BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni karena terjadi proses transfer ilmu dari guru kepada murid. Apabila proses terjadi dengan dinamis dan positif, maka outputnya pun akan positif, begitupun sebaliknya. Inti dari proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para siswa bersemangat, antusias dan berbahagia dalam mengikuti pelajaran, bukannya terbebani dan menganggap pelajaran sebagai hal yang menakutkan. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan pengetahuan dengan baik, mengikuti pembelajaran dengan nyaman dan mampu menjadikan pengetahuan tersebut sebagai bagian dari kehidupan mereka. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah media. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Widodo dan Jasmadi, 2009:29). Gerlach dan Ely (1980:241) mengemukakan bahwa media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk media, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya dapat berupa perangkat keras seperti komputer, televisi, projektor dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras itu. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), peranan media pembelajaran sangat penting dikarenakan orientasi dari lulusan SMK yang dipersiapkan untuk siap terjun ke dunia kerja. Dengan seringnya menggunakan media pembelajaran ketika proses belajar di sekolah, akan menambah pengalaman siswa dalam mengenal alat atau komponen serta sistem kerja alat atau komponen tersebut. Contoh, pada standar kompetensi menganalisis sistem radio komunikasi di SMK Negeri 12 Bandung. Memiliki nilai plus ketika dihadirkan media pembelajaran yang dapat
mempermudah siswa dalam mengenal dan memahami komponen dan sistem kerja alat tersebut. Dalam standar kompetensi menganalisis sistem radio komunikasi terdapat kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar Frequency Modulation (FM), yang menjelaskan proses pengiriman sinyal dari pemancar (Tx) ke penerima (Rx) menggunakan teknik modulasi analog dengan frequency modulation (FM) sebagai tipe modulasinya. Peneliti berkeinginan untuk lebih menggalakkan kembali media pembelajaran untuk menunjang kompetensi dasar tersebut. Bagaimana media pembelajaran tersebut dapat memberikan khasanah keilmuan tentang teknik modulasi dalam menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Media pembelajaran tersebut memiliki tambahan modul sebagai petunjuk dalam mempelajari teori dan alat agar terjadi sinkronisasi antara teori yang dipelajari dengan proses yang terjadi pada media pembelajaran. Trainer wireless microphone merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai transducer yang transmisinya menggunakan gelombang radio. Terdapat sebuah pemancar (Tx) yang berfungsi mentransmisikan input berupa microphone. Dalam proses pentransmisiannya terjadi proses modulasi analog karena menggunakan sinyal sinusoidal pada sinyal pembawanya. Tetapi pada penelitian ini, penulis menginstalasinya dengan penerima (Rx) agar dapat diketahui proses kerjanya. Dilatarbelakangi oleh hal di atas, peneliti tertarik untuk menggalakkan media pembelajaran dan penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Trainer Wireless Microphone sebagai Media Pembelajaran Menganalisis Sistem Radio Pemancar FM dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 12 Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini didasarkan agar lebih digalakkan kembali media pembelajaran, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena peneliti melihat masih adanya sekolah yang tidak memaksimalkan penggunaan media pembelajaran sebagai salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah diantaranya :
1. Apakah penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran menganalisis sistem radio pemancar FM efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif? 2. Apa respon siswa dan guru tentang penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran menganalisis sistem radio pemancar FM? 1.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari pembahasan topik penelitian yang melebar, dibuat pembatasan masalah dalam penelitian, diantaranya : 1. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efektifitas trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran menganalisis sistem radio pemancar FM yang diujikan pada uji coba terbatas di kelas XI Elektronika Pesawat Udara SMKN 12 Bandung. 2. Efektivitas pembelajaran yang dimaksud dinyatakan dalam tingkat perolehan hasil belajar menggunakan media trainer wireless microphone terhadap materi menganalisis sistem radio pemancar FM dalam aspek kognitif, meliputi pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3) dan analisis (C4). 3. Dapat atau tidaknya produk digunakan sebagai media pembelajaran dilakukan dengan penyebaran angket terhadap produk yang digunakan meliputi tanggapan siswa dan guru terkait penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan hendak dicapai dalam penelitian ini, diantaranya : 1. Mengetahui tingkat keefektifan penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran pada kompetensi dasar menganalisis sistem radio pemancar FM pada aspek kognitif.
2. Mengetahui tanggapan penggunaan trainer wireless microphone sebagai media pembelajaran tingkat lanjut. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Bagi siswa, dapat menambah khasanah keilmuan dan pengalaman mengenal komponen elektronika dalam bentuk alat atau trainer, khususnya ketika proses pembelajaran di sekolah. 2. Bagi sekolah, dapat dikembangkan untuk menunjang dan menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran menganalisis sistem radio pemancar FM. 3. Bagi peneliti, diharapkan menjadi stimulus dalam mengembangkan atau memperluas khasanah media pembelajaran. 1.6 Metode Penelitian Penelitian dilakukan penulis menggunakan metode penelitian pre-experimental. Pada bentuk ini terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan menggunakan trainer wireless microphone. Dan di akhir perlakuan dilakukan post-test sebagai pembanding keadaan sesudah dan sebelum menggunakan trainer wireless microphone (Sugiyono, 2011). 1.7 Anggapan Dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Siswa telah mengetahui dan memahami dasar-dasar gelombang radio. 2. Siswa telah mengetahui dan memahami pengklasifikasian gelombang radio menurut frekuensinya. 3. Siswa telah mengetahui dan memahami propagasi gelombang radio. 1.8 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan (Sugiyono, 2012: 86). Maka hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. H 0 : Penggunaan Trainer Wireless Microphone sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika nilai efektivitas lebih besar atau sama dengan satu. 2. H a : Penggunaan Trainer Wireless Microphone sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif jika nilai efektivitas kurang dari satu. H 0 : µ 1 H a : µ < 1 1.9 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMKN 12 Bandung dengan sampel penelitian (uji coba terbatas) yaitu siswa-siswi kelas XI Program Keahlian Elektronika Pesawat Udara (EPU) semester genap. 1.10 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, hipotesis, asumsi dasar, lokasi dan sampel penelitian dan sistematika penulisan. BAB II berisi landasan teori yang berkaitan dengan media pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, wireless microphone dan penerapan wireless microphone sebagai media pembelajaran. BAB III membahas tentang metode penelitian, prosedur penelitian, ujicoba produk, lokasi dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data. penelitian. BAB IV menjelaskan uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil
BAB V berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran bagi para pengguna hasil penelitian.