PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DALAM BAHASA JAWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG TRANSPARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS IV SDN BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN STRATEGI SQ4R (SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MIND MAPPING

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENERAPAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AKSARA JAWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DALAM BAHASA JAWA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL Reni Dayu Qonitatin 1), Suharno 2), Rukayah 3), Joko Daryanto 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail : rennydayu@gmail.com Abstract:This research has the objective of improving the quality of the learning process to write in the java language and writing skill in the description of the java language by using audiovisual media.the type of this research is Classroom Action Research (CAR), it conducted in two cycles. Each cycle was consist of four phases, namely planning, acting, observing, and reflecting. The subject of this research is the fourth grade students of SDN Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta at 2014/2015 academic year amounting 18 students. Meanwhile, the technique to analyse data is interactive analysis. The techniques to collect data are interviews, observations, testing, and documentations.the validity test of this research used triangulation of the sources and triangulation of methodes.the conclusion of this research is by audiovisual media, it is able to improve the quality of the learning process and writing skill in the description of the java language. Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis dalam bahasa jawa dan keterampilan jawa melalui penggunaan media audiovisual. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN ajaran 2014/2015 yang berjumlah 18 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan menulis deskrips dalam bahasa Jawa. Kata kunci : Jawa, media audiovisual Muatan lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang materinya berupa materi yang bersasar pada kebutuhan lembaga sekitar pendidikan (Sugiyono, 2001:11). Tujuan dari muatan lokal tersebut adalah mengembangkan potensi siswa agar terampil dan mampu memahami kondisional yang ada di lingkungannya. Salah satu mata pelajaran muata lokal adalah bahasa Jawa. Pembelajaran bahasa Jawa tidak berbeda dengan pembelajaran bahasa Indone- Indonesia, yaitu mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dan apresiasi sastra. Berdasarkan tujuan umum muatan lokal yang telah dipaparkan di atas, pelajaran menulis dalam bahasa Jawa menjadi sangat penting untuk memberikan keterampilan menulis sehingga peserta didik memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan yang berlaku di daerahnya. Keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil (Bryne dalam Slamet, 2008:106). Tarigan (2008:32) berpendapat bahwa Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Jika mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu dalam tulisan, dapat berupa narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi. Deskripsi adalah paparan gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca bisa melihat, mendengar, dan merasakan hal tersebut Brain dan Yorozu (dalam Javed, 2013: 110) menyatakan: The students start learning to communicate through written form as they begin to interact with others at school level. The writing skill is more complicated than that of other language skills. Even sometimes a native speaker of the English language may experience complication in a tricky situation. Ba- 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2,3,4) Dosen Program Studi PGSD UNS 1

2 sically the writing skill requires a well structured way of the presentation of thoughts in an organized and planned way. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks dan rumit. Hal tersebut sering membuat siswa enggan menulis dan menyebabkan keterampilan menulis mereka menjadi rendah. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, ditemukan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa pada umumnya di kelas IV SDN Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta. Aktivitas pembelajaran lebih dominan dilakukan oleh guru. Kegiatan pembelajaran belum mampu mendorong siswa menemukan pengetahuan. Proses pembelajaran kurang mampu mendorong rasa ingin tahu siswa. Interaksi dalam proses pembelajaran tidak bersifat multiarah, yang berarti proses pembelajaran yang belum membangun interaksi dari guru kepada siswa, siswa kepada guru, dan siswa kepada siswa lain. Interaksi yang terjalin hanya dari guru kepada siswa. Proses pembelajaran dalam materi menulis deskripsi belum mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang mampu memotivasi dan menarik perhatian siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat membantu siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan. Berdasarkan hasil studi dokumen pembelajaran berupa nilai hasil pretes, dapat diketahui hasil tes keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa, yaitu dari 18 siswa kelas IV terdapat 3 siswa atau 16,67% yang mencapai nilai KKM (66). Kenyataan rendahnya keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa juga ditemukan dari hasil wawancara dengan guru kelas IV dan siswa kelas IV. Dari hasil wawancara diperoleh informasi yaitu selama pembelajaran berlangsung siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Siswa merasa kebingungan saat menulis karena tidak tahu gagasan/ide apa yang harus dikemukakan dalam bentuk tulisan tangan. Siswa mengalami kebosanan pada saat pembelajaran sehingga siswa mencari kesibukan sendiri. Siswa juga mengalami kesulitan memahami materi secara menyeluruh. Guna mengatasi masalah rendahnya keterampilan Jawa digunakan media audiovisual. Media audiovisual merupakan media yang memiliki unsur visual dan audio dalam penggunaanya. Penggunaan media audiovisual dilakukan dengan tidak melibatkan siswa secara langsung, siswa hanya mengamati media audiovisual berupa video yang disajikan oleh guru. Media ini dibuat agar siswa terdorong untuk mengemukakan gagasannya mengenai suatu objek dan menemukan pengetahuan tentang gambaran secara rinci suatu objek. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana penggunaan media audiovisual yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada siswa kelas IV SDN ajaran 2014/2015, 2) Apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis pasa siswa kelas IV SDN ajaran 2014/2015. Dengan tujuan penelitian adalah meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada siswa kelas IV SDN Mangkubumen Kulon No 83 Tahun Ajaran 2014/2015. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Mangkubumen Kulon No 83 Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 18 siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada semester II (semester genap) tahun ajaran 2014/2015, dilakukan selama 7 bulan. Penelitian dimulai pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Juni 2015. Prosedur penelitian terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Sumber data penelitian ini berupa sumber primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari guru, siswa, dan proses pembelajaran yang menghasilkan data primer beru-

3 pa hasil wawancara, hasil observasi, dan nilai keterampilan Jawa siswa kelas IV. Sumber data sekunder berasal dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar semester II, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Jawa kelas IV, serta foto dan video. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Milles dan Hubberman yang mencakup tiga langkah, yaitu reduksi data, sajian data, dan pengambilan kesimpulan. HASIL Materi Jawa yang dipelajari di kelas IV meliputi penggunaan ragam bahasa, penggunaan kaidah bahasa, pengembangan ide/gagasan, dan membuat karangan. Batasan materi menulis deskripsi dengan menggunakan ragam bahasa Jawa krama alus sesuai dengan kaidah kebahasaan. Berdasarkan observasi, wawancara, dan studi dokumen nilai keterampilan Jawa pada kondisi awal dapat digambarkan keterampilan Jawa masih rendah yaitu 83,33% siswa memperoleh nilai di bawah KKM (66). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa siswa masih perlu ditingkatkan. Data ni-lai keterampilan menulis deskripsi dalam ba-hasa Jawa pada kondisi awal dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi dalam Bahasa Jawa Kondisi Awal No Interval Nilai Frekuensi (fi) Persentase (%) 1 34 41 11 61,11 2 42 49 4 22,22 3 50 57 0 0 4 58 65 3 0 5 66 73 7 16,67 Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata = 42,61 Ketuntasan Klasikal = 16,67% Berdasarkan data pada tabel 1, siswa yang mendapat nilai di atas 66 sebanyak 3 siswa atau 16,67% dan siswa yang mendapat nilai <66 sebanyak 15 siswa atau 83,33%. Sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 42,61. Pada siklus I dilakukan tindakan dengan menggunakan media. Setelah menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran bahasa Jawa, nilai keterampilan menulis deskripsi menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan kondisi awal. Peningkatan yang terjadi pada siklus I yaitu 66,67%. Perolehan nilai keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada siklus I sebanyak 6 siswa atau 33,33% mendapat nilai <66 dan siswa yang mendapat nilai 66 sebanyak 12 siswa atau 66,67%. Capaian nilai rata-rata kelas adalah 70. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perolehan nilai keterampilan Jawa Siklus I No Interval Nilai Frekuensi (fi) Persentase (%) 1 34 41 1 5,56 2 42 49 1 5,56 3 50 57 0 0,00 4 58 65 4 22,22 5 66 73 2 11,11 6 74 81 10 55,55 Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata = 70 Ketuntasan Klasikal = 66,67% Untuk mendapatkan penguatan hasil dari siklus I maka dilaksanakan tindakan siklus II. Pada siklus II nilai keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa semakin baik. Siswa semakin terampil dalam menulis deskripsi dengan menggunakan ragam bahasa Jawa, yaitu bahasa Jawa krama alus. Peningkatan pada siklus II telah mencapai indikator kinerja penelitian yaitu 75%. Perolehan nilai keterampilan menulis deskripsi sebagai berikut. Pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 16,67% mendapat nilai <66 dan siswa yang mendapat nilai 66 se-banyak 15 siswa atau 83,33%. Sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 72,5. Data tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3.

4 Tabel 3. Perolehan nilai keterampilan Jawa Siklus II No Interval Nilai Frekuensi (fi) Persentase (%) 1 42 49 1 5,56 2 50 57 1 5,56 3 58 65 1 5,56 4 66 73 6 33,33 5 74 81 6 33,33 6 82 89 3 16,66 Jumlah 18 100% Nilai Rata-rata = 72,5 Ketuntasan Kelas = 83,33% Dengan peningkatan nilai keterampilan Jawa pada siklus II yang sudah mencapai indikator kinerja yaitu 75% dari jumlah siswa kelas IV yang mencapai ketuntasan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan penelitian ini berhasil dan tindakan dihentikan sampai pada siklus II. Selain itu, kualitas proses pembelajaran menulis deskripsi pada mata pelajaran bahasa Jawa ini bahasa Jawa juga mengalamai peningkatan. Adapun peningkatan tersebut ditunjukkan dengan pemerolehan skor rata-rata kualitas proses pembelajaran pada kondisi awal sebesar 2, pada siklus I meningkat menjadi 2,93 dan siklus II meningkat lagi menjadi 3,5. PEMBAHASAN Data yang diperoleh pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dikaji sesuai dengan rumusan masalah dan selanjutnya dikaitkan dengan teori yang dikemukakan. Berdasarkan observasi, tes,wawancara, dan analisis data dalam penelitian ini telah ditemukan adanya peningkatan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada siswa kelas IV SDN ajaran 2014/2015. Berdasarkan analisis data perbandingan nilai keteramilan Jawa siswa kelas IV pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada siswa kelas IV SDN ajaran 2014/2015. Peningkatan nilai keterampilan menulis deskripsi dalam bahsa Jawa terjadi secara bertahap. Peningkatan dapat dilihat dari nilai dan ketuntasan klasikal sebelum dan setelah dilakukan tindakan, yaitu pada siklus I dan siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Data peningkatan keterampilan sebelum dan sesudah tindakan. No Aspek Kondisi Siklus Siklus I Awal II 1 Nilai Rata-rata 42,61 70 72,5 2 Siswa Tuntas 3 12 15 3 Siswa Tidak Tuntas 11 6 3 4 Ketuntasan Klasikal 16,67% 66,67% 83,33% Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dan persentase ketuntasan klasikal mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hasil tindakan siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal mengalami peningkatan. Nilai ratarata pada kondisi awal sebesar 42,61 dan pada siklus I meningkat menjadi 70. Ini berarti nilai rata-rata meningkat sebesar 27,39. Persentase ketuntasan klasikal pada kondisi awal adalah 16,67% (3 dari 11 siswa mencapai KKM) dan pada siklus I me-ningkat menjadi 66,677% (12 dari 18 siswa mencapai KKM). Persentase ketuntasan kla-sikal meningkat sebesar 50% atau 9 siswa. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa keterampilan Jawa siswa kelas IV SDN Mangkubumen kulon No 83 tahun ajaran 2014/2015 mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi dengan digunakannya media audiovisual. Kegiatan pembelajaran pada kondisi awal dilaksanakan dengan memanfaatkan buku sebagai sumber belajar dominan dan belum memberikan kesempatan siswa untuk menemukan pengetahuan dengan pengalaman langsung. Pembelajaran pada siklus I dan siklus II telah mengoptimalkan penggunaan media audiovisual yang mampu memberikan gambaran nyata dan langsung tentang suatu objek.

5 Penggunaan media audiovisual membuat siswa dapat bereksperimen dan berdiskusi untuk mendeskripsikan suatu objek berdasarkan a- pa yang mereka lihat dan mereka dengar. Dengan demikian siswa dapat mengetahui dan memahami objek yang akan dideskripsikan. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami perubahan menjadi lebih aktif. Pada kondisi awal selama pembelajaran berlangsung siswa kurang antusias, dan sering mencari kesibukan sendiri. Interaksi pembelajaran bersifat satu arah dari guru kepada siswa yang menjadikan keaktifan siswa menjadi terbatasi. Penggunaan media audiovisual memunculkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu objek sehingga siswa terdorong untuk lebih antusias dalam pembelajaran. Kegiatan diskusi yang dilakukan setelah mengamati meda media audiovisual yang disajikan oleh guru tidak hanya membuat siswa aktif namun juga menumbuhkan keberanian siswa. Dalam kegiatan tersebut, siswa menjadi aktif dalam menyampaikan jawaban dan mengemukakan gagasan mereka terhadap objek yang diamati. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang menyatakan sumber daya Audiovisual tidak hanya meningkatkan motivasi guru dan peserta didik, mereka menambah kejelasan topik yang diajarkan dan membuat belajar lebih menarik (Dike dalam Elijah 2014). Media audiovisual merupakan kombinasi antara audio dan visual yaitu perpaduan antara media pandang dan media dengar (Arsyad, 2010: 106). Penelitian oleh Ode dan Omokaro mengungkapkan bahwa peserta didik mempertahankan sebagian besar dari apa yang mereka dengar, melihat dan merasakan dari apa yang hanya mereka dengar (Elijah, 2014). Audiovisual secara tidak langsung memberikan pengalaman konkrit akan memberikan kesan yang lebih bermakna. Hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa indikator kinerja penelitian telah tercapai dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83,33% (15 siswa dari 18 siswa mencapai KKM). Persentase ketuntasan klasikal meningkat sebesar 16,66% atau 3 siswa. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 70 dan pada siklus II meningkat menjadi 72,5. Ini berarti nilai rata-rata meningkat sebesar 2,5. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui peningkatan dari kondisi awal ke siklus I terjadi secara signifikan. Peningkatan dikarenakan terjadi perubahan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran pada kondisi awal kurang bermakna bagi siswa karena siswa lebih banyak menerima materi dan mengerjakan latihan soal. Pembelajaran pada siklus I menjadi lebih bermakna dengan melibatkan siswa secara langsung dalam melakukan pengamatan terhadap suatu objek. Siswa melakukan kegiatan pengamatan dengan media audiovisual untuk menemukan tentang gambaran dan cirri-ciri suatu objek yang diamati. Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan pengetahun sendiri tentang cirri-ciri suatu objek. Peningkatan dari siklus I ke siklus II tidak terlalu signifikan karena media dan kegiatan pembelajaran hampir sama dengan siklus I. Begitupun dengan kualitas proses pembelajaran Jawa, pada kondisi awal perolehan skor ratarata kualitas proses pembelajaran hanya sebesar 2, pada siklus I meningkat menjadi 2,93. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan juga pada kualitas proses pembelajaran, yaitu sebesar 0,93. Pada siklus II perolehan skor rata-rata kualitas proses pembelajaran meningkat lagi menjadi 3,5. Peningkatan ini tidak terlalu signifikan, yaitu hanya sebesar 0,57. Peningkatan kualitas proses pembelajaran dan ketarampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa siswa kelas IV pada penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dewi Mashitoh (2012) yang berjudul Peningkatan keterampilan menulis puisi menggunakan media audiovisual pada siswa kelas V SD Negeri Kalijoso Secang Magelang tahun ajaran 2011/2012. Penelitian Dewi Mashitoh menyimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V dengan persentase ketuntasan klasikal pada kondisi awal sebesar 368,57% meningkat menjadi 100% dalam tiga siklus. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis puisi pada pada siklus I sebesar 3,39 meningkat menjadi 3,62 pada siklus III. Media audiovisual dalam penelitian ini dan penelitian Dewi Mashitoh sama-sama dapat meningkatkan kualitas pro-

6 ses pembelajaran dan keterampilan menulis siswa. Hasil kedua penelitian tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa belajar (Ngadino, 2009:11). Manfaat penggunaan media dalam pembelajaran yaitu untuk mendorong siswa aktif belajar. Media dalam pembelajaran dijadikan jembatan pembangun interaksi. Penggunaan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih hidup dengan adanya interaksi yang terbangun antara guru dengan siswa dan antar siswa dalam pemanfaatan media. Hadirnya media dalam kegiatan pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa agar tertarik mengikuti pembelajaran untuk belajar pengetahuan, kemampuan, dan sikap. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran Jawa pada siswa kelas IV SDN Mangkubumen Kulon No 83 Surakarta ajaran 2014/2015, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa. Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis menulis deskripsi dalam bhasa Jawa di kelas IV terlihat pada setiap siklus. Pada kondisi awal skor rata-rata kualitas proses pembelajaran sebesar 2. Pada siklus I skor rata-rata meningkat menjadi 2,93, dan pada siklus II meningkat menjadi 3,5. Peningkatan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa terlihat dari meningkatnya nilai keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa pada setiap siklus. Pada kondisi awal, nilai rata-rata keterampilan Jawa sebesar 42,61. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 70; dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 72,5. Pada kondisi awal tingkat ketuntasan klasikal siswa dalam menulis deskripsi dalma bahsa Jawa mencapai 16,67% atau 3 siswa mencapai KKM. Pada siklus I ketuntasan kelas meningkat mencapai 66,67% atau 12 siswa mencapai KKM, dan pada siklus II ketuntasan klasikal keterampilan menulis meningkat lagi mencapai 83,33% atau 15 siswa mencapai KKM. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis deskripsi dalam bahasa Jawa setelah menggunakan media audiovisual. Dengan demikian secara klasikal pembelajaran menulis deskripsi dalam bahasa Jawa mencapai ketuntasan belajar yang ditargetkan dalam indikator kinerja penelitian yaitu sebesar 75% atau 14 dari 18 siswa mencapai KKM. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Elijah. (2012). IMPACT of Audio-Visual (A Vs) Resources on Teaching and learning in Some Selected Privat Secondary School in Makurdi. International Journal of Research Humanities, Art and Literature, 4(5), 195-202. Javed, M. (2013). A Study of Students assessment in Writing Skillsof the EnglishLanguage. International Journal of Instruction Vol 6 No 2. Mashitoh, D. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa kelas V SD Negeri Kalijoso Secang Magelang Tahun Ajaran 201/2012. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Ngadino. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pressindo. Slamet, St. Y. (2008). Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press Sugiyono. (2011). Model-model Pembelajaran Inovattif. Surakarta: Panitia Sertifikasi. Tarigan. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa

7