CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Menggunakan Case-Based Reasoning

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X CASED BASED REASONING UNTUK PEMILIHAN KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

CASE BASED REASONING UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMILARITAS PROBABILISTIC SYMMETRIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Case Based Reasoning (CBR) Untuk Pendeteksi Penyakit Pada Tanaman Kacang Kedelai Berbasis Web

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK IDENTIFIKASI JENIS DAN PENYAKIT PADA BUNGA MAWAR

CASE BASED REASONING MENENTUKAN KELOMPOK UKT (STUDI UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN JERUK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Diagnosis Desease of Down Syndrome In Children with Forward Chaining Methods

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

Fungsi Similaritas Pada Sistem Berbasis Kasus Penyelesaian Masalah Akademik Mahasiswa

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Bahan bangunan merupakan salah satu faktor yang penting untuk membuat sebuah rumah, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING UNTUK SISTEM DIAGNOSIS PENYAKIT ANJING

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

SISTEM PENENTUAN PEMASANGAN SALURAN AIR PDAM KOTA CIMAHI DENGAN MENGGUNAKAN CBR DAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBORS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN KAKAO DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYESIAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

Penerapan Case Based Reasoning (CBR) untuk Mendiagnosa Jenis Pecandu Narkoba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA KUCING DENGAN METODE CASE BASED REASONING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dan Permasalahan Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting, namun tidak semua orang dapat menempuh

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

PERBANDINGAN METODE NEAREST NEIGHBOR DAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MENGANALISIS KEMUNGKINAN PENGUNDURAN DIRI CALON MAHASISWA DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

JURNAL WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR FIRST AID USING FORWARD CHAINING METHOD AT INDONESIAN RED CROSS VOLUNTEER CORPS OF UN PGRI KEDIRI

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus :Rs. Brawijaya Malang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS

MENGENAL SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

Case Base Reasoning Penentuan Harga Rumah Dengan Menggunakan Metode Tversky (Studi Kasus: Kota Pontianak)

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T.

Aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Pisang

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN Oleh: Minarni, Indra Warman, Wenda Handayani Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang minarni1706@gmail.com ABSTRAK Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein, oleh karena itu tanaman pangan menjadi sumber utama makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu tanaman pangan yaitu singkong atau ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas tanaman singkong yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Untuk mengidentifikasi hama dan penyakit diperlukan ahli atau pakar di bidang ini yang biasa dikenal sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Data dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 bahwa jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk tanaman pangan dan hortikultura hanya berjumlah 234 orang, sedangkan jumlah petani 644.610 orang. Dari data tersebut, terlihat bahwa jumlah penyuluh dengan petani tidak sebanding. Penelitian ini membangun sistem pakar identifikasi hama dan penyakit singkong menggunakan metode Case-Based Reasoning (CBR). CBR merupakan sistem penalaran komputer yang menggunakan pengetahuan lama untuk mengatasi masalah baru. CBR memberikan solusi terhadap kasus baru dengan melihat kasus lama yang paling mendekati kasus baru. Proses identifikasi dilakukan dengan cara memasukkan kasus baru yang berisi gejala-gejala yang akan diidentifikasi ke dalam sistem, kemudian melakukan proses perhitungan nilai similaritas antara kasus baru dengan dengan basis kasus menggunakan metode nearest neighbor. Hasil pengujian sistem untuk identifikasi terhadap hama dan penyakit tanaman singkong dengan penetapan bobot similaritas 5, 3, dan 2 menunjukkan bahwa sistem mampu mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman singkong dengan gejala yang sesuai rule sebesar 100%, serta perhitungan tingkat akurasi menggunakan metode nearest neighbor sebesar 67,65%. Kata Kunci : Case-Based Reasoning, Nearest neighbor similarity, sistem pakar 1. PENDAHULUAN Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan protein, oleh karena itu tanaman pangan menjadi sumber utama makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu tanaman pangan yaitu singkong atau ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz). Berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan Sumatera Barat, singkong mengalami penurunan produksi sebesar 19,22%. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas tanaman singkong yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman singkong dapat diketahui dari gejala-gejala yang muncul. Ciri-ciri antara tanaman yang terkena penyakit satu dengan penyakit yang lainnya sangat mirip sehingga membingungkan orang awam atau pemula yang baru kenal untuk dapat mengidentifikasinya. Sebaliknya ada juga tanaman yang terkena penyakit dengan ciriciri yang berbeda namun tetap saja membingungkan dalam mengingat nama dan penanggulangan penyakit tersebut. Penanganan hama dan penyakit dilakukan oleh tenaga ahli atau pakar di bidang ini yang biasa dikenal sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Data dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 bahwa jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk tanaman pangan dan hortikultura hanya berjumlah 234 orang, sedangkan jumlah petani 644.610 orang. Dari data tersebut, terlihat bahwa jumlah penyuluh dengan petani tidak sebanding, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu untuk DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 41

identifikasi hama dan penyakit tanaman singkong. Kasus-kasus yang biasa terjadi dan ditemui oleh PPL dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan jenis hama dan penyakit tanaman singkong ketika ada kasus baru. Pemanfaatan kasus yang telah terjadi sebelumnya atau kasus lama dikenal secara umum dengan istilah penalaran berbasis kasus atau case-based reasoning (CBR). Penelitian ini membahas sebuah pengembangan sistem pakar untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman singkong menggunakan metode penalaran CBR dengan metode pengukuran similaritas nearest neighbor similarity. Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat yang diselesaikan oleh orang awam (Kusrini, 2008). Sistem pakar yaitu program kecerdasan buatan yang menggabungkan basis pengetahuan (knowledge base) dengan sistem inferensi. Inferensi berasal dari bahasa Inggris yaitu inference. Inferensi adalah suatu proses memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang terjadi. Secara umum sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke sistem, sehingga sistem dapat menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh para ahli. Dengan adanya sistem pakar ini menyebabkan orang awam dapat menyelesaikan masalah seperti masalah yang dipecahkan para ahli. Proses ini melibatkan kegiatan sebagai berikut: akuisisi pengetahuan (dari pakar atau sumber lain); representasi pengetahuan (pada komputer); inferensi pengetahuan; pemindahan pengetahuan ke pengguna (Sutoyo, 2011). Arsitektur sistem pakar ditunjukkan oleh gambar 1. Gambar 1. Struktur Sistem Pakar (Sutoyo, 2011) 1.2.Rule sebagai Representasi Pengetahuan Setiap rule terdiri dari dua bagian, yaitu bagian IF disebut evidence (Faktafakta) dan bagian THEN disebut Hipotesis atau kesimpulan. (Sutoyo, 2011) Syntax rule adalah: IF E THEN H E: Evidence (fakta-fakta) yang ada H:Hipotesis atau kesimpulan yang dihasilkan 1.3 Pencarian Metode Breadth First Search Semua node pada level n akan dikunjungi terlebih dahulu sebelum mengunjungi node-node pada level n+l. Pencarian dimulai dari node akar terus ke level I dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya dari kiri ke kanan hingga solusi ditemukan. (Sutoyo, 2011) DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 42

C A D S H Gambar 2 Metode Breadth First Search 1.4 Forward Chaining dan Case Base Reasoning Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokkan faktafakta tersebut dengan bagian IF dari rules IF- THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian THEN) ditambahkan ke dalam database. (Sutoyo, 2011). Case-Based Reasoning (CBR) adalah proses dalam mengingat suatu kasus pada masa lampau, lalu menggunakannya kembali dan mengadaptasikan dalam kasus baru. Tahapan-tahapan dalam CBR adalah sebagai berikut: 1. Retrieve Mendapatkan/memperoleh kembali kasus yang paling menyerupai/relevan (similar) dengan kasus yang baru. Bagian ini mengacu pada segi identifikasi, kemiripan awal, pencarian dan pemulihan serta eksekusi. 2. Reuse Reuse (menggunakan) informasi dan pengetahuan dari kasus tersebut untuk memecahkan permasalahan. Proses reuse dari solusi kasus yang telah diperoleh dalam konteks baru difokuskan pada dua aspek yaitu perbedaan antara kasus yang sebelumnya dan yang sekarang, bagian apa dari kasus yang telah diperoleh yang dapat ditransfer menjadi kasus baru. 3. Revise Revise (meninjau/memperbaiki kembali) usulan solusi. 4. Retain Retain (menyimpan) bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin E B G F berguna untuk memecahkan masalah di masa yang akan datang Fungsi CBR sebagai diagnosis, dimana pengguna memanfaatkan dalam sistem yang digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan hasil diagnosis suatu masalah. (Sankar Pal, 2004). Untuk sistem inferensi digunakan Algoritma nearest neighbor retrieval untuk menghitung bobot kemiripan (similarity) dengan nearest neighbor retrieval adalah: Keterangan: S = similarity (nilai kemiripan) W = weight (bobot yang diberikan) 1) 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Representasi Kasus Sebuah kasus harus direpresentasikan ke dalam suatu bentuk tertentu untuk kepentingan penyimpanan dalam basis kasus dan proses retrieval. Representasi dari sebuah kasus harus mencakup permasalahan yang menjelaskan keadaan yang dihadapi dan solusi yang merupakan penyelesaian kasus tersebut. Pada penelitian ini representasi kasus ditampilkan oleh tabel 1 dan tabel 2. Pada tabel 1 menunjukkan hubungan antara gejala dan hama/ penyakit di mana terdapat empat (4) penyakit P1, P2, P3 dan P4 serta dua (2) hama yaitu H1 dan H2 dengan gejala-gejala G1 sampai dengan G16. Pada tabel 2 menunjukkan bobot untuk masing-masing gejala yang akan digunakan pada ukuran similaritas. Bobot-bobot ini diperoleh dari pakar, di mana 5 menunjukkan ya, 3 menunjukkan cukup dan 2 menunjukkan sedikit. DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 43

Tabel 1. Representasi Kasus Tabel 2. Gejala dengan Bobotnya 2.2 Inferensi Case-Based Reasoning Case-based reasoning (CBR) didasarkan pada hipotesa bahwa solusi masalah-masalah sebelumnya dapat membantu menyelesaikan permasalahan saat ini selama ada kemiripan diantara masalah tersebut. Pengukuran kemiripan dilakukan dengan membandingkan fitur yang ada pada kasus dengan fitur sejenis yang ada pada basis kasus. Jika sebuah kasus dikatakan identik apabila nilai similaritasnya sama dengan satu (100%), dan dikatakan mirip apabila nilainya dibawah satu (<100%). Pengukuran similaritas menggunakan rumus 1). Perancangan aliran sistem untuk proses identifikasi ditunjukkan oleh gambar 2. Gambar 2. Flowchart Identifikasi DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 44

2.3 Rancangan Arsitektur Sistem Data Gejala, Penyakit, dan Solusi User Data Konsultasi Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Singkong menggunakan CBR Hasil data konsultasi Admin Informasi Penyakit dan Solusi Sistem dirancang untuk dapat melakukan identifikasi hama dan penyakit tanaman singkong berdasarkan data yang dimasukkan oleh pengguna. Pengguna sistem terbagi menjadi dua kelompok yaitu admin sebagai user manager dan expert (pakar), sedangkan user adalah pengguna biasa (petani). User memasukkan data gejala yang ditemui Gambar 3. Diagram Context oleh pengguna. Sistem akan proses retrieve dengan menghitung kemiripan permasalahan dengan kasus yang tersimpan dalam basis kasus dihitung dengan metode nearest neighbor similarity. Hasil identifikasi kemudian disampaikan kepada user. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian dilakukan oleh user secara langsung dengan sistem yang telah dirancang. Pengujian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pengujian sesuai dengan gejalagejala yang dimiliki oleh masing-masing hama dan penyakit, sedangkan tahap kedua pengujian dilakukan dengan gejala yang sedikit berbeda dengan gejala pastinya. Hasil pengujian ditunjukkan oleh tabel 3 dan tabel 4. Tabel 3. Hasil Pengujian Sesuai Gejala No Gejala Nama Penyakit Nilai Similaritas 1 Akar batang rusak,umbi rusak Uret 100% 2 Daun menjadi kering, Permukaan Tungau Merah 100% bawah daun menghisap air 3 Daun bercak kebasahan, bentuk daun tidak teratur, dikelilingi daerah hijau tua. Hawar Daun Bakteri 100% 4 Daun yang mendadak jadi layu, Akar batang membusuk, umbi membusuk. 5 Bercak coklat, lubang kecil, jaringan daun mati 6 Daun kuning, daun berguguran, Pangkal batang terdapat benang putih Layu Bakteri 100% Bercak Daun Coklat Jamur Akar Putih 100% 100% DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 45

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Pengujian No. Jenis Penyakit Jumlah Data Uji Jumlah Identifikasi Benar 1 Uret 13 9 2 Hawar Daun 6 5 Bakteri 3 Tungau 4 2 Merah 4 Layu 6 2 Bakteri 5 Bercak 2 2 Daun Coklat 6 Jamur Akar 3 3 Putih Jumlah 34 23 Pengujian dilakukan terhadap 34 data uji. Hasil pengujian sistem untuk identifikasi terhadap hama dan penyakit tanaman singkong dengan penetapan bobot similaritas 5, 3, dan 2 pada tabel 3 menunjukkan bahwa sistem mampu mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman singkong dengan gejala yang sesuai rule sebesar 100%. Untuk perhitungan tingkat akurasi menggunakan metode nearest neighbor ditunjukkan oleh tabel 4 sebesar 67,65%. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian sistem maka dapat disimpulkan: 1. Penelitian ini menghasilkan sistem pakar identifikasi hama dan penyakit tanaman pangan dengan metode inferensi casebased reasoning dengan memperhitungkan kemiripan masalah baru dengan kasus lama. 2. Hasil pengujian sistem untuk identifikasi terhadap hama dan penyakit tanaman singkong dengan penetapan bobot similaritas 5, 3, dan 2 menunjukkan sistem mampu mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman singkong dengan gejala yang sesuai rule sebesar 100%, sedangkan untuk perhitungan tingkat akurasi menggunakan metode nearest neighbor sebesar 67,65%. 4.2 Saran Untuk mendapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat maka disarankan untuk pembobotannya dilakukan beberapa pakar dan diambil rata-rata agar diperoleh pembobotan yang lebih baik. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyampaikan terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) atas pendanaan hibah penelitian skim Penelitian Produk Terapan (PPT) untuk tahun 2017. DAFTAR PUSTAKA Arhami.,M., Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005 Bowen, Kenneth A, Prolog and Expert Systems, McGraw-Hill, Singapore, 1991 Fathansyah. 2012. Basis Data edisi revisi. Bandung : Informatika Bandung, 2012 Giarratano, J and G. Riley, Expert System : Principle and Programming, 4 th ed, PWS Kent, USA, 2004 Himawan Arif, Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Grafis untuk Mendeteksi Hama dan Penyakit Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantzt), Jurnal Teknomatika Vol. 4, No. 1 Juli 2011 ISSN No. 1979-7656, 2011 Komputer, Wahana. 2009, PHP Programming. Yogyakarta : Andi Offset, 2009 Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, Yogyakarta : Andi Offset, 2008 Minarni, Hidayat Rahmat, Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Kerusakan Komputer dengan Metode Backward Chaining, Jurnal Teknoif, Vol, 1, No. 1 ISSN No. 2338-2724: 26-35, 2013 Minarni, Hardianti Sri, Expert System For Fever Diagnosis Using Case Base Reasoning, Jurnal Sains dan Informatika Vol. 1, No. 1 ISSN No. 2459-9549, 2015 DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 46

Minarni, Paulina Rosnami, Sistem Pakar Penyakit Kulit Anak Berbasis Web dengan Metode Forward Chaining, Prosiding Seminar Nasional Peranan Iptek Menuju Industri Masa Depan (PIMIMD) 2015, Institut Teknologi Padang, 2015 Pal, Sankar and Shiu, Simon CK. 2004. Foundations of soft case Based Reasoning.United State of Amerika : John Wiley & Sons Inc Publication, 2015 Setiawan, Anton, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Forward dan Backward Chaining, Jurnal Telkomnika, Vol. 7, No. 3 Desember 2009 ISSN No. 1693-6930: 187-194, 2009 Sutojo, T, Edy Mulyanto dan Vincent Suhartono, Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi Offset, 2011 Tim Penyusun, Database Ketahanan Pangan Sumatera Barat Tahun 2014, Badan Ketahanan Pangan Sumbar, 2015 Tim Penyusun, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumbar, 2015 Tim Penyusun, Laporan Hasil Sensus Pertanian Terpadu 2013, Badan Pusat Statistik Sumatera Barat, 2013 DOI 10.21063/JTIF.2017.V5.1.41-47 47