BAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam suatu negara dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya dari

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN VAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kualitas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran dirancang dan dilakukan semata-mata untuk. mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Sisdiknas Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

PENERAPAN STRATEGI SCAFFOLDING

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : RISMAWATI RATNA ESTRI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting.

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, masyarakat maupun bangsa. Di dalam Undang-undang nomor 20 tahun. 2003Pasal 1 tentang sistem Pendidikan Nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. daya pendidik dan peserta didik. Usaha peningkatan mutu pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahana perubahan tingkah laku manusia adalah "pendidikan", baik formal, nonformal, maupun informal. Jika tujuan pendidikan nasional ingin dicapai dengan maksimal, maka seluruh lembaga pendidikan yang ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya. Begitu pentingnya pendidikan, sebagaimana tujuan pendidikan telah diatur dengan jelas dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni Nomor 20 tahun 2003 pasal 3; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartarbat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah dari guru. Akibatnya proses pembelajaran menjadi membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak 1

2 didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada semua mata pelajaran, salah satunya termasuk matematika. Rendahnya keaktifan belajar siswa juga dialami siswa SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali. Faktor yang menyebabkan rendahnya aktifitas belajar matematika di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali adalah guru matematika yang kurang menarik dalam memberikan materi sehingga membuat siswa menjadi bosan dengan pelajaran matematika, kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif, menganggap matematika adalah suatu yang sudah jadi, penyampaian materi cenderung monoton dan kurang bervariasi, dan dominasi guru dalam proses pembelajaran masih tinggi pengaruh siswa lain yang malas belajar. Akibatnya keaktifan belajar matematika kurang optimal serta perilaku belajar yang lain seperti suasana kelas yang menyenangkan dalam pembelajaran matematika hampir tidak tampak. Berbagai usaha telah dilakukan guru matematika di SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali dalam mengatasi permasalahan tersebut, seperti melakukan belajar diskusi dan tanya jawab dalam kelas. Namun, usaha tersebut belum mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena siswa yang menjawab pertanyaan guru, dan mengemukakan ide/pendapat cenderung beberapa siswa saja. Sedangkan siswa yang lain hanya mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan oleh temannya. Usaha lain yang dilakukan guru adalah dengan mengadakan

3 diskusi dalam kelompok kecil. Akan tetapi, siswa lebih banyak bekerja sendiri sendiri dalam menyelesaikan soal soal yang diberikan oleh guru, kurang adanya diskusi antar siswa. Penyajian bermacam-macam strategi mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran matematika ialah agar siswa dan guru memiliki pengetahuan yang luas tentang strategi strategi dan memiliki keterampilan untuk menerapkannya. Salah satu strategi yang akan diterapkan yaitu pembelajaran matematika dengan penerapan multiple intelligences with games. Menurut Gardner (1987), setiap orang berbeda karena memiliki kombinasi kecedasan yang berlainan. Lebih lanjut Gardner mengatakan bahwa kita cenderung hanya menghargai orang-orang yang memang ahli di dalam kemampuan logis-matematis dan bahasa. Apresiasi sekolah diberikan kepada mereka yang memiliki kombinasi kemampuan itu dengan memberi label: murid pandai, bintang pelajar, juara kelas dan ranking tinggi pada setiap pembagian buku rapor. Sementara untuk orangorang yang memiliki talenta (gift) di dalam kecerdasan yang lainnya seperti artis, arsitek, musikus, ahli alam, designer, penari, terapis, entrepreneurs, dan lain-lain kurang mendapat perhatian. Jarang sekali sekolah yang memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki kemampuan misalnya olah raga, kepemimpinan, pelukis dan lain-lain. Saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta (gift), tidak mendapatkan reinforcement di sekolahnya.

4 Menurut Edgar Dale metode yang menarik untuk siswa adalah pengalaman langsung ( Cone of experience ). Pengalaman belajar dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor) dan tidak meninggalkan karakteristik mata pelajaran ( Sukarman, 2003:16). Maka berdasarkan pernyataan tersebut, upaya mengemas proses pembelajaran yang mengajak siswa untuk berinteraksi aktif dalam mata pelajaran matematika menjadi suatu tantangan bagi kalangan pendidik, khususnya guru matematika itu sendiri. Permainan (games) merupakan salah satu alat yang dilakukan guru dalam menarik perhatian siswanya. Metode permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam untuk permainan. Sedangkan metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana bermain. Metode permainan dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa merasa senang terhadap matematika. Melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games di SMP Nurul Islam Ngemplak Kelas VII Semester Genap dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diharapkan ada peningkatan keaktifan siswa yang signifikan, karena dianggap dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang sebenarnya.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasar latar belakang yang telah diuraikan diatas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan matematika. Adapun masalah- masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Adanya anggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit bahkan membosankan sehingga tidak disukai oleh siswa. 2. Keaktifan siswa dan ketepatan guru dalam memilih pendekatan dan model pembelajaran dalam belajar sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. C. Rumusan Masalah Fokus permasalahan penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan metode cara penyampaian guru dalam mengajar, lakukan eksperimen sendiri, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri serta menghubungkan dengan penemuan yang lain. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil rumusan permasalahan secara umum dari openelitian ini yaitu Apakah melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pembelajaran matematika?

6 Dari permasalahan umum tersebut dapat dirinci menjadi 2 permasalahan khusus yaitu : 1. Apakah dengan pendekatan Multiple Intelligences with Games dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pembelajaran matematika? 2. Apakah peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa? D. Pembatasan Masalah Untuk mengatasi permasalahan yang akan dibahas pada penelitian agar tidak terlalu kompleks, maka peneliti memberikan batasan-batasan permasalahan. Pembatasan masalah ini bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan dapat tercapai pada sasaran dan tujuan dengan baik. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah srategi pembelajaran berbasis Multiple Intelligences with Games. Multiple intelligences nya hanya pada kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. 2. Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika dibatasi pada keaktifan siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengerjakan soal soal latihan didepan kelas mengutarakan pendapat atau ide, dan menjawab soal yang diberikan guru.

7 3. Materi penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan himpunan, yaitu pengertian himpunan, keanggotaan suatu himpunan, himpunan kosong, himpunan semesta, himpunan bagian, menyatakan himpunan dengan diagram venn dan irisan himpunan dengan subjek penelitiannya adalah siswa SMP Nurul Islam Ngemplak Boyolali kelas VIIC semester genap tahun ajaran 2010/2011. E. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games dan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games. F. Manfaat Penelitian Dalam penelitian peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games dapat memberikan manfaat konseptual utamanya kepada pembelajaran matematika itu sendiri.

8 1. Manfaat teoritis, antara lain sebagai berikut: a. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games. b. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan Multiple Intelligences with Games. 2. Manfaat praktis, antara lain sebagai berikut: Dilihat dari segi praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat antara lain : a. Memberi sumbangan ilmu pengetahuan tentang peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam kelas melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games. b. Memberi masukan kepada siswa bahwa melalui pendekatan Multiple Intelligences with Games dapat meningkatkan keaktifan selama proses belajar dalam kelas. c. Bagi sekolah, dapat memberi informasi dan masukan dalam penggunaan pendekatan Multiple Intelligences with Games mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. d. Bagi peneliti, sebagai wahana uji kemampuan terhadap bekal teori yang diterima di bangku kuliah.

9 e. Bagi perpustakaan, sebagai wahana sumber bacaan bagi mahasiswa-mahasiswa yang lain. G. Definisi Operasional Istilah Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dan untuk menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional variabel. Definisi operasional variabel merupakan istilahistilah yang akan diteliti. Masing-masing variabel berisi pengertian sehingga dapat diamati maupun dinilai. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Strategi Pembelajaran menurut Groppper (1990) adalah pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktikkan. b. Pembelajaran Matematika adalah proses belajar mengajar yang didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif antara guru dan siswa dalam mempelajari matematika. c. Multiple Intelligences adalah sebuah teori kecerdasan yang memandang bahwa setiap manusia memiliki berbagai jenis kecerdasan, dan setiap orang dimungkinkan memiliki lebih dari satu kecerdasan. d. Game is a recreational activity with a set of rules.(wikipedia). Games atau yang lebih dikenal dalam istilah indonesianya dengan permainan

10 menurut Kimpraswil (dalam As adi Muhammad, 2009: 26) adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik. e. Keaktifan belajar siswa adalah keberanian siswa untuk bertanya, keberanian siswa untuk menyampaikan suatu ide atau gagasan, keberanian siswa untuk maju ke depan, dan keaktifan siswa untuk mengerjakan latihan soal pada waktu pembelajaran matematika. f. Hasil Belajar Matematika adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar matematika yang menunjukkan kecakapan siswa dalam penguasaan materi matematika yang telah disampaikan guru di sekolah dalam kurun waktu yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, maupun huruf.

11 H. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional variabel dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang kajian pustaka, kajian teori, kerangka pemikiran dan hipotesis tindakan. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, desain penelitian. Metode pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, implikasi dan saran.