BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, mencerdaskan seluruh kehidupan bangsa dijadikan salah satu

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kajian yang tidak pernah berhenti, dan upaya ke arah pendidikan yang lebih baik

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi sebahagian besar orang pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin maju menuntut dunia pendidikan untuk melakukan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, atau Korea menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan kehidupan manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 1, disebutkan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan merupakan hal yang paling utama untuk kemajuan suatu bangsa, karena dalam pendidikan terdapat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah. Salah satu proses pendidikan dapat dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara optimal dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan memiliki lulusan berkualitas yang dapat menunjang kemajuan dan pertumbuhan bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berperan sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Melalui sekolah, siswa dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka pembentuk dan pengembangan 1

2 dirinya. Pengembangan diri ini dibutuhkan siswa untuk menghadapi tugas-tugas dalam kehidupan pribadi sebagai siswa, anggota keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Dalam proses kegiatan belajar, siswa menjalani proses yang dapat menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan tingkah laku dan kecakapan. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengetahui keberhasilan pendidikan, perlu dilakukan penilaian dengan menggunakan instrumen tes tertentu. Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar seseorang di sekolah dapat diukur dari tinggi rendahnya nilai siswa, baik itu nilai harian, nilai ulangan, nilai raport, maupun nilai Ujian Nasional sebagai prestasi belajar. Penentuan kelulusan ujian nasional (UAN) 2011 menggunakan sistem penilaian terpadu. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menjelaskan, pada pelaksanaan UN tahun ini tidak hanya bertumpu pada nilai UN semata tetapi juga nilai ujian akhir sekolah (UAS). Antara nilai UN dan UAS itu dipadu dan itu akan menjadi penentuan kelulusan UN kali ini, Skor nilai UN 0,60 %, sedangkan UAS 0,40 %. UAS ini merupakan perpaduan nilai antara ujian semester, mulai semester 3, 4 dan semester 5. Nilai semester dan UAS ini dipadukan dengan nilai angka 0,40 persen,. Kata Basyair, Rabu (26/1). Basyair menjelaskan bahwa : Perubahan sistem kelulusan UN 2011 ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional. Dari sisi kelulusan siswa, kata dia, sistem kelulusan dan teknik pelaksanaan UN yang baru ini lebih mudah sebab siswa masih diberi kesempatan melakukan perbaikan nilai pada UAS dan nilai harian

3 atau nilai semester. Kalau standar nilai kelulusan yang ditetapkan Mendiknas pada UN kali ini sama dengan UN 2010 yakni 5,5,. Selain sistem penentuan nilai, perbedaan UN kali juga pada sistem pelaksanaan. Pada UN 2011 ini pelaksanaannya hanya satu kali dan tidak ada ujian ulangan sebagaimana pelaksanaan UN sebelumnya. Wilayah Tabel 1.1 Hasil Ujian Nasional SMA/MA dan SMK Tahun 2011 Jumlah Siswa SMA / MA Jumlah Siswa SMK L TL L TL Nasional 1.461.941 99,22% 0,78% 942.698 99,51% 0,49% Jawa Barat 190.530 99,93% 0,07% 175.527 99,70% 0,30% Kota Bandung 17.753 99,99% 0,01% 17.247 99,99% 0,01% Sumber : http://www.detik.com Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan. Pada dasarnya, kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi dan interaksi yang bersifat hubungan timbal balik antara guru dan siswa maupun antar siswa dengan siswa lainya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan yaitu menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk memenuhi keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa dia telah berhasil dalam proses belajarnya. Akuntansi merupakan salah

4 satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa SMA jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Tetapi, kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap akuntansi adalah pelajaran yang sulit. Penelitian ini berawal dari rendahnya nilai UAS siswa Kelas XI SMA BPI 1 Bandung. Nilai UAS menggambarkan prestasi belajar siswa. Dalam mata pelajaran akuntansi masih banyak siswa yang belum bisa mencapai KKM karena mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa. KKM yang ditetapkan di SMA BPI 1 Bandung adalah 70. Hal ini dapat dilihat dari nilai UAS yang diberikan kepada siswa SMA BPI 1 Bandung. Nilai yang didapatkan oleh siswa pada UAS akuntansi masih rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No. Tabel 1.2 Nilai Ujian Akhir Sekolah ( UAS) Akuntansi Kelas XI IPS Tahun 2010/2011 SMA BPI 1 Bandung Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siwa yang Mencapai KKM Jumlah Siwa yang Mencapai KKM (dalam %) Tuntas Tidak Tidak Tutas Tuntas Tuntas 1. XI IPS 1 32 21 11 66% 34% 2. XI IPS 2 33 17 16 52% 48% Sumber : SMA BPI 1 Bandung Dari tabel 1.2 dapat diperoleh informasi prestasi belajar yang masih rendah. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan ketika melaksanakan Ujian Nasional siswa akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, hal ini merupakan sebuah permasalahan yang perlu dicarikan solusinya. Dan jika dibiarkan saja, tentunya akan sangat merugikan semua pihak, siswa selaku subjek belajar, dan guru sebagai tutor karena tujuan proses pendidikan tidak tercapai.

5 Banyaknya faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Menurut Slameto (2003 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, sikap, perilaku, bakat, motivasi, kebiasaan, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu, seperti faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah (metode pembelajaran, kurikulum, media pembelajaran,keterampilan mengajar) Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi bisa disebabkan oleh faktor intern dan ekstern. A. Tabrani Rusyan (1994:192) mengungkapkan bahwa : Rendahnya prestasi belajar tersebut selain dikarenakan faktor intern seperti faktor keadaan jasmani dan rohani siswa yang meliputi kesehatan, intelegensi, kecerdasan, kemampuan dasar, bakat minat, kesiapan, kematangan dan motivasi. Dipengaruhi juga oleh faktor ekstern seperti fasilitas belajar, lingkungan belajar, teknik mengajar, sumber belajar dan sebagainya. Faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya adalah keterampilan mengajar guru. Penetapan standar proses pendidikan merupakan kebijakan yang sangat penting dan strategis untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan. Melalui standar proses pendidikan setiap guru wajib mengikuti sertifikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bertujuan untuk menentukan bagaimana seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Wina Sanjaya (2006 : 32) mengungkapkan bahwa : Keterampilan mengajar bagi seorang guru sangat diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

6 Disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran. Sedangkan faktor intern yang dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah minat belajar yang akan mendorong terciptanya suatu motivasi untuk belajar. Seorang siswa akan mencapai prestasi belajar yang baik jika memiliki minat belajar yang tinggi. Karena dengan minat belajar yang tinggi, siswa akan mampu menghadapi segala kendala dalam belajar. Dari uraian permasalahan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Badan Perguruan Indonesia (BPI) 1 Bandung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 4. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung baik secara parsial maupun simultan.

7 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar di SMA BPI 1 Bandung. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran keterampilan mengajar guru pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung. 4. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA BPI 1 Bandung baik secara parsial maupun simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Kegunaan Ilmiah Penelitian diharapkan mampu memberikan pemikirian dalam pengembangan ilmu pendidikan serta memperluas wawasan yang

8 berkaitan dengan pengaruh keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar. 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan terhadap usaha peningkatan mutu peserta didik melalui guru yang kreatif dalam proses pembelajaran. 2. Bagi tenaga pendidik, diharapkan hasil penelitian ini memberikan masukan untuk dapat meningkatkan keterampilan mengajar yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas keterampilan mengajar seorang guru. 3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan untuk studi pendahuluan untuk memahami pengaruh keterampilan mengajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar.