MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR. Iwan Saputra * Kata Kunci : Modifikasi, Media, Pendidikan Jasmani

dokumen-dokumen yang mirip
2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAIANAN BOLA VOLI MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA DASAR

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

2015 MOD IFIKASI PEMBELAJARAN AKTIVITAS PERMAINAN BOLAVOLI D ALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA:

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan jasmani. Kegiatan diarahkan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga

ABSTRAK. Kata Kunci : peningkatan kemampuan tolak peluru dengan Pembelajaran modifikasi peluru dari bola Kasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. setelah ada proses pembelajaran. Menurut Sugiyanto (1993: 24-25), berpendapat

Jati Waluyaningsih 5. Kata Kunci : pendidikan jasmani, bola voli, modifikasi bola voli mini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

Kata kunci: modifikasi alat bantu, hasil belajar memukul bola kasti, permainan bola kasti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani (penjas) sebagai bagian integral dari proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2008:61)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum di

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

ABSTRAK. Kata Kunci : tolak peluru, Pembelajaran, modifikasi peluru, bola Kasti. A. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Dasar Dribling Dalam Permainan Bolas Basket Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas

Amirzan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : MATSURAH P

Zen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pengertian penjasorkes telah didefinisikan secara bervariasi oleh beberapa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PENGENALAN AKTIVITAS JASMANI BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

ABSTRAK. Kata kunci : kemampuan lari pendek melalui pendekatan pembelajaran variatif ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. THN 2008) sistem keolahragan nasional. Pengembangan motorik dan. jasmani sekolah, dimana pendidikan jasmani merupakan media untuk

MEDIA MODIFIKASI PIRING PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM. Yudha Ranto Hari Bowo * Abstract

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

PEMANFAATAN BARANG DAUR ULANG UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI STRATEGI MODIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Undang-undang Sistem. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Transkripsi:

MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR Iwan Saputra * Abstrak : Proses pembelajaran pendidikan jasmani mengenai atletik yang belum menarik minat siswa unutk mempelajarinya lebih dalam dapat ditanggulangi dengan media modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Media modifikasi disini yakni memodifikasi proses pembelajaran atletik yang tasdinya monoton menjadi lebih menarik dengan mengemas materi pembelajaran atletik yang berupa berjalan, berlari, melompat, dan melempar kedalam permainan, agar setiap siswa aktif dan antusias melakukan setiap gerakan dan berusaha untuk memenangkan setiap permainan yang diadakan. Pemebelajaran dengan metode bermain merupakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar Kata Kunci : Modifikasi, Media, Pendidikan Jasmani PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia. Pendidikan sangat penting artinya bahwa tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk maju dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian pendidikan harus benar-benar diarahkan agar dapat menghasilkan manusia yang berkualitas serta mampu bersaing karena memiliki akal pikiran serta budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Pendidikan juga merupakan suatu kegiatan yang telah ada sejak adanya manusia, dalam arti bahwa sejak adanya manusia telah ada pula usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan pendidikan secara mandiri di masyarakat luas. Namun bentuk, tujuan serta proses pendidikan dari periode ke periode selalu berbeda, tapi jelas mengarah kepada peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran penjas melalui media modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Developentally Appropriate Practice (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong ke arah perubahan tersebut. Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan * Penulis adalah Staf Edukatif Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 35

Iwan Saputra: Modifikasi Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar apa yang dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui apakah media modifikasi dapat menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan kreativitas guru penjas dan media modifikasi menjadi pelengkap sarana di sekolah. Media Modifikasi Dr. Soepartono dalam bukunya, Media Pembelajaran (2000: 3) menyatakan bahwa media adalah kata jamak dari medium, berasal dar Bahasa Latinyang berarti perantara atau pengantar. Pengertian secara harfiah ini selanjutnya menurunkan berbagai definisi media seirama dengan perkembangan teknologi dalam pendidikan seperti yang dikatakan dosen Program D2 PGSD Pendidikan Jasmani (1991). Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses penyaluran informasi. Sedang National Education Association (NEA) mendefenisikan bahwa media adalah segala hal yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta perantinya untuk kegiatan tersebut. Media sering juga disebut sebagai perangkat lunak yang bukan saja memuat pesan atau bahan ajar untuk disalurkan melalui alat tertentu tetapi juga dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan unutk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik. Modifikasi disini mengacu kepada sebuah penciptaan, penyesuaian dan menampilan suatu alat atau saran dan prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru pendidikan jasmani sebagai salah satu altenatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan. Dr. Soepartono dalam bukunya Media Pembelajaran (2000: 14) menyatakan bahwa penggunaan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran sangat bermanfaat bukan hanya untuk siswa saja melainkan bermanfaat juga bagi guru. Kemp dan Dayton (1985) dalam buku karangan Dr. Soepartono Media Pembelajaran (2000: 15) juga mengatakan bahwa media itu sangat bermanfaat dalam proses pembelejaran, sebagai berikut : 36

1. Penyampaian materi dapat diseragamkan 2. Proses instruksional menjadi lebih menarik 3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif 4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi 5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan 6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja 7. Sikap positif siswa terhadap materi belajar maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan 8. Peran guru dapat berubah kea rah yang lebih positif dan profuktif. Tujuan Modifikasi Setiap rencana yang akan dilaksanakan tentunya terdapat suatu maksud dan tujuan. Dalam hal ini Lutan (1998) menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang dikutip oleh Husdarta (2011: 179) yaitu : 1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, 2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan 3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada didalam kurikulum dapat tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara internsif. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani atau yang lebih dikenal dengan Penjas merupakan salah satu mata pelajaran formal, yang telah diberikan mulaidari sekolah. Peranan Pendidikan Jasmani sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif. Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan Jasmani cenderung tradisional. Model pembelajaran pendidikan jasmani masih banyak yang hanya terpusat pada guru tetap pada siswa. Seharusnya orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disusaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya. Konsep dasar pendidikan jasmani dan model pengajaran pendidikan jasmani yang efektif perlu dipahami oleh pendidik dalam mengajar pendidikan jasmani. Pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan Media Modifikasi Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang 37

Iwan Saputra: Modifikasi Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar lazim digunakan oleh anak Sekolah Dasar, sesuai dengan muatan yang tercantum dalam kurikulum adalah bentuk gerakan-gerakan olahraga, sehingga pendidikan jasmani Sekolah Dasar memuat cabang-cabang olahraga. Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu : Development Appropriate Practiceí (DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat merancang dan melaksanakan pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik anak didik, terutama di Sekolah Dasar. Memodifikasi sarana dan prasarana merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar agar pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Oleh karena itu, DAP termasuk didalamnya body scaling atau ukuran ubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Terdapat banyak cabang olahraga yang diperlajari pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, diantaranya adalah atletik. Banyak hal yang menyebabkan kurangnya minat anak-anak terhadap olahraga atletik, diantaranya kurang menariknya penyajian aktivitas cabang olahraga ini oleh para pendidik atau pengajar di sekolah, kurangnya variasi dalam setiap aktivitas akan menyebabkan munculnya kebosanan seseorang yang pada akhirnya akan mengurangi daya minat. Kendala yang cukup besar dari lemahnya pengalaman gerak seseorang anak di usia sekolah adalah minimnya fasilitas (sarana dan prasarana) olahraga di sekolah, terutama sekolah dasar. Masih banyak terdapat sekolah yang tidak memiliki halaman yang cukup untuk melakukan aktivitas olahraga atletik. Oleh karena itu peranan seorang guru sangat penting dalam proses pembelajaran, sesuai dengan aspek implementasi kurikulum 2013 pada poin kedua yaitu : Aspek implementasi kurikulum 2013 1. Perubahan mind set 2. Keterampilan dan kompetensi guru 3. Kepemimpinan, kultur dan manajemen sekolah Kemampuan atletik merupakan kemampuan yang terdiri dari gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar merupakan aktivitas yang menjenuhkan apabila seorang guru tidak pandai dalam meramu menjadi bentuk-bentuk aktivitas yang menyenangkan dan menggembirakan. Kemampuan atletik merupakan gerakan dasar dari setiap aktivitas olahraga (fisik atau jasmani), seperti bagaimana orang berjalan dengan gerakan yang baik dan benar, bagaimana cara berlari dengan baik dan benar, bagaimana cara melakukan gerak lempar yang bisa ditransfer kedalam bentuk gerakan yang similar secara baik dan 38

benar, dan bagaimana gerak dasar lopat yang baik dan benar, sehingga menjadikan setiap gerakan itu menjadi lebih efektif dan efesien, untuk itu kemampuan atletik sangatlah penting untuk dikuasai setiap anak. Di dalam buku IAAF menyatakan bahwa Pelajaran atletik disekolah tidak lagi menjadi mata pelajaran yang diminati umum (Becker/Massini 1993). Daya minat siswa cukup besar pada olahraga permainan, sehingga upaya yang harus dilakukan adalah membuat dan menyajikan aktivitas atletik kedalam situasi bermain yang lebih menyenangkan. Proses penyampaian materi atletik yang disajikan dengan cara atau pola-pola permainan merupakan pendekatan yang akan lebih efektif, seperti halnya anak-anak dibawa kea lam kondisinya yang senang dengan bermain dan berlomba. Berikut beberapa contoh pembelajaran dengan media dimodifikasi dan dikemas dalam bentuk permainan. a. Lari Sprint Rintangan Lari sprint rintangan yakni melakukan aktivitas dasar atletik berlari dan melompat. Lari sprint rintangan merupakan pengkombinasikan antara berlari dengan melompat gawang yang telah dimodifikasi menggunakan kertas kartun berwarna, sehingga terlihat cerah dan menarik. Pembelajaran ini dilakukan secara beregu, setiap pemberangkatan dilakukan empat regu dan waktu diambil secara beregu. Dengan dilakukan secara kompetisi, setiap anak di dalam empat regu tersebut akan merasa tertantang untuk menjadi pemenang. Disini seorang guru dapat menyediakan reward (penghargaan) kepada regu yang berhasil menyelesaikan sprint rintangan dengan waktu tersingkat agar siswa tambah bersemangat untuk melakukan proses pembelajaran lain dengan materi atletik yang berbeda. [Gambar 1. Lari Sprint Rintangan] b. Lempar Sasaran Melempar sasaran dengan bola rumbai dalam waktu dua menit unutk menjatuhkan dan menegakkan sasaran. Skor dihitung berapa klai sasaran dapat dijatuhkan secara beregu dalam dua menit. Bola rumbai dapat dibuat dengan menggunakan bola kasti yang telah lama digunakan dan meletakkan tali plastic kedalam bola kasti tersebut sebagai rumbainya. 39

Iwan Saputra: Modifikasi Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Tali plastic yang telah dimasukkan ke dalam bola di bagi beberapa bagian menjadi lebih kecil. Sasaran yang digunakan berupa kaleng susu bekas yang di cat berwarna biru, kuning, hijau dan merah. [Gambar 2. Lempar Sasaran] c. Lari/Lompat Petak Lari atau lompat petak merupakan lari yang dikombinasikan dengan gerakan zig-zag melewati kertas yang telah dibuat menjadi persegi dengan warna merah dan warna hijau. Lari atau lompat petak dilakukan dengan membuat peraturan kaki kiri menumpu pada petak berwarna merah dan kaki kanan menumpu pada petak berwarna hijau. Lari atau lompat petak dilakukan dengan mengambil waktu tersingkat. d. Lempar Rocket Lempar rocket merupakan melempar sejauh-jauhnya denagn rocket. Rocket dibuat dengan bambu dengan panjang 50cm dan rumbai-rumbai dari tali plastic untuk menjaga keseimbangan bambu di udara agar tepat sasaran yang dituju. Prestasi diukur dengan jauh lemparan, lempar rocket bisa dilakukan dengan metode kompetisi. [Gambar 4. Lempar Rocket] PENUTUP Proses pembelajaran pendidikan jasmani mengenai atletik yang belum menarik minat siswa unutk mempelajarinya lebih dalam dapat ditanggulangi dengan media modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Media modifikasi disini yakni 40

memodifikasi proses pembelajaran atletik yang tasdinya monoton menjadi lebih menarik dengan mengemas materi pembelajaran atletik yang berupa berjalan, berlari, melompat, dan melempar kedalam permainan, agar setiap siswa aktif dan antusias melakukan setiap gerakan dan berusaha untuk memenangkan setiap permainan yang diadakan. Pemebelajaran dengan metode bermain merupakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar yang senang dengan bermain dan berlomba. DAFTAR PUSTAKA Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd.2016. Mengejar dan Melatih Atletik. Bandung:PT Remaja Rosdayakarya PB PASI, pedoman Mengajar : Lari-Lompat-Lempar, untuk Level 1, RDC Jakarta 2000 www.iaag.org. KIDS ATHLETICS. Adang Suherman, (2000). Dasar-Dasar Penjaskes.Bagian Penetaraan Guru SLTP Setara D-III Dimiyanti dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Lutan, R 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III Muhajir 2004. Pendidikan Jasmani. Teori dan Praktek. Penerbit Erlangga. Jakarta. Roji. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta Sardiman, A.M 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Perkasa, jakarta Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,Depdikbud. Dirjen. Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Suryosubroto,B. 1997. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta Soepartono, (2000), Media Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III. 41