, dan 35% Aspek 3, anak yang masuk kategori tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 6, 4, dan 8 orang dengan persentase 30%, 20%, dan 40%. Aspek 4, anak yang masuk kategori tinggi dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 5, 7, dan 7 orang dengan persentase 25%, 35%, dan 35% Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari keempat aspek penilaian dari permainan memancing huruf bergambar untuk kategori tinggi menunjukkan

8 kecenderungan perubahan kearah yang positif yaitu pengembangan kemampuan membaca anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung meningkat. Selanjutnya rata-rata hasil observasi permainan memancing huruf bergambar pada kategori rendah dapat diuraikan sebagai berikut : Aspek 1, anak yang masuk kategori rendah dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 11, 8, dan 7orang dengan persentase 55%, 40%, dan 35%. Aspek 2, anak yang masuk kategori rendah dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 10, 6, dan 5orang dengan persentase 55%, 30%, dan 25%. Aspek 3, anak yang masuk kategori rendah dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 11, 9, dan 7orang dengan persentase 55%, 45%, dan 35%. Aspek 4, anak yang masuk kategori rendah dari pertemuan pertama sampai pada pertemuan ketiga menunjukkan kecenderungan menurun dengan rincian sangat tinggi 13, 10, dan 9orang dengan persentase 65%, 50%, dan 45%. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari keempat aspek penilaian dari permainan memancing huruf bergambar untuk kategori rendah menunjukkan kecenderungan perubahan kearah yang positif yaitu pengembangan kemampuan membaca anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung meningkat. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I sudah sesuai dengan perencanaan, berdasarkan hasil pengamatan maka dampak dari kegiatan pembelajaran pengembangan kemampuan membaca anak sudah cukup berhasil. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan membaca anak dalam permainan memancing huruf bergambar meningkat yaitu : Kemampuan membaca dalam memancing kartu huruf, anak yang mampu pada pertemuan pertama 45%, pada pertemuan kedua 60%, dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 65%. Kemampuan anak dalam mencari gambar sesuai huruf, anak yang mampu pada pertemuan pertama 50%, pertemuan kedua 70%, dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 75%. Kemampuan anak dalam menyusun kata sesuai huruf dan kartu gambar yang didapat, anak yang mampu pada pertemuan pertama 45%, pertemuan kedua 60% dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 65%. Kemampuan anak dalam menyebutkan kata sesuai kartu gambar yang disusunnya, anak yang mampu pada pertemuan pertama 35%, pertemuan kedua 40%, dan pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 55%.

9 Secara rata-rata kemampuan membaca anak Taman Kanak-kanak Negeri Pembina sudah menunjukkan kemajuan dari 44% pada pertemuan pertama naik menjadi 59% pada pertemuan kedua, naik lagi menjadi 71% pada pertemuan ketiga, sedangkan kriteria ketuntasan minimal yaitu 75%. Maka dari itu dilakukan upaya yang sudah-sudah agar kemampuan membaca anak dapat meningkat pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus berikutnya. Pada Siklus I Aspek 2 sudah mencapai KKM namun masih ada 5 orang anak yang belum mencapai KKM. Namun Aspek 1,3 dan 4 juga belum mencapai KKM. Oleh sebab itu penelitian dilanjutkan ke Siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pada hari Sabtu 28 April 2012, pertemuan kedua pada hari Rabu 03 Mei 2012. Hasil observasi siklus II pada aspek pertama, anak dapat memancing kartu huruf, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada pertemuan pertama berjumlah 8 orang dengan persentase 40%, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 11 orang dengan persentase 55%. Untuk nilai tinggi pada pertemuan pertama berjumlah 7 orang dengan persentase 35%, pada pertemuan kedua berjumlah 5 orang dengan persentase 25%. Sedangkan anak yang mendapatkan nilai rendah mengalami penurunan, jika pada pertemuan pertama jumlah anak yang mendapat nilai rendah 5 orang dengan persentase 25%, maka pada pertemuan kedua turun menjadi 4 orang dengan persentase 20%. Aspek kedua, anak dapat mencari gambar sesuai huruf yang dipancing, yang memperoleh nilai sangat tinggi pada pertemuan pertama berjumlah 9 orang dengan persentase 45%, pada pertemuan kedua 12 orang dengan persentase 60%. Untuk nilai tinggi pada pertemuan pertama 7 orang dengan persentase 35%, pertemuan kedua 4 orang dengan persentase 20%. Sedangkan anak yang mendapatkan nilai rendah berjumlah 4 orang dengan persentase 20%, pada pertemuan kedua 4 orang dengan persentase 20%. Aspek ketiga, anak dapat menyusun kata sesuai huruf dan kartu gambar yang didapat, anak yang memperoleh nilai sangat tinggi pada pertemuan pertama berjumlah 7 orang dengan persentase 35%, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 12 orang dengan persentase 60%. Untuk nilai tinggi pertemuan pertama berjumlah 7 orang dengan persentase 35%, pertemuan kedua 7 orang dengan persentase 35%. Sedangkan anak yang mendapat nilai rendah mengalami penurunan. Jika pada pertemuan pertama jumlah anak mendapat

10 nilai rendah 6 orang dengan persentase 30%, maka pada pertemuan kedua 3 orang dengan persentase 15%. Aspek keempat, anak dapat menyebutkan kata sesuai kartu gambar yang disusunnya yang memperoleh nilai sangat tinggi pada pertemuan pertama berjunlah 8 orang dengan persentase 40%, pada pertemuan kedua meningkat menjadi 11 orang dengan persentase 55%. Untuk nilai tinggi pertemuan pertama 8 orang dengan persentase 40%, pertemuan kedua 5 orang dengan persentase 25%. Sedangkan anak yang mendapatkan nilai rendah berjumlah 4 orang dengan persentase 20%, maka pada pertemuan kedua berjumlah 4 orang dengan persentase 20%. Secara keseluruhan peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan memancing huruf bergambar pada Pertemuan kedua Siklus II, dari 20 orang sebesar 81% terjadi peningkatan 5% dari pertemuan pertama sebesar 76%. Dengan demikian penelitian pada Siklus II ini tidak dilanjutkan ke pertemuan ketiga karena pada pertemuan kedua Ketuntasan Kriteria Minimal 75% yang diharapkan sudah tercapai. Pencapaian hasil penelitian pada siklus I dan siklus II peneliti berkeyakinan bahwa penggunaan alat permainan memancing huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok B2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan memancing, maka dibagian ini dikemukakan pembahasan mengenai observasi yang telah dilakukan.pada kondisi awal sebagian besar anak di kelompok B 2 kemampuan membaca anak masih rendah.hal ini disebabkan karena metode yang kurang menarik, kurangnya pengolahan kegiatan belajar sambil bermain dan media yang tidak menarik sehingga kemampuan membaca anak dalam mengenal huruf dan menghubungkan kata dengan gambar masih rendah. Setelah dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II terlihat peningkatan yang sangat baik, dimana tingkatan penelitian siklus I dan siklus II dapat dijabarkan keberhasilannya untuk kemampuan membaca anak sebagai berikut : Kemampuan membaca melalui permainan memancing huruf bergambar mengalami peningkatan yaitu dimana anak sudah mengalami kemajuan dalam mengenal huruf dan

11 menghubungkan gambar dengan kata. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus II sudah membawa hasil yang baik bagi anak dan guru Berdasarkan keterangan di atas terjadinya peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan memancing huruf bergambar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung pada siklus I dan siklus II, hal ini disebabkan karena guru memberikan pembelajaran melalui permainan dan memakai metode yang menarik dan disukai anak sehingga pembelajaran menyenangkan serta anak termotivasi untuk belajar membaca. Menurut kamus Bahasa Indonesia, metode dapat diartikan sebagai cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Satu hal yang harus disadari guru bahwa setiap metode pembelajaran selalu mempunyai kekuatan dan sekaligus kelemahan oleh karena itu merupakan langkah cerdas jika dalam pembelajaran guru menggabungkan beberapa metode pembelajaran sehingga dapat saling melengkapi. Memperhatikan tahap-tahap perkembangan keterampilan membaca anak di atas maka guru dapat menentukan metode-metide yang terbaik dalam pengajaran membaca kepada anak, agar anak memiliki keterampilan membaca tersebut. Menurut Rahim (2007 : 3) menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Menurut teori Montessori dalam Depdiknas (2000 : 21) memperkenalkan permainan membaca dimulai dari unsure huruf. Permainan membaca Montessori dilakukan dengan menggunakan bantuan gambar pada setiap memperkenalkan huruf misalnya disertai gambar apel, anggur (jenis buah-buahan) ayam, angsa (jenis binatang). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah peneliti laksanakan dengan menggunakan alat permainan memancing huruf dapat meningkatkan perkembangan kemampuan membaca anak melalui permainan memancing kartu huruf bergambar di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung terjadi peningkatan mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

12 Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diterik kesimpulan sebagai berikut : Rendahnya kemampuan membaca anak dalam mengenal huruf, agar tujuan kemampuan membaca anak dapat tercapai maka dipilih media yang menarik dan metode yang bervariasi, membaca adalah suatu proses dan memahami apa yang tertulis, serta proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Untuk itu keterampilan membaca sangat perlu diberikan kepada anak sejak dini, Melalui permainan memancing huruf dapat memberikan pengaruh yang cukup nyata untuk meningkatkan hasil belajar anak, dengan adanya peningkatan persentase dari siklus I kesiklus II, Pemilihan dan penggunaan alat permainan memancing huruf bergambar dalam pembelajaran pada anak kelompok B 2 Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung dapat meningkatkan sikap positif pada anak, pelaksanaan permainan memancing huruf bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca anak terutama dalam menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya, Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini diajukan saran-saran yang membangun dari kesempurnaan penelitian tindakan kelas pada masa yang akan datang: Kepada guru Taman Kanak-kanak diharapkan dapat menggunakan permainan kartu huruf dan kartu kata dalam pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, Agar pembelajaran lebih kondusif dan menarik bagi anak sebaiknya guru lebih kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam bentuk permainan, untuk meningkatkan kreatifitas anak dalam pembelajaran maka guru hendaknya menciptakan suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan Taman Kanakkanak Negeri Pembina Lubuk Basung hendaknya dapat melengkapi alat permainan huruf bergambar, permainan memancing huruf bergambar diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan membaca anak pada Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Lubuk Basung, Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan dan mengungkapkan lebih jauh tentang perkembangan kemampuan membaca anak melalui metode dan media lainnya, bagi pembaca diharapkan dapat menggunakan skripsi ini sebagai sumber ilmu pengetahuan guna menambah wawasan, bagi anak diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif

13 Daftar Rujukan Achmad.2000. Permainan Membaca dan Menulis TK. Jakarta : Depdiknas Arikunto, Suharsimi.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Depdiknas. 2000. Metode Pengembangan Kemampuan Berbahasa. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. 2003. Undang undang RI. Jakarta : Depdiknas Hariyadi, Mohammad.2009. Statistik Pendidikan. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya Izzaty, Rita Eka.2005. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Mahyuddin, Nenny.2008. Asesmen Anak Usia Dini. Padang : UNP Press Rahim Farida.2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara Undang Undang RI No. 20 th 2003.2010. Sistem Pendidikan Nasional. Jogjakarta : Bandung