PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

dokumen-dokumen yang mirip
PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH. Skripsi

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

RANCANG BANGUN SISTEM DETEKTOR ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR GAS TGS Skripsi

IMPLEMENTASI KARTU BER-PASSWORD BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 UNTUK SISTEM KONTROL KEHADIRAN

RANCANG-BANGUN PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN KARTU BER-PASSWORD DAN SENSOR FOTODIODA

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat lain, pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya,

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA. Skripsi

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tensimeter yang sering digunakan beberapa waktu yang lalu adalah

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB IV DATA DAN ANALISA

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KEBAKARAN BERDASARKAN SUHU DAN ASAP BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

OTOMATISASI KERAN DISPENSER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SENSOR FOTODIODA DAN SENSOR ULTRASONIK PING

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI SENSOR PIR (PASSIVE INFRARED RECEIVER) KC7783R PADA SISTEM PENGAMAN RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN KELUARAN SUARA ARTIKEL.

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN BURUNG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DENGAN SMS GATEWAY LAPORAN AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

BAB III METODE PENELITIAN

Alat Pembaca Golongan Darah dengan Output Suara dan SMS

Input ADC Output ADC IN

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB III ANALISA SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Transistor Sebagai Saklar 2 (Lampu taman otomatis)

Sistem Keamanan Rumah Multi-Sensor Terintegrasi Berbasis PC

SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN ALAT PENCAMPURAN MINUMAN RINGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

Pengukuran Pulse Width Modulation sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

Rancang Bangun Intrumentasi Pengukur Kecepatan Arus Air Berdasarkan Sistem Kerja Baling-Baling

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM PENGUSIR BURUNG PEMAKAN PADI DENGAN BUNYI SIRINE

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

Rancangan Rangkaian Simulasi Luxmeter Dengan Menggunakan Sensor Light Dependent Resistor.. I Kadek Widiantara *, I Wayan Supardi, Nyoman Wendri

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelayakan air yang dikonsumsi. Secara fisis, air bersih

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

PERANCANGAN ALAT PENGUKUR BERAT BADAN IDEAL TERINTEGRASI DENGAN WEBSITE BERBASIS MIKROKONTROLER BS2P40 ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

Transkripsi:

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Meqorry Yusfi, Wildian, Hedlyni Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Kampus Limau Manis Padang, Sumatera Barat, 25163. E-mail: meqorry@fmipa.unand.ac.id ABSTRAK Fototransistor merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik. Air yang keruh akan menyebabkan intensitas cahaya yang masuk kedalamnya berkurang. Dengan demikian tingkat kekeruhan air dapat dideteksi dengan alat pengukur intensitas cahaya seperti fototransistor dan LED inframerah sebagai sumber cahaya. Sistem yang telah dirancang bangun terdiri dari mikrokontroler AT89S51 sebagai pemroses data dan ADC digunakan untuk mengkonversi sinyal analog ke digital. Alat ini digunakan sebagai sistem pengontrol dengan keluarannya berupa alarm. Tegangan acuan yang dipakai agar alarm berbunyi adalah 1,656 volt. Pengujian sistem dilakukan dengan mendeteksi perubahan tingkat kekeruhan air pada sampel air minum kemasan, air PDAM, air sungai dan air kopi. Hasil yang diperoleh adalah semakin tinggi tingkat kekeruhan air atau semakin keruh air, maka tegangan keluaran sensor juga semakin tinggi. Kata kunci: tingkat kekeruhan air, fototransistor, LED inframerah, mikrokontroler AT89S51, 1. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun 1990, Penggolongan air menurut peruntukkannya dapat dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu: a) Kelas I : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu; b) Kelas II : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum; c) Kelas III : Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan; d) Kelas IV : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air. Untuk keperluan air minum, rumah tangga dan industri, secara umum dapat digunakan sumber air yang berasal dari air sungai, mata air, danau, sumur, dan air hujan.air dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu air bersih dan air kotor yang keduanya memiliki karakteristik masing- masing. Sebagaimana kita ketahui, air keruh merupakan salah satu ciri air yang tidak bersih dan tidak sehat. Pengkonsumsian air keruh dapat mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit seperti cacingan, diare dan penyakit kulit.menurut Departemen Kesehatan Indonesia, air minum yang baik untuk dikonsumsi adalah air minum yang memiliki syarat-syarat antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. Air bersih sangat dibutuhkan khususnya daerah perkotaan yang menggunakan fasilitas PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) untuk sumber air bersih. Tidak terkecuali Kota Padang, sekitar 60% akan kebutuhan air bersih dipasok dari PDAM. PDAM kota Padang khususnya di daerah Lubuk Minturun memasok air dari sungai atau menggunakan air permukaan yang tingkat kebersihan airnya tergantung pada keadaan air sungai. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011 80

Umumnya, air menjadi keruh setelah hujan turun relatif lebat dan lama. Berdasarkan survei yang telah dilakukan, operator PDAM tersebut mendeteksi kekeruhan setiap satu jam sekali dan setelah hujan turun. Tingkat kekeruhan air ini diamati dengan cara mengambil sampel air sungai dan mengamatinya di laboratorium. Air sungai dengan tingkat kekeruhan tertentu akan diberi perlakuan tertentu sebelum disalurkan ke rumahrumah penduduk. Hal ini kurang efektif dan efisien, karena dilakukan secara manual dan mengandalkan pengamatan secara visual. Pemanfaatan rangkaian elektronika dalam mendeteksi kekeruhan air untuk air yang tidak mengalir telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya (Dipo,2008, Uldin,2006) dengan menggunakan sistem sensor dan mikrokontroler yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan perancangan perancangan alat pendeteksi tingkat kekeruhan air yang akan digunakan untuk memberitahukan operator dalam memberikan perlakuan terhadap air keruh tersebut. Sistem sensor menggunakan fototransistor dan LED infra merah serta mikrokontroler AT89S51 sebagai pengontrol sistem. Fototransistor merupakan salah satu komponen yang berfungsi sebagai detektor cahaya yang dapat mengubah efek cahaya menjadi sinyal listrik (Fraden, 1996). Apabila cahaya yg dipancarkan oleh LED inframerah menuju fototransistor terhalang seperti oleh air keruh maka akan mengakibatkan perubahan tegangan pada fototransistor, sehingga dapat diasumsikan bahwa fototransistor cocok digunakan sebagai sensor pada rangkaian pendeteksi air keruh. 2. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan sensor fototransistor dan LED inframerah yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu rancang perangkat keras (hardware) dan rancang perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras terdiri dari bagian catu daya, sistem sensor cahaya, ADC 0804, rangkaian minimum untuk mikrokontroler (Budiharto,2005), rangkaian driver dan alarm, sedangkan perancangan perangkat lunak dalam penelitian ini menggunakan bahasa C. Skematik sistem pendeteksi kekeruhan air ini direncanakan seperti pada Gambar 1. A l i r a n A i r LED ADC Mikrokontroler AT89S51 fototransistor ALARM Gambar 1. Skematik sistem sensor pendeteksi kekeruhan air Sinyal masukan pada sistem pendeteksi tingkat kekeruhan air adalah emisi cahaya yang dikeluarkan oleh LED dan ditangkap oleh fototransistor. Cahaya yang dihasilkan LED berdasarkan tingkat emisi cahaya yang berbeda jika di air bersih dan air yang keruh. Prinsipnya pada air yang keruh terdapat bahan-bahan anorganik atau organik yang bisa mengabsorsi emisi cahaya LED sehingga intensitas cahaya menjadi berkurang, maka 81 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011

tegangan yang dibaca oleh fototransistor menjadi berbeda antara air yang bersih dan air yang keruh. Perubahan resistansi dari fototransistor ini dilanjutkan ke mikrokontroler AT89S51. Karena sinyal keluaran dari sistem sensor analog, maka dibutuhkan ADC untuk mengkonversi sinyal analog ke digital agar bisa terbaca oleh rangkaian mikrokontroler AT89S51. Selanjutnya menjadi masukan pada program, kemudian diproses dan hasilnya dalam bentuk alarm untuk memberikan tanda peringatan jika level kekeruhan melebihi tingkat kewajaran yang ditetapkan. Rancang Perangkat Keras ( Hardware ) Rancang bangun perangkat keras pada penelitian ini : a) Perancangan rangkaian catu daya +5 V b) Perancangan rangkaian sensor fototransistor dan LED inframerah c) Perancangan rangkaian ADC 0804 d) Perancangan rangkaian minimum untuk mikrokontroler AT89S51 e) Rangkaian driver f) Alarm Gambar 2 merupakan rangkaian sistem sensor yang digunakan terdiri dari LED inframerah dan foto transistor. Fototransistor merupakan sensor elektronik yang bekerja berdasarkan terhubung dan terputusnya cahaya dari LED ke transistor. Fototransistor adalah penerima yang sensitif terhadap cahaya. Apabila tegangan mengalir ke LED, maka LED akan menyala (memancarkan cahaya), apabila cahaya mengenai fototransistor, maka transistor akan bekerja, secara otomatis kolektor akan terhubung ke ground dan Vout akan bernilai rendah (nol). Begitu pula saat cahaya dari LED terhalang dan tidak menerangi fototransistor maka fototransistor akan Off, sehingga Vout menjadi High/5Volt. Gambar 2. Rangkaian sistem sensor Rancang Perangkat Lunak (Software) Diagram alir perangkat lunak pada mikrokontroler AT89S51 untuk menampilkan pendeteksian kekeruhan air, seperti yang terlihat pada Gambar 3. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah bahasa C. Pada program diatur lama bunyi alarm yaitu selama 30 detik jika sensor mendeteksi tingkat kekeruhan air melebihi yang ditetapkan, kemudian alarm akan berhenti dan mulai mendeteksi tingkat kekeruhan air lagi setelah waktu tunggu selama 30 menit. JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011 82

Gambar 3 Diagram alir proses pendeteksi kekeruhan air 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian secara keseluruhan dilakukan dengan mengukur perubahan resistansi tegangan yang dihasilkan oleh sensor fototransistor dan LED inframerah terhadap intensitas cahaya yang masuk terhadap berbagai macam air yang dalam keadaan tenang dan air yang mengalir. Perubahan resistansi dari fototransistor ini dilanjutkan ke mikrokontroler AT89S51. Karena sinyal keluaran dari sistem sensor analog, maka dibutuhkan ADC untuk mengkonversi sinyal analog ke digital agar bisa terbaca oleh rangkaian mikrokontroler AT89S51. Selanjutnya menjadi masukan pada program, dan diproses untuk mengontrol bunyi alarm. Pengujian pertama dilakukan pada air dalam keadaan tenang. Hasil pengujian sensor terhadap air dalam keadaan tenang atau diam dapat dilihat dari Tabel 1. 83 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011

Tabel 1 Pengujian air dalam keadaan tenang Air yang Diuji Tegangan (V) air minum SMS 1, 650 air PDAM (yang dialiri kerumah-rumah) 1, 655 air sungai 1, 657 air kopi 1, 660 Pengukuran tegangan dilakukan dengan air minum SMS, air PDAM yang dialiri ke rumah-rumah, air sungai dan air yang sengaja dibuat sangat keruh dengan menggunakan air kopi. Pengujian sistem sensor dengan berbagai macam air yang dilakukan pada kondisi tenang atau diam dapat disimpulkan bahwa, tegangan yang dihasilkan pada air minum lebih kecil dibandingkan dengan tegangan pada air yang tingkat kekeruhannya lebih pekat, seperti kopi. Berikutnya dilakukan pengujian dengan air yang dialiri ke paralon atau pipa. Hasil pengujian sensor terhadap air dalam keadaan mengalir dapat dilihat dari Tabel 2. Tabel 2 Pengujian air dalam keadaan mengalir Air yang Diuji Tegangan (V) air minum SMS 1, 650 air PDAM (yang dialiri kerumah-rumah) 1, 655 air sungai 1, 657 air kopi 1, 660 Pada pengujian air yang dilakukan dalam kondisi air mengalir, perubahan tegangannya terihat sama dengan air dalam kondisi tenang. Tetapi sebenarnya ada perubahan tegangan yang terjadi namun sangat kecil, yaitu pada digit ke empat dibelakang koma. Pengujian juga dilakukan dengan berbagai jenis penghalang, untuk melihat sensitivitas fototransistor terhadap LED inframerah, karena hasil yang diatas terlalu kecil perbedaan tegangannya. Hasil percobaan yang dilakukan dapat dilihat dari Tabel 3. Tabel 3 Pengujian dengan berbagai penghalang Penghalang yang digunakan Tegangan (V) Kertas plastik 0,98 Papan akrilik transparan 0,72 Kertas 1,63 Papan PCB 1, 63 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011 84

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa sensor bekerja dengan baik karena dapat mendeteksi adanya penghalang antara LED dan fototransistor terbukti dengan terjadinya perubahan tegangan pada keluaran. Pengujian dengan berbagai macam hambatan berupa, kertas plastik, akrilik bening, kertas hvs dan papan PCB juga untuk melihat apakah perubahan tegangan tejadi signifikan. Ternyata tegangan yang dihasilkan juga masih kecil, dan tidak bisa terbaca pada ADC karena ADC hanya bisa membaca tegangan dengan resolusi 0,19 V. Untuk itu dibutuhkan sebuah penguat agar terbaca oleh ADC agar bisa diproses oleh mikrokontroler. Berdasarkan beberapa percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kekeruhan air maka semakin tinggi pula tegangan yang dihasilkan. Sama halnya dengan prinsip kerja dari fototransistor dan LED Inframerah semakin terhalang cahaya yang ditangkap oleh fototransistor dari LED, maka tegangan yang dihasilkan semakin besar. Maka dapat dikatakan sensor dalam keadaan atau kondisi baik. Tegangan yang dihasilkan oleh sensor akan diteruskan ke mikrokontroler AT89S51 yang kemudian akan diteruskan ke alarm. Alarm akan diaktifkan jika tegangan keluaran sebesar 1,656 V yaitu data tegangan antara tegangan pada air PDAM dan air sungai yang diperoleh pada tabel 1. Nilai tegangan ini yang dimasukkan didalam program yang akan ditanamkan kedalam mikrokontroler. Sehingga alarm bisa berbunyi apabila melewati batas ketentuan. 4. KESIMPULAN Penelitian ini telah berhasil merancang bangun sistem pendeteksi kekeruhan air berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sensor fototransistor dan LED inframerah. Deteksi perubahan tingkat kekeruhan air dilakukan dengan sampel air minum kemasan, air PDAM, air sungai dan air kopi. Semakin tinggi tingkat kekeruhan air atau semakin keruhnya air, maka tegangan juga semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila airnya bersih atau jernih. Maka tegangan yang dihasilkan juga akan kecil. Tegangan acuan yang dipakai agar alarm berbunyi adalah 1,656 volt, diatas tegangan yang dihasilkan oleh air PDAM dan dibawah tegangan air sungai. DAFTAR PUSTAKA 1. Budiharto, W, 2005, Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.. 2. Dipo, bariguna, CB, 2008, Studi Tingkat Kekeruhan Air Menggunakan Citra Radar Airsars. Fakultas Pertanian Intitut Pertanian, Bogor. 3. Fraden, J. 1996. Handbook of Modern Sensors. California : Thermoscan, Inc. 4. Uldin, Rizal, 2006, Pemanfaatan Rangkaian Pengukur Intensitas Cahaya Untuk Rancang Bangun Alat Pengukuran Tingkat Kekeruhan Air, Universitas Negri Semarang, Semarang. 5. Very, A, dkk, Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum dalam Kemasan (AMDK) Sebagai Solusi Alternatif BPOM Berbasis Mikrokontroler. Kampus ITS Sukolilo. Surabaya. 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1990, Penggolongan Air Menurut Peruntukkannya. Jakarta. 85 JURNAL ILMU FISIKA (JIF), VOL 3 NO 2, SEPTEMBER 2011