III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian oksidasi baja AISI 4130 pada

Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 03, No. 02, juli 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB 3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Efektifitas Ekstrak Daun Sirsak sebagai Inhibitor pada Baja Karbon Api 5L dalam Larutan NaCl 3%

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

DEA JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA St-37 DALAM MEDIUM ASAM KLORIDA DAN NATRIUM KLORIDA MENGGUNAKAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (Camelia sinensis)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS TERHADAP PENURUNAN LAJU KOROSI BAJA ST-37

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN KAKAO (Theobroma cacao) TERHADAP LAJU KOROSI BAJA HARDOX 450

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

Oleh: Az Zahra Faradita Sunandi Dosen Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Sulistijono, DEA

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. BAHAN DAN METODE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di Laboratorium Kimia Organik Universitas Lampung, Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Laboratorium Metalurgi PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Bakauheni Lampung Selatan, serta Laboratorium Pusat Survei Geologi Kelautan (P3GL) Bandung. B. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: penguap putar vakum (rotary evaporator), neraca digital, alat pemotong baja, gergaji mesin, jangka sorong, gelas ukur, dsikator, plastik kecil, botol film, beaker glass, blender, spatula, pipet tetes, benang, kayu kecil, aluminium foil, kertas amplas, SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD (X-Ray Diffraction) dan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: daun teh, baja karbon rendah (C-Mn steel), asam klorida (HCl), natrium klorida (NaCl), etanol 70%, dan aquades.

39 C. Preparasi Bahan Prosedur kerja penelitian dapat dilihat pada diagram alir dalam Gambar 3.1. Pembuatan Larutan Inhibitor dari daun teh (Camelia sinensis) Preparasi sampel baja (pemotongan dan pembersihan) Penimbangan massa awal sampel Pembuatan medium korosif HCl 3% dan NaCl 3% Mencelupkan sampel dalam larutan tanpa dan dengan inhibitor ekstrak daun teh (Camelia sinensis) 10%, 15%, dan 20% dengan HCl 3% selama 96 jam Mencelupkan sampel dalam larutan tanpa dan dengan inhibitor ekstrak daun teh (Camelia sinensis) 10%, 15%, dan 20% dengan NaCl 3% selama 96 jam Pembersihan Sampel Penimbangan massa akhir sampel Perhitungan Laju Korosi Uji XRD Uji SEM dan EDS Gambar 3.1. Diagram alir penelitian

40 1. Pembuatan Larutan Inhibitor dari daun teh (Camellia sinensis) Sampel daun teh segar sebanyak 3500 gram dikeringkan dalam suhu kamar selama 20 hari untuk menghilangkan kadar air. Sampel yang telah kering dihaluskan dengan blender untuk mempermudah dan memaksimalkan proses ekstraksi. Setelah halus maka diekstrak menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dilakukan dengan memasukkan daun teh yang telah dihaluskan ke dalam wadah botol yang berisi etanol 70% selama 5 hari. Hasil perendaman selanjutnya disaring menggunakan kertas saring hingga diperoleh filtrat. Filtrat yang diperoleh dari proses tersebut diuapkan menggunakan alat penguap putar vakum (rotary evaporator) dengan kecepatan 200 rpm dan suhu 50 hingga menghasilkan ekstrak pekat. 2. Preparasi sampel baja (pemotongan dan pembersihan) Untuk menyiapkan baja dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. C-Mn steel dipotong dengan panjang 20 mm, lebar 20 mm, dan tinggi 5 mm. 2. Baja yang telah dipotong dibersihkan dan diperhalus permukaannya menggunakan amplas untuk menghilangkan pengotor. 3. Baja dicelupkan ke dalam aseton untuk membersihkan pengotor yang menempel pada baja. 3. Penimbangan massa awal sampel Baja yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui massa sebelum pengkorosian.

41 4. Pembuatan medium korosif Medium korosi adalah larutan yang dapat mengakibatkan terjadinya korosi. Medium korosi pada penelitian ini adalah HCl dan NaCl dengan konsentrasi 3%. Cara pembuatan larutan HCl yaitu mengencerkan HCl yang memiliki konsentrasi 37% dengan aquades. Untuk pengenceran larutan HCl ditentukan secara matematis berdasarkan persamaan (3.1). (3.1) Dimana: = Volume mula-mula = Konsentrasi mula-mula = Volume setelah pengenceran = Konsentrasi setelah pengenceran Dari rumus pengenceran, HCl yang digunakan 40,54 ml ditambah aquades sebanyak 459,46 ml. Karena volume medium korosi dibuat dalam 500 ml. Selanjutnya pembuatan larutan NaCl dengan konsentrasi 3% yaitu 15 gram NaCl ditambahkan dengan aquades sampai volume 500 ml. 5. Perendaman Dalam tahap perendaman ini sampel yang digunakan ada 8, dibagi menjadi 2 bagian besar dengan 4 sampel direndam dengan inhibitor ekstrak daun teh (camelia sinensis) dengan medium korosif HCl dan 4 sampel terakhir direndam dengan inhibitor ekstrak daun teh (camelia sinensis) dengan medium korosif NaCl. Konsentrasi inhibitor yang digunakan sebesar 10%, 15%, dan 20% dan sisanya tanpa penambahan inhibitor.

42 6. Pembersihan dan Penimbangan Massa Akhir Sampel Sampel yang telah direndam dalam larutan inhibitor dan medium korosif dibiarkan hingga kering. Selanjutnya ditimbang untuk mengetahui massa akhir sampel. 7. Uji XRD (X-Ray Diffraction) Sampel yang telah mengalami pengkorosian kemudian diuji menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) yang bertujuan untuk mengetahui fasa yang terbentuk pada sampel. 8. Uji SEM (Scanning Electron Microscopy) dan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) Sampel yang telah mengalami perlakuan kemudian akan diuji menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy) yang dilengkapi dengan EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) dimana bertujuan untuk mengetahui struktur permukaan sampel dan melihat unsur-unsur kimia yang ada pada sampel. 9. Perhitungan Laju Korosi Perhitungan laju korosi dilakukan menggunakan metode pengurangan massa sampel tiap satuan luas dan waktu menggunakan persamaan (3.2) dengan konstanta laju korosi yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

43 Tabel 3.1. Konstanta laju korosi No Laju Korosi K 1 Mils per year (mp/y) 2 Inches per year (ip/y) 3 Millimeters per year (mm/y) 4 Micrometers per year (µm/y) 5 Milligrams per square decimeter per day (mmd) (3.2) Dimana: Sedangkan untuk menghitung efisiensi penggunaan inhibitor dihitung menggunakan persamaan (3.3). ɳ (%)= (3.3) Dimana: ɳ Sumber: Fontana, 1986.