BAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan Metode Penyiapan suspensi Sl NPV

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan pemberian insektisida golongan IGR dengan

Keterangan : Yijk = H + tti + Pj + (ap)ij + Sijk. Sijk

BAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan

III. METODE PENELITIAN. Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Penyakit

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Persiapan tanaman uji, tanaman G. pictum (kiri) dan tanaman A. gangetica (kanan)

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

III. BAHAN DAN METODE. Pengambilan sampel buah kopi penelitian dilakukan pada perkebunan kopi rakyat

PATOGENISITAS ISOLAT LOKAL NEMATODA ENTOMOPATOGEN TERHADAP MORTALITAS LARVA Spodoptera litura

BAHAN DAN METODE. Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tumbuhan Sumber Insektisida Nabati Penyiapan Tanaman Media Uji

Gambar 3. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap larva Spodoptera litura. Isolat lokal yang digunakan untuk adalah DKS-

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Pakan Pembiakan Serangga Uji

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Green House Kebun. Biologi FMIPA UNY.

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized design yang

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian daya tolak ekstrak daun pandan wangi (P. amaryllifolius) terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi

Oleh: Nur Alindatus Sa Diyah

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi BALITKABI-Malang pada bulan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

III. BAIIAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian Perbanyakan B. tabaci dan M. persicae

BAHAN DAN METODE. Gambar 2 Mikroskop video Nikon SMZ-10A (a), dan Alat perekam Sony BLV ED100 VHS (b)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat: Penelitian dilakukan di Green House Kebun Biologi, Fakultas. 2. Waktu: Bulan Desember Februari 2017.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Hewan Percobaan Bahan dan Peralatan

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau completely randomized

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. atau percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4. A1 = Daun Tembelekan Konsentrasi 3%

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

TANGGAP FUNGSI SERANGGA PERBANYAKAN TERHADAP KELIMPAHAN JUVENIL INFEKTIF SECARA IN VIVO Oleh: Erna Zahro in

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan

EFEKTIVITAS ISOLAT DAN METODE PAPARAN Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin TERHADAP MORTALITAS DAN MIKOSIS Spodoptera litura Fabricius

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan dan satu kontrol dengan delapan kali ulangan. Eksperimen adalah

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

III. METODE PENELITIAN. Penelitian penentuan daya tolak ekstrak daun sirih (Piper bettle L.) terhadap

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Syaratnya adalah hanya ada

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan

BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan dari 2 Juni dan 20 Juni 2014, di Balai Laboraturium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. kerusakan daun oleh serangan ulat grayak (S. litura F.) dan penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang tentang Studi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

Jl Veteran, Malang ) Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Kabupaten Malang. Jl Raya Kendalpayak Km 8, Kabupaten Malang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri kecil (9cm), cawan petri besar (14cm), kertas saring, gunting, label, vial, pipet tetes, spidol permanen, pinset, tisu, mikropipet, tutup vial, mikroskop, petridish, spayer, nampan, dan toples. 3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva Spodoptera litura instar IV, larva Tenebrio molitor, isolat nematoda, dan formalin. 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak kelompok faktorial dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yaitu 3 isolat Jatim: (1.) PH-1, (2.) PH-2, dan (3.) DKS-1. Masing-masing perlakuan diujikan secara terpisah terhadap 20 ekor larva Spodoptera litura dengan konsentrasi yang berbeda, yaitu 0 JI/ml, 50 JI/ml, 100 JI/ml, dan 200 JI/ml. 3.3 Pelaksanaan Penelitian 3.3.1 Pembiakan Larva Spodoptera litura Pembiakan serangga uji dilakukan dengan mengumpulkan larva Spodoptera litura dari lapangan kemudian dipelihara di Laboratorium Patologi 24

Serangga BALITTAS Malang dengan menggunakan wadah plastik. Kemudian untuk pemeliharaan larva diberi makan daun jarak kepyar yang diganti setiap hari. Saat larva akan memasuki stadia pupa, maka larva-larva tersebut dipindahkan ke dalam tempat besi berbentuk kotak yang ditutup dengan kain kasa. Pupa yang telah menetas menjadi imago, dipindahkan ke toples yang dindingnya dilapisi kain kasa, masing-masing toples berisi 20 ekor imago yang terdiri dari jantan dan betina, kemudian diberikan larutan madu sebagai makanan yang diganti setiap hari. Imago dibiarkan berkopulasi dan meletakkan telur pada kain kasa ataupun pada dinding stoples. Telur yang ada pada kain kasa atau dinding toples kemudian dipanen dan dipindahkan ke dalam toples lain untuk penetasan larva. Sebelum dipindahkan, telur disterilkan dahulu dengan dengan larutan clorok 8 ml+ 4 ml formalin+ air 1 liter, kemudian dibiarkan selama 30 menit, setelah 30 menit telur dibilas dengan air bersih, dan dikeringkan. Sesudah kering, telur diletakkan di toples lain dan ditutup dengan kertas, ditunggu hingga telur menetas. Setelah menetas larva-larva kecil dipindahkan lagi ke dalam kotak pemeliharaan yang diisi dengan daun jarak kepyar sebagai makanan larva. Larva-larva terus dipelihara dengan diberikan makanan daun jarak kepyar segar sampai memasuki instar IV. 3.3.2 Pembiakan Nematoda Isolat nematoda yang diujikan pada Spodoptera litura merupakan koleksi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Malang. Nematoda diperbanyak secara in vivo menggunakan Tenebrio molitor (Ulat hongkong). Teknik 25

pembiakan nematoda menggunakan metode White Trap (Woodring dan kaya, 1988). Setelah larva terinfeksi nematoda, kemudian dibilas dengan air bersih dan dipindahkan ke dalam cawan petri (14cm) yang dialasi kertas saring, larva yang mati diposisikan secara melingkar diatas kertas saring maksimal 20 ekor, dan cawan petri diisi dengan aquades sampai mencapai setengah cawan, selanjutnya diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang (29-30 0 C). Nematoda dipanen dengan cara dipindahkan ke dalam vial bersih dan dibilas minimal 3x. 3.3.2 Uji Patogenisitas NEP Terhadap Larva Spodoptera litura Pengujian dilakukan dengan metode kertas saring. Pertama menyiapkan vial-vial kecil yang dilapisi kertas saring sebanyak 540 buah dan diletakkan dalam box, masing-masing box berisi 20 vial, jadi terdapat 27 box + 3 kontrol. Kemudian menghitung konsentrasi nematoda yang akan dipakai pada percobaan dengan mengencerkan suspensi nematoda yang telah dipanen. Menyiapkan air 100ml pada gelas ukur kemudian ditetesi 2 ml nematoda, dan diaduk hingga air dan nematoda bercampur. Kemudian diteteskan nematoda ke dalam petri kecil yang sudah diberi bilik-bilik, dan dihitung jumlahnya. Dilakukan pengulangan perhitungan sebanyak 3x untuk mencari rata-rata. Kemudian dimasukkan rumus : Contoh: didapat hasil pada perhitungan nematoda 44+40+44=128:3= 46 46x3x100= 9200 Pelaksanaan percobaan menggunakan metode kertas saring dilakukan dengan cara memasukkan 20 larva Spodoptera litura instar IV ke dalam vial yang berisi kertas saring di dalamnya yang sebelumnya telah diinfestasikan 3 isolat nematoda yaitu: DKS-1, PH-1, dan PH-2 dengan konsentrasi yang berbeda- 26

beda. Konsentrasi berkisar 0 JL/ml, 50 JI/ml, 100 JI/ml, 200 JI/ml. Pelaksanaan percobaan dikelompokkan per ulangan, jadi ulangan pertama terdiri dari 9 box + 3 kontrol, demikian dengan ulangan 2 dan ulangan 3. Masing-masing box ditetesi dengan konsentrasi nematoda yang sudah disiapkan, masing-masing larva ditetesi ½ ml suspensi nematoda, kemudian larva diberi pakan daun jarak kepyar yang dipotong kecil-kecil 3 jam setelahnya. Jumlah larva yang mati dicatat tiap hari dan seterusnya sampai tidak ada larva yang mati. 3.3.4 Produksi NEP Setiap larva yang mati dipindahkan ke White Trap untuk memancing nematoda agar keluar. 1 White Trap diisi 5 ekor ulat yang sudah mati dari konsentrasi dan ulangan yang sama. Dalam 1 box terdapat 20 ekor larva, jadi masing-masing box menghasilkan 4 White Trap. Kemudian diinkubasi dalam inkubator dengan suhu ruangan, ditunggu sampai nematoda keluar. Setelah 7-10 hari, nematoda keluar kemudian dipanen. Nematoda dipanen sebanyak 3 kali. Panen dilakukan 2 hari sekali sampai 3 kali, kemudian hasil dari panen ke-1, panen ke-2, dan panen ke-3 dicampur dalam 1 botol dan dihitung produksi nematodanya. Menghitung produksi nematoda perkonsentrasi adalah dengan memasukkan aquades sebanyak 80ml ke dalam gelas ukur 100ml, kemudian nematoda hasil dari panen 3x diambil ½ ml dengan mikropipet dan dimasukkan ke daam gelas ukur, lalu ditambah aquades sampai mencapai 100ml. Cara menghitungnya dengan mengambil ½ ml dari gelas ukur dan diteteskan ke petri kecil yang diberi bilik-bilik kecil untuk menghitung jumlah nematodanya dalam 27

lingkaran, diulang sebanyak 3 kali untuk mendapatkan rata-rata, kemudian dimasukkan ke dalam rumus : Rata-rata X 2 X 100 (pengenceran) = hasil Contoh: 53,6 X 2 X 100 = 10.720 ekor/ml - Untuk mengetahui produksi nematoda per konsentrasi maka jumlah stok nematoda dalam 1 konsentrasi dikalikan hasil Contoh: jumlah stok isolat 85ml, jadi 10.720 X 85 = 9112.2 JI/ml - Sedangkan untuk mengetahui produksi nematoda per panen maka hasil produksi nematoda per konsentrasi dibagi 3 Contoh: 9112.2 : 3 = 303.73 JI/panen - Sedangkan untuk mengetahui produksi nematoda dalam 1 ulat maka hasil produksi nematoda dalam 1 ulat dibagi 5 Contoh: 303.73 : 5 = 60.746 JI/ulat 3.3.4 Parameter yang Diamati 1. Mortalitas larva Spodoptera litura yang didapatkan dengan rumus : % Mortalitas = Larva mati X 100% Larva Uji 2. LC 50 (Lethal Consentration) adalah konsentrasi yang menyebabkan larva uji mati sebanyak 50%. LC 50 dihitung dengan menggunakan model hubungan antara mortalitas dan konsentrasi 3. LC 90 (Lethal Consentration) adalah konsentrasi yang menyebabkan larva uji mati sebanyak 90%. LC 90 dihitung dengan menggunakan model hubungan antara mortalitas dan konsentrasi 4. Produksi nematoda entomopatogen per ulat 28

5. Histologi larva Spodoptera litura yang terinfeksi nematoda entomopatogen. 3.4 Analisis Data Untuk mengetahui jumlah mortalitas larva Spodoptera litura maka data yang didapat dianalisis dengan uji ANOVA two way menggunakan software SPSS 16. Jika dari hasil analisis tersebut ada pengaruh signifikansi 5% maka dilanjutkan dengan Uji jarak Duncan dengan taraf signifikansi 5% menggunakan analisis software SPSS 16. Sedangkan untuk mengetahui nilai LC 50 dan LC 90 digunakan analisis probit software SPSS 16. 29