PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA LAPTOP MAINAN DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH KECAMATAN TILATANG KAMANG ARTIKEL ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI PERMAINAN PESAN BERANTAI DI TK TAUFIQ PERGURUAN ISLAM BAYUR. Mulyati ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI TULISAN PADA MEDIA BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK BAITUL HAMDI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KUDO-KUDO DI TAMAN KANAK-KANAK BAHARI PADANG ZAFNIARTI* Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : WAHYUNINSIH A PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DENGAN BEREKSPLORASI MELALUI KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 2 DURI NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL QU RAN ANAK MELALUI METODE AL BARQY DI TAMAN KANAK-KANAK SATU ATAP SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK ARTIKEL JURNAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk. pendidikan Taman Kanak-kanak (PP No.27 Tahun 1990).

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AN-NISA KITA SINGGANI MAKU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENCOCOK GAMBAR KELOMPOK B DI TK JASA IBU SALASA PADANG TAROK KEC.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK KANAK ANGGREK LANJARAN MUSUK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU KATA DENGAN KANTONG PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK GADIH RANTI AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA BERGAMBAR DI DESA GONILAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI. Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

Transkripsi:

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK Kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam di kelompok B2 masih rendah. Hal ini terlihat dimana masih banyak anak yang belum mampu membaca dan mengenal huruf. Penelitian bertujuan meningkatkan kemampuan membaca anak di kelompok B2, menerapkan metode belajar membaca dengan Permainan Tebak Bunyi Suara. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian anak kelompok B2 di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam yang berjumlah 15 orang. Hasil penelitian dilakukan melalui siklus I dan siklus II. Melalui permainan tebak bunyi suara ini dapat meningkatkan kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam. Kata Kunci : Membaca ; Anak ; Permainan Tebak Bunyi Suara Pendahuluan

2 Anak adalah generasi bangsa yang kelak akan membangun bangsa Indonesia menjadi maju dan tidak ketinggalan dari bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain masa depan bangsa ditentukan oleh pendidikan yang diberikan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan formal yang terdapat dijalur pendidikan sekolah. Usia 4-6 tahun merupakan tahapan yang disebut usia TK. Lembaga pendidikan Taman Kanak kanak adalah lembaga pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikologis anak didik diluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, sesuai dengan undangundang sistem pendidikan nasional NO. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4 yang berbunyi : Pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilanjutkan melalui pemberian rangsangan Pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan kemampuan dasar yang meliputi kemampuan bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar yang diperlukan bagi anak untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. Untuk menambah pengetahuan anak salah satu kemampuan yang harus dikembangkan adalah kemampuan bahasa, karena dengan bahasa anak dapat memahami kata dan kalimat. Menghubungkan dan memahami bahwa ada hubungan antara lisan dan tulisan dalam pra membaca. Bahasa merupakan salah satu pengembangan yang harus dikembangkan pada Taman Kanak-kanak yang bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran, melalui bahasa yang sederhana maupun berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa yang baik, yang termasuk dalam pengembangan bahasa adalah kemampuan menyimak, membaca dan menulis. Kenyataannya dilapangan peneliti melakukan observasi di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam peneliti menemukan sebuah kondisi dimana tingkat kemampuan membaca anak di kelas B2 masih sangat rendah. Hal ini terlihat dilapangan bahwa anak belum dapat menyebutkan huruf awal pada huruf vokal dan huruf konsonan, menyebutkan benda yang bunyi suara huruf awalnya sama, dan memasangkan gambar dengan kata, kebanyakan anak hanya asal-asalan menyebutkan nama benda saja tetapi belum bisa menyebutkan huruf yang dimadsud.

3 Hal ini disebabkan karena media yang digunakan dalam pembelajaran tidak bervariasi hanya menggunakan majalah saja sehingga rendahnya motivasi dan ketertarikan anak terhadap kegiatan pembelajaran membaca yang berjalan dalam kondisi yang tidak menyenangkan, kaku dan membosankan. Metode yang kurang tepat serta tidak optimalnya pemanfaatan media dan alat peraga juga menjadi penyebab yang membuat pembelajaran membaca akhirnya menjadi kegiatan yang monoton, minim, kreatifitas, dan tidak menarik bagi anak. Guru hanya bercakap- cakap tanpa melakukan ekspresi yang dapat menarik perhatian anak. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mencoba melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Anak Melalui Permainan Tebak Bunyi Suara di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu, Kurang tertariknya anak dengan kegiatan pembelajaran membaca, rendahnya kemampuan membaca anak, metode pembelajaran membaca yang kurang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan anak,guru kurang kreatif dan tidak optimal dalam menggunakan media serta alat peraga pada kegiatan pembelajaran membaca, Penulis dapat membatasi permasalahan yang ditemui yaitu: rendahnya kemampuan membaca anak kelas B2 di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam. Tujuan ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan membaca anak melalui permainan tebak bunyi suara di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam. Definisi operasional dari artikel ini adalah: Kemampuan Membaca yaitu: kemampuan anak mengenal huruf-huruf dan huruf awal dari kata yang bermakna, Permainan tebak bunyi suara yaitu Permaianan ini menggunakan rekaman kaset dari berbagai bunyi suara. Setelah anak mendengarkan suara rekaman, anak mencari kartu gambar yang sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, kemudian anak mencari kartu huruf dan menyusunnya sesuai dengan kartu kata. Permainan ini dapat mengembangkan indikator yaitu menyebutkan huruf awal pada huruf vokal dan konsonan, menyebutkan nama-nama benda yang suara huruf awalnya sama dan memasangkan gambar dengan kata. Bahasa merupakan suatu bentuk komunikasi yang sangat penting bagi semua orang baik lisan maupun tulisan. Melaui bahasa ini seseorang dapat mengembangkan kemampuannya untuk berteman dengan orang lain. Bromley (dalam Dhieni,2008:1:11) mendefinisikan : Bahasa adalah sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransper berbagai ide maupun informasi yang

4 terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca, sedangkan simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Anak dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berpikirnya. Farida (2006:2) menyatakan bahwa: Membaca adalah suatu aktifitas yang rumit,melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktifitas visual (penglihatan) dan aktifitas auditif (pendengaran), menerjemahkan simbol/huruf kedalam kata-kata lisan, berfikir psikolinguistik dan metakognitif. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup aktifitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif. Bermain adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan merupakan suatu kebutuhan yang sudah ada dalam diri anak, yang dilakukan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari orang lain. Bermain juga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan tanpa menggunakan atat yang menghasilkan perasaan puas serta rasa gembira bagi anak. Santoso (2002:47) mengemukakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan atau tingkah laku anak secara sendiri atau berkelompok dengan menggunakan alat atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Alat permainan adalah alat yang digunakan untuk kegiatan bermain demi mencapai madsud dan tujuan. Sugianto (dalam Eliyawati,2005:62) Alat Permainan Edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan yang mempunyai cirri-ciri yaitu: Dapat dimainkan dengan bermacam tujuan, Ditujukan untuk anak usia pra-sekolah dan berfungsi mengembangkan berbagai aspek perkembangan kecerdasan dan motorik anak, Segi keamanan sangat diperhatikan baik dari bentuk maupun penggunaan cat, Membuat anak terlibat secara aktif, Sifatnya konstruktif. Pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa alat permainan sangat penting dalam menunjang proses bermain anak, karena anak dapat secara aktif melakukan aktifitas bermain, dan mengembangkan aspek perkembangan anak yang dapat meningkatkan aktifitas sel otaknya.

5 Metode Penelitian Metode penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research) yaitu penelitian pembelajaran yang pada dasarnya prosedur yang dipergunakan adalah penelitian tindakan kelas. Arikunto (2006:3) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas juga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilakukan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam, karena peneliti adalah salah satu guru yang mengajar disekolah tersebut, sehingga memudahkan peneliti dalam mengamati proses pembelajaran. Peneliti dapat bertanggung jawab langsung dalam meningkatkan membaca anak melalui permainan Tebak Bunyi Suara. Model pengembangan ini bersifat inovatif, kolaboratif, reflektif, dan siklus. Dasar inovatif ditekankan pada penemuan strategi, teknik, sarana, pembelajaran. kolaboratif ditekankan pada kerjasama antara guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk bersama-sama merencanakan dan melaksanakan peningkatan kemampuan membaca anak dalam pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam kelompok B2 dengan jumlah anak seluruhnya adalah 15 orang yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Prosedur pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus yaitu siklus I dan siklus II. Setelah selesai siklus I, dengan dilanjutkan dengan siklus II. Siklus II sangat ditentukan oleh indikator keberhasilan pada siklus I. Tiap-tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Siklus merupakan ciri khas penelitian tindakan. Penelitian ini mengacu kepada model Arikunto (2006:16) komponen dalam penelitian ini adalah: Perencanaan (planing), Pelaksanaan (action), Pengamatan (observation), Perenungan (Reflection), Instrumen dalam penilitian ini antara lain : format observasi, pedoman observasi untuk mencek kegiatan yang dilakukan yang berdasarkan indikator yang digunakan. Aspek yang diamati melalui pedoman ini adalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran, format dokumentasi berupa kamera untuk memotret kegiatan yang dilakukan anak, tape untuk merekam bunyi suara, teknik pengumpulan data adalah penilitian ini adalah

6 Data yang didapatkan dari kegiatan anak yang diamati selama proses belajar berlansung dilakukan melalui observasi dan hasilnya di tulis dalam lembaran observasi dan Rencana Kegiatan Harian. Dokumentasi, berupa kemera untuk merekam pembelajaran yang sedang berlangsung, kaset dan tape untuk merekam bunyi suara. Teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah : Data yang diperoleh dari observasi belajar mengajar akan dianalisis, setiap kegitan pembelajaran yang dilakukan merupakan sebagian bahan untuk menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu juga seluruh data digunakan untukmengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan. Cara Menganalisasi Hasil Observasi Data yang analisis dalam persentase dengan menggunakan rumus oleh Arikunto (2006 : 241) sebagai berikut : P x 100 % Keterangan : P% : Persentase aktivitas F : Frekuensi aktivitas yang dilakukan anak N : Jumlah anak dalam suatu kelas

7 Hasil Penelitian yang peneliti lakukan dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II pertemuan ketiga terlihat bahwa pada setiap pertemuan terjadi peningkatan. Kondisi awal (sebelum tindakan) dalam peningkatan kemampuan membaca anak dilakukan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah: Anak dapat menyebutkan huruf pada kartu kata sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya dengan baik dan benar dapat dilihat dari hasil anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi 1 orang dengan persentase 7 %, anak yang memperoleh nilai Tinggi 3 orang dengan persentase 20 orang, dan anak yang memperoleh nilai Rendah 11 orang dengan persentase 73 %. Anak dapat membedakan huruf vokal dan konsonan pada kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya dengan baik dan benar terdapat hasil anak memperoleh nilai Sangat Tinggi 2 orang dengan persentase 13 %, anak yang memperoleh nilai Tinggi 1 orang dengan persentase 7 %, dan anak yang memperoleh nilai Rendah 12 orang dengan persentase 80 %. Anak dapat menyusun kartu huruf yang sama dengan kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya dengan baik dan benar terdapat hasil anak memperoleh nilai Sangat Tinggi 1 orang persentase 7 % dan 1 Tinggi dengan persentase 7%, sedangkan anak yang rendah 13 orang dengan persentase 87 %. Hasil dari penelitian dari kondisi awal menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca anak masih rendah. Siklus I yang dilakukan 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 April 2012, pertemuan kedua tanggal 7 April 2012, dan pertemuan ketiga tanggal 11 April 2012, terlihat bahwa tiap-tiap pertemuan terjadi peningkatan kemampuan membaca anak melalui permainan tebak bunyi suara. Dimana pada tiap aspek yang dikembangkan dapat meningkat setiap kali pertemuan yaitu: Anak dapat menyebutkan huruf pada kartu kata sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi berjumlah 3 orang dengan persentase 20%, anak yang mendapat nilai Tinggi berjimlah 5 orang dengan persentase 5 orang dengan persentase 33 %, sedangkan anak yang mendapat nilai Rendah berjumlah 7 orang dengan persentase 47 %.

8 Anak dapat membedakan huruf vokal dan konsonan pada kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, jumlah anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi 3 orang dengan persentase 20%, anak yang mendapat nilai Tinggi berjumlah 3 orang dengan persentase 20 %, sedangkan anak yang memperoleh nilai Rendah 9 orang dengan persentase 60 %. Anak dapat menyusun kartu huruf yang sama dengan kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, dimana jumlah anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi 2 orang dengan persentase 13 %, anak yang memperoleh nilai Tinggi berjumlah 3 orang dengan persentase 20 %, dan Rendah 10 orang dengan persentase 67 %. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak yang berhasil pada pertemuan pertama berjumlah 29 %, pada pertemuan kedua naik menjadi 44 % dan pada pertemuan ketiga naik lagi menjadi 64 %, maka terlihat bahwa disetiap pertemuan terjadi peningkatan. Penelitian pada siklus II dilaksanakan sama pada siklus I yaitu 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 16 April 2012, pertemuan kedua pada hari Rabu tanggal 18 April 2012, dan pertemuan ketiga hari Sabtu tanggal 21 April 2012. dilakukan dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pada tiap-tiap pertemuan pertama, kedua, dan ketiga, terlihat bahwa adanya peningkatan dalam kemampuan membaca anak melalui permainan tebak bunyi suara. Pada siklus II ini pada tiap aspek yang dikembangkan dapat meningkat setiap kali pertemuan yaitu: Anak dapat menyebutkan huruf pada kartu kata sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi berjumlah 6 orang dengan persentase 40%, anak yang mendapat nilai Tinggi berjumlah 8 orang dengan persentase orang dengan persentase 53 %, sedangkan anak yang mendapat nilai Rendah berjumlah 1 orang dengan persentase 7 %. Anak dapat membedakan huruf vokal dan konsonan pada kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, jumlah anak yang memperoleh nilai Sangat Tinggi 6 orang dengan persentase 40%, anak yang mendapat nilai Tinggi berjumlah 6 orang dengan persentase 40 %, sedangkan anak yang memperoleh nilai Rendah 3 orang dengan persentase 20%. Anak dapat menyusun kartu huruf yang sama dengan kartu gambar sesuai bunyi suara yang didengarnya, dimana jumlah anak yang memperoleh nilai Sangat

9 Tinggi 7 orang dengan persentase 47 %, anak yang memperoleh nilai Tinggi berjumlah 6 orang dengan persentase 40 %, dan Rendah 2 orang dengan persentase 13 %. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata anak yang berhasil pada pertemuan pertama berjumlah 53 %, pada pertemuan kedua naik menjadi 73 % dan pada pertemuan ketiga naik lagi menjadi 87 %, maka terlihat bahwa disetiap pertemuan terjadi peningkatan.

10 Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan dari penelitian peningkatan kemampuan membaca anak melalui Permainan Tebak Bunyi Suara di Taman Kanak kanak Dharmawanita yang dilakukan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, telah terjadi peningkatan disetiap pertemuannya, dilihat dari kondisi awal peningkatan kemampuan membaca anak sangatlah rendah karena belum dilakukan tindakan, tetapi setelah dilakukan tindakan dengan menciptakan permainan tebak bunyi suara pada siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemuan terlihat peningkatan kemampuan membaca anak meningkat, namun belum mencapai hasil yang diharapkan. Penelitian yang dilakukan pada siklus I setelah tindakan refleksi, maka dilakukan perbaikan untuk mencapai kriteria yang diharapkan, penelitian ini dilanjutkan pada siklus II, Pada siklus II ini peneliti berinisiatif untuk menambah jumlah kartu gambar agar mudah dicari oleh anak, dan memberikan selingan dengan bernyanyi suapay anak dapat dengan mudah untuk mengingat nama dari kartu gambar yang disusunnya. Setelah dilakukan analisis disetiap pertemuan maka dapat terlihat terjadinya peningkatan disetiap pertemuannya, hal ini terlihat pada pertemuan ketiga disiklus II anak telah berhasil mendapatkan nilai rata- rata 87 % pada kriteria nilai sangat tinggi, sedangkan untuk kriteria rendah 13 %, maka penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya karena sudah melebihi dari kriteria yang ditentukan. Dengan demikian jelaslah bahwa melalui permainan tebak bunyi suara ini dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Pada penerapan siklus II, peneliti menemukan peningkatan kemampuan membaca anak setelah melakukan kegiatan permainan tebak bunyi suara. Ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan membaca anak dalam permainan, anak sudah mampu menyebutkan huruf pada kartu kata sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya, anak sudah mampu membedakan huruf vokal dan konsonan pada kartu gambar sesuai dengan bunyi suara yang didengarnya dengan baik dan benar, serta anak sudah mampu menyusun kartu huruf yang sama dengan kartu gambar sesuai bunyi suara yang didengarnya dengan baik dan benar.

11 Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut: Peningkatan kemampuan membaca anak Taman Kanak kanak sering menjadi masalah karena dengan membaca anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan orang lain yang ada disekitarnya dan mampu mengenal simbol- simbol huruf tulisan yang ada disekitarnya, Penelitian yang peneliti lakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak, Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan telah menunjukkan peningkatan disetiap siklusnya yaitu siklus I dan siklus II, Hasil yang diperoleh pada siklus I telah menunjukkan peningkatan pada siklus II dalam proses pembelajaran, Permainan Tebak Bunyi Suara telah berhasil meningkatkan kemampuan membaca anak dari siklus I ke siklus II, Terdapatnya peningkatan yang sangat berarti dalam kemampuan membaca anak. Hal ini terbukti dari hasil siklus I masih dengan kategori kurang, yang berarti kemampuan anak dibawah rata- rata. Sedangkan pada siklus II hasil yang didapat dalam kategori sangat tinggi. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat menyarankan beberapa hal antara lain: Bagi pihak sekolah diharapkan mampu menyediakan berbagai media yang menarik dan dapat meransang perkembangan kemampuan bahasa anak terutam dalam peningkatan kemampuan membaca, Bagi guru Taman Kanak kanak diharapkan dapat menciptakan media yang dapat mengembangkan kemampuan membaca anak dengan permainan tebak bunyi suara dan dapat melibatkan anak dalam permainan secara keseluruhan, agar kecerdasan membaca anak dapat berkembang secara optimal, Pemilihan dan penerapan membaca anak sangat mempengaruhi keberhasial dalam suatu proses pembelajaran sehingga mencapai hasil yang optimal, Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dapat meneliti lebih lanjut terhadap peningkatan kemampuan membaca anak dan dapat menciptakan berbagai macam permainan yang lebih bervariasi dan menarik untuk diberikan kepada anak.

12 DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi,2006.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara. Dhieni,Nurbiana,dkk.2008. Metode Pengembangan Bahasa: Universitas Terbuka. Depdiknas. 2003. Jakarta, Depdiknas. Rahim,Farida.2006.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.Jakarta.Bumi Aksara. Santoso.2002.Bermain dan Permainan.Jakarta:Depdiknas. Sugianto,Yusuf 2005. Mengenai Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:Depdikbud. Susanto.2011.Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta. Kencana Sentosa.2010.Skripsi UNP.Tidak Diterbitkan.