BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

RESCHEDULING NASABAH DEFAULT PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak itu hingga sekarang perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB V PENUTUP. 1. Akad utang sapi untuk penanaman tembakau berdasarkan ketentuan kreditur

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PULPULAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Paloh Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB 5. Prinsip Dasar Bank Syariah. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

MUD{A<RABAH PADA NASABAH BERMASALAH DI BMT MUDA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI

Konversi Akad Murabahah

Rahn - Lanjutan. Landasan Hukum Al Qur an. Al Hadits

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA SERTA KAITANYA DENGAN FATWA DSN MUI NO.04 TAHUN 2000

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

dasarnya berlandaskan konsep yang sesuai dengan Syariat agama Islam. perubahan nama di tahun 2014 Jamsostek menjadi BPJS (Badan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS TERHADAP MEKANISME PEMBIAYAAN EMAS DENGAN AKAD RAHN DI BNI SYARIAH BUKIT DARMO BOULEVARD CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SENGKETA AHLI WARIS DALAM PENGGUNAAN TANAH YAYASAN AL-HIKMAH

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pembayaran Hutang dengan Batu Bata yang Terjadi di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah Berdasarkan pemaparan terkait Pembayaran Hutang dengan Batu Bata yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah terjadi karena adanya suatu kebutuhan yang mendesak. Jadi untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dicari pinjaman uang dari orang lain sebab mencari pinjaman bukan hal yang mudah. Meminjam hutang kepada orang lain lebih mudah daripada meminjam kepada pihakpihak seperti bank karena membutuhkan barang jaminan. Maka ditempuh jalan untuk mencari pinjaman uang kepada masyarakat Kampung Bangunrejo yang mempunyai hubungan sebagai saudara maupun tetangga dari peminjam (mu ir) dengan waktu perjanjian yang telah disepakati. Hutang piutang berlangsung sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati namun biasanya pihak yang meminjamkan memberikan waktu lebih untuk peminjam dalam pembayaran hutang tersebut. Islam menjelaskan bahwa hutang piutang hukumnya adalah mubah. Ada sebab-sebab tertentu yang menjadikan hutang piutang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Hutang piutang boleh dilakukan jika memenuhi rukun dan syarat sebagaimana tercantum pada pembahasan Bab II. Pembayaran hutang dengan batu bata berarti terjadi akad perjanjian sebelumnya yakni pembayaran yang harusnya dilakukan dengan uang kemudian dibayarkan dengan menggunakan batu bata. Dalam hutang piutang, musta ir diharapkan dapat memberikan penangguhan waktu sampai mu ir dapat mengembalikan hutangnya. Hutang piutang ( ariyah) juga bisa mengandung riba apabila hutang telah berlangsung lama dan barang yang dipinjam telah berubah nilainya. Jika

60 barang yang dipinjam bertambah nilainya sementara hutang yang dibayar setara dengan barang sebelum harganya naik maka peminjam (mu ir) akan di untungkan oleh barang tersebut dan yang meminjamkan (musta ir) akan merasa dirugikan. Hal tersebut tentu saja mengandung riba seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pembayaran hutang adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh peminjam (mu ir). Dalam hal ini tentunya mu ir harus benar-benar mempunyai niat baik serta keyakinan untuk menunaikan pembayaran atas hutang tersebut. Dalam setiap perikatan akan timbul hak dan kewajiban pada dua sisi. Maksudnya, pada satu pihak ada hak untuk menuntut sesuatu dan pihak lain menjadi kewajiban untuk memenuhinya. Sesuatu itu adalah prestasi yang merupakan hubungan hukum yang apabila tidak dipenuhi secara sukarela dapat dipaksakan, bahkan melalui hakim. Karena merupakan suatu hubungan, maka suatu akad (perjanjian) dapat timbul karena perjanjian, yakni dua pihak saling mengemukakan janjinya mengenai prestasi. Prinsip Muamalah dalam Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan umat Islam, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mengitari manusia tersebut. Kemudian setiap muamalah dalam Islam tidak sepenuhnya ditunjuk langsung oleh Allah SWT, melainkan ada sebagian yang sepenuhnya diserahkan kepada ijtihad manusia (para ulama ) sesuai dengan kreatifitasnya dalam rangka memenuhi kebutuhan umat manusia sepanjang masa. Firman Allah SWT yang ada didalam Al-Quran serta hadits nabi Muhammad SAW telah jelas menerangkan prinsipprinsip dalam melakukan muamalah khususnya pada persoalan hutang piutang ( ariyah).

61 B. Tinjauan Hukum Islam Tentang Pembayaran Hutang dengan Batu Bata yang Terjadi di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya bahwa pembayaran hutang dengan batu bata yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah terjadi karena adanya suatu kebutuhan yang mendesak. Kebutuhan tersebut menyebabkan beberapa pengusaha batu bata yang ada di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah melakukan praktik pembayaran hutang dengan menggunakan batu bata. Masyarakat Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung (musta ir) merasa keberatan atas hal tersebut tapi kemudian mereka beranggapan bahwa hutang tersebut akan menumpuk jika pembayaran dengan batu bata tidak dilakukan. Terlebih lagi mereka beranggapan bahwa mu ir bisa saja mengulur waktu hingga melupakan pembayaran hutang tersebut. Berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 282, dapat dipahami bahwa melakukan transaksi muamalah hendaklah ditulis dan menghadirkan saksi, apabila tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Pembayaran hutang dengan batu bata yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah menjadikan batu bata sebagai alat pembayaran uang yang sebelumnya dipinjam oleh pengusaha batu bata selaku mu ir. Pada zaman Rasulullah penggunaan bahan batu bata untuk membayar uang yang telah dipinjam belum terjadi. Suatu akad yang terbentuk haruslah memenuhi unsurunsur sebagai berikut: 1. Adanya dua belah pihak yang berakad (aqid) 2. Objek yang dijadikan akad 3. Tujuan akad

62 4. Sighat (ijab qabul) Perjanjian akan sah apabila subjeknya memenuhi syarat yang berkaitan dengan mu ir dan musta ir menurut Syafi i yaitu cukup melakukan suatu tindakan hukum, sehat, tidak dibawah pengampuan (baligh). Suatu akad juga harus memenuhi syarat-syarat dalam berakad, yakni sebagai berikut: 1. Para pihak yang berakad mampu bertindak menurut hukum (mukallaf) 2. Akad tidak dilarang oleh nash syara 3. Akad yang dilakukan itu memenuhi syarat-syarat khusus dengan akad yang bersangkutan 4. Akad itu bermanfaat 5. Ijab tetap utuh sampai kabul dan dilakukan dalam satu majelis yaitu suatu keadaan yang menggambarkan proses atau transaksi Artinya, perjanjian harus tetap utuh dan berlangsung sesuai kesepakatan sampai proses transaksi atau pembayaran berlangsung bentuk, nilai, dan waktunya. Akad dalam hutang piutang tidak seharusnya berubah tanpa ada kesepakatan. Dengan kata lain jika alat pembayaran berubah maka mu ir harus meminta persetujuan kepada musta ir agar tidak terjadi wanprestasi serta kerugian bagi musta ir. Pembayaran hutang yang dilakukan oleh pengusaha batu bata di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo menimbulkan dugaan terjadinya praktik riba karena jangka waktu yang diberikan lama sedangkan harga batu bata bisa saja naik seiring berjalannya waktu pembayaran hutang. Sebagai contoh adalah pembayaran hutang dengan batu bata yang dilakukan oleh bapak sholeh dengan jangka waktu pengembalian adalah lima bulan. Mungkin saja terjadi perubahan harga batu bata walau mungkin tidak signifikan sedangkan batu bata yang dibayarkan seharga dengan hutang pada awal perjanjian. Tentu saja hal ini mengandung unsur riba karena musta ir dirugikan dengan kenaikan harga batu bata tersebut sedangkan batu bata yang dibayarkan jumlahnya hanya seharga dengan hutang di awal.

63 Pembayaran hutang yang seharusnya dengan uang tetapi kemudian dibayarkan dengan menggunakan batu bata masuk kedalam pembaruan akad hutang piutang yang dalam KUHPerdata disebut dengan novasi. Perubahan dalam pelaksanaan akad menurut hukum Islam (novasi) tentang pembayaran hutang yang seharusnya dibayar dengan uang namun kemudian pembayaran tersebut dibayar dengan menggunakan batu bata telah dibahas dalam bab sebelumnya. Perubahan dalam pelaksanaan akad menurut hukum Islam dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah hapusnya objek perjanjian lama oleh perjanjian yang baru. Objek perjanjian yang dimaksud adalah pembayaran hutang berupa uang yang digantikan menjadi batu bata. Perubahan dalam pelaksanaan akad hutang piutang ada 3 macam yakni novasi obyektif, novasi subyektif aktif, dan novasi subyektif pasif. Pembayaran hutang dengan batu bata masuk kedalam novasi obyektif dimana isi dari perjanjian atau akad berubah. Akad yang berubah yakni tentang obyek pembayaran hutang yang harusnya dengan uang tapi kemudian dibayarkan dengan menggunakan batu bata. Islam tidak menganjurkan perubahan akad dalam suatu perjanjian karena bisa dipastikan salah satu pihak yang berakad akan dirugikan atau terjadi wanprestasi dimana musta ir yang juga membutuhkan uang tersebut untuk kebutuhannya justru mendapat batu bata yang belum tentu akan digunakan dari mu ir. Pembayaran hutang dengan batu bata, selain memperhatikan syarat dan rukun serta adanya novasi dalam akadnya juga tidak boleh melupakan anjuran yang salah satunya terdapat dalam Al-Qur an yakni dalam QS. Al- Baqarah ayat 280 yang artinya Dan jika (orang yang berhutang) itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Dari ayat tersebut terdapat anjuran bahwa musta ir harus memberikan perpanjangan waktu bagi mu ir untuk membayarkan hutangnya jika mu ir belum bisa

64 membayar hutangnya atau sedang dalam keadaan tidak memungkinkan untuk membayarkan hutangnya. Jika mu ir tidak juga mampu membayarkan hutangnya maka musta ir dianjurkan untuk merelakan hutangnya. Namun jika dikaitkan dengan persoalan pembayaran hutang dengan batu bata yang terjadi di Kampung Bangunrejo Kecamatan Bangunrejo Kabupaten Lampung Tengah, uang yang dipinjamkan oleh musta ir kepada mu ir bukan dalam jumlah yang sedikit. Maka sudah sepatutnya musta ir memperoleh haknya yakni dengan cara meminta pembayaran hutang kepada mu ir setelah kesepakatan waktu yang diberikan. Pembayaran hutang dengan menggunakan batu bata yang dilakukan oleh mu ir seharusnya memperhatikan tatakrama dalam berhutang. Musta ir mempunyai niat memberikan pertolongan kepada mu ir, sedangkan mu ir harus mempercepat pembayaran hutangnya. Pembayaran hutang harus setara nilainya dengan materi yang dipinjam pada awal transaksi perjanjian hutang piutang. Sedangkan lalai dalam pembayaran hutang berarti mu ir telah berbuat zalim. Seperti yang telah dijelaskan dalam QS. Al-Isra ayat 34 yang artinya dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya. Pembayaran hutang harus dilakukan dengan sebaik mungkin, tidak menunda pembayaran hutang dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam transaksi hutang piutang (wanprestasi). Hutang piutang seharusnya tidak boleh merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam akad perjanjian tersebut.