PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK MENGOPTIMALKAN PENYERAPAN ENERGI SURYA PADA SOLAR CELL

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

SELs FOTOVOLTAIK PASANGAN CuO/Cu DAN CuO/STAINLESS STEEL DALAM BENTUK TUNGGAL DAN SERABUT DENGAN ELEKTROLIT NaCl. Skripsi Sarjana Kimia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PELAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang ada saat ini dan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PLTS. Pembangkit listrik yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. (Sumber : Buku Paket Kelas XI, Yudhistira)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga praktis karena mampu mencukupi kebutuhan energi untuk skala kecil

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

renewable energy and technology solutions

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

Tegangan Keluaran Solar Cell Type Monocrystalline Sebagai Dasar Pertimbangan Pembangkit Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan sumber energi listrik terus meningkat seiring meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: AMIN SOLIKHIN D 200 030 034 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari, energi listrik merupakan suatu bagian yang penting dalam menunjang kehidupan manusia. Listrik saat ini boleh dikata sebagai salah satu kebutuhan primer masyarakat, termasuk di pelosok pedesaan. Energi listrik selain dapat meningkatkan kualitas hidup, juga dapat mempertinggi produktivitas usaha yang dilakukan di manapun. Transaksi perbankan, proses permesinan dan produksi, televisi dan perangkat komputer merupakan komponen-komponen yang tidak dapat dilepaskan dari sumbangsih energi listrik ini dimana perangkat-perangkat diatas sangatlah memerlukan energi listrik. Banyak yang dilakukan guna mencukupi kebutuhan energi primer ini diantaranya dengan melakukan pembangunan pembangkit-pembangkit energi listrik baik menggunakan energi hidro, energi fosil maupun energi angin. Ini mengingatkan kita akan pentingnya peranan energi listrik dalam kehidupan serta pendukung aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia merupakan negara yang banyak memilki pulau serta pegunungan dimana disebagian daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang terpencil dan tidak mendapat pasokan energi listrik yang cukup maka

dipandang perlu untuk mengembangkan atau memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk dijadikan alternatif penyediaan energi yang memiliki kempuan untuk memasok energi listrik yang diantaranya adalah dengan pemanfaatan sel surya guna pemenuhan kebutuhan energi listrik. Sel surya merupakan piranti yang dapat mengkonversikan cahaya matahari menjadi energi listrik. Pemanfaatan sel surya sebagai pembangkit listrik memiliki potensi yang sangat besar dikarenakan letak Indonesia yang berada didaerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang waktu, maka sangatlah tepat jika cahaya matahari ini dimanfaatkan sebagai penyedia energi listrik yang dikenal dengan Pemangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau dalam skala rumah tangga dikenal dengan Solar Home System (SHS). Mengingat ketersediaanya cahaya matahari sepanjang tahun, maka sangatlah tepat jika energi cahaya matahari ini dimanfaatkan sebagai penyedia energi listrik terutama untuk daerah-daerah yang belum terjangkau aliran listrik. Pemanfaatan energi terbarukan khususnya energi surya mempunyai prospek yang sangat baik di Indonesia, sehingga mulai dikembangkan diseluruh pelosok negeri dengan melakukan penelitianpenelitian serta pengujian pembangkit listrik tenaga surya guna meningkatkan kinerjanya. Dibawah ini merupakan tabel mengenai pemakaian, pengembangan dan pemanfaatan berbagai sumber energi terbaharukan di Indonesia, didalam tabel ini dapat dilihat mengenai potensi dari sumber-sumber energi terbaharukan serta jumlah pemanfaatannya. 2

Tabel 1. Potensi Energi Terbaharukan Di Indonesia Sumber Potensi Kapasitas Terpasang (MW) Pemanfaatan (MW) (%) Large Hydro 75.000 4.200 5,600 Biomassa 50.000 302 0,604 Mini/Mikro Hydro 459 54 11,765 Energi Matahari 156.487 5 3,19x10-3 Energi Angin 9.286 0,50 5,38x10-3 Sumber: Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi; 2001. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa belum optimalnya pemanfaatan, pengelolaan serta eksploitasi sumber energi terbaharukan seperti biomassa, energi angin, energi matahari dan yang lainnya. Matahari sebagai salah satu energi alternatif yang sangat potensial dimana potensi energi matahari ini berpotensi menghasilkan daya hingga 156.486 MW lebih besar jika dibandingkan dengan sumber energi terbaharukan yang lainnya. Jika dibandingkan dengan ketersedianya energi surya maka pencapaian pemakaian ini masaih sangat kecil. Dalam pemanfaatannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna pengoptimalan energi yang akan dikonversikan, diantaranya adalah mengenai pengaruh cuaca, kelembaban, temperatur, posisi sel surya serta arah angin yang terdapat pada permukaan sel surya. Cuaca, kelembaban, arah angin serta faktor debu sangatlah mempengaruhi cahaya yang dapat diterima oleh kolektor surya dikarenakan apabila apabila ada yang menutupi lapisan luar alat ini maka cahaya yang akan diterima oleh semikonduktor akan berkurang dan akan berimbas secara langsung terhadap proses konversi serta efisiensi piranti tersebut akan mengalami penurunan. 3

Oleh karena itu, Tugas Akhir ini akan difokuskan guna melakukan penelitian mengenai efektifitas sel surya, pengaruh kecepatan angin dan arah angin pada sel surya. Dimana hasil diharapkan adalah didapatkannya referensi mengenai kemampuan sel surya dalam menghasilkan energi listrik dimana hasil akhirnya diharapkan akan mengetahui mengenai efisiensi sel surya serta mengetahui dampak yang diakibatkan oleh arah angin serta kecepatan pada komponen ini. Pertimbangan-pertimbangan diatas menjadi landasan penyusunan Tugas Akhir ini dengan topik Pengujian Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dengan Posisi Plat Photovoltaic Horizontal. 1.2. Perumusan Masalah Ruang lingkup penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kinerja pembangkit listrik tenaga surya dengan posisi plat photovoltaic horizontal dikaitkan dengan perubahan kondisi lingkungan sekitar. 1.3. Batasan Masalah Dari uraian diatas, maka pengetahuan akan besarnya pengaruh Koefisien angin pada photovoltaic dengan variasi parameter terbaik sangat penting untuk diketahui. Dengan itu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, menitik beratkan pada permasalahan : 4

1. Sel surya yang digunakan adalah sel surya tipe 50-110-210 produk dari PT.LEN. 2. Baterai guna penyimpanan arus serta inverter sebagai pengkonversi dari DC menjadi AC yang dihasilkan sel surya tidak dibahas. 3. Untuk pengukuran kecepatan angin pada modul surya menggunakan parameter kecil, sedang dan besar. 4. Kondisi udara sel surya sekitar sel surya yang di amati meliputi temperatur, kelembaban udara, kecepatan angin dan arah angin. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini bermaksud untuk : 1. Mengetahui pengaruh kecepatan angin, kelembaban udara dan temperatur terhadap kinerja sel surya. 2. Mengetahui energi listrik yang di hasilkan photovoltaic dengan posisi plat photovoltaic horizontal. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini adalah ; 1. Memberikan gambaran tentang pemakaian photovoltaic dalam skala rumah tangga (SHS). 2. Diharapkan dapat di pergunakan sebagai parameter untuk pengembangan tenaga listrik khususnya mengenai photovoltaic (solar cell). 5

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan laporan Tugas Akhir ini memuat mengenai isi bab-bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi mengenai latar belakang, tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan mengenai landasan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan kinerja sel surya. BAB III DASAR TEORI Pada bab ini mengungkap mengenai konsep dasar serta teori-teori yang hubungan dengan proses konversi cahaya matahari menjadi energi listrik pada sel surya. BAB IV METODELOGI PENELITIAN Pada bab ini berisi mengenai metodelogi penelitian, model alat serta metode pengujian mengenai kinerja pembangkit listrik tenaga surya. BAB V ANALISA PERHITUNGAN Berisi kalkulasi mengenai efektifitas sel surya dalam menghasilkan energi listrik, cahaya matahari yang diterima oleh sel surya serta efisiensi sel surya. 6

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan penelitian beserta saran-saran yang dilakukan selama penelitian. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 7