PENDAHULUAN. Latar Belakanq. Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA PEMlKlRAN. Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar

METODE PENELITIAN. Desain. Tempat dan Waktu Penelitian. Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen. Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyebabkan setiap negara harus mampu. bersaing satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan

BAB l PENDAHULUAN. Pasar Farrnasi lndonesia rnerupakan salah satu sektor yang

Dalarn rnengantisipasi rneningkatnya perrnintaan konsurnen

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk rnengernbangkan daerah yang. bersangkutan. Tujuan dari pernbangunan daerah adalah untuk

Ketahanan Pangan yaitu pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Kerawanan pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan

Besamya jurnlah penduduk, kondisi geografis dan pendapatan. bagi usaha penjualan kendaraan roda dua khususnya sepeda motor. PT.

I. PENDAHULUAN. Dalarn pernbangunan ekonorni Indonesia, sektor perdagangan luar

PENDAHULUAN. krisis ekonorni di Indonesia yang berkepanjangan, diperlukan suatu usaha

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai ternpat penyirnpanan

Sejak krisis ekonorni rnelanda Indonesia tahun 1997 yang darnpaknya. sarnpai saat ini rnasih dirasakan, sektor perbankan rnengalarni rnasa-masa

PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi yang melanda negara-negara kawasan Asia. Tenggara, khususnya yang terjadi di lndonesia di pertengahan tahun 1997

BAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,

L PENDAHULUAN. Bawang merah merupakan komoditi hortikultura yang tergolong. sayuran rernpah. Bawang merah banyak sekali dibutuhkan untuk

I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLlKASl KEBIJAKAN. memiliki struktur yang searah dengan pola yang terjadi secara nasional,

MASYARAUAT KE LAS ATAS

I. PENDAHULUAN. Disisi lain, wisata juga dapat rnerusak suatu daerah jika tidak

BAB I PENDAHULUAN. bank. Pesatnya pertumbuhan sektor perbankan memicu timbulnya. persaingan yang ketat di industri perbankan. Bank-bank berlomba untuk

Globalisasi dan krisis ekonorni rnerupakan dua ha1 pokok yang banyak. mernbawa perubahan yang sangat rnendasar bagi setiap industri.

BABI PENDAHULUAN. modern tersebut rnenggeser keberadaan pasar-pasar tradisional. Keberadaan

BAB l PENDAHULUAN

MASYARAUAT KE LAS ATAS

Memasuki era pasar bebas, dimana semua bangsa atau negara. batasan yang berarti. Minya setiap negara semakin bebas bergerak dan

I. PENDAHULUAN berhasil tidak suatu organisasi. Salah satu karakteristik yang harus dirniliki

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

PDB 59,4 % dan terhadap penyerapan tenaga

BAB l PENDAHULUAN. Sejak pertengahan tahun 2000 dan puncaknya pada triwulan. semarak. Hal ini disebabkan oleh bangkitnya.para pernain di bisnis

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan teknologi informasi serta telekomunikasi. Masyarakat sernakin pandai dalam memilih suatu produk dengan cara

menjadi peubah-peubah eksogen, yaitu persamaan harga irnpor dan persarnaan harga dunia. Adanya kecenderungan volume impor daging sapi yang terus

STIE DEWANTARA Manajemen Kartu Plastik

Kondisi persaingan pada saat ini telah membawa perubahan pada. konsumsi (consumer good), kondisi persaingan

- persaingan Prirnkopti berada dalarn kuadran (star) bintang. Prirnkopti sarnpai

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut kemampuan berkompetensi

I. PENDAHULUAN. Dalarn kehidupan ini rnanusia tidak pernah lepas dari risiko, yaitu

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

ANALISIS POLA KEMITRAAN PADA INDUSTRI KERAJINAN UKIR KAYU DAN MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI IKAN PADA KELUARGA NELAYAN DAN BUKAN NELAYAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZl BALITA

PRESIDEN REPUBLIK INC>ONESIA

1. PENDAHULUAN. lndonesia memiliki keunggulan komparatif yang dapat diandalkan. dibandingkan negara lain. Salah satu keunggulan komparatif tersebut

Sektor Perbankan yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi. hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan. Di

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIUITAS KERJA PENGRAJIN ROTAN

Oleh : YANTl ANGGRAlNl A

I. PENDAHULUAN. terus rneningkatkan kinerja berbagai elernen di dalarn organisasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal

- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1

I. PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu produk perkebunan lndonesia yang

Dilihat dan asal-usulnya, kelapa sawit bukanlah tanarnan asli lndonesia,

I. PENDAHULUAN. lndonesia (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia perlu. dalam bisnis perbankkan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang

Sistem pembayaran dalam beberapa tahun belakangan ini telah. mengalami perubahan fungsi yang cukup signifikan. Secara tradisional

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PIUTANG RUMAH SAKlT

BAB I PENDAHULUAN dielakkan. Arus globalisasi yang bergerak cepat ke arah rnasyarakat tanpa

I. PENDAHULUAN. kemajuan. Dunia perekonomian yang serba maju, secara psikologis berpengaruh pula

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Hal ini ditandai dengan semakin terintegrasinya pasar keuangan dunia yang menuntut

I. PENDAHULUAN. Rata-rata konsumsi daging ayam ras perkapita penduduk lndonesia. dibandingkan dengan negara Malaysia yang sudah mencapai 25,8 kg dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis

AKTIVITAS DAN PRODUK BANK

I PENDAHULUAN. Perkernbangan sistem inforrnasi yang terjadi dewasa ini memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

RINGKASAN INFORMASI PRODUK TABUNGAN D-SAVE

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

I. PENDAHULUAN. Program restrukturisasi BRI akibat krisis ekonorni dan rnoneter Strategi yang tertuang dalam corporate plan BRI pasca

I. PENDAHULUAN. belurn sepenuhnya pulih. Pertumbuhan mulai menunjukkan trend yang. cukup rnenggernbirakan, khususnya pada sektor usaha jasa,

CREDIT CARD. 2 Bank Penerbit 1. Card Holder Merchant. 4 Gb: Mekanisme teransaksi kartu kredit tanpa acquirer

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES DAN ANALISIS TlTlK IMPAS PERUSAHAAN KECAP CAP "WM" SURABAYA, JAWA TlMUR

Terjadinya krisis ekonorni yang rnultidirnensi berdarnpak terhadap. tingkat kesehatan rnasyarakat di wilayah pedesaan, perkotaan maupun

BAB l PENDAHULUAN. bidang perkebunan dan perindustrian teh dan karet dengan produksi yang

BAB l PENDAHULUAN. Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh rnanusia. dalarn kehidupan sehari-hari, dirnulai dari kebutuhan primer hingga

I. PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia itu sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

kornputer, kornunikasi, transportasi rnendorong tirnbulnya globalisasi dunia yang rnernpunyai dampak stratejik yaitu berkurangnya batasbatas

I. PENDAHULUAN po~.ekonomian dan psrindustrian. Wakil presiden, Hamza Haz dalam kunjungan

I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia sejak mulai zaman dahulu sudah mulai

lndustri perbankan di lndonesia belum sepenuhnya keluar dari masamasa sulit yang rnembuat banyak bank harus dimerger, dibekukan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembayaran aranan bukanlah hal yang baru lagi. salah satunya menggunakan kartu kredit.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

PENDAHULUAN. Jumlah penduduk lndonesia yang besar dengan laju tingkat

BAB I PENDAHULUAN Siamat Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2001, hlm. 22

II. KERANGKA PEMlKlRAN

I. PENDAHULUAN. laku perekonomian kota ini. Sebagai pintu gerbang internasional yang

RINGKASAN. Pengeringan beku rnerupakan suatu cara pengeringan yang dapat. Tetapi, biaya operasi pengeringan beku lebih tinggi dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

ANALISIS EKONOMI PEMASARAN SAYUR MAYUR Dl WILAYAH KOTA BOGOR ANT0 GUSTANTO A

Kesimpulan. Beberapa kesimpulan yang menjadi perhatian dari penelitian ini disusun

I. PENDAHULUAN. Pernberlakuan Otonorni Daerah yang diamanatkan melalui. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang terrnaktub pada pasal

TREND PEMASARAN BERAS DI INDONESlA

BAB l PENDAHULUAN. Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya. berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

BABI PENDAHULUAN. Hasil-hasil riset tentang relevansi akuntansi telah menunjukkan adanya

PRODUK-PRODUK BANK. Disusun Oleh : Tyas Krisnawati Anita Satriana Dewi Dina Martiningsih

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

pangan terganggu seperti kenaikan harga, bencana yang sebabkan kesulitan pangan, serta penurunan produksi dan stok pangan (Khornsan 1997).

Transkripsi:

PENDAHULUAN Latar Belakanq Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu maupun keluarga berusaha mencari jalan terbaik untuk mernenuhi harapan dan keinginan dengan menggunakan surnberdaya yang relatif terbatas. Upaya ini dapat dicapai bila sumberdaya dalam keluarga bisa dikelofa secara efektif dan efisien. Pendapatan yang dinilai dengan uang, merupakan suatu sumberdaya sekaligus alat ukur dari sumberdaya, ha1 ini dimungkinkan karena uang mempunyai kernampuan sebagai alat tukar yang berlaku dalam masyarakat. Pemilikan sumberdaya uang dalarn suatu keluarga akan relatif terbatas, tergantung kepada jumlah dan kualitas orang yang berpartisipasi dalarn pencarian pendapatan, sedangkan keinginan dan kebutuhan setiap keluarga dan anggotanya relatif sangat terbatas. Pemanfaatan sumberdaya uang agar mencapai optimum diperlukan usaha manajemen keuangan yang baik dan efektif, agar dapat membantu menetapkan penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk keperluan yang disetujui oleh semua anggota keluarga (Guhardja et a/, 1992). Pengeluaran rumahtangga rnerupakan salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Sernakin tinggi pendapatan rnaka proporsi pengeluaran pangan akan mengecil (BPS, 1998). Seseorang yang memperoleh pendapatan tinggi cenderung memiliki kemampuan menempuh cara dan gaya hidup yang lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang pendapatan lebih rendah. Hipotesis Keynes mengemukakan bahwa orang

akan rneningkatkan konsurnsinya jika pendapatan rnereka rneningkat. narnun peningkatan konsurnsi tidak sebesar peningkatan pendapatannya (Bryant. 1990). Dalarn perkembangan kehidupan yang modern berkembang berbagai rnacam cara atau sarana pernbayaran. Salah satu sarana pernbayaran yang lazirn digunakan oleh masyarakat saat ini adalah dengan rnenggunakan kartu plastik, baik yang berupa kartu kredit rnaupun dengan kartu debit. Konsumen rnernpunyai alasanalasan yang rnendasar dalarn menggunakan kartu plastik. Sistern pernbayaran tunai dianggap dapat rnengurangi kenyamanan dalarn rnelakukan transaksi, apabila nilai transaksinya besar, karena pernbeli merasa tidak nyaman membawa uang tunai dan mernpunyai resiko keamanan yang relatif tinggi. Oleh karenanya, dunia perbankan rnenawarkan fasilitas kartu plastik untuk rnenarik konsurnen menjadi nasabahnya. Dengan kartu plastik, sistem pernbayaran rnenjadi lebih praktis, cepat, arnan dan nyarnan. Menurut Siarnat, (1999). kartu plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank danlatau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pernbayaran atas transaksi barang dan/atau jasa, penjarnin keabsahan cek yang dikeluarkan, dan alat untuk rnelakukan penarikan uang tunai. Kartu plastik bukan lagi merupakan barang baru atau aneh dalam kehidupan rnasyarakat di Indonesia. Kartu itu sudah diterirna oleh sebagian dari rnasyarakat, terutarna yang hidup di perkotaan. Bagi orang-orang tertentu kartu itu berfungsi sebagai kartu identitas, rnereka dapat rnengkaitkan diri dengan suatu golongan tertentu, karena kartu plastik dapat dianggap sirnbol gaya hidup modern. Pada sistem perbankan modem ini, dimana sedang rnenuju ke suatu rnasyarakat tanpa uang tunai yaitu sernua jenis transaksi rnenggunakan sistern pernbayaran dengan kartu plastik. Sehingga oleh sebagian orang berbelanja dengan menggunakan kartu plastik sekarang ini dianggap sebagai kesenangan, utamanya

bagi mereka yang telah mengidap gaya hidup konsumtif (Badrudin, 2000). Didorong pula oleh gencarnya pernasaran kartu kredit yang memudahkan orang membeli tanpa mernbayar langsung. Dengan diberikannya fasilitas kartu kredit ini, peranan bank sangat signifikan dalarn meningkatkan suburnya perilaku konsumtif untuk kelas menengah perkotaan (Priyono, 1997). Adapun kartu plastik yang dapat dipergunakan transaksi pembayaran rneliputi 1) Kartu kredit (Credit Card) yaitu jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang danlatau jasa dirnana pelunasan atau pernbayaran kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara rnencicil sejumlah minimum tertentu, 2) kartu debit (Debit Card) yaitu jenis kartu yang dapat digunakan untuk transaksi barang danlatau jasa dengan prinsip seperti transaksi tunai, tapi dapat tidak rnenggunakan uang tunai, melainkan dengan cara mendebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pernegang kartu yang bersangkutan (Siamat, 1999). Sarnpai akhir, 1996 Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mencatat bahwa di lndonesia baru beredar 1.8 juta lernbar kartu kredit (Yudana. 1998),. Sedangkan pernakai kartu debit diperkirakan 10 juta orang (Dewanto et at, 2000). Jurnlah penggunaan kartu plastik di lndonesia masih relatif sedikit, yaitu kurang dari 1% jurnlah penduduk indonesia. Bagaimana perilaku konsumen dalam memanfaatkan kartu plastik?. Faktor-faktor apa yang mernpengaruhi pernilikan kartu plastik, khususnya kartu kredit?. Bagaimana perilaku konsumen dalam melunasi tagihan kartu kreditnya?. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dilakukan studi perilaku penggunaan kartu plastik untuk transaksi pembayaran.

Tuiuan Penelitian Tuiuan Urnurn Tujuan urnurn penelitian ini adalah untuk rnernpelajari perilaku konsurnen dalarn rnenggunakan kartu plastik untuk transaksi pernbayaran. Tuiuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi berbagai jenis kartu plastik yang dimiliki oleh keluarga. 2. Mengidentifikasi penggunaan kartu plastik oleh keluarga. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mernpengaruhi pernilikan kartu kredit. - 4. Menganalisis faktor-faktor yang rnernpengaruhi pelunasan pernbayaran tagihan penggunaan kartu kredit. Hi~otesis 1. Pendapatan suarni, rnotivasi, pengetahuan tentang produk, sikap, pengaruh keluarga, karakteristik dernografi merupakan faktor yang rnernpengaruhi pernilikan kartu kredit. 2. Pendapatan suarni, rnotivasi, pengetahuan tentang produk, sikap, pengaruh keluarga, karakteristik dernografi rnerupakan faktor yang rnempengaruhi pelunasan pernbayaran tagihan penggunaan kartu kredit. Manfaat Penelitian Penelitian ini berkaitan dengan bidang perilaku konsurnen dalarn rnernanfaatkan kartu plastik sebagai alat transaksi jual beli rnaupun untuk fasilitas kredit. Diharapkan hasi[ penelitian ini dapat rnemberikan garnbaran yang tepat mengenai penggunaan kartu plastik dalarn transaksi pembayaran oleh konsurnen

5 khususnya keluarga. Sehingga dengan pengetahuan yang benar mengenai penggunaan kartu plastik. konsurnen akan rnerasakan kemudahan, kenyamanan dan kepraktisannya. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat rnenjadi acuan yang berrnakna bagi pemerhati, peneliti, khususnya mereka yang tertarik dalarn bidang keluarga.