BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan penciptaan-nya. Melalui Rasulullah kekasih-nya diturunkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. matematika. Pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik

BAB I PENDAHULUAN. setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pendidikan di sekolah dan mempunyai peranan penting dalam. segala jenis dimensi kehidupan siswa dengan fungsinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia ( id-ego super ego)

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang menjadi penyebab yaitu pembelajaran terpusat kepada guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah agar siswa memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan pembelajaran matematika yang harus dicapai. 1. dahulu agar dapat menyelesaikan soal-soal dan mampu mengaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. dari zaman dahulu hingga sekarang, manusia akan selalu berhubungan dengan matematika.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. mampu bekerja sama. Kemampuan tersebut diberikan agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia karena selalu digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. maupun perubahan sikap atau nilai (afektif). Slameto mendefinisikan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi yang dewasa ini semakin berkembang tidak

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia ilmiah, berpikir adalah hal yang biasa digunakan terutama

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Ilmu yang memiliki pengaruh yang besar untuk memacu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang universal, berada di semua penjuru

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya peran matematika tersebut, maka matematika dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang dapat bersaing secara nasional dan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya. prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan.

BAB I PENDAHULUAN. aspek penalarannya. Risnawati mengutip pendapat Johnson dan Rising yang. logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Dalam matematika terdapat banyak rumus-rumus

BAB I PENDAHULUAN. dan bermutu di sekolah adalah suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah, menurut. Kurikulum 2004, adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan masalah jika mereka menemui masalah dalam kehidupan. adalah pada mata pelajaran matematika.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika. Fadjar Shadiq menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebodohan menjadi kepintaran, dari kurang paham menjadi paham. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan eksak ataupun permasalahn-permasalahan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Di setiap jenjang pendidikan, matematika merupakan

, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. atau bukti-bukti baru dalam lapangan pendidikan dan menguji fakta-fakta lama,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Panji Faisal Muhamad, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan Queen and Servant of Science, maksudnya

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

dalam pembelajaran matematika mencakup pemahaman konsep, penalaran

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan untuk memperoleh. matematika sebaiknya dimulai dari masalah-masalah kontekstual atau

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran, setiap sekolah harus mengacu pada nilainilai. membimbing siswa baik dalam memahami konsep pelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia). Matematika juga

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang 1. Oleh karena itu, masyarakat terutama siswa sekolah formal.

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan matematika sebagai pelajaran yang sulit bukanlah hal baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dapat berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat di sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan siswa tidak menyukai belajar matematika, karena mereka

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu keharusan. Sebab selain matematika sebagai pintu

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika terlahir kedunia, manusia mulai mempelajari arti kehidupan dan mengambil hikmah disetiap apa yang terjadi. semua itu tidak lain tujuannya adalah untuk memahami. Allah, Rabb pencipta alam semesta menuntut disetiap hambanya untuk berfikir, memahami disetiap kesempurnaan penciptaan-nya. Melalui Rasulullah kekasih-nya diturunkan wahyu yang pertama: Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(q.s. Al-Alaq:1-5) 1 Dari ayat tersebut diawali dengan kata iqra yang berarti bacalah istilah ini berarti membaca dengan mendalam, menyelidiki dan memahami dibalik apa yang Allah ciptakan. dengan tegas Allah menyampaikan tujuan 1 Aljumanatul Ali. Alqur an dan Terjemahnya.2014. h. 597 1

2 utama dari kesempurnaan penciptaan-nya adalah untuk paham atau mengerti dengan baik. Disetiap segi kehidupan pemahaman menjadi titik tolak utama untuk mencapai tujuan, begitu juga dalam bidang matematika. memahami konsep-konsepnya merupakan tujuan utama dalam mempelajarinya. sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006, dijelaskan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 2 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luas, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan peryataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah. Merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematik dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat mempelajari matematika, serta sikap ulet dalam memecahkan masalah. Pemahaman konsep matematika pada saat sekarang ini sangatlah memprihatinkan, dapat dilihat dari permasalahan yang sering muncul dalam menyelesaikan soal-soal matematika terutama pada soal yang lebih menekankan pada pemahaman konsep suatu pokok bahasan tertentu. Siswa hanya bisa menghapal rumus tetapi maksudnya tidak mereka pahami. Sehingga siswa mudah putus asa dan malas mengerjakan soal-soal matematika, dikarenakan pemahaman konsep matematika yang kurang. 2 Permendiknas. 2006 tentang SI dan SKL. Jakarta: Sinar Grafika. 2006. h. 75.

3 Padahal Konsep- Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. konsep pada matematika menjadi kesatuan yang bulat dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam proses pembelajaran guru dapat menyampaikan konsep tersebut kepada siswa dan bagaimana siswa dapat memahaminya. Hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru matematika kelas VIII MTs Muallimin Muhammadiyah Bangkinang yakni Dra.Khaiyar. pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala sebagai berikut: 1. Masih ada siswa yang belum paham dengan persoalan yang ada pada soal, seperti tidak bisa menemukan apa yang diketahui dan yang ditanya dalam soal. 2. Sebagian besar siswa kesulitan memilih prosedur atau operasi yang tepat dalam menyelesaikan soal, seperti memilih rumus yang digunakan dalam penyelesaian sebuah soal. 3. Jika diberikan soal yang berbeda dari contoh, maka banyak siswa yang malas mengerjakannya, karena sebagian besar dari mereka tidak paham dengan penyelesaian soal yang diberikan, sehingga hanya beberapa siswa saja yang mengerjakannya, dan sebagian yang lain hanya menyalin jawaban dari temannya. 4. Bila guru menanyakan kembali mengenai konsep materi sebelumnya siswa sering tidak bisa menjawab 3 Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam memahami matematika, salah satunya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Berbagai strategi atau metode dalam pembelajaran telah banyak dikemukakan oleh para ahli agar siswa mudah 3 Wawancara dengan Dra. Khaiyar guru matematika kelas VIII MTs Muallimin Muhammadiyah Bangkinang

4 dalam memahami konsep, terutama konsep-konsep yang terdapat dalam matematika. Berdasarkan gejala tersebut perlu diadakan perbaikan dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran matematika dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu dirancang strategi pembelajaran yang bervariasi untuk mengaktifkan siswa baik secara individu maupun secara berkelompok. Karena Tujuan utama seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah tidak hanya menguasai materi tetapi seorang guru juga dituntut untuk mampu mengembangkan strategi belajar-mengajar yang efektif dalam proses pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi akan membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi pencapaian tujuan dalam pembelajaran matematika. Karena menurut Ibrahim dan Syaodih bahwa dalam interaksi belajar mengajar ditentukan oleh strategi ataupun metode belajar mengajar yang digunakan. 4 Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa adalah strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif merupakan suatu strategi untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. 5 Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah dari aspek 4 Ibrahim dan Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. h. 33 5 Ibid. h. 39

5 pemahaman konsep. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa salah satu aspek penilaian hasil belajar adalah aspek pemahaman konsep. Untuk membuat siswa menjadi aktif dan mampu mengerjakan tugastugas yang menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi, seperti menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Dalam konteks ini, maka digunakan strategi-strategi yang berhubungan dengan belajar aktif. Dalam arti kata menggunakan teknik Active Learning (belajar aktif) di kelas menjadi sangat penting karena memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar siswa. 6 Learning Start With A Question merupakan salah satu tipe dari strategi pembelajaran aktif, dimana siswa dilbatkan langsung dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang telah diketahui, Jauh sebelum manusia menemukan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question sesungguguhnya Allah telah menerapkan kepada hambanya. Melalui kitab Alquran, banyak firman-nya yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan bahkan banyak yang dimulai dengan sebuah pertanyaan, diantara contohcontohnya adalah: Artinya: Hari kiamat, Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (Q.S Al-Qaari ah: 1-3) 6 Hartono. dkk. 2008. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Pekanbaru: Zanafa. h. 45.

6 Artinya: Katakanlah Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui? (Q.S Al-Mu minun: 84) Artinya: Allah bertanya:"berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?" (Q.S Al- Mu minun: 112) Masih banyak lagi ayat-ayat yang Allah terapkan dengan bertanya, semua itu secara sempurna mengajarkan kepada manusia kegiatan bertanya adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman. Sebagaimana yang Allah tegaskan dalam Surat Al-Anbiyaa ayat 7 tentang kegiatan bertanya: Artinya: Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. 7 Dari ayat tersebut jelas bahwa bertanya itu diperlukan ketika ada sesuatu yang belum diketahui dan sesuatu yang ingin diketahui. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif bertaya dalam pembelajaran matematika. strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question digunkan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. 8 Harapan dan keinginan siswa adalah untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam pembelajaran matematika. 7 Aljumanatul Ali. Opcit. h. 322 8 Hisyam Zaini. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogjakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development). 2004. h. 76

7 Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika 9. Materi matematika disusun secara teratur dalam urutan yang logis (hirarkis) dalam arti bahwa suatu topik matematika akan merupakan prasyarat bagi topik berikutnya. Misalnya pembelajaran matematika pada materi lingkaran merupakan prasyarat utama yang harus dikuasai oleh siswa untuk mempelajari materi berikutnya yaitu garis singgung lingkaran, dan masih banyak lagi pengaplikasian konsep- konsep lingkaran yang dibutuhkan untuk materi lainya. Tujuan uatama dalam mempelajari matematika sebagaimana yang disebutkan oleh Permendiknas RI NO 22/2006 adalah memahami konsepkonsep matematika 10, karena pembahasan dalam materi lingkaran juga memiliki konsep-konsep yang harus dipahami oleh siswa maka memahami konsep-konsep lingkaran juga merupakan tujuan utama dari pembelajaran matematika. Misalnya pembahasan pada materi lingkaran tersebut dituangkan dalam bentuk bacaan yang memuat konsep-konsep dasar dalam lingkaran, sesuai dengan langkah langkah yang terdapat dalam strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dimana salah satu langkah-langkahnya adalah memilih bacaan yang sesuai 11, dan bacaan yang sesuai tersebut adalah materi yang dituangkan dalam bentuk bacaan berisi konsep-konsep dasar lingkaran. Bacaan tersebut dipelajari terlebih dahulu 9 Yandris Saputra Can, dkk. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Start With A Question Terhadap Pemahaman Konsep Matematika SiswaKelas VIII Smp Negeri 16 Sijunjung 10 Permendiknas.loc.cit 11 Hisyam zaini loc.cit

8 oleh siswa untuk melatih dan meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya sesuai dengan cirri khas strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question, yaitu pembelajaran yang dimulai dengan aktifitas bertanya. Karena dengan bertanya menurut herman hudoyo akan mengecek pemahaman siswa atau sejauh mana siswa paham dengan materi yang sedang ia pelajari. 12 Karena itulah strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question akan membantu siswa memahami konsep-konsep matematika khususnya pada materi lingkaran Keaktifan yang dilakukan seperti bertanya, mencatat materi, mendengarkan, mengerjakan tugas, dan latihan soal, akan menambah keterampilan dan kreativitas siswa dalam memahami konsep-konsep matematika. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen dengan judul: Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Learning Start With A Question terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa MTs Mu allilmin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar. B. Definisi Istilah Menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka perlu ditegaskan istilah-istilah yang digunakan, yaitu : 1. Pemahaman konsep 12 Herman Hudojo. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematik., Malang: IKIP Malang. h. 54.

9 2. matematika adalah kemampuan untuk menjelaskan dan memahami suatu situasi atau tindakan dalam matematika. 13 3. Learning Start With A Question adalah salah satu tipe dari strategi pembelajaran aktif. Strategi ini membuat siswa belajar secara aktif dengan membuat mereka bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru. 14 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan bahwa permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika terutama dalam bentuk soal yang lebih menekankan pada pemahaman konsep. b. Strategi pembelajaran yang biasa diterapkan guru belum dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap pelajaran matematika c. Rendahnya hasil belajar matematika siswa d. Dalam proses belajar mangajar matematika di kelas, sebagian besar siswa masih terlihat pasif. 2. Batasan Masalah 13 Ibid 14 Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Nuansa Aksara Grafika. h. 44

10 Mengingat keterbatasan kemampuan penulis jika dibandingkan dengan luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada pada penelitian ini, maka masalah dibatasi pada pemahaman konsep matematika siswa MTs Mu allimin Muhammdiyah Bangkinang Kabupaten Kampar. Hal ini dikarenakan pemahaman konsep matematika siswa di madrasah tersebut masih rendah dan masalah pemahaman konsep merupakan dasar utama dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, penulis hanya membatasi masalah pada pemahaman konsep matematika siswa 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional di MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar? D. Tujuan dan Manfaaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question dan

11 siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional di MTs Mu allimin Muhammadiyah Bangkinang Kabupaten Kampar. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi siswa, penerapan strategi Learning Start With A Question diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. b. Bagi guru, strategi Learning Start With A Question dapat dijadikan sebagai salah satu srtategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di MTs Mu allimin Bangkinang Kabupaten Kampar. c. Bagi sekolah, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa di MTs. Mu allimim Bangkinang Kabupaten Kampar. d. Bagi peneliti, dapat memperdalam ilmu yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman konsep matematika siswa dan setelah penelitian ini diharapkan menjadi landasan untuk terjun dibidang pendidikan kemudian hari.